Sherry terkejut dan segera menoleh. Sepasang matanya yang masih basah menatap Farel dan dia berseru, "Jangan bicara sembarangan!""Aku bicara sembarangan atau nggak, bukankah kamu yang paling tahu? Sherry, karena kamu sudah memilih ikut denganku, bersikap patuhlah, kalau nggak, lihat bagaimana aku memberimu pelajaran!" Jemari Farel memainkan lonceng kecil di pergelangan kaki Sherry. Sementara suaranya yang dingin itu terdengar sangat menakutkan.Padahal beberapa detik yang lalu mereka masih bermesraan, sekarang pria itu mengatakan hal yang begitu kejam dengan suara yang dingin.Sherry menarik napas dalam-dalam. Dengan rasa pegal di sekujur tubuh, dia berusaha bangun dan duduk. Kemudian, dia menyelipkan rambut panjang bergelombangnya ke belakang telinga, tertawa kecil, dan berkata, "Kalau aku nggak bersikap patuh, aku nggak akan bisa mempertahankan apa pun, 'kan?"Baik itu studionya, sahabat terbaiknya, maupun semua yang dia miliki sekarang.Sherry terlihat memesona ketika dia tertawa,
Last Updated : 2024-12-26 Read more