Tok ... Tok ... Tok ...Emak mengetuk pintu kamarku secara berkala, saat Jingga sampai siang ini masih belum juga keluar dari kamar. Tadi pagi saat aku memohon pada emak untuk membantuku membujuknya, emak dengan sigap mengangguk. Katanya demi putra satu-satunya ini, apa yang enggak hingga ia rela untuk menunda keberangkatannya ke Jakarta, menemui putri tercintanya. "Neng, ini emak. Buka ya pintunya?" ucap emak dengan setengah berteriak, hingga aku dan bapak yang berada di sebelah kanan dan kirinya kompak menutup telinga. "Mak, pelanin suaranya," tegurku yang malah dihadiahi tatapan tajam darinya. "Maneh teh gimana mad, masa iya emak harus ngomong pelang. Mana ada kedengaran sama juragan atuh," protesnya dengan tangan kembali terayun mengetuk pintunya. "Diam aja mad, gak usah protes. Serahin semuanya ke emak" tegur bapak. Aku mengangguk, kembali terdiam memperhatikan emak yang masih berusaha mengetuk pintu, membujuk Jingga untuk keluar dari kamarku. Prank!Terdengar suara pecahan
Last Updated : 2024-12-06 Read more