Home / Romansa / MAHAR 2 JUTA / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of MAHAR 2 JUTA : Chapter 11 - Chapter 20

44 Chapters

part 11 Undangan

Para santri putra putri duduk khusyuk mengikuti doa bareng dan dzikir bersama dalam rangka pelepasan santri yang mengikuti perlombaan di Jawa Timur. Mereka yang terpisah oleh ndalem pak kiai dan putra putrinya itu tetap bisa mengikuti acara dengan di sambungkan. Di aula putri terpampang layar besar yang bisa di saksikanya semua rangkain acaranya. Perwakilan dari santri putri yang mengikuti ajang perlombaan kali ini juga sudah siap dan mengikuti acara. Ada sepuluh santriwati termasuk Diajeng. Diajeng bersanding dengan ibunyai lalu baru di susul temannya lainnya.Di layar yang terpampang lebar, terlihat dengan jelas Ayman dengan takdzim mengikuti dzikir. Diajeng tersenyum simpul mengetahui suaminya tersorot kamera itu menjadi buah bibir di kalangan para santriwati. Mereka menyadari kalau Diajeng bahagia melihat kekasihnya dari dalam layar. "Mereka bakalan berangkat bareng loh. Disana akan ketemu terus.""Ya Allah, meleleh hati ini Bang""Mbak Ajeng beruntung banget sih.""Aku juga pen
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

part 12 Abon Ayam

"Diajeng, itu ustadz Ayman di pojokin loh.""La terus?" Diajeng menguap lalu memperhatikan sekelilingnya. Semua mata tertuju padanya tak terkecuali Ayman. Wajah kerengnya terlihat begitu angker. Diajeng kebingungan untuk menanggapinya. "Kenapa lihatin aku?" tanya Diajeng. "Maklumlah cewek manis banyak yang ngincer." Gurau Diajeng sembari menyelonong ke toilet. "Kenapa ga ada yang berani ngetawain Ustadz Ayman ketika Diajeng melek?" seloroh salah satu santri putra. Mereka semua bubar dan bergantian melaksanakan salat ashr. Diajeng yang sudah salat terlebih dahulu, dia segera melipir mencari penjual makanan. Dia memang suka memasak, namun dia juga menyukai jajanan pinggir jalan. Setelah memborong jajanan untuknya dan semua temannya, Diajeng kembali ke tempatnya semula. Disana teman-temannya hanya mengobrol satu sama lain. Sembari menunggu adzan Maghrib, Diajeng pun mengajak teman-temannya beristirahat di taman samping masjid. Ayman yang mengetahui Diajeng memborong banyak makanan
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

part 13 Lomba

Diajeng mendapatkan nomor urut paling belakang. Peserta yang kalau di total ada 50 anak itu membuatnya membuang napas pasrah. Dia akan merasa kelelahan sendiri menunggu gilirannya. Malam ini ada gebyar Sholawat yang selenggarakan oleh tuan rumah. Diajeng melipir sendirian mencari para penjual makanan. Diajeng sengaja memisah dari temannya, agar dia bisa menikmati kesendiriannya. Diajeng kembali memborong semua jajanan yang ada di sana. Dia tahu, tak semua temannya mempunyai uang saku banyak. Apalagi dia yang memang selalu berkecukupan dalam hal uang. Diajeng dari awal memang berniat membeli semua aneka jajanan, dia pun membawa tas plastik besar sendiri. Beraneka macam jajanan masuk semua. Dengan bahagianya dia menenteng dan kembali menyusuri setiap sudut stand. "Diajeng? Kog sendirian.""Loh, Ustadz Ayman." "Borong jajan lagi? Sini aku bawakan."Ayman segera mengambil alih apa yang di bawa Diajeng. Diajeng dengan senang hati mengangsurkannya. Mereka lalu berjalan berdua sembari b
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

part 14 Secuil Kertas

Air mata Ayman menetes begitu saja saat mengetahui Diajeng masuk ke babak final. Ingin sekali dia memeluk istrinya saat itu juga, namun di sampingnya ada Faisal yang ikut menyaksikan perlombaan Diajeng. Faisal menahan tawa ketika tatapan Ayman tak di balas oleh Diajeng. Diajeng pun langsung balik ke asrama yang di tempatinya dengan perasaan bahagia. Teman-temannya yang lain juga munyambautnya dengan penuh suka cita. Tak hanya Diajeng, sebagian temannya juga ada yang masuk ke babak final. ***"Assalamualaikum." Teriakan Rudi dari depan membuat Maisya dan ibu Tutik terlonjak kget. "Waalaikumussalam, sudah pulang Mas." Sambut Maisya sambil menyalaminya. "Iya sayang, oh ya kita dapet undangan loh sekeluarga ke resepsi pernikahani keluarga bos aku. Nanti kita berangkat sama-sama ya." "Wahh, boleh tuh. Kapan acaranya mas," pekik Maisya."Tanggal 15 besok.""Oke mas." ***Acara resepsi yang di adakan oleh keluarga Ayman dan Diajeng
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

part 15 Emak komplek

Surakarta ke kota Malang bukanlah waktu yang singkat. Apalagi bagi yang hanya mau berwisatawan saja. Jika tidak seperti saat ini, tidak mungkin mereka bisa dengan segera pergi ke Malang. 4 hari berada di kota Malang, sudah saatnya Diajeng dan yang lainnya kembali ke Surakarta. Hari ini adalah hari terakhir di ajang perlombaan nasional se Jawa. Setelah semua beres, Diajeng dan lainnya akan langsung berlibur sehari di kota Malang. Pagi itu Diajeng dan semua santri yang masuk ke babak final sudah berada di tempatnya masing-masing. Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, Diajeng mendapatkan nomor urut paling akhir. Dengan sabarnya Ayman pun ikut mendampingi istrinya dengan jarak yang telah di tentukan oleh panitia. ***Maisya, ibu Tutik dan juga ibu Dini sudah berada di dalam mobil. Niat hati, Rudi ingin mengajak mereka ke sebuah butik terkenal di kotanya. Dia ingin semua anggota keluarganya memakai baju yang pantas untuk di pakai ketika pernikahan keluarga bo
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

part 16 Berbagi

Kebahagiaan tengah di rasakan oleh semua santri yang berada di Malang. Mereka bisa menikmati kebebasan memetik buah apel sesukanya. Selain itu, mereka pun di ajak ke beberapa wisata alam yang berada di sana. Para delegasi perwakilan dari pesantren Al-Rahman tersebut belum ada yang pernah bermain di kota Malang. Mereka yang kebanyakan dari kota Jawa Tengah sendiri itu hanya bisa membayangkan betapa indahnya kota Malang. Bahkan mereka sempat ragu ketika di ajaknya memasuki area wisata, takut tiket mahal dan uang mereka tak cukup. Sore harinya, Diajeng mengajak semua temannya satu bus untuk makan di cafe terdekat. Tak hanya mengajak saja, Diajeng bahkan mentraktir teman-temannya itu untuk makan sepuasnya dan sekenyang mereka. Tanpa harus memilih makanan dengan ragu karena harga. Setelah puas bermain, sore itu Diajeng meminta sopir agar mampir di cafe yang mempunyai view indah. Diajeng ingin mentraktir semua temannya. Namun setelah sampai di cafe yang telah di tentukan santri putra dan
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

part 17 Mempermalukan diri sendiri

Suara para santri yang sedang beraktivitas di aula mushola putri itu terdengar bergemuruh. Sembari menunggu kedatangan pak kiai mengisi pengajian di sore hari. Mereka saling memutholaah menyimak satu sama lain kajian kemarin sore. Di ndalem, pak kiai merasa sungkan hendak meninggalkan tamu di depannya. Pengajian yang seharusnya sudah di mulai itu terpaksa harus di liburkan. Ibunyai yang tak mau menemui tamu tersebut malah membiarkan pak kiai mengatasinya sendiri. "Mungkin rombongan Ayman akan tiba esok pagi. Kalau kalian mau bicara langsung, kalian bisa kembali esok." Jelas pak kiai pada mereka. "Tak bisakah kita menelfon mereka agar cepat pulang saja Pak Kiai?" kekeh seorang ibu paruh baya yang hendak menemui Ayman. "Mohon maaf Pak Bu, mereka mempunyai tanggung jawab besar membawa para peserta lomba itu. Jadi kita tunggu saja kepulangannya. Saya tak mau memberikan beban apapun lagi kepada mereka di sana, karena mereka juga sedang berjuang bukan hanya liburan saja." "Baiklah Pak
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

part 18 Perjodohan

Sifa memaksa kedua orang tuanya untuk keluar aula. Dia menyadari jika semua temannya itu kelelahan. Meski hatinya hancur, Sifa tetap harus mengajak kedua orangtuanya menjauh dari teman-temannya untuk saat ini. Setelah menarik paksa mama tirinya ke kamar tamu yang sudah di tempati sebelumnya, Sifa pun mengunci mereka dari luar. Sifa menghela nafasnya panjang, lalu kembali ke tempat istirahatnya. Disana, Diajeng sudah menunggu kedatangan Sifa dengan menyiapkan bantal untuknya tidur. "Besok kita lanjut lagi ya, aku ke ndalem dulu." ***"Kenapa kamu meninggalkanku Mas?" Tanya Maisya menangis. Rudi terdiam tak menjawab, mendengar menantunya ibu Dini malah melengos. Ibu Tutik yang baru keluar dari galery tergopoh-gopoh melihat putrinya menangis. Di tak tahu apa kalau putrinya mempermalukan dirinya sendiri di depan umum. "Udah jangan menangis, nanti Ibu belikan." "Memangnya Ibu mampu?""Pantas saja dulu dia gak punya teman. La anak sama emaknya aja sama." G
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

part 19 Hati Risma

"Nak, jangan marah kepada istrimu. Mungkin ini adalah bawaan hamil. Ibu hamil itu gampang berubah-ubah Nak," tutur ibu Dini pada putranya. Rudi terdiam, dia mencerna ucapan ibunya. Memang, selama ini Maisya selalu menjadi istri yang nurut. Namun dia berubah sejak hamil. Entah itu karena Ayman yang menolongnya atau benar-benar bawaan hamil. "Terimakasih Bu, aku pamit pulang ke rumah Maisya lagi." Sesampainya Rudi di rumah Maisya. Maisya masih meraung di depan rumahnya. Banyak anak kecil yang Mempermalukan Maisya, namun dia tak menghiraukan semua itu. Melihat mobil suaminya berhenti, Maisya langsung berdiri di samping mobil.Rudi yang melihat istrinya berpenampilan kacau itu menjadi prihatin sendiri. Dia langsung mengajak Maisya untuk masuk rumah dan beristirahat. Maisya tak membantah, dia pun tak ingin melepaskan genggamannya di lengan suaminya. "Maafkan aku Mas, maafkan aku." Rintih Maisya. ***"Ini rumah kami, ayo masuk." Ajak Ayman dengan bangga. "
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Part 20 Hotel Yang Sama.

Acara pernikahan Diajeng juga Ayman yang sempat akan terselenggarakan di gedung Diponegoro Surakarta pada akhirnya di gagalkan oleh Laura. Laura yang lebih banyak terjun di proses acara Ayman nanti itu banyak menimbang lokasi yang harus di tentukan olehnya. Banyak kolega yang akan hadir dan itu bukan orang sembarangan. Apalagi opanya tidak hanya seorang pendiri perusahaan saja. Dia ingin acara itu terkesan mewah nan elegan. Awalnya Ayman hanya pasrah jika acara bertempat di gedung Diponegoro. Wedding Organizer pilihan Ayman yang awalnya sudah mengatasi semuanya pun di arahkan lagi oleh Laura agar menjadi bagian catering saja. Tidak hanya sendirian, Naura sang kakak akan membantu membereskan masalah yang tak bisa di atasi oleh Laura. Bukan berarti rencana pernikahan Maisya sebelumnya tak mendapatkan restu dari keluarga Ayman. Keluarga Ayman justru selalu menawarkan semua jasa mereka untuk acara pernikahannya. Bahkan Naura selalu melarang Ayman memilih Wedding Organizer sendiri. Namun
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status