Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam의 모든 챕터: 챕터 371 - 챕터 380

412 챕터

Bab 371

Eleanor menahan napasnya saat melihat tangan besar yang sedang mencengkeram belati yang tajam itu. Darah pun terus menetes ke wajahnya dari ujung belati itu.Jeremy berdiri di sana dengan wajah yang pucat dan kening serta pipi kanannya terluka akibat benturan. Bahkan pakaiannya pun sudah robek karena tergores benda tajam. Penampilannya terlihat sangat berantakan.Melihat Jeremy yang menggigit bibirnya dan menatapnya dengan tatapan yang dingin, pria yang tadi mencoba menusuk Eleanor langsung ketakutan dan melepaskan belatinya. Dia secara refleks mundur. Namun, di detik berikutnya, belati itu langsung memelesat ke lehernya.Melihat kejadian itu, pemimpin kelompok itu langsung tercengang saat melihat Jeremy tidak mati. "Tuan ... Jeremy?"Eleanor juga menatap Jeremy dengan tidak percaya. Setelah terdiam cukup lama, dia akhirnya memanggil nama Jeremy.Jeremy segera membungkuk dan memeriksa kondisi Eleanor. Melihat tubuh Eleanor yang penuh dengan luka, dia langsung menyipitkan matanya. Dia m
더 보기

Bab 372

Justin segera menopang tubuh Simon dengan kedua tangannya dan menepuk dada Simon untuk menenangkan dirinya. "Tuan Simon? Tuan Simon? Tuan, bertahanlah. Cepat panggil dokter. Cepat!"Namun, dua menit kemudian, sebuah kabar datang lagi lebih cepat daripada datangnya dokter. "Tuan Simon, ada kabar dari sana bilang Tuan Jeremy baik-baik saja. Dia tidak jatuh ke laut."Simon pun menarik napas dalam-dalam dengan bantuan Justin, tatapannya akhirnya terlihat kembali bersinar. Dia langsung memerintah dengan lantang dan suara yang serak, "Jadi, dia sudah kembali? Uhuk uhuk. Dia sudah kembali? Cepat suruh dia pulang!"Pada saat itu, seorang pengawal lainnya yang baru saja menutup telepon bergegas masuk ke ruangan itu. "Tuan Simon, Tuan Jeremy ...."Simon segera maju dan bertanya, "Ada apa dengan dia?""Nona Eleanor jatuh ke laut, jadi Tuan Jeremy ikut melompat untuk mengejarnya," jawab pengawal itu.Wajah Simon yang baru saja pulih pun kembali pucat, Justin juga segera menopang tubuhnya dengan si
더 보기

Bab 373

"Ah! Jangan pukul lagi .... Lepaskan, ah ... ah! Tolong! Tolong ....""Aku akan membunuhmu, Yoana! Kamu memang pembawa sial! Kamu berkali-kali mencelakai Jeremy! Aku akan membunuhmu!" pekik Bella.Simon memegang keningnya, menutup mata, dan menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia melambaikan tangan dengan tak berdaya. "Seret dia.""Segera siapkan mobil, panggil semua orang untuk mencari! Cepat, cepat sedikit!"....Jeremy mencari di laut selama setengah jam penuh. Tidak ditemukan! Tidak ada yang ketemu!Jeremy terus memperluas area pencariannya. Permukaan laut terasa sunyi dan mencekam, tak seorang pun berani bersuara.Semua orang tahu, dengan ombak yang begitu besar tadi, orang yang terluka dan tersapu ombak selama setengah jam tanpa ditemukan ... tidak akan berakhir baik."Nggak mungkin, Eleanor bisa berenang! Dia akan baik-baik saja, pasti baik-baik saja ...." Jeremy terus mencari tanpa lelah.....Eleanor tidak tahu bagaimana akhirnya dia bisa sampai ke tepian. Ombak dingin terus
더 보기

Bab 374

"Bu Vivi, bos kami juga sangat sedih. Tolong tenang." Andy maju untuk menarik Vivi menjauh.Vivi tiba-tiba terjatuh di atas pasir, wajahnya penuh air mata. "Dosa apa yang telah Eleanor lakukan sampai harus bertemu denganmu? Sebenarnya keuntungan apa yang dia dapatkan?""Semua ini salahmu, salahmu! Berengsek! Untuk apa kamu berlutut di sini? Saat dia masih ada, kamu nggak menghargainya. Sekarang dia sudah nggak ada, untuk apa kamu pura-pura sedih di sini?"Entah kalimat mana yang memicu emosi Jeremy, tetapi cahaya di matanya semakin dingin. Akhirnya, dia mendongak dan menatap Vivi dengan tegas, "Dia nggak mati. Dia hanya marah padaku dan sembunyi. Aku akan menemukannya. Aku pasti akan menemukannya dan membawanya pulang."Jeremy meyakinkan dirinya sendiri. Eleanor hanya sedang marah dan tidak mau memaafkannya. Selama amarahnya reda, dia pasti akan kembali.Selama Eleanor kembali, apa pun yang wanita itu inginkan akan diberi, entah itu orang atau nyawa, semuanya akan diberikan. Asalkan di
더 보기

Bab 375

Yoana merasakan sakit yang luar biasa. Dia tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari Jeremy benar-benar akan memperlakukannya seperti ini demi Eleanor.Saat Jeremy menembak 3 kali, Andy yang berdiri di samping hanya bisa menyaksikan dengan ngeri. Akhirnya, dia maju dan mengingatkan, "Bos, kalau terus menembaknya, dia akan mati. Takutnya, pihak Keluarga Pratama nggak akan tinggal diam."Bagaimanapun, Yoana adalah Nona Besar Keluarga Pratama. Jika dia mati seperti ini, mereka pasti tidak akan membiarkannya begitu saja.Jeremy melirik Yoana yang tergeletak di lantai seperti seonggok daging tak bernyawa, matanya dipenuhi dengan kebencian yang dalam. Dia melemparkan pistol di tangan ke Andy, lalu mengambil saputangan yang diberikan Andy. Sambil mengelap tangan, dia berucap dengan suara dingin, "Kematian terlalu mudah baginya."Kematian sering kali merupakan bentuk pembebasan terbaik. Saat ini, Yoana bahkan tidak pantas untuk mati."Panggil dokter untuk mengobatinya. Nggak perlu menggunakan
더 보기

Bab 376

Dia benar-benar bodoh. Dulu dia hanya berpikir bahwa Eleanor membenci Yoana yang selalu berada di sisinya, jadi timbul niat jahat untuk menyingkirkan Yoana dan anak itu.Namun dia lupa, saat itu Eleanor sendiri sudah hamil 8 bulan dan hampir melahirkan. Dari mana wanita itu punya waktu atau niat untuk mencelakai seorang anak yang bahkan tidak ada hubungannya dengannya?Jeremy terlalu terpaku pada kebenaran yang terlihat di matanya, sampai-sampai dia lupa bahwa Eleanor telah bersamanya selama dua tahun tanpa pernah berebut apa pun, mencari masalah, ataupun menyakiti orang. Dengan kepribadiannya yang lembut, bagaimana mungkin dia bisa mencelakai seseorang?Jeremy tersenyum sinis, mengejek kebodohannya sendiri di masa lalu. Di antara orang luar dan istrinya, dia tidak pernah memilih untuk percaya pada istri sendiri."Ya, aku juga nggak tahu kenapa dia ingin mencelakaiku .... Tapi orang yang mencelakaiku memang dia .... Bukankah kamu sudah menyelidikinya? Kebenaran ada di depan mata. Pembu
더 보기

Bab 377

Bella melirik Alicia dan Patrick, lalu menghapus air mata di sudut matanya. "Bawa anak-anak ke atas dulu."Setelah Harry dan Daniel naik ke lantai atas, ekspresi Bella langsung berubah dingin. Dia menepis tangan Alicia yang menariknya dengan dingin.Sebelumnya saat belum tahu bahwa kedua anak itu adalah keturunan Keluarga Adrian, dia sudah merasa tindakan Yoana terlalu kejam.Sekarang setelah mengetahui bahwa mereka adalah cucunya sendiri, kebenciannya terhadap Yoana semakin dalam.Wanita itu hampir saja membunuh cucunya! Dasar perempuan jahat itu! Yoana benar-benar tidak layak untuk hidup.Kali ini, demi menyingkirkan Eleanor, dia bahkan tidak ragu menyeret Jeremy ke dalam bahaya."Keluar!" Bella menunjuk ke arah pintu dan berteriak marah, "Putrimu hampir membunuh cucuku dan sekarang nyaris mencelakai anakku. Berani-beraninya kamu datang menemuiku dan menyebut namanya?""Alicia, kalau kamu nggak bisa mendidik anakmu dengan baik, pasti ada orang lain yang akan melakukannya untukmu.""B
더 보기

Bab 378

Saat mendengar tentang kedua anak itu, akhirnya ada sedikit emosi di mata Jeremy.Melihat itu, Andy segera melanjutkan, "Para pelayan bilang kondisi mereka kurang baik. Tuan Daniel memang pendiam, tapi sekarang Tuan Harry juga jarang bicara. Pak Simon jatuh sakit, sedangkan Bu Bella menangis setiap hari. Bos, sebaiknya kamu di rumah malam ini."Ada sedikit perubahan di mata Jeremy. Dia sebenarnya lebih memahami situasi ini daripada siapa pun. Jika selama tiga hari ini dia tidak menemukan Eleanor, hanya ada dua kemungkinan. Eleanor mungkin diselamatkan oleh seseorang, atau kemungkinan terburuk telah terjadi ....Jeremy mengusap pelipisnya dan berkata, "Suruh orang-orang di laut mencari di sekitar. Periksa rumah-rumah di tepi pantai, kapal yang berlayar dalam beberapa hari terakhir, serta semua rumah sakit, klinik, dan apotek di sekitar.""Baik, aku akan segera mengaturnya."....Larut malam di ruang tamu, satu orang dewasa dan dua anak kecil duduk dalam diam, seolah-olah telah kehilanga
더 보기

Bab 379

"Nggak, dia nggak akan peduli." Jeremy tersenyum pahit dan menunduk.Pada saat itu, punggung tegapnya yang biasanya penuh wibawa kini hanya menyisakan kesepian dan keterpurukan.Melihat pemandangan ini, Bella menutupi wajahnya dan menangis. Dia tidak pernah menyangka bahwa kehilangan Eleanor akan membuat Jeremy menderita seperti ini.Jeremy benar-benar jatuh terlalu dalam ........Keesokan harinya, Keluarga Pratama masih belum menyerah. Mereka langsung menemui Simon.Melihat Alicia yang menangis tersedu-sedu di depannya, Simon hanya merasakan sakit kepala."Pak Simon, kamu nggak bisa hanya diam dan membiarkan ini terjadi! Yoana nggak pernah berniat mencelakai Jeremy. Dia hanya terlalu marah pada Eleanor dan ingin menyingkirkannya!""Lagian, kamu juga sudah menyetujui rencana ini. Semua kesalahan nggak bisa dibebankan begitu saja kepada Yoana! Sekarang dia sudah dibawa pergi Jeremy selama sehari semalam. Tolong selamatkan dia!"Patrick juga berkata dengan wajah muram, "Benar, kamu meli
더 보기

Bab 380

"Ada apa?""Apa yang kamu lakukan pada Yoana?""Dia masih hidup," jawab Jeremy dengan suara dingin."Apa maksudmu masih hidup?" Simon merasakan firasat buruk.Jika sudah sekarat, apa itu juga disebut masih hidup?"Kalau kamu sudah menghukumnya, seharusnya kamu melepaskannya."Ekspresi Jeremy tetap datar. "Aku belum menyelesaikan urusanku dengannya.""Urusan apa lagi yang harus diselesaikan? Kamu benar-benar ingin membunuhnya?""Tenang saja, dia nggak akan mati. Sebelum Eleanor kembali, dia akan menerima hukuman setiap hari. Aku akan memastikan dia tetap hidup dengan obat terbaik."Mendengar kata-kata kejam Jeremy, jantung Simon berdegup kencang. Namun, wajah Jeremy tetap tenang, seolah-olah semua itu sudah sewajarnya."Jeremy, sudah cukup ....""Kamu masih berani membelanya? Jangan lupa, kamu juga terlibat dalam ini!"Melihat sikap Jeremy yang begitu dingin dan tidak peduli pada hubungan keluarga, wajah Simon semakin suram."Aku menyingkirkan wanita itu demi kebaikanmu! Apa kamu juga i
더 보기
이전
1
...
3637383940
...
42
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status