Share

Bab 237

Author: Helena Ayu
Adapun bagaimana Henry akan menghukumnya, itu urusan nanti.

Miana menyimpan ponselnya. Sebelum pergi, dia mendatangi pos perawat dan meminta mereka agar memperhatikan Janice yang berada di kamar inap.

Dia sudah mengabari Henry dan juga meminta perawat rumah sakit untuk lebih memperhatikan Janice. Jika terjadi sesuatu saat dia tidak ada di sini, itu bukan salahnya.

Miana turun ke lobi. Sambil menunggu taksi datang, dia menelepon Sherry.

"Mia, ada apa?"

"Sher, aku harus ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan USG lagi. Kamu punya waktu? Bisa temani aku?"

"Kenapa harus diperiksa lagi? Ada yang salah dengan janinmu?" tanya Sherry dengan cemas.

"Dokter bilang ada kemungkinan aku hamil anak kembar!" Miana teringat Sherry pernah bercanda bahwa dia hamil anak kembar dan sekarang candaan itu menjadi kenyataan.

"Ah? Wah! Ini b-benar kejutan! Kamu sekarang di mana? Tunggu aku. Aku akan menjemputmu sekarang!" seru Sherry dengan gembira.

"Nggak perlu jemput, aku naik taksi ke sana. Kita langsung
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 238

    Sherry terkejut dan segera menoleh. Sepasang matanya yang masih basah menatap Farel dan dia berseru, "Jangan bicara sembarangan!""Aku bicara sembarangan atau nggak, bukankah kamu yang paling tahu? Sherry, karena kamu sudah memilih ikut denganku, bersikap patuhlah, kalau nggak, lihat bagaimana aku memberimu pelajaran!" Jemari Farel memainkan lonceng kecil di pergelangan kaki Sherry. Sementara suaranya yang dingin itu terdengar sangat menakutkan.Padahal beberapa detik yang lalu mereka masih bermesraan, sekarang pria itu mengatakan hal yang begitu kejam dengan suara yang dingin.Sherry menarik napas dalam-dalam. Dengan rasa pegal di sekujur tubuh, dia berusaha bangun dan duduk. Kemudian, dia menyelipkan rambut panjang bergelombangnya ke belakang telinga, tertawa kecil, dan berkata, "Kalau aku nggak bersikap patuh, aku nggak akan bisa mempertahankan apa pun, 'kan?"Baik itu studionya, sahabat terbaiknya, maupun semua yang dia miliki sekarang.Sherry terlihat memesona ketika dia tertawa,

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 239

    Tidak bisa dipungkiri, imajinasi si dokter cukup kaya.Dokter memeriksa Sherry dan menemukan bahwa semuanya normal, jadi dia merasa lega.Namun, ketika dia berbalik, dia bertemu dengan tatapan tajam Farel. Seketika, dia merasa gugup dan tergagap, "Tuan, Tuan Muda ....""Bagaimana keadaannya? Kenapa dia belum sadar?" tanya Farel dengan ketus, dan sorot matanya seperti pisau yang bisa membelah orang.Dokter bingung, kapan dirinya membuat Tuan Muda di depannya ini marah? Dia menyeka keringat di dahinya, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Tubuhnya baik-baik saja, hanya terlalu lelah, jadi tertidur." Wajah si dokter terlihat sangat pucat. Dia takut mengatakan sesuatu yang salah dan membuat Farel makin marah. Dia bahkan tidak berani membayangkan konsekuensinya."Kalau begitu kamu boleh pergi. Jangan beri tahu siapa pun kejadian ini!" Farel memperingatkan dengan suara dingin."Saya mengerti, saya pergi sekarang juga." Dokter mengambil sebotol minyak obat dari kotak obat dan meletakkannya di m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 240

    Sherry memaksakan dirinya untuk tersenyum dan berkata, "Aku ulang sepuluh kali pun nggak akan mengubah kenyataan hubungan kita hanya sebatas teman tidur! Farel, bukankah kamu seharusnya senang aku berpikir seperti ini? Kamu nggak perlu khawatir aku akan membuat masalah saat kamu akan menikahi wanita lain!"Selama bertahun-tahun bersama Farel, Sherry selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta pada Farel.Bagaimanapun, kehilangan orang yang dicintai sangatlah menyakitkan.Farel mencibir, "Teman tidur? Jadi begitu kamu mendefinisikan hubungan kita? Kalau hanya teman tidur, kenapa aku harus bersikap sopan padamu!"Setelah mengatakan itu, dia melemparkan Sherry yang digendongnya ke sofa, lalu membuka tali pinggangnya ....Sherry berteriak kesakitan.Farel seakan-akan tidak mendengar teriakan itu dan terus menghukum Sherry.Hingga terakhir, Farel menggigit bahu putih Sherry.Rasanya sangat sakit hingga keringat dingin muncul di dahi Sherry.Suaranya juga menjadi serak, bahka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 241

    "Terima kasih!"Sherry berterima kasih, mengambil kantong itu dan menutup pintu.Setelah mengganti pakaian dan keluar dari hotel, dia ke rumah sakit dengan taksi.Meskipun terasa canggung, dia tetap harus segera mengobati luka di bahunya agar tidak meninggalkan bekas.Saat diobati, dokter menatapnya dengan tatapan agak aneh.Hanya dengan melihat posisi lukanya, orang lain pasti akan langsung tahu apa penyebabnya.Sherry tidak memedulikan tatapan aneh itu dan tetap tenang sepanjang waktu.Lagi pula, dokter itu bukanlah orang yang dia kenal, jadi dia tidak masalah jika dokter ini tahu bahwa lukanya ini karena digigit pria.Setelah selesai mengobati luka dan keluar, Sherry bertemu dengan Yosef.Sudut mulut Yosef berdarah dan pipinya juga memar. Tampaknya, dia habis berkelahi dengan seseorang.Sherry tahu bahwa Yosef bermusuhan dengan Miana, jadi tidak ingin mengganggunya. Dia segera menunduk, pura-pura tidak mengenal Yosef, dan berjalan melewatinya.Akan tetapi, Yosef tiba-tiba meraih dan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 242

    "Ya, kembar!" jawab Miana. Sherry langsung berteriak gembira, "Wah, bagus sekali! Sekarang aku punya anak angkat laki-laki dan perempuan! Besok aku akan membeli pakaian bayi!"Dia sangat bahagia untuk Miana."Bagaimana dengan kondisimu?" Karena mengkhawatirkan Sherry dan tidak ada kabar darinya, Miana menelepon terlebih dahulu.Setelah mendengar suara Sherry dan tahu dia baik-baik saja, Miana pun merasa lega."Aku nggak apa-apa. Aku baru saja ingin meneleponmu sebelum tidur." Sherry tidak ingin mengatakan yang sebenarnya, dia takut Miana akan khawatir."Kalau begitu cepat tidurlah. Kita bertemu di studio besok pagi.""Mia, selamat ulang tahun!""Hasil USG hari ini adalah hadiah ulang tahun terbaik untukku. Aku sangat bahagia!" Miana sedang berada di rumah lama keluarga Jirgan dan hari ini Eddy memanggil semua anggota keluarga Jirgan pulang. Oleh karena itu, dia tidak berani berbicara terlalu keras, takut didengar oleh orang lain."Baiklah, aku tidur dulu." Sherry sebenarnya ingin berta

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 243

    Janice berpikir bahwa jika orang-orang ini melihat kedekatannya dengan Henry, begitu dia benar-benar bersama Henry, dia tidak perlu lagi memberi tahu mereka satu per satu."Aku juga nggak tahu." Henry benar-benar tidak tahu. Kakek tidak memberitahunya siapa yang berulang tahun ketika menyuruhnya membeli kue dan hadiah.Sekarang, melihat semua anggota keluarga Jirgan hadir, dia makin bingung."Kalau begitu, kita masuk saja dulu!" Mengingat ada begitu banyak orang yang melihat, Janice sengaja membusungkan dada dan berjalan dengan anggun.Pak Surdin menghampiri mereka dengan tergesa-gesa, lalu berkata kepada Henry, "Biarkan saya yang bawa barang-barang ini!"Janice segera menyerahkan barang-barang itu kepadanya, "Terima kasih, Pak Surdin!"Pak Surdin segera menjawab, "Nona Janice, ini sudah tugas saya!"Dia adalah pembantu di rumah ini, jadi sudah tugasnya membantu majikannya.Miana perlahan menaiki tangga, lalu berdiri di sana dengan tenang.Jika dulu dia melihat Henry dan Janice begitu

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 244

    Perkataan Felica membuat Janice terkejut.Dia tidak menyangka Felica menyuruhnya kembali tinggal di rumah.Setelah tinggal di rumah, dia tidak akan bisa lagi berpura-pura sakit dan memanggil Henry untuk menemaninya.Dia tidak akan bisa hidup jika tidak bisa bertemu dengan Henry!Selain itu, rahasianya pasti akan terungkap jika tinggal bersama Felica."Turuti kata Ibu," ujar Henry dengan suara pelan.Janice merasa putus asa. Padahal Henry sudah berjanji padanya tidak akan memaksanya pulang ke rumah dan akan membelikannya rumah. Sekarang, Henry tiba-tiba berubah pikiran dan tidak peduli padanya. Perubahan situasi yang mendadak ini membuat Janice bertanya-tanya, apakah karena dia tadi sengaja menggandeng tangan Henry, jadi Henry menggunakan cara ini untuk memberinya peringatan?'Apa yang harus kulakukan sekarang?'Felica berkata kepada pembantu di sampingnya, "Cepat bantu Janice jalan! Jangan biarkan Henry kelelahan!"Pembantu itu segera maju untuk membantu Janice. "Nona Janice, pelan-pel

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 245

    Miana mengabaikan Henry, seakan-akan Henry tidak ada di sana.Hanya untuk menjemput Janice seorang, Henry telah membuat lebih dari dua puluh orang menunggunya berjam-jam. Perilaku seperti itu pada dasarnya akan membuat orang merasa jengkel. Sekalipun hubungan mereka sekarang hanya mitra kerja, Miana sama sekali tidak ada niat memainkan sandiwara dengan Henry.Raut wajah Henry seketika menjadi masam. "Miana, apa maksud sikapmu ini!"'Wanita ini sengaja ingin membuatku malu di depan begitu banyak orang.'"Henry, cukup!" Eddy tiba-tiba membentak, "Sebagai suami Mia, kamu bahkan nggak tahu hari ini adalah ulang tahunnya! Ini sudah sangat keterlaluan! Padahal aku sudah mengingatkanmu untuk membeli kue dan hadiah ulang tahun! Hasilnya? Kue yang kamu beli ini krimnya sudah nggak berbentuk! Hadiahnya lebih parah, sebuah boneka murahan yang dibeli dari Shopee! Kamu nggak punya uang atau nggak punya waktu? Kenapa begitu pelit! Sekarang, apa hakmu menyalahkan Mia!"Eddy benar-benar sangat marah.

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 486

    Miana tertawa kesal ketika menyadari bahwa panggilannya sengaja diputus setelah nada sambung terdengar beberapa kali.'Henry! Hebat sekali kamu!'Setelah itu, dia menelepon Wiley.Begitu tersambung, dia langsung berkata, "Pak Wiley, tolong berikan ponselnya ke Pak Henry, aku ada urusan penting!""Nona Miana, Pak Henry sedang sibuk ....""Kalau begitu katakan di mana kalian sekarang, aku akan ke sana!" Miana sudah sangat marah dan ingin melampiaskannya ke Henry."Kami di kantor.""Oke, sepuluh menit lagi aku sampai!"Setelah mengatakan itu, Miana langsung menutup telepon.Saat ini, di kantor CEO Grup Eskaria.Henry memegang dokumen, berpura-pura membacanya, tetapi sebenarnya mendengarkan percakapan Wiley dengan Miana.Wiley menyimpan ponselnya dan melihat bahwa dokumen di tangan Pak Henry terbalik.Setelah ragu sejenak, dia tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu, "Pak Henry, dokumennya terbalik."Henry meletakkan dokumen di meja dengan keras, berdeham sebelum bertanya, "Ada apa?""N

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 485

    "Begitu mendengar kabar ini, aku langsung mencari orang itu. Ternyata dia sedang diselidiki oleh pihak berwajib. Kejadian ini tiba-tiba, pasti ada yang merencanakan diam-diam!"Miana menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu berkata, "Kamu telepon dan beri tahu para petinggi untuk rapat di kantor! Aku akan segera ke kantor!""Baik, aku akan segera memberi tahu mereka!"Miana baru saja menutup telepon, Giyan sudah bertanya, "Apa yang terjadi? Butuh bantuan?"Giyan sebenarnya ingin membantu, tetapi Miana akan marah jika dia bertindak tanpa persetujuan Miana.Miana menenangkan diri, menatap Giyan dengan perasaan bersalah. "Maaf, sepertinya aku nggak bisa bertemu dengan ayah dan ibumu malam ini. Ada masalah di perusahaan, dan kamu tahu, Sherry sekarang di rumah sakit, nggak bisa ke kantor, jadi aku yang harus menanganinya. Kalau aku butuh bantuan, aku akan meneleponmu."Miana merasa tidak enak hati karena terpaksa membatalkan janji bertemu dengan orang tua Giyan."Nggak apa-ap

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 484

    "Baiklah, nanti kalau ada waktu aku akan menemuimu untuk makan bersama," ujar Miana. Dia benar-benar sibuk dengan beberapa kasus akhir-akhir ini."Baik, Kakek nggak akan mengganggumu lagi." Walaupun merasa sedih, Eddy tetap menahan perasaannya dan tidak menunjukkannya.Dia mengerti bahwa Miana sibuk dengan pekerjaannya sendiri, jadi tidak punya waktu untuk bertemu dengannya juga wajar.Dia hanya perlu menunggu sampai Miana selesai dengan pekerjaannya.Miana mengiakan dan menutup telepon."Ibu, siapa yang menelepon?" tanya Nevan dengan suara pelan, matanya yang besar berkilauan.Miana berpikir sejenak dan berkata, "Nanti Ibu akan memberitahumu."Mengenai Henry dan keluarga Jirgan, dia akan menceritakannya perlahan-lahan saat ada waktu."Apa yang sedang kalian bicarakan? Serius sekali!" Giyan bertanya penasaran setelah masuk dan mengganti sepatu, melihat mereka berdiri di sana."Kami sedang menunggumu pulang," jawab Miana sambil tersenyum, mata indahnya yang melengkung membuat orang mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 483

    Di dalam histori percakapan, si pria dan selingkuhannya sedang merencanakan bagaimana cara membunuh istri sah.Yang lebih mengerikan adalah pria dan selingkuhannya bahkan membeli racun paraquat dan racun tikus secara daring, tetapi keduanya tidak ada yang berani menggunakannya.Miana menekan amarahnya dan terus membaca.Saat ini, memang banyak selingkuhan yang tidak tahu malu.Mereka akan melakukan apa saja untuk mengubah status mereka.Ketika Giyan menelepon, Miana baru memutuskan untuk mematikan laptopnya.Meskipun belum melihat semua bukti yang dikumpulkan oleh Amanda, hanya berdasarkan histori percakapan dan pembelian paraquat dan racun tikus secara daring, sudah sangat jelas bahwa keduanya berencana membunuh istri sah.Hanya saja, bukti tersebut masih belum cukup.Miana harus membuat kedua orang itu mengakui rencana mereka untuk membunuh istri sah!Sebelum persidangan, dia harus mendapatkan rekaman pengakuan mereka.Setelah membereskan barang-barang, dia turun ke bawah dan melihat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 482

    "Oke, aku akan telepon Ibu nanti," ujar Giyan dengan senyuman yang makin lebar.Miana bersedia bertemu dengan orang tuanya, dan hal itu tentu membuat Giyan senang, meskipun mereka sudah sering bertemu dalam dua puluh tahun terakhir.Namun, hubungannya dengan Miana kini berbeda dari yang dulu."Pergilah ke kantor sekarang. Setelah urusanmu selesai, kita bisa pulang lebih cepat," ujar Miana sambil mendorong Giyan keluar.Miana merasa sangat santai ketika bersama Giyan, karena dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu berusaha terlalu keras.Ketika mereka turun ke bawah, Nevan sedang duduk di atas matras bermain, dengan serius menyusun Lego.Giyan menunduk dan mencium kening Miana, lalu berkata lembut, "Aku pergi ke kantor dulu, nanti setelah pulang kerja aku akan menjemput kalian."Miana mengangguk, tersenyum sambil berkata, "Ya, kami tunggu kamu pulang!"Giyan berdeham sebelum memanggil, "Nevan, Ayah pergi kerja dulu, kamu bermainlah dengan baik bersama Ibu di rumah!"Nevan segera me

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 481

    "Mia, apa yang terjadi?" tanya Giyan, mempercepat langkahnya ke arah Miana, lalu duduk di sampingnya.Miana menoleh, mendesah panjang sebelum berkata, "Rekening luar negeri Nevan tiba-tiba bertambah empat ratus miliar. Setelah aku cek, ternyata uang itu berasal dari perusahaan Grup Eskaria!"Anak nakal itu benar-benar hebat!Setelah mendengar itu, Giyan langsung mengerti apa yang telah terjadi.Giyan menutup laptop Miana, tersenyum, dan berkata, "Dulu ada kamu yang bekerja gratis untuk memperkuat firewall perusahaan. Sekarang, tanpa kamu, keamanan sibernya bahkan bisa diserang oleh anak tiga tahun seperti Nevan. Ini hanya menunjukkan betapa tidak bergunanya Departemen TI Grup Eskaria!"Miana tertawa dan merespons, " Nevan yang menyuruhmu datang untuk menghiburku? Anak nakal itu benar-benar pintar!""Dia khawatir kamu marah dan sakit, tapi nggak tahu bagaimana cara menghiburmu, jadi aku yang menawarkan diri untuk melakukannya!" Giyan baru merasa tenang setelah melihat senyum di wajah Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 480

    "Baik, baik, segera kirimkan nomornya padaku!" Eddy menutup telepon dengan sangat bersemangat.Henry mengirimkan nomor ponsel Miana yang baru ditemukan oleh Wiley kepada Eddy.Sesaat setelah mengirim nomor tersebut, sudut bibirnya menyunggingkan senyuman tipis.'Miana, aku nggak percaya kamu akan tega mengabaikan Kakek.'Pada saat ini, panggilan Rumordi datang."Henry, ada kabar baik dan kabar buruk, mau dengar yang mana dulu?" Suara Rumordi terdengar sangat bersemangat, seolah-olah menemukan sesuatu yang luar biasa."Kabar baik," jawab Henry tanpa berpikir panjang."Kabar baiknya, aku menemukan kalau CEO Grup Arca adalah Miana!" Ketika Rumordi menyebut nama Miana, wajah dingin Miana dengan aura kuat langsung terbayang dalam pikirannya."Apa?" Henry mengernyit.'Perusahaan yang selama dua tahun ini bersaing dengan Grup Eskaria dan merebut bisnis ternyata milik Miana?''Wanita ini, selama beberapa tahun, apa saja yang telah dia lakukan di belakangku?'"Sedangkan kabar buruknya adalah pr

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 479

    "Bawa Nevan ke sini!"Kepala sekolah terkejut hingga tubuhnya gemetar sejenak.'Bagaimana Nevan bisa membuat marah pria kejam ini?''Ada dendam?'"Bu kepala sekolah, ... Pak Henry ingin bertemu dengan Nevan, apa yang harus kita lakukan?"Kepala sekolah tersadar, melihat ke arah guru yang berdiri di depannya, lalu menenangkan diri dan berkata, "Pergi lihat apakah Nevan sudah dibawa pulang oleh orang tuanya atau belum." Pada saat yang sama, dia mengedipkan mata kepada guru tersebut.Dia memutuskan untuk menyelesaikan masalah di depan mata terlebih dahulu."Oh, baik, aku akan segera melihatnya!" Guru itu mengusap keringat dingin dan buru-buru pergi.Kepala sekolah merapikan pakaiannya sebelum melangkah masuk."Pak Henry, sore, saya adalah ...."Kepala sekolah ingin memperkenalkan diri, tetapi terhenti karena tatapan dingin yang dia rasakan membuat punggungnya seketika merinding.'Tekanan yang dipancarkan pria ini sangat kuat.''Pantas saja orang-orang di Kota Jirya secara diam-diam menjul

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 478

    Kekhawatiran Miana seketika lenyap, digantikan dengan perasaan campur aduk. Dia perlahan berjongkok, dengan lembut mengelus rambut lembut putranya.Saat menyaksikan itu, tatapan Giyan penuh dengan kelembutan dan kelegaan.Detik ini, semua kekacauan dan kekhawatiran berubah menjadi pemandangan yang penuh kehangatan dan ketenangan.Nevan terbangun dari mimpi indahnya ketika merasakan bayangan di depannya. Dia membuka mata dan melihat wajah ibunya yang akrab tetapi sedikit tegas. Saat itu juga, dia teringat apa yang telah dia lakukan. Jantungnya berdebar kencang, dan dengan suara pelan dia memanggil, "Ibu ...."Suaranya mengandung sedikit kebingungan dan ketergantungan.Mendengar panggilan Nevan, mata Miana seketika memerah, seolah-olah emosi yang terpendam lama mencari jalan keluar. Namun, dia dengan cepat menahannya dan menggantinya dengan teguran rendah dan tegas, "Nevan! Siapa yang menyuruhmu berkeliaran sendirian? Apakah kamu tahu, tindakanmu ini membuat seluruh orang di sekolah meni

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status