All Chapters of Istri Yang Tidak Pernah Diharapkan: Chapter 261 - Chapter 270

301 Chapters

Pergi Dari Hidupmu

Sudah dua minggu lebih Livia berada di Indonesia pasca kepulangannya dari Ohio. Livia yakin dalam rentang waktu tersebut Rajendra mungkin saja mencarinya tapi lelaki itu gagal menghubunginya lantaran Livia sudah kembali menggunakan SIM card-nya saat bersembunyi dulu.Tidak ada yang tahu Livia sedang berada di mana sekarang. Termasuk Langit. Livia tidak menghubungi Langit untuk meminta pertolongan atau sekadar memberitahu bahwa saat ini kakinya sudah sehat. Biarlah. Lebih baik tidak ada seorang pun yang tahu mengenai keberadaannya. Hanya saja Livia tidak mungkin terus begini. Persediaan uangnya sudah sangat menipis. Ia harus segera mencari kerja. Sedangkan untuk merajut tidak bisa lagi ia andalkan sebagai sumber pernghasilannya. Merajut dalam jumlah yang banyak membutuhkan waktu yang lama. Sementara Gadis sudah semakin besar. Saat ini umur anak itu hampir memasuki usia 11 bulan.Livia mengusap kepala Gadis yang sedang tidur. Wajah kecil itu begitu tenang sekaligus menjadi pengingat be
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Javier

Balasan pesan dari Suci datang dengan cepat. Seakan ia mengerti kalau saat ini Livia benar-benar terdesak."Kamu bisa mulai kapan pun, Liv. Tapi kalau bisa besok jam sembilan kamu sudah di butik. Aku akan kirim alamatnya.""Ahhh, i can't thank you enough, Ci."Mata Livia berkaca-kaca setelah Suci mengirimkan alamat butik milik mamanya yang artinya miliknya juga. Tatapannya kini tertuju pada anak gadisnya. Gadis masih terlalu kecil untuk dititip. Dan Livia tidak pernah percaya pada pengasuh. Namun mulai besok ia harus menitipkannya di daycare.Livia mengusap-usap punggung Gadis, membuat anak itu menggeliat. Matanya terbuka. Wajah polosnya menatap Livia. Livia tersenyum padanya."Hai, anak gadis Bunda sudah bangun?""Da ... da ... da...," oceh Gadis yang membuat Livia tertawa. Namun di dalam hati ia merasa sedih lantaran besok akan meninggalkannya di penitipan anak."Gadis, dengar Bunda ya, Sayang," ujar Livia seraya merangkum kedua pipi anaknya. "Mulai besok Bunda harus kerja jadi Gadi
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bertemu Orang Lama

Ratna yang sedang membaca laporan keuangan mendongak dari tumpukan kertas-kertas lalu memandangi keponakannya."Kamu kenapa, Jav? Tiba-tiba ngomong begitu?""Tumben aja sih. Nggak biasanya Tante punya karyawan secantik itu."Ratna tersenyum mendengar perkataan Javier. "Dia teman Suci. Namanya Livia. Jangan kamu goda. Dia itu sudah punya anak. Dia ibu tunggal."Javier sedikit kecewa mendengar pertanyaan itu. Lalu kepalanya dipenuhi rasa ingin tahu.Ibu tunggal? Memang ke mana suaminya? Meninggal? Atau cerai hidup?"Siap, Tante, nggak bakal aku goda.""Bagus. Dia di sini untuk kerja, bukan untuk digoda keponakan Tante."Javier terkekeh mendengarnya."Ngomong-ngomong tumben kamu ke sini, Jav?" Ratna mengalihkan topik pembicaraan."Aku nggak sengaja lewat depan butik Tante terus ngerasa ada aura cewek cantik. Makanya mampir.""Kamu ini masih saja bercanda." Ratna memutar matanya.Javier tertawa lagi. "Jadi aku mau tanya, untuk acara kita minggu depan. Katanya Tante yang handle.""Iya, Tan
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Kangen Papa

Diam-Diam Livia bersembunyi ke belakang dan membiarkan Kinan melayani pembeli sendiri. Livia tahu tindakannya ini salah. Tapi ia tidak mau ambil risiko. Tasia bisa mengenalinya lalu melaporkan pada Rajendra. Bisa ditebak kelanjutannya seperti apa. Rajendra akan datang ke butik mencarinya.Lebih dari lima belas menit Livia bersembunyi di belakang sampai akhirnya Kinan muncul dengan wajah masam."Ya ampun, Liiiiv. Aku tuh nyari kamu dari tadi. Ngapain sih di sini? Bukannya bantu-bantu malah ngetem.""Sorry, Liv, tadi aku sakit perut," jawab Livia mencari alasan.Kinan masih memandangnya dengan ekspresi sebal yang membuat Livia semakin tidak enak hati."Maaf ya, Kin."Kinan berdecak. "Lain kali jangan ulangi lagi. Kalau mau ada apa-apa bilang ke aku dulu.""Oke, siap." Livia menjawab dengan meletakkan tangannya di pelipis seperti sedang hormat yang akhirnya membuat Kinan tertawa.Melihatnya, Livia jadi lega."Tadi mereka jadi belanja?" Livia bertanya kemudian."Jadi. Tiga-tiganya malah."
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bajingan Bukan Nama Tengahku

Hari-hari terus berlalu. Detik waktu tidak henti bergulir. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Dan tahun pun tidak lagi sama. Javier semakin intens mendekati Livia. Mulai dari sering mengirim makanan, mengirim Livia bunga. Mampir di Ratna butik lalu membeli baju-baju perempuan yang entah untuk siapa, atau pun sekadar lewat di depan butik lalu curi-curi pandang ke arah dalam.Apa laki-laki itu tidak punya pekerjaan hingga terus mondar-mandir di sini? pikir Livia.Kadang Javier muncul malam-malam di rumah Livia membawakan baju atau makanan untuk Gadis.Hingga tanpa terasa sudah dua tahun Javier melakukan pendekatan pada Livia yang artinya umur Gadis sekarang sudah tiga tahun. Namun usahanya sia-sia. Livia begitu sulit untuk dijangkau. Ia hanya berbicara sekadar saja saat diajak mengobrol dan menjaga batasan di antara mereka. Livia begitu sulit untuk disentuh.Siang itu Livia mendapat telepon dari daycare yang mengabarkan bahwa Gadis demam tinggi. Detik itu juga Livia meluncur
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Pertemuan Pertama Setelah Sekian Lama

Di tahun keempat usia Gadis, kehidupan Livia telah berubah. Ia tidak lagi bekerja menjadi pramuniaga di Ratna Butik. Tetapi ... menjadi sekretaris CEO di perusahaan Javier. Yang mana, Javier adalah CEO-nya. Hubungan mereka semakin akrab namun saat di kantor keduanya tetap profesional sebagai atasan dan bawahan.Hari ini Javier datang pagi-pagi sekali ke rumah Livia. Mereka akan mengantar Gadis ke sekolah. Ini adalah hari pertama Gadis bersekolah di TK A yang dikhususkan untuk anak berusia 4-5 tahun, sedangkan TK B untuk anak-anak berusia 5-6 tahun."Om Jav!" teriak Gadis begitu melihat Javier datang. Kala itu Gadis sudah siap dengan seragam sekolahnya. Kemeja putih, rok warna pink dan juga rompi warna pink lembut. Gadis berlari ke arah Javier yang baru saja tiba. Javier berjongkok lalu meraup Gadis ke dalam pelukannya. Ia menciumi kedua pipi anak itu bolak-balik yang juga dibalas oleh Gadis. Begitulah kebiasaan mereka selama ini. Keduanya begitu dekat bagaikan ayah dan anak."Sudah
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Papaku Sudah Meninggal

Sedikit pun Rajendra tidak menyangka kalau jawaban tersebut akan keluar dari mulut Livia.Kenapa Livia pura-pura tidak mengenalnya? Apa ini bentuk pembalasan dari perempuan itu atas rasa sakit hatinya? Atau dia mengalami amnesia?"Kamu benar-benar nggak ingat aku, Liv? Aku Rajendra. Su--""Maaf, saya nggak kenal anda dan kita belum pernah bertemu sebelumnya," potong Livia memutus ucapan Rajendra yang belum selesai. "Jav, ayo!" ajak Livia menarik tangan Javier."Ndra, gue duluan ya," kata Javier menuruti permintaan Livia.Rajendra hanya bisa memerhatikan punggung Livia yang menjauh. Banyak pertanyaan antri di benaknya.Apa Livia sudah menikah dengan Javier? Apa anak perempuan kecil itu adalah Gadis, putri cantik kesayangannya?Rajendra terus memerhatikan ketiganya dari jauh. Hatinya terasa pilu saat melihat kebersamaan ketiganya yang menyimbolkan keharmonisan sebuah keluarga kecil. Terlebih ketika menyadari anak perempuan itu adalah Gadis. Anak kandungnya dengan Livia. Gadis yang dulu
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Mengejar Cintamu Lagi

Rajendra mematung memandangi punggung Livia yang membawa Gadis jauh darinya. Kedua anaknya, Randu dan Lunetta berdiri di sebelahnya tanpa suara seolah mengerti bahwa hati ayah mereka sedang terluka parah."Papa, yang tadi siapa?" Randu memberanikan diri untuk bertanya."Itu Gadis dan Bunda Livia. Dulu waktu Randu kecil Bunda Livia yang selalu mengurus dan merawat Randu," terang Rajendra singkat.Mata Rajendra masih terpaku pada Gadis. Anak perempuan yang sangat ia sayangi kini memandangnya seperti orang asing.Hari itu Rajendra merasa dunianya runtuh. Anak kandungnya tidak mengenalinya sedangkan istrinya yang masih ia cintai bersikap seolah-olah tidak pernah ada dalam hidupnya.Namun Rajendra bertekad. Ia akan menemukan cara agar bisa kembali pada istri dan anaknya. Langkah pertamanya adalah mencari kebenaran. Mencari peran Javier dalam hidup Livia dan apa yang terjadi selama tiga tahun lebih ini. Hatinya memang hancur, tapi ia tidak akan berhenti sampai mendapatkan Livia kembali. Li
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Jangan Sampai Lepas Lagi

"Memangnya dia siapa sih, Pa? Kenapa harus pulang dengan kita dan ikut ke rumah?" tanya Lunetta di tengah-tengah kebimbangan Gadis."Lunetta, ini namanya Gadis. Dia adalah anak Papa juga," terang Rajendra menjelaskan."Anak Papa? Bukankah anak Papa hanya ada dua? Aku dan Randu?" Lunetta tampak tidak terima."Anak Papa sebenarnya ada tiga. Tapi Gadis tinggal sama bundanya, nggak sama Papa."Lunetta tampak kebingungan. Ia tidak mengerti bagaimana hal ini bisa terjadi.Rajendra yang mengerti kebingungan Lunetta lantas menjelaskan. "Lunetta, sekarang kamu memang belum mengerti. Tapi nanti setelah kamu dewasa kamu akan paham segalanya. Yang jelas kalian bertiga bersaudara. Kalian semua anak Papa. Jadi kalian harus saling menyayangi." Rajendra menjelaskan sambil memandangi putra dan putrinya bergantian."Baik, Pa," jawab Randu. Sedangkan Lunetta hanya diam. Anak itu masih cemberut.Di saat itu petugas daycare yang mengenal Rajendra karena suaminya adalah cleaning service di tempat Rajendra
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Rahasia Kecil

Rajendra dan Lola sudah mulai tenang. Lola sudah reda dari syoknya dan sekarang sedang duduk berdua dengan Rajendra memerhatikan Gadis yang duduk sendiri sambil menggambar di bukunya."Gimana ceritanya kamu bisa ketemu dia, Ndra?" tuntut Lola agar Rajendra memberitahu kronologinya dengan lengkap."Panjang, Tante.""Ceritain sekarang. Mau sepanjang apa pun Tante bakal dengar."Rajendra menarik napasnya sebelum mulai bercerita."Tadi pagi waktu aku mengantar anak-anak, aku ketemu kompetitor bisnisku. Javier namanya. Dan yang bikin aku kaget Livia dan Gadis ada bersama dia. Livia pura-pura nggak kenal aku. Dan rasanya sakit banget." Rajendra terdiam sejenak sebelum melanjutkan ceritanya. "Waktu menjemput Randu dan Lunetta, aku ngeliat Gadis di daycare. Aku nggak tega ngeliat dia di sana. Jadi aku bawa ke sini.""Jadi Livia nggak tahu?" Lola terkejut.Gelengan kepala Rajendra adalah jawabannya."Kamu nekat banget, Ndra. Dia pasti marah besar kalau tahu.""Aku nggak punya cara lain, Tante.
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status