Share

Ada Pengganggu

Penulis: Rachel Bee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 16:07:48

Baru saja keduanya duduk setelah kepergian Aksa ke lantai bawah, tiba-tiba saja pintu diketuk dari luar. Elsa dan Elvano sama menoleh ke arah yang sama.

"Non," panggil si bibi.

"Kenapa, Bi?" Elsa mempersilakan bibi membuka pintu kamar sementara ia dan Elvano masih duduk diam di tempat masing-masing.

"Non, ada temannya di bawah. Bibi suruh masuk atau—"

"Suruh ke atas saja."

Elvano mengerutkan dahinya. Teman? Siapa teman Elsa yang berani datang kemari?

"Pasti si Bagas," cibir Elvano. Entah mengapa dirinya kesal begitu mengingat nama itu. Masih teringat jelas bagaimana pria itu mengkhawatirkan keadaan Elsa yang terjatuh kemarin.

Sungguh sangat membuatnya muak.

Pintu pun dibuka lagi dari luar. Tampak Bagas dan Mia yang datang membawa bungkusan makanan dari sebuah toko kue. Elvano menatap keduanya dengan tatapan tak suka. Terutama Bagas, sungguh sangat merusak harinya bersama Elsa.

"Loh, kenapa ada—"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Hati-hati Dengan Dia

    Elsa terdiam duduk menatap langit malam hari. Jendela kamarnya dibuka lebar-lebar sehingga udaranya masuk dan menyapanya. Ia tak merasa dingin sedikitpun. Malah terasa sejuk. Sambil menikmati angin malam, tiba-tiba ia teringat satu hal siang tadi saat Elvano menjenguknya. Ia teringat tatapan Elvano yang sendu dan lembut. Tak biasanya pria yang terlihat selalu berkata ketus padanya tiba-tiba melembut. Apa ada sesuatu di balik itu semua? Ponsel Elsa berdering. Elsa mengambilnya dari atas meja. Dilihatnya nama Elvano yang membuat dada Elsa berdebar. Elsa menjawabnya. [Halo, Elsa. Lagi apa?] Elvano bertanya di seberang sana. Dahi Elsa berkerut. "Halo, ini benar Elvano?" tanya Nayya ragu. Elvano terkekeh. Dahi Elsa semakin berkerut. [Iya dong, ini Elvano yang paling ganteng. Bagaimana kakinya? Udah sembuh?]"Sudah. Kenapa lo perhatian sekarang?" tanya Elsa yang curiga pada perubahan sikap E

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Kejadian Tak Disangka

    "Bagaimana kalau kita tempatnya bu Rahma sekarang?" usul Elvano sambil menaikkan dua alisnya bersamaan. Elsa mengangguk. Gadis itu menghabiskan sisa sandwich di tangannya lalu meneguk habis susu uht miliknya."Gue deg-degan. Jangan-jangan ini masalah nilai?"Elvano kembali menggedikkan bahunya. "Entahlah. Dia enggak bilang apa-apa.""Kayaknya masalah artikel itu deh," celetuk Elsa."Mudah-mudahan bukan," jawab Elvano asal.Elsa pun berdiri berpamitan pada kdua temannya. "Bagas, Mia, aku ke tempat bu Rahma dulu ya." Sejenak Elvano melirik Bagas yang ikut tersenyum saat Elsa berpamitan. Lalu lirikannya beralih ke arah Mia yang terlihat salah tingkah. Elvano yang niatnya usil, tangannya sengaja merangkul Elsa dari belakang dan memperlihatkannya pada Bagas. Dua alisnya naik ke atas ditambah dengan smirk yang cukup jelas. Bagas melihatnya seperti sebuah ejekan. Elvano telah mengibarkan bendera perang. Di ruang gur

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Cemburu Tapi Bukan Pacar

    "Tadi cewek lo pergi duluan," ujar Niko yang langsung disenggol oleh Ken. Niko hanya cengengesan merasa tidak bersalah."Udah tahu. Gue lihat tadi dia lari ke arah UKS," jawab Elvano datar. Ia sempat menguntit Elsa sebelum kembali ke mejanya. Rupanya, gosip tentang Bagas membuatnya tak nyaman duduk di tempatnya."Lo samperin gih setelah makan." Niko kembali disenggol setelah mengusulkan saran itu pada Elvano. "Iya." Sesuai saran Niko, Elvano menyusul ke ruang UKS untuk mencari Elsa yang katanya kesana mencari Bagas. Ia tersenyum lebar saat melihat Elsa sedang berdiri di depan ruangan itu sambil menatap datar pintu ruangan yang terbuka lebar.Senyum Elvano tiba-tiba menghilang. Tubuh tinggi keluar dari dalam ruangan memanggil nama Elsa. "Elsa, tunggu!" itu Bagas. Pria itu berlari mengejar Elsa yang menghindari kejarannya. Elsa tak menghiraukan teriakan Bagas dan terus berlari menuju kelasnya. "Elsa!" Bagas terus berte

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Tak Disapa

    Merasa ada yang tak beres dengan Elsa, Bagas pun menemui Elvano yang masih ada di ruang musik siang ini. Setengah emosi, Bagas membuka pintu dengan kasar hingga membuat sebagian yang ada di dalam ruangan terhenyak kaget. Begitupun dengan Elvano yang sedang sibuk menyamakan kunci untuk permainan gitarnya. Semua menoleh ke arah Bagas. "Kita perlu ngomong, El." Bagas berbicara tegas menunjuk Elvano yang masih duduk di tempatnya. "Gue sibuk." "Jangan banyak alasan." Bagas menarik lengan Elvano dan menyeretnya. Elvano tak terima, ia menepis tangan Bagas lalu menunjuknya balik. "Apa-apaan sih lo? Gue enggak tahu apa urusan lo. Jangan asal nyeret gitu dong?" "Ini masalah penting. Tentang seseorang," bisik Bagas. Elvano tiba-tiba merinding tak jelas. "Gue pergi sebentar ya. Mau ngurusin anak bayi dulu, nih." Elvano pamit pada teman-temannya. Ia mengikuti langkah Bagas yang mengajaknya bicara di ruangan kosong dekat ruang musik. Wajahnya nampak tak bersahabat sama sekali. Aura marahnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Masih Tak Disapa

    "Elsa, kamu marah sama aku?" tanya Bagas yang membuat Elsa menggeleng. "Sudah dua hari ini kita tidak bertegur sapa." "Kemarin aku tegur kamu," jawab Elsa malas. "Kapan?" "Aku tegur kamu waktu ada pelajaran bahasa Indonesia." Bagas mendengus kesal. Dalam hati ia berkata bahwa bukan itu yang dimaksud olehnya. Ia ingin lebih dari bertegur sapa karena tugas, tapi hal yang lain. "Bukan itu maksud aku. Kamu tuh udah enggak lagi tanya aku makan apa, aku bawa apa, terus mau ke kantin atau enggak. Kamu tuh serasa asing bagi aku," keluh Bagas. Elsa menoleh. Sebenarnya ia pun tak tega tapi kalau melihat Bagas dekat dengan wanita lain, rasanya ia sakit hati dan ingin menghindarinya. Elsa ingin membalas keluhan Bagas, tapi belum sampai ia bicara tiba-tiba Serly datang dan menyapa mereka. Bagas menoleh dan menjawab salamnya. "Bagas, jangan lupa nanti di ruang OSIS. Sudah ada tim dan kita tinggal rapat saja untuk peng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Penasaran Dengan Perasaan

    Elvano tak langsung pulang ke rumahnya. Hari ini ia ingin mampir ke studio musik yang dibuatkan oleh ayahnya satu tahun yang lalu. Ayahnya, walaupun menginginkan Elvano untuk meneruskan bisnis gurita keluarga besar Erlangga tetapi tetap memberikan kesempatan untuk putra sulungnya mengembangkan bakat. Ia tak pernah memaksa Elvano mematuhi keinginannya kecuali dijodohkan dengan Elsa. Itu mutlak katanya."Bengong aja lo. Ada yang bikin pusing?" celetuk Niko yang sejak tadi sibuk bermain game. Elvano diam saja tapi tangannya sejak tadi hanya memutar-mutar stik drum."Dia lagi mulai jatuh cinta tuh," timpal Ken yang ditanggapi kekehan oleh Niko."Pantesan, kayak orang kesambet."Elvano melirik kesal ke arah dua temannya yang terus menyindirnya. Ia beranjak pergi dari atas kursi drummer lalu mengikuti dua temannya di sofa tengah."Gue bingung. Gue deket sama Elsa, seperti dijadikan tameng sama dia. Menurut lo gimana?" tanya Elvano pada Niko yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Ungkap Isi Hati

    Elsa menemukan Elvano yang sedang duduk sendiri di dekat taman sekolah. Di dekatnya ada dua ekor kucing lucu yang sedang ia beri makan. Elsa tersenyum melihatnya. Hati lembut Elvano berbanding terbalik dengan sikapnya yang mudah sekali emosi. "Kalau mau tanya, ya tanya aja." Elsa mematung. Wajahnya memerah malu karena ternyata Elvano menyadari kehadirannya. "El, tadi gue sempet liat lu berantem sama serly. Maaf." Elvano menutup kembali toples makanan kucingnya lalu menepuk bangku di sebelahnya dan menyuruh Elsa untuk duduk. "Masalah intern antara gue sama dia sih. Pasti lo pernah denger." Elsa menggelengkan kepalanya. "Gue enggak tahu, El." Elvano terkekeh. "Kapan-kapan gue ceritain. Gue lagi enggak mood." Mereka berdua terdiam. Ada rasa canggung yang tiba-tiba merayap diantara mereka. Elsa melirik lalu kembali menatap pemandangan di depannya. "Enggak masalah. Lagipula kan itu masalah kalian."

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Calon Menantu Kesayangan

    Elsa hanya duduk dan diam memandangi foto dirinya bersama Mia juga Bagas. Foto yang diambilnya tiga bulan lalu saat sedang tamasya ke taman safari. Bagas tersenyum lebar sambil memegang erat tangannya. Mia di sampingnya mengulurkan satu jarinya. Mereka tampak bahagia. "Lagi ngeliat apa sih? Kayaknya serius banget." Aksa berdiri disamping Elsa lalu mengusap rambutnya. "Katanya lagi pusing?" "Kak, apakah antara pria dan wanita yang berteman akan ada perasaan cinta diantara mereka?" tanya Elsa. Aksa mengerutkan dahinya. "Kenapa kamu tanya seperti ini?" "Elsa suka sama Bagas tapi tidak mau merusak hubungan pertemanan." "Ya sudah, jangan suka sama dia. Emangnya kita bisa atur akan suka dengan siapa nantinya? Lagipula, kan kamu akan bertunangan dengan Elvano, enggak kasihan sama dia?" Elsa menggeleng."Maksudnya?" "Jangan membuat orang lain kecewa. Ayo, istirahat." Elsa mengangguk. Setelah A

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Calon Menantu Kesayangan

    Elsa hanya duduk dan diam memandangi foto dirinya bersama Mia juga Bagas. Foto yang diambilnya tiga bulan lalu saat sedang tamasya ke taman safari. Bagas tersenyum lebar sambil memegang erat tangannya. Mia di sampingnya mengulurkan satu jarinya. Mereka tampak bahagia. "Lagi ngeliat apa sih? Kayaknya serius banget." Aksa berdiri disamping Elsa lalu mengusap rambutnya. "Katanya lagi pusing?" "Kak, apakah antara pria dan wanita yang berteman akan ada perasaan cinta diantara mereka?" tanya Elsa. Aksa mengerutkan dahinya. "Kenapa kamu tanya seperti ini?" "Elsa suka sama Bagas tapi tidak mau merusak hubungan pertemanan." "Ya sudah, jangan suka sama dia. Emangnya kita bisa atur akan suka dengan siapa nantinya? Lagipula, kan kamu akan bertunangan dengan Elvano, enggak kasihan sama dia?" Elsa menggeleng."Maksudnya?" "Jangan membuat orang lain kecewa. Ayo, istirahat." Elsa mengangguk. Setelah A

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Ungkap Isi Hati

    Elsa menemukan Elvano yang sedang duduk sendiri di dekat taman sekolah. Di dekatnya ada dua ekor kucing lucu yang sedang ia beri makan. Elsa tersenyum melihatnya. Hati lembut Elvano berbanding terbalik dengan sikapnya yang mudah sekali emosi. "Kalau mau tanya, ya tanya aja." Elsa mematung. Wajahnya memerah malu karena ternyata Elvano menyadari kehadirannya. "El, tadi gue sempet liat lu berantem sama serly. Maaf." Elvano menutup kembali toples makanan kucingnya lalu menepuk bangku di sebelahnya dan menyuruh Elsa untuk duduk. "Masalah intern antara gue sama dia sih. Pasti lo pernah denger." Elsa menggelengkan kepalanya. "Gue enggak tahu, El." Elvano terkekeh. "Kapan-kapan gue ceritain. Gue lagi enggak mood." Mereka berdua terdiam. Ada rasa canggung yang tiba-tiba merayap diantara mereka. Elsa melirik lalu kembali menatap pemandangan di depannya. "Enggak masalah. Lagipula kan itu masalah kalian."

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Penasaran Dengan Perasaan

    Elvano tak langsung pulang ke rumahnya. Hari ini ia ingin mampir ke studio musik yang dibuatkan oleh ayahnya satu tahun yang lalu. Ayahnya, walaupun menginginkan Elvano untuk meneruskan bisnis gurita keluarga besar Erlangga tetapi tetap memberikan kesempatan untuk putra sulungnya mengembangkan bakat. Ia tak pernah memaksa Elvano mematuhi keinginannya kecuali dijodohkan dengan Elsa. Itu mutlak katanya."Bengong aja lo. Ada yang bikin pusing?" celetuk Niko yang sejak tadi sibuk bermain game. Elvano diam saja tapi tangannya sejak tadi hanya memutar-mutar stik drum."Dia lagi mulai jatuh cinta tuh," timpal Ken yang ditanggapi kekehan oleh Niko."Pantesan, kayak orang kesambet."Elvano melirik kesal ke arah dua temannya yang terus menyindirnya. Ia beranjak pergi dari atas kursi drummer lalu mengikuti dua temannya di sofa tengah."Gue bingung. Gue deket sama Elsa, seperti dijadikan tameng sama dia. Menurut lo gimana?" tanya Elvano pada Niko yan

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Masih Tak Disapa

    "Elsa, kamu marah sama aku?" tanya Bagas yang membuat Elsa menggeleng. "Sudah dua hari ini kita tidak bertegur sapa." "Kemarin aku tegur kamu," jawab Elsa malas. "Kapan?" "Aku tegur kamu waktu ada pelajaran bahasa Indonesia." Bagas mendengus kesal. Dalam hati ia berkata bahwa bukan itu yang dimaksud olehnya. Ia ingin lebih dari bertegur sapa karena tugas, tapi hal yang lain. "Bukan itu maksud aku. Kamu tuh udah enggak lagi tanya aku makan apa, aku bawa apa, terus mau ke kantin atau enggak. Kamu tuh serasa asing bagi aku," keluh Bagas. Elsa menoleh. Sebenarnya ia pun tak tega tapi kalau melihat Bagas dekat dengan wanita lain, rasanya ia sakit hati dan ingin menghindarinya. Elsa ingin membalas keluhan Bagas, tapi belum sampai ia bicara tiba-tiba Serly datang dan menyapa mereka. Bagas menoleh dan menjawab salamnya. "Bagas, jangan lupa nanti di ruang OSIS. Sudah ada tim dan kita tinggal rapat saja untuk peng

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Tak Disapa

    Merasa ada yang tak beres dengan Elsa, Bagas pun menemui Elvano yang masih ada di ruang musik siang ini. Setengah emosi, Bagas membuka pintu dengan kasar hingga membuat sebagian yang ada di dalam ruangan terhenyak kaget. Begitupun dengan Elvano yang sedang sibuk menyamakan kunci untuk permainan gitarnya. Semua menoleh ke arah Bagas. "Kita perlu ngomong, El." Bagas berbicara tegas menunjuk Elvano yang masih duduk di tempatnya. "Gue sibuk." "Jangan banyak alasan." Bagas menarik lengan Elvano dan menyeretnya. Elvano tak terima, ia menepis tangan Bagas lalu menunjuknya balik. "Apa-apaan sih lo? Gue enggak tahu apa urusan lo. Jangan asal nyeret gitu dong?" "Ini masalah penting. Tentang seseorang," bisik Bagas. Elvano tiba-tiba merinding tak jelas. "Gue pergi sebentar ya. Mau ngurusin anak bayi dulu, nih." Elvano pamit pada teman-temannya. Ia mengikuti langkah Bagas yang mengajaknya bicara di ruangan kosong dekat ruang musik. Wajahnya nampak tak bersahabat sama sekali. Aura marahnya

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Cemburu Tapi Bukan Pacar

    "Tadi cewek lo pergi duluan," ujar Niko yang langsung disenggol oleh Ken. Niko hanya cengengesan merasa tidak bersalah."Udah tahu. Gue lihat tadi dia lari ke arah UKS," jawab Elvano datar. Ia sempat menguntit Elsa sebelum kembali ke mejanya. Rupanya, gosip tentang Bagas membuatnya tak nyaman duduk di tempatnya."Lo samperin gih setelah makan." Niko kembali disenggol setelah mengusulkan saran itu pada Elvano. "Iya." Sesuai saran Niko, Elvano menyusul ke ruang UKS untuk mencari Elsa yang katanya kesana mencari Bagas. Ia tersenyum lebar saat melihat Elsa sedang berdiri di depan ruangan itu sambil menatap datar pintu ruangan yang terbuka lebar.Senyum Elvano tiba-tiba menghilang. Tubuh tinggi keluar dari dalam ruangan memanggil nama Elsa. "Elsa, tunggu!" itu Bagas. Pria itu berlari mengejar Elsa yang menghindari kejarannya. Elsa tak menghiraukan teriakan Bagas dan terus berlari menuju kelasnya. "Elsa!" Bagas terus berte

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Kejadian Tak Disangka

    "Bagaimana kalau kita tempatnya bu Rahma sekarang?" usul Elvano sambil menaikkan dua alisnya bersamaan. Elsa mengangguk. Gadis itu menghabiskan sisa sandwich di tangannya lalu meneguk habis susu uht miliknya."Gue deg-degan. Jangan-jangan ini masalah nilai?"Elvano kembali menggedikkan bahunya. "Entahlah. Dia enggak bilang apa-apa.""Kayaknya masalah artikel itu deh," celetuk Elsa."Mudah-mudahan bukan," jawab Elvano asal.Elsa pun berdiri berpamitan pada kdua temannya. "Bagas, Mia, aku ke tempat bu Rahma dulu ya." Sejenak Elvano melirik Bagas yang ikut tersenyum saat Elsa berpamitan. Lalu lirikannya beralih ke arah Mia yang terlihat salah tingkah. Elvano yang niatnya usil, tangannya sengaja merangkul Elsa dari belakang dan memperlihatkannya pada Bagas. Dua alisnya naik ke atas ditambah dengan smirk yang cukup jelas. Bagas melihatnya seperti sebuah ejekan. Elvano telah mengibarkan bendera perang. Di ruang gur

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Hati-hati Dengan Dia

    Elsa terdiam duduk menatap langit malam hari. Jendela kamarnya dibuka lebar-lebar sehingga udaranya masuk dan menyapanya. Ia tak merasa dingin sedikitpun. Malah terasa sejuk. Sambil menikmati angin malam, tiba-tiba ia teringat satu hal siang tadi saat Elvano menjenguknya. Ia teringat tatapan Elvano yang sendu dan lembut. Tak biasanya pria yang terlihat selalu berkata ketus padanya tiba-tiba melembut. Apa ada sesuatu di balik itu semua? Ponsel Elsa berdering. Elsa mengambilnya dari atas meja. Dilihatnya nama Elvano yang membuat dada Elsa berdebar. Elsa menjawabnya. [Halo, Elsa. Lagi apa?] Elvano bertanya di seberang sana. Dahi Elsa berkerut. "Halo, ini benar Elvano?" tanya Nayya ragu. Elvano terkekeh. Dahi Elsa semakin berkerut. [Iya dong, ini Elvano yang paling ganteng. Bagaimana kakinya? Udah sembuh?]"Sudah. Kenapa lo perhatian sekarang?" tanya Elsa yang curiga pada perubahan sikap E

  • Kalau Cinta Kejar Aku!   Ada Pengganggu

    Baru saja keduanya duduk setelah kepergian Aksa ke lantai bawah, tiba-tiba saja pintu diketuk dari luar. Elsa dan Elvano sama menoleh ke arah yang sama. "Non," panggil si bibi."Kenapa, Bi?" Elsa mempersilakan bibi membuka pintu kamar sementara ia dan Elvano masih duduk diam di tempat masing-masing."Non, ada temannya di bawah. Bibi suruh masuk atau—" "Suruh ke atas saja." Elvano mengerutkan dahinya. Teman? Siapa teman Elsa yang berani datang kemari? "Pasti si Bagas," cibir Elvano. Entah mengapa dirinya kesal begitu mengingat nama itu. Masih teringat jelas bagaimana pria itu mengkhawatirkan keadaan Elsa yang terjatuh kemarin. Sungguh sangat membuatnya muak. Pintu pun dibuka lagi dari luar. Tampak Bagas dan Mia yang datang membawa bungkusan makanan dari sebuah toko kue. Elvano menatap keduanya dengan tatapan tak suka. Terutama Bagas, sungguh sangat merusak harinya bersama Elsa. "Loh, kenapa ada—"

DMCA.com Protection Status