Semua Bab Terjerat dalam Kecanduan Cinta: Bab 201 - Bab 210

222 Bab

Bab 201

"Kamu mati saja!"Di rumah, orang yang paling mencintainya adalah ibunya!Pram berani memukul ibunya seperti itu, pantas mati!Namun, tepat pada saat itu, pintu ruang VIP tiba-tiba terbuka. Setelah beberapa orang masuk dengan cepat, pintu pun ditutup rapat.....Di Kompleks Gaillardia.Dokter keluarga sedang mengobati luka Miana. Karena sedang hamil, Miana menolak diberi anestesi. Dia merapatkan giginya untuk menahan rasa sakit.Henry berdiri di samping, melihat Miana berkeringat karena kesakitan, dia refleks mengerutkan keningnya.'Kenapa dia bersikeras nggak mau diberi anestesi padahal sangat kesakitan?'Setelah pengobatan lukanya selesai, sekujur tubuhnya basah kuyup seperti habis berendam di air."Jangan biarkan lukanya terkena air. Makan makanan yang agak tawar dan minum obatnya tepat waktu!" Setelah berpesan beberapa kata, si dokter pun pergi.Miana lemas terbaring di tempat tidur, bahkan tidak punya tenaga untuk bicara.'Sakit sekali!'Dengan raut wajah dingin, Henry mendengkus
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 202

Raut wajah Henry begitu dingin, dan dia berkata, "Miana, bisakah kamu nggak selalu bersaing dengan Janice!"Miana tertegun.Dia sedang terluka, ingin Henry menemaninya, apakah itu termasuk bersaing dengan Janice?Miana segera kembali tenang, tersenyum kecil dan berkata, "Kalau kamu begitu nggak bisa melepaskan Janice, kenapa nggak mau bercerai dan menikahi dia?"Selama mereka bercerai, siapa yang Henry cintai, dengan siapa Henry bersama, siapa yang Henry kunjungi, itu bukan urusannya lagi.Namun, Henry menolak bercerai dengannya dan tetap terlalu dekat dengan Janice.Sekalipun dia tidak peduli, tetap saja terasa terganggu."Giyan dan adikmu akan segera menikah, meskipun kamu bercerai, dia nggak mungkin bisa menikahimu. Atau kamu ingin berbagi suami yang sama dengan adikmu?" Kata-kata Henry seperti panah yang menusuk jantung, membuat Miana sangat terkejut.Di mata Henry, dia adalah wanita rendahan!"Miana, aku sudah bilang, kalau kita bercerai, aku nggak akan lagi peduli pada nenekmu! P
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 203

Dering tersebut menghancurkan suasana ambigu mereka.Miana segera mendorong Henry. "Turunkan aku!"Henry terpaksa menurunkannya ke lantai.Setelah itu, Miana melompat-lompat dengan satu kaki, menuju sofa, lalu duduk di atasnya.Dia mengulurkan tangannya, mengambil buku yang ada di samping dan mulai membaca.Sementara Henry mengeluarkan ponselnya dan mengangkat panggilan itu."Pak Henry, Nona Janice sudah sadar. Dia terus menangis dan bilang ingin bertemu denganmu! Dia juga bilang, dia akan bunuh diri kalau nggak bisa bertemu denganmu!" Suara Wiley terdengar sangat cemas. "Kapan kamu akan tiba?""Aku segera berangkat!" seru Henry. Setelah menutup telepon, tatapannya tertuju pada wanita yang duduk di sofa sambil membaca buku.Terlihat begitu tenang, cantik, lembut ....Momen ini entah mengapa membuat Henry merasa nyaman. Bahkan, membuatnya berpikir bahwa hidup seperti ini untuk selamanya tidaklah buruk.Miana merasakan tatapan Henry, refleks mendongak, dan tatapan mereka pun bertemu."Ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 204

Dulu, dia sering pergi mencari Giyan setelah dianiaya di rumah. Setiap kali, dia akan melihat Giyan menunggunya di depan pintu, membuat hatinya terasa hangat.Bertahun-tahun berlalu, dan dia kembali melihat pemandangan yang sama. Kenangan tersebut muncul dengan sendirinya di benaknya.Melihat Miana turun dari mobil, Giyan segera mendekat, mengulurkan tangan hendak membantunya. "Kakimu nggak apa-apa?""Nggak apa-apa!" Miana menghindari tangan Giyan. "Di luar agak dingin, kita duduk dan bicara di dalam saja."Bagaimanapun, mereka harus menjaga jarak sekarang, tidak bisa lagi berpegangan tangan saat masih remaja.Giyan merasa sedikit kecewa, menarik kembali tangannya.Miana melangkah masuk sambil menjaga jarak dengan Giyan.Setelah duduk, Miana memesan segelas susu dan sepotong tiramisu.Dia tidak makan apa pun saat berada di restoran tadi, jadi sekarang sangat lapar.Giyan memesan secangkir kopi.Miana tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Malam-malam minum kopi, nanti kamu bisa tidur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 205

Lagi pula, hidup masih panjang, akan selalu ada kesempatan untuk bertemu lagi."Setelah kuenya habis, aku akan pulang," ujar Miana, lalu menyuapkan kue tiramisu ke dalam mulut. "Oh ya, Kak Giyan, mulai besok aku cuti dan belum tahu kapan akan kembali bekerja. Jadi, kamu nggak perlu repot-repot menambahkan pengawal untukku."Miana bisa makan dengan cukup baik sekarang.Dia juga mudah merasa lapar.Malam ini, dia tidak makan apa pun dan merasa sangat lapar."Secepat itu mengambil cuti hamil?" Giyan agak terkejut.'Apakah Henry sudah tahu dia hamil?''Kelihatannya, hubungan mereka cukup baik.'"Bukan, hanya cuti biasa." Miana tidak ingin mengatakan yang sebenarnya.Menurutnya, masalah ini adalah urusan keluarganya."Oh, begitu. Baiklah, habiskan dulu kue-mu!" Giyan tidak bertanya lagi karena itu akan tidak sopan.Miana mengangguk, lalu menunduk dan memakan kuenya.Dengan tangan menopang wajahnya, Giyan terus menatap Miana. Dia sama sekali tidak bisa menyembunyikan rasa cintanya yang terpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 206

Di dalam kotak perhiasan terdapat bros berlian kecil yang berkilau di bawah cahaya lampu.Sorot mata Henry menjadi dingin, dinginnya seperti dapat menembus ke tulang-tulang."Malam-malam, kamu memaksakan diri yang sedang terluka untuk menemuinya hanya untuk bros ini?"Amarah di hati Henry sudah sampai pada titik puncak.'Jelas-jelas tadi sebelum keluar, aku lihat jalannya susah karena kakinya sakit, tapi demi bertemu Giyan, dia bahkan nggak peduli dengan rasa sakit itu!''Giyan memang sangat penting baginya!'Raut wajah Henry begitu gelap, tanda-tanda badai akan datang.Melihat Henry sudah melihat bros itu, Miana tidak ingin berdebat lagi dengannya. Dia merapikan rambutnya, tersenyum kecil dan mencibir, "Janice meneleponmu malam-malam, kamu juga pergi menemuinya, bahkan menemaninya sepanjang malam. Aku hanya bertemu dengan Giyan sebentar. Dia hanya ingin memberiku hadiah ulang tahun saja. Dibandingkan denganmu, nggak berlebihan, 'kan? Henry, pikirkan dulu tindakanmu sendiri sebelum mar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 207

Henry merasa panik, sebuah pikiran melintas di benaknya.'Miana bunuh diri!'Dia tadi pergi ke rumah sakit karena mendengar Janice bunuh diri, jadi wajar saja dia langsung berpikir tentang bunuh diri.Tanpa berlama-lama, dia bergegas mengangkat Miana dari bak mandi dan berseru, "Miana, kalau kamu berani mati, aku akan segera menarik tim medis untuk nenekmu! Cepat bangun!"Suaranya terdengar sangat cemas.Seakan-akan dia sedang menekan emosi tertentu.Miana terbangun oleh suara Henry. Begitu membuka mata, dia mendapati Henry sedang menatapnya dengan cemas, lalu mengernyit dan bertanya, "Ada apa denganmu?""Kamu bukan bunuh diri?" Henry menghela napas lega, emosinya stabil kembali."Aku hanya kelelahan dan tertidur." Mata Miana berkedip-kedip, dan dia bertanya, "Kamu takut aku mati?"Sekalipun hidupnya berada di titik terendah, dia tidak akan pernah bunuh diri. Karena dia tahu, hanya dengan hidup baru ada harapan, baru bisa melihat masa depan yang lebih baik."Aku hanya khawatir kamu mat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 208

"Miana, apa maksudmu!" Henry hendak meraih lengan Miana, tetapi secara tidak sengaja menarik handuk mandi Miana.Miana terkejut dan berseru, "Henry, apa yang kamu lakukan!""Rambutmu masih basah, jangan masuk kamar tidur!" Untuk menutupi rasa canggungnya, Henry mengambil handuk kecil di samping dan melemparkannya ke kepala Miana. "Keringkan!" perintahnya dengan nada sangat mendesak.Miana menarik handuk yang menutupi kepalanya, lalu berseru, "Kembalikan handuk mandiku!"Suaranya tanpa sadar terdengar malu-malu, lembut dan manis.Henry merasa tergoda, dan tubuhnya langsung bereaksi.Dengan alis terangkat, dia berjalan ke arah Miana dengan handuk mandi di tangannya. Kemudian, dia menyeka buliran air di tubuh Miana dengan lembut. Saat bibirnya menyentuh telinga Miana, dia menggigitnya dengan perlahan.Miana merasa telinganya tergelitik dan sedikit basah.Tidak seperti sebelumnya, di mana Henry selalu bersikap kasar dan dominan, kali ini Henry memperlakukannya dengan sangat lembut dan saba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 209

Di Rumah Sakit Tresna, di kamar inap VIP.Janice sedang duduk di ranjang rumah sakit sambil memegang ponselnya, wajah pucatnya terlihat marah.'Apa yang telah Miana lakukan pada Henry? Kenapa Henry pulang begitu saja setelah mengetahui kondisiku?''Sungguh menjengkelkan!''Aku harus segera mencari cara untuk menyingkirkan Miana!'Pada saat ini, ada suara di ketukan di pintu.Janice menyembunyikan amarahnya, menoleh ke pintu dan berkata dengan suara lembut, "Masuklah!"Pintu dibuka dan Yosef berdiri di depan pintu membelakangi sumber cahaya lampu."Yosef, kenapa kamu datang?" tanya Janice yang agak terkejut.'Kenapa Yosef datang menemuiku malam-malam?'Yosef segera mendekat, lalu membungkuk dan memeluknya, "Janice, biarkan aku memelukmu sebentar saja!"Mendengar nada bicara Yosef tidak seperti biasanya, Janice pun bertanya, "Kamu kenapa? Apa yang terjadi?"Yosef selalu memanggilnya dengan sebutan "Kak Janice", tetapi sekarang cara memanggilnya tiba-tiba berubah dan Yosef juga tiba-tiba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 210

Yosef mengernyit, rasa sedihnya kepada Janice makin bertambah. Dia membungkuk dan memeluk Janice lagi, lalu berkata, "Kalau kamu benar-benar nggak punya tempat tinggal, aku punya rumah di Kompleks Raffles, dekat dengan Firma Hukum Astera. Nanti kamu bisa jalan kaki ke tempat kerja, aku juga akan mencari dua pembantu untuk menjagamu. Janice, tenang saja, aku nggak akan membiarkanmu hidup menderita!"Yosef sangat emosional saat mengatakan itu.Dia benar-benar sangat peduli pada Janice.Jika bisa, dia akan memberikan semua yang dimilikinya kepada Janice.Yosef tidak bisa melihat wajah Janice yang sedang dia peluk, dan pada saat ini, sudut bibir Janice sedikit terangkat.Namun, Janice segera berhenti tersenyum, lalu dengan hati-hati berkata, "Hubunganku dengan Miana sangat buruk. Terakhir kali, dia menyewa provokator untuk mencemarkan reputasiku di sosmed. Kamu pasti juga sudah mendengar kejadian ini. Kalau aku tinggal di tempatmu dan dia tahu, dia pasti akan melecehkanku lagi di sosmed. A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status