Home / Romansa / Terjerat dalam Kecanduan Cinta / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Terjerat dalam Kecanduan Cinta: Chapter 231 - Chapter 240

278 Chapters

Bab 231

Kini, Miana tidak menyukainya lagi, dia juga merasa kesal.Dia sama sekali tidak tahu apa yang salah dengan dirinya sendiri.Dering ponsel menarik Henry kembali dari pikirannya. Dia pun menjawab telepon itu."Henry, dua tentara bayaran lainnya sudah ditemukan, tapi ... lidah mereka dicabut paksa, tangan dan kaki mereka sudah dipotong. Sekarang mereka seperti mayat hidup! Nggak bisa berbicara dan nggak bisa menulis, jadi nggak ada yang bisa ditanyakan! Orang itu, benar-benar kejam!" Suara orang yang mengatakan ini terdengar arogan. "Oh ya, Henry, kamu sudah tanya istrimu mengenai gurunya? Jangan bilang kalian masih belum berbaikan?"Di akhir kalimat, nada bicaranya terdengar agak senang melihat kesulitan orang lain.Henry mendengus dingin dan berkata, "Hubunganku dengan istriku sangat baik, kapan kami pernah nggak akur?"Namun, di dalam hati dia mulai berpikir, sejak kapan hubungan antara dia dan Miana mulai memburuk?Apakah sejak pertama kali Miana mengajukan perceraian?"Ya, ya, hubun
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 232

"Aku nggak punya alasan untuk hadir, jadi nggak akan ke sana." Suara pria itu terdengar sedikit kesepian."Kamu nggak ingin kembali melihat ibumu?""Dia hidup dengan baik di keluarga Ferno, aku tahu itu.""Kenapa kamu nggak membawanya pergi? Bukankah kamu punya kemampuan untuk menghidupinya?""Di keluarga Ferno, dia memiliki orang yang dicintainya, sedangkan di sisiku nggak ada. Kalau aku memaksanya hidup bersamaku, dia hanya akan hidup seperti bunga yang layu." Pria ini tahu bahwa ibunya tidak menyesali jalan yang telah dipilihnya sendiri. Namun, Jika dia memaksa ibunya pergi, ibunya tidak akan bahagia dan tidak akan hidup lama. Karena alasan inilah, dia tidak memaksa ibunya.Henry terdiam.Dia tidak pernah memikirkan tentang mencintai dan dicintai.Karena sejak kecil dia hanya tahu bagaimana bertahan hidup dan merampas sesuatu, tidak ada yang mengajarinya tentang mencintai dan dicintai.'Apa rasanya mencintai seseorang?'"Sudahlah, kamu nggak akan mengerti juga tentang topik ini. Nan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 233

Miana ragu-ragu, tetapi dia tidak punya pilihan selain keluar dari lift. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Henry.Namun, hanya terdengar suara operator mengatakan nomor yang dituju sedang sibuk.Dia menduga Henry sedang menelepon Janice, jadi dia pergi ke meja resepsionis untuk bertanya.Setelah bertanya dan membalikkan badan, dia melihat Janice menggandeng lengan Henry dengan wajah manis. Mereka berdua berjalan menuju lift.Pada saat itu, dia merasa dadanya sedikit sesak, sangat tidak nyaman. Setelah menarik napas panjang, dia berbalik dan berjalan menuju tangga darurat.Segera, dia tiba di lantai atas. Dia berdiri di depan pintu kamar neneknya, menstabilkan emosinya sebelum membuka pintu kamar itu.Begitu masuk, dia langsung melihat neneknya terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang pernapasan. Selain itu, ada instrumen medis yang sedang bekerja di sampingnya. Suara yang keluar dari mesin itu seperti mengetuk-ngetuk hati Miana, membuatnya agak gelisah.Dia menarik napas d
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 234

Pandangan Henry tertuju pada wajah Miana, dan dia tertawa dingin sebelum berkata, "Kamu benar-benar istri yang baik dan bertanggung jawab, apakah aku harus memberimu hadiah?"Miana tersenyum, menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku nggak ingin apa-apa."Dia tidak bisa menerima hadiah dari Henry."Heh ..." Raut wajah Henry tampak muram. "Kamu tetap di sini dan jaga Janice. Aku akan kembali ke kantor!"Sikap dingin Miana terhadapnya, membuat hatinya terasa tidak nyaman."Pergilah," ujar Miana sambil melambaikan tangan dan tersenyum cerah.Henry mendengus dingin, lalu berbalik dan pergi.Dulu, sikap Miana terhadapnya tidak seperti ini!Setiap kali dia akan pergi, Miana selalu mengantarnya sampai ke pintu dan meminta ciuman perpisahan.Sekarang, saat dia akan pergi, Miana hanya mengucapkan "pergilah".Perbedaan sikap antara dulu dan sekarang terlalu besar.Henry masuk ke mobil dengan suasana hati yang buruk.Pada saat ini, Eddy tiba-tiba meneleponnya. Meskipun suasana hatinya buruk, dia
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 235

"Ada sebuah proyek yang membutuhkan desainer taman. Sepertinya sahabat Nyonya Jirgan membuka studio desain taman yang memiliki reputasi baik. Bagaimana kalau kita mencoba kerja sama dengan studionya?" tanya Wiley dengan hati-hati. Dia tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Henry saat ini."Apakah hanya ada satu studio desain taman di Kota Jirya?" balik tanya Henry dengan nada ketus."Aku sudah mengerti." Wiley langsung paham, pertanyaan itu mengartikan Henry tidak setuju.'Kalau begitu, lupakan saja.'Henry memijat keningnya dan berkata, "Kamu cukup sebarkan berita mencari studio desain taman untuk bekerja sama, sisanya nggak perlu kamu yang urus. Sekarang, bawa dokumen yang mendesak untuk aku tanda tangani."Mengingat kedekatan Miana dengan Sherry, Henry berpikir bahwa setelah Miana mendengar berita ini, pasti akan datang mencarinya dan memohon agar bisa mendapatkan kerja sama itu. Pada saat itu, dia bisa mengajukan syarat kepada Miana.Wiley tentu tidak tahu tujuan Henry sebenarnya,
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 236

"Henry, aku sekarang ada urusan, jadi harus pergi sebentar. Aku menelepon hanya untuk memberitahumu." Jika dia tidak mengabari Henry terlebih dahulu, Janice bisa saja mengarang cerita untuk menjebaknya.Sebelumnya, dia tidak masalah bagaimana Henry memperlakukannya. Namun, sekarang dia sedang mengandung anak kembar, dia tidak bisa membiarkan Henry menimbulkan masalah.Oleh karena itu, kecerdasan yang biasanya dia gunakan di tempat kerja, sekarang dia gunakan untuk menghadapi Henry dan Janice.Bukan hanya demi dirinya sendiri, tetapi juga demi bayi di dalam perutnya."Baru datang sudah mau pergi? Sekarang mau ke mana lagi?" Nada bicara Henry terdengar jelas dia tidak senang.'Sekarang wanita ini sebentar-bentar pergi keluar.''Sungguh menyebalkan!'"Aku mengirimkan lamaran kerja, dan barusan ada perusahaan yang meneleponku, memintaku untuk datang wawancara sekarang." Miana tentu tidak akan mengatakan yang sebenarnya. Lagi pula, siapa sih yang tidak bisa berbohong?"Belum resign tapi sud
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 237

Adapun bagaimana Henry akan menghukumnya, itu urusan nanti.Miana menyimpan ponselnya. Sebelum pergi, dia mendatangi pos perawat dan meminta mereka agar memperhatikan Janice yang berada di kamar inap.Dia sudah mengabari Henry dan juga meminta perawat rumah sakit untuk lebih memperhatikan Janice. Jika terjadi sesuatu saat dia tidak ada di sini, itu bukan salahnya.Miana turun ke lobi. Sambil menunggu taksi datang, dia menelepon Sherry."Mia, ada apa?""Sher, aku harus ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan USG lagi. Kamu punya waktu? Bisa temani aku?""Kenapa harus diperiksa lagi? Ada yang salah dengan janinmu?" tanya Sherry dengan cemas."Dokter bilang ada kemungkinan aku hamil anak kembar!" Miana teringat Sherry pernah bercanda bahwa dia hamil anak kembar dan sekarang candaan itu menjadi kenyataan."Ah? Wah! Ini b-benar kejutan! Kamu sekarang di mana? Tunggu aku. Aku akan menjemputmu sekarang!" seru Sherry dengan gembira."Nggak perlu jemput, aku naik taksi ke sana. Kita langsung
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 238

Sherry terkejut dan segera menoleh. Sepasang matanya yang masih basah menatap Farel dan dia berseru, "Jangan bicara sembarangan!""Aku bicara sembarangan atau nggak, bukankah kamu yang paling tahu? Sherry, karena kamu sudah memilih ikut denganku, bersikap patuhlah, kalau nggak, lihat bagaimana aku memberimu pelajaran!" Jemari Farel memainkan lonceng kecil di pergelangan kaki Sherry. Sementara suaranya yang dingin itu terdengar sangat menakutkan.Padahal beberapa detik yang lalu mereka masih bermesraan, sekarang pria itu mengatakan hal yang begitu kejam dengan suara yang dingin.Sherry menarik napas dalam-dalam. Dengan rasa pegal di sekujur tubuh, dia berusaha bangun dan duduk. Kemudian, dia menyelipkan rambut panjang bergelombangnya ke belakang telinga, tertawa kecil, dan berkata, "Kalau aku nggak bersikap patuh, aku nggak akan bisa mempertahankan apa pun, 'kan?"Baik itu studionya, sahabat terbaiknya, maupun semua yang dia miliki sekarang.Sherry terlihat memesona ketika dia tertawa,
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 239

Tidak bisa dipungkiri, imajinasi si dokter cukup kaya.Dokter memeriksa Sherry dan menemukan bahwa semuanya normal, jadi dia merasa lega.Namun, ketika dia berbalik, dia bertemu dengan tatapan tajam Farel. Seketika, dia merasa gugup dan tergagap, "Tuan, Tuan Muda ....""Bagaimana keadaannya? Kenapa dia belum sadar?" tanya Farel dengan ketus, dan sorot matanya seperti pisau yang bisa membelah orang.Dokter bingung, kapan dirinya membuat Tuan Muda di depannya ini marah? Dia menyeka keringat di dahinya, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Tubuhnya baik-baik saja, hanya terlalu lelah, jadi tertidur." Wajah si dokter terlihat sangat pucat. Dia takut mengatakan sesuatu yang salah dan membuat Farel makin marah. Dia bahkan tidak berani membayangkan konsekuensinya."Kalau begitu kamu boleh pergi. Jangan beri tahu siapa pun kejadian ini!" Farel memperingatkan dengan suara dingin."Saya mengerti, saya pergi sekarang juga." Dokter mengambil sebotol minyak obat dari kotak obat dan meletakkannya di m
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 240

Sherry memaksakan dirinya untuk tersenyum dan berkata, "Aku ulang sepuluh kali pun nggak akan mengubah kenyataan hubungan kita hanya sebatas teman tidur! Farel, bukankah kamu seharusnya senang aku berpikir seperti ini? Kamu nggak perlu khawatir aku akan membuat masalah saat kamu akan menikahi wanita lain!"Selama bertahun-tahun bersama Farel, Sherry selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta pada Farel.Bagaimanapun, kehilangan orang yang dicintai sangatlah menyakitkan.Farel mencibir, "Teman tidur? Jadi begitu kamu mendefinisikan hubungan kita? Kalau hanya teman tidur, kenapa aku harus bersikap sopan padamu!"Setelah mengatakan itu, dia melemparkan Sherry yang digendongnya ke sofa, lalu membuka tali pinggangnya ....Sherry berteriak kesakitan.Farel seakan-akan tidak mendengar teriakan itu dan terus menghukum Sherry.Hingga terakhir, Farel menggigit bahu putih Sherry.Rasanya sangat sakit hingga keringat dingin muncul di dahi Sherry.Suaranya juga menjadi serak, bahka
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
28
DMCA.com Protection Status