Home / Romansa / Istri yang Terbuang / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Istri yang Terbuang: Chapter 1 - Chapter 10

23 Chapters

Tawaran Bebas

“Di sini kamu rupanya, Nirmala!” Teriak Mami Erni, ketika melihat Nirmala yang sedang duduk di bawah sebuah pohon. Tangannya dengan cepat mencengkram lengan Nirmala. “Mami, lepaskan. Sakit!” “Lepaskan? Kamu mencoba kabur dari ku, Nirmala.” Wanita paruh baya itu kembali berteriak, bahkan sebuah tamparan pun ia berikan. Ujung bibir Nirmala, bahkan sedikit mengeluarkan cairan berwarna merah. “Aku tidak akan kabur Mi, aku hanya ingin istirahat.” Nirmala pun, mulai menangis. Ia merasa sangat lelah, setelah hampur satu tahun yang lalu ia terjebak oleh seorang Mucikari. Ia terus di paksa untuk melayani tamu-tamu yang datang setiap hari. “kau tahu sebanyak apa uang yang sudah ku keluarkan untukmu Nirmala? Belum lagi biaya hidup mu di sini? Sudah cepat, Benny tarik dia!” Benny sang bodyguard pun dengan cepat menarik tubuh kurus Nirmala. “Biarkan aku istirahat di sini sebentar Mi,” “Tidak, ada tamu yang sudah menunggu mu Nirmala. Jangan membuat ku rugi, atau kamu harus membayar semua
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Menerima Tawaran

“Bagaimana apa kamu mau?” Nirmala terlihat bimbang, kesempatan seperti ini tidak akan mungkin datang untuk kedua kali. Namun, konsekuensi yang harus ia tanggung untuk bebas dari tempat ini begitu berat. Bukan hanya menikah dan menjadi yang kedua, namun Firman juga meminta seorang anak darinya. “Lalu setelah aku memiliki anak, apa kamu akan membuang ku? Atau bagaimana jika aku tidak bisa memiliki anak?” selama menikah dengan pak Husen, Nirmala selalu mengkonsumsi pil pencegah kehamilan. Ia takut jika hal itu membuatnya akan kesulitan untuk mendapatkan seorang anak. “Kita akan membesarkan anak itu bersama, dan pertanyaanmu yang kedua aku merasa tidak perlu untuk menjawabnya.” Jawaban Firman yang menggantung, membuat Nirmala sedikit ragu. Bagaimana pun Firman sudah sangat berubah, kehadirannya di tempat seperti ini saja sudah bisa menjelaskan bagaimana Firman sebenarnya. “Lalu bagaimana dengan istrimu Mas, apa dia setuju jika kamu menikah lagi?” “Biar itu menjadi urusan ku,” Nirmal
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Penolakan Istri Pertama

Malam semakin larut, mereka bertiga duduk di sofa ruang tamu. Firman dan Amira duduk bersebelahan di sofa yang sama. Sementara Nirmala, duduk di sofa sebrang meja. Posisi mereka yang berhadapan, membuat Amira dapat leluasa memindai mentap Nirmala dengan tajam. Menyadari tatapan penuh kebencian dari Amira, Nirmala hanya menunduk. Ada rasa bersalah yang begitu besar, namun ia juga merasa sedikit cemburu pada Amira. Bagaimana pun, Firman masih bertahtah di hatinya. “Seharusnya aku tidak berada dalam situasi yang sulit ini. Ya tuhan, aku harus bagaimana?” Lirih Nirmala dalam hati, ia semakin menyesal menerima tawaran dari Firman. Nirmala semakin tertunduk, ketika Amira semakin memandangnya rendah. Tatapan Amira begitu lekat, memindai setiap inci tubuhnya. “Jadi di mana kamu mendapatkan perempuan ini, Mas?” Tanya Amira. “Kenapa? Bukankah kamu sudah setuju jika aku menikah lagi?” Firman menatap istrinya dengan bingung, padahal Amira sudah mengizinkannya untuk menikah lagi beberapa wa
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Amira Masih Berusaha

“Mas, siapa itu?” Nirmala merasa tak asing, ketika mendengar suara wanita yang bertriak di depan.“Kamu jangan turun, tetap di sini.”Firman langsung berbalik, meninggalkan Nirmala. Ia langsung kembali turun ke lantai bawah. Wajah paniknya, begitu terlihat jelas.“Firman, istri pertamamu marah-marah di depan, Nak.” Ucap wanita pemilik kos, yang sudah hampir menaiki tangga hendak menyusul Firman.“Aku tidak menduga jika Amira akan menyusul kesini Bu.” Firman semakin mempercepat langkah kakinya.“Doni, jangan halangi aku masuk. Apa kau bekerja sama untuk menyembunyikan wanita murahan itu?” Teriak Amira saat Doni, teman Firman menghalangi ia yang dendak masuk. Ia terpaksa berteriak diluar pagar.“Mbk, tolong jangan berteriak di sini. Orang-orang sudah pada tidur.” “Biar saja, biar semua orang tahu siapa yang di bawa Mas Firman. Kamu juga, kenapa malah menerima wanita itu di sini.” Amira pun memarahi Doni, ia terus mencoba menerobos masuk. “Kamu juga harus tahu Don, wanita itu masih memi
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Cinta Firman

“Itu artinya, Wanita itu juga mandul.” Firman terdiam, mungkin saja apa yang di katakan Amira itu benar. Namun pertemuan yang tak terduga antara mereka berdua tadi siang, membuat Firman belum sempat banyak bertanya pada Nirmala. Keadaan rumah tangga Nirmala berasama pak Husen saja, ia belum memastikan sepenuhnya. Ia bahkan tidak terpikirkan, apa Nirmala memang belum sama sekali memiliki keturunan. “Kenapa Mas diam? Benar dugaanku bukan, kamu memang mencintainya. Bukan hanya menginginkan seorang anak.” Amira kembali mencecar sang suami. Firman hanya membisu, ia bingung untuk merangkai kata-kata yang akan ia ucapkan. Ia juga takut salah bicara, dan akan semakin memperparah keadaan. Akhirnya pria itu, kembali merebahkan tubuh. Menarik selimut, hingga hampir seluruh tubuhnya tertutupi. Membiarkan sang istri, dengan amarah yang belum mereda. Pagi ini, Firman mengerjapkan mata, bangun dan ingin memulai aktifitas. Menemukan Nirmala, dan memutuskan hal yang besar serta terlibat keributa
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Derita Nirmala

Pangutan demi pangutan terus Firman lakukan, hingga beberapa saat berlalu. “Nirmala, kenapa?” Dahi Firman mengernyit, menatap wanita yang ada di depannya dengan heran. Sentuhan yang baru saja ia lakukan, ternyata tak mendapat sambutan hangat dari sang wanita. Nirmala hanya diam, mengatup kedua bibirnya.“Apa aku sehina itu, Mas?” Firman seketika menarik tubuhnya menjauh. Tatapan sendu dari mata Nirmala, seakan mendorong tubuhnya dengan keras. Bola mata hitam itu, mulai terlihat berkaca-kaca.“Nirmala, maafkan aku.” Kembali Firman meraih tangan Nirmala. Terasa dingin, dan bergetar.“Aku, benar-benar minta maaf.” Firman sunguh tidak menyangka, jika Nirmala merasa terhina akan apa yang telah ia lakukan.Ia heran, mengapa bisa seperti ini. Bukankah Nirmala sudah menikah, dan bekerja di rumah bordir? Lalu mengapa Nirmala menolak. Firman sempat berpikir, jika Nirmala juga menginginkan kemesraan dengannya. Tapi nyatanya, ia malah menyakiti sang wanita.“Mas, pulanglah. Hidupku sudah berge
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Siapa Pak Husen

“Bukankah nama majikan Ayah dulu pak Husen juga?” ucap Ibu, sembari mengkerutkan keningnya. “Oh iya benar, pantas Ayah merasa tidak asing. Tapi, yang namanya pak Husen bukan hanya satu Bu.” “Orang mana memangnya mantan suami, wanita itu Mir?” Ibu mencoba memastikan, siapa tahu memang pak Husen yang sama. “Aku kurang tahu Bu, kenapa memangnya?” “Jika itu pak Husen yang sama, itu artinya kita punya kesempatan untuk membatalkan pernikahan mereka. Setahu Ayah, pak Husen mantan majikan Ayah dulu juga sering menikahi wanita-wanita muda. Tapi, tidak pernah dia ceraikan.” Kali ini Ayah yang menjawab, ia merasa jika mantan suami Nirmala adalah pak Husen yang sama, yang ia kenal. “Maksud Ayah tidak pernah cerai bagaimana?” Amira bingung, apa maksud sang Ayah. Laki-laki bagaimana sebenarnya pak Husen itu? Namun, di saat mereka belum selesai membahas perkara mantan suami Nirmala, sebuah mobil hitam memasuki halaman rumah. Ternyata Firman menyusul Amira, selepas menemui Nirmala tadi siang
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Setelah Pernikahan

“Apa kamu tahu tentang pak Husen, Lin?” Tanya Amira dengan antusias. Tanpa ia duga, ternyata Lini mengetahui dengan jelas siapa, dan dimana laki-laki bernama pak Husen itu.Meski hatinya begitu terluka, dan merasa terhina, ia tidak ingin menyerah sedikit pun. Bagaimana pun, Nirmala harus segera ia singkirkan.***Sore itu, semua keluarga Firman dari kampung, memutuskan untuk tidak menginap. Orang tua Firman, memeluk Nirmala dengan erat, ketika berpamitan.Kerinduan terhadap Nirmala, begitu terlihat di wajah ibu Firman. Perlakuan manis yang di terima Nirmala, semakin mencabik hati istri pertama Firman.Meski sang mertua, terbilang baik padanya selama ini. Namun, perlakuan sang mertua hari ini kepada Nirmala, seketika ia merasa di perlakukan begitu berbeda.“Mala, Ibu langsung pulang hari ini.” Ucap Nur, pada menantu barunya itu. Tak lupa ia juga mengelus lembut, pucuk kepala Nirmala.“ia Bu, hati-hati. Padahal, Mala harap Ibu dan yang lainnya bisa menginap malam ini?” sejak dulu, ibu F
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Malam Pertama

“Apa, malam ini?”Firman seketika menatap tajam sang istri. “Kenapa buru-buru sekali?”Amira tak menjawab, ia kembali meneruskan apa yang sudah ia lakukan sejak tadi.“Amira, aku tak mengizinkanmu untuk pergi. Kamu tetap harus dirumah, kami tidak akan menggangumu. Lagi pula jika kamu pergi, siapa yang akan menyiapkan keperluan ku nanti.” Kali ini, Amira benar-benar tertegun mendengar apa yang baru saja kelur dari mulut sang suami.“Istri barumu ‘kan ada Mas, kenapa harus aku yang mengurusmu.” Amira tidak ingin, melayani Firman seperti biasa. Selama ini, ia merasa sangat patuh terhadap sang suami. Tapi apa balasan yang ia terima, Firman malah menikah lagi dengan mantan kekasihnya. Dengan alasan ingin seorang anak.“Nirmala itu belum mengerti apa yang harus ia lakukan. Lagi pun kamu tahu, jika ia harus fokus untuk memiliki anak.” Kali ini Firman menarik koper yang sudah siap, ia tahu jika Amira tidak akan bisa kemana-mana jika benda itu ada di tanganya.“Gak bisa gitu dong, Mas. Nirmala
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Kemana Amira

Leguhan dan ceracau manja, mulai terdengar menghiasi kamar dimana Nirmala dan Firman berada. Udara semakin memanas, seiring dengan bertambahnya cucuran keringat keduanya yang mulai membasahi seprai kamar yang berwarna putih.Sementara di kamar utama rumah ini, seorang wanita meringkuk. Memeluk tubuhnya yang begitu terasa dingin. Padahal Ac di kamarnya, tidak di hidupkan. Ia pun terpaksa, menutup kedua telinga dengan sebuah bantal.Meski dengan sekuat tenaga ia menekan indra pendengarannya itu, nyatanya suara penuh hasrat dari madu dan sang suami, masih menembus gendang telinga wanita malang itu.Cucuran air mata Amira, terus mengalir. Bahkan seprai yang membalut kasur di kamarnya itu, mulai basah.“kurang aj*ar, tadi Mas Firman bilang tidak akan mengganguku. Tapi apa, suara mereka berc*nta bahkan bisa terdengar sampai keluar.” Pada akhirnya, ia kembali membuang bantal yang menutupi telinganya sejak tadi. Tubuhnya terlentang, matanya memandang keatas, menatap langit-langit kamar. Kama
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status