Sudut bibir Fandy agak terangkat, tetapi dia tetap berkata."Fitri, sebenarnya aku nggak bermaksud menolak. Itu memang benar.""Terserah mau datang atau nggak!"Tut, tut, tut! Mendengar suara panggilan diakhiri, Fandy menyentuh hidungnya. Saat wanita ini naik pangkat, emosinya juga sama.Fandy pasti ingin pergi, tetapi karena ini adalah wilayah Fitri, mana mungkin dia tidak memperdalam hubungan? Tuan Besar Rick sudah memusingkan. Kalau bisa mengubah sikap Fitri, dia sebagai cucu akan sering mengabaikannya yang pasti akan memberikan hasil terbaik.Sesampainya di markas Pasukan Serigala Ganas, Stira sudah menunggu di depan pintu."Mana penjahat buronan itu?""Di ruang medis, hanya saja ...."Eh? Fandy tersenyum."Katakan saja ada masalah apa.""Seseorang sudah merawatnya."Fandy penasaran."Bukankah kamu bilang para dokter dari Pasukan Serigala Sengit nggak bisa apa-apa? Kenapa? Tiba-tiba tercerahkan?"Stira agak gugup seolah telah melakukan kesalahan."Tuan Fandy, saat kamu nggak bisa p
Read more