Kiara tertegun sejenak, namun tetap berpura-pura bingung."Om Teddy, apa maksudmu? Aku nggak mengerti!"Ayah langsung berkata kepadanya."Ternyata penculiknya adalah Yansen, dan kamu bersekongkol dengannya."Namun, Kiara masih berpura-pura bodoh."Om Teddy, aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan."Ayah menatapnya sambil tertawa mengejek.Pandangannya setajam elang, tertuju penuh pada Kiara, tanpa memberinya kesempatan untuk bersembunyi."Kalau kamu nggak tahu, biar aku jelaskan padamu.""Waktu itu, kamu memintaku hadir di kompetisi menarimu, ternyata niatmu adalah menculikku di perjalanan. Ketika rencana itu gagal, kamu dan Yansen berpikir untuk membuat seolah-olah kamu yang diculik, agar aku mau menukar saham perusahaan sebagai tebusan.""Tapi, saat panggilan video, aku melihat hal aneh. Tahi lalat di jari penculik itu sama persis dengan milik Yansen."Suara Ayah pelan, namun penuh wibawa, seolah-olah mampu menembus kedalaman hati.Setiap kata yang diucapkannya menghantam tepat pada k
Read more