Home / Fantasi / MENAWAR TAKDIR / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of MENAWAR TAKDIR : Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

bab 31

Hari-hari berlalu, dan meskipun Mey Yan berusaha mengabaikan kehadiran Lady Lin, perasaan waswas terus mengikutinya. Sebagai seorang istri, ia merasa harus menjaga suaminya dari segala kemungkinan, namun sebagai seorang Duchess, ia juga tahu bahwa ia tidak boleh membiarkan emosinya menguasai dirinya.Suatu pagi, seorang prajurit mendatangi Mey Yan di tenda tempat ia tinggal. Wajah prajurit itu tampak ragu, seolah-olah ada sesuatu yang penting namun sulit untuk diungkapkan."Maafkan saya, Duchess," katanya, menundukkan kepala. "Ada laporan bahwa Lady Lin sedang berbicara dengan beberapa prajurit, dan dia meminta izin untuk menemui Duke Zhao secara pribadi."Mey Yan merasakan dadanya sesak. "Apakah Zhao tahu tentang ini?" tanyanya tegas.Prajurit itu mengangguk. "Dia sedang mempertimbangkan permintaannya, tapi saya pikir Anda perlu tahu, Duchess."Setelah prajurit itu pergi, Mey Yan berdiri di depan cermin kecil di tendanya. Ia mengenakan j
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

bab 32

Mey Yan terdiam, mencoba memproses kata-kata wanita itu. Ada sesuatu yang mendalam di balik semua ini—sesuatu yang lebih besar dari apa yang ia bayangkan. Setiap detik yang berlalu terasa semakin berat, dan dalam keheningan itu, pikirannya berputar cepat, mencoba mencari tahu siapa yang bersembunyi di balik penculikan ini dan mengapa ia menjadi sasaran.Wanita itu tetap diam, seolah menunggu reaksi dari Mey Yan. Sesekali, ia menatapnya dengan sorot mata yang tajam namun tak mengungkapkan banyak. Mey Yan tahu bahwa saat ini ia tidak bisa berharap terlalu banyak untuk mendapatkan jawaban yang jelas. Namun, ia tidak bisa berhenti bertanya-tanya—siapa yang ingin mencelakai hidupnya? Apa yang mereka harapkan darinya?Setelah beberapa saat, wanita itu akhirnya berbicara lagi, suaranya lebih lembut daripada sebelumnya. "Kau harus tahu bahwa keputusan ini bukanlah milik kami. Kami hanya menjalankan perintah," katanya, seolah memberi penjelasan meskipun tampaknya tak ada pe
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

bab 33

di tengah malam, tubuhnya terasa lelah namun pikirannya tak bisa tidur. Setelah pertemuannya dengan Nyonya Li, ia merasa semakin terbeban oleh rahasia yang tersembunyi dalam permainan kekuasaan yang jauh lebih besar dari apa yang ia bayangkan. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang mengancam, sesuatu yang belum sepenuhnya ia pahami.Malam itu, ia duduk di tepi jendela, menatap langit yang penuh dengan bintang. Pikirannya berkelana ke masa lalu, mengenang masa-masa ketika hidupnya terasa lebih sederhana, ketika ia masih bisa merasakan kebahagiaan kecil yang datang dari kebersamaan dengan Zhao. Namun sekarang, semuanya terasa berbeda. Teka-teki yang harus ia pecahkan semakin rumit, dan ia merasa semakin jauh dari jawabannya.Namun, satu hal yang ia tahu pasti—ia tidak akan menyerah begitu saja. Sejak ia kecil, Mey Yan sudah terbiasa dengan rasa sakit dan kehilangan. Ia telah terbiasa bertahan hidup meskipun keadaan tak berpihak padanya. Ini bukanlah pertama kalinya ia m
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

bab 34

Mey Yan dan Zhao melangkah ke dalam dunia yang semakin gelap, penuh dengan konspirasi dan pengkhianatan yang mereka harus hadapi. Setiap pertemuan dengan sekutu semakin tegang, dan mereka merasakan tekanan yang semakin berat. Namun, meskipun segala hal terasa tidak pasti, mereka tidak bisa mundur. Cinta mereka, yang telah terbentuk melalui segala cobaan, menjadi satu-satunya harapan yang mereka miliki.Pada malam yang dingin, Zhao memutuskan untuk bersembunyi sementara waktu, agar pihak lawan tidak bisa menebak pergerakannya. Mey Yan, meskipun khawatir, merasa tenang ketika Zhao memutuskan untuk menjaga jarak. Kekuatan dalam diri Zhao saat ini bukan hanya untuk mempertahankan dirinya, tetapi juga untuk melindungi mereka berdua.Hari-hari berlalu dengan penuh kecemasan, setiap langkah mereka penuh perhitungan. Namun, kebingungannya semakin meningkat saat Mey Yan menerima surat dari ibunya. Surat itu, yang seharusnya hanya berisi kabar biasa, ternyata membawa pesan y
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

bab 35

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan meskipun mereka berusaha menjalani kehidupan dengan sebaik mungkin, ketegangan semakin menyelimuti mereka. Mey Yan dan Zhao tahu bahwa waktu tidak berpihak pada mereka, dan ancaman dari musuh semakin dekat. Mereka harus bertindak cepat, namun tetap hati-hati, agar tidak terjebak dalam perangkap yang telah disiapkan.Malam itu, setelah beberapa hari mereka tinggal di tempat yang aman, Zhao mengajak Mey Yan untuk berbicara di luar. Udara malam yang segar menyelimuti mereka, dan angin yang sejuk membawa sedikit ketenangan di tengah segala kecemasan.“Aku merasa ada yang tidak beres,” kata Zhao, suara rendah dan penuh kecemasan. “Ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Semua ini terasa seperti sudah direncanakan sejak lama.”Mey Yan menatapnya dengan khawatir, mencoba membaca ekspresi wajahnya. “Apa maksudmu?”Zhao menghela napas panjang. “Selama ini kita hanya mengira bahwa kita berjuang melawan satu musuh. Tapi aku
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

bab 36

Malam semakin larut, tetapi pikiran Mey Yan terus berkecamuk. Setelah pertemuan mereka dengan Li Shen, semua yang terjadi terasa semakin berat. Informasi tentang konspirasi besar itu tidak hanya mengkhawatirkan, tetapi juga membuka mata mereka akan bahaya yang mengintai dari segala arah.Pagi itu, Zhao memutuskan untuk berangkat lebih dulu ke markas militer. Ia ingin memastikan semua persiapan sudah matang jika mereka harus bergerak cepat. Mey Yan tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, tetapi ia tahu bahwa tanggung jawab Zhao jauh lebih besar daripada sekadar menjaga dirinya.“Berhati-hatilah,” ujar Mey Yan saat Zhao mengenakan jubahnya. Tangannya sedikit gemetar ketika membetulkan kerah Zhao, seolah takut ini adalah pertemuan terakhir mereka.Zhao tersenyum tipis, menggenggam tangan istrinya. “Aku akan baik-baik saja. Kau juga, jangan mengambil risiko terlalu besar. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, beri tahu aku.”Mey Yan mengangguk, tetapi hatinya dipenuhi rasa cemas. Ketika
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

bab 37

Malam semakin larut, tetapi pikiran Nyonya Mey Yan tak kunjung tenang. Setelah pertemuan dengan Li Shen, semuanya terasa semakin berat. Konspirasi yang mereka ketahui bukan hanya mengkhawatirkan, tetapi juga membuktikan bahwa bahaya bisa datang dari berbagai arah.Pagi itu, Tuan Zhao bersiap kembali ke markas militer. Ia ingin memastikan semua persiapan matang jika sewaktu-waktu mereka harus bergerak cepat. Nyonya Mey Yan, meskipun khawatir, tidak berusaha menghalanginya. Ia tahu tanggung jawab Tuan Zhao jauh lebih besar dari sekadar berada di sisinya."Berhati-hatilah," ucap Nyonya Mey Yan lirih saat membantu membetulkan kerah jubah suaminya. Jemarinya sedikit gemetar, seolah takut ini adalah pertemuan terakhir mereka.Tuan Zhao menatapnya dalam, lalu menggenggam tangannya. “Aku akan baik-baik saja. Kau juga, jangan bertindak gegabah. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, segera beri tahu aku.”Nyonya Mey Yan mengangguk. Namun, hatinya dipenuhi kecemasan. Saat melihat sosok suaminya pe
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

bab 38

Malam semakin larut, tetapi Nyonya Mey Yan masih terjaga di ruang kerjanya. Surat yang baru saja ia baca masih tergenggam erat di tangannya. Jika ia benar-benar pergi ke kuil tua di luar kota, ia harus memastikan segalanya dipersiapkan dengan matang.Ia tidak bisa membawa banyak orang, apalagi membuat pergerakannya terlalu mencolok. Jika ini jebakan, maka ia harus bisa keluar dari sana dengan selamat. Namun, jika ini adalah kesempatan untuk mengetahui siapa pengkhianat di dalam istana, maka ia tidak boleh menyia-nyiakannya.Mey Yan menatap ke luar jendela, menimbang berbagai kemungkinan.Liang Hui masuk ke dalam ruangan setelah mengetuk pintu dengan sopan. “Nyonya, apa yang ingin Anda lakukan?”Mey Yan menyerahkan surat itu kepadanya. Liang Hui membacanya dengan seksama, lalu mengerutkan kening.“Ini terlalu berisiko,” katanya tegas. “Tidak ada jaminan bahwa ini bukan jebakan.”“Aku tahu,” Mey Yan mengakui. “Tapi jika kita tidak bergerak sekarang, kita bisa kehilangan jejak pengkhiana
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

bab 39

Malam itu, Mey Yan duduk di beranda dengan segelas teh yang sudah mulai dingin di tangannya. Angin berembus pelan, membawa aroma bunga dari taman belakang. Biasanya, suasana seperti ini akan membuatnya tenang, tapi kali ini pikirannya terlalu penuh.Sejak mendengar tentang kedatangan Lady Lin yang semakin sering ke kamp militer, ia tidak bisa berhenti berpikir. Apakah benar semua ini hanya kebetulan? Atau ada sesuatu yang lebih dalam yang belum ia pahami?Liang Hui sudah kembali ke kamarnya setelah melaporkan hasil penyelidikan awalnya. Masih banyak yang belum jelas, tapi satu hal yang pasti—Lady Lin bukan sekadar wanita bangsawan yang gemar memberikan hadiah kepada para prajurit. Ia memiliki tujuan lain.Mey Yan menghela napas panjang. Ia mengangkat pandangannya ke langit yang gelap. Di kejauhan, bintang-bintang bertaburan, berkelap-kelip seperti harapan yang masih menggantung.“Tuan… apa kau baik-baik saja di sana?” gumamnya pelan.Ia merindukan Zhao. Sudah berbulan-bulan mereka ber
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

bab 40

Mey Yan berdiri di balik pepohonan, tangannya mengepal erat di sisi tubuhnya. Jantungnya berdebar kencang, tapi bukan karena perjalanan panjang yang baru saja ia tempuh. Apa yang dilihatnya kini—Zhao dan Lady Lin berdiri berdekatan, berbincang dalam suasana yang tampak akrab—membuat dadanya terasa sesak.Lady Lin tersenyum lembut, tatapannya tertuju pada Zhao dengan cara yang membuat hati Mey Yan bergejolak. Ia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, tetapi cukup melihat gerak-gerik keduanya untuk merasakan sesuatu yang asing di dalam hatinya.Ragu, Mey Yan menggigit bibir bawahnya. Apakah ia harus maju dan memanggil Zhao? Atau haruskah ia tetap di tempatnya dan menunggu hingga mereka berpisah?Liang Hui yang berdiri di sampingnya tampak gelisah. “Nyonya…” bisiknya pelan, seolah ikut merasakan kebimbangan yang sama.Mey Yan menghela napas panjang. Ia tidak ingin berpikiran buruk, tetapi bagaimana mungkin ia bisa mengabaikan apa yang ada di depan matanya?Namun, sebelum ia semp
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status