“A-apa?” Seketika Firman beralih, menatap Nirmala.“Aku sangat yakin Mas, jika mereka memang sengaja melukai ku.”Sejak hari itu, sikap Amira semakin manja. Firman pun, mau tidak mau, harus memberikan perhatian lebih terhadap istri barunya itu.Waktu pun berlalu, hubungan Nirmala dan Firman tidak menghangat selayaknya pengantin baru. Firman yang sibuk bekerja, sementara ketika pulang, ia juga di sibukkan oleh sikap manja Amira.Meski cukup tahu diri akan posisinya, nyatanya rasa perih masih menggerogoti relung hati Nirmala. Hal semacam inilah, yang ia takutkan ketika menjadi orang ketiga.Hari ini, matahari sudah mulai menghangat, Amira bangun siang seperti biasa. Karena semenjak kedatangan Nirmala di rumah ini, pekerjaan rumah yang membosankan ia alihkan semua kepada madunya itu.“Loh, kok Nirmala belum buat sarapan. Pakaian juga belum dicuci, kemana dia?” guman Amira ketika, keluar dari kamar dan berjalan kedapur.“Mas, Mass!” wanita itu berteriak, hendak mengadukan apa yang baru s
Last Updated : 2024-11-27 Read more