Home / Romansa / Terpaut Kasih Sang Billionaire / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Terpaut Kasih Sang Billionaire : Chapter 21 - Chapter 30

32 Chapters

21. Bimbang

Sejenak, Rex tersenyum hangat menatap teduh ke arah Jane yang tertidur di kursi penumpang. "Kau pasti sangat kelelahan," gumamnya setengah berbisik.Kemudian dengan sangat hati-hati, dia membuka seatbelt dan perlahan menggendong Jane untuk keluar dari mobil. Tanpa kata dia berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung memberikan kode pada maid untuk tak mengajaknya bicara terlebih dahulu karena dia tak ingin membuat Jane terbangun dari tidurnya.Dengan senang hati Rex menggendong Jane ke dalam kamar dan membaringkan perempuan itu dengan perlahan dan menyelimutinya sampai sebatas perut. Rex memastikan Jane berbaring dalam posisi yang nyaman dan bisa terus tertidur lelap. Dia menyingkirkan beberapa anak rambut yang sempat mengusik ketenangan tidur Jane, lalu menunduk untuk membubuhkan kecupan lembut di pipi putih Jane."Selamat tidur malaikatku. Semoga kau bermimpi indah," bisiknya di telinga Jane sebelum kemudian melangkah pergi dan meninggalkan Jane di kamar.Ekspresi maid yang tadi bert
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

22. Morning sickness dan fakta baru

Entah sudah keberapa kali Jane bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk muntah, sampai-sampai dia merasa tubuhnya sangat lemas."Mari, saya antar ke atas tempat tidur anda." Maid menghampiri Jane dan memapahnya untuk kembali berbaring ke atas tempat tidurnya.Jane sudah benar-benar pucat karena mual muntah di awal kehamilannya ini. Tak ada makanan yang benar-benar masuk sampai ke perutnya, semua makanan yang dia makan akan kembali keluar tanpa tersisa, sedang hal itu benar-benar menyiksanya sampai membuatnya lemas."Apa ada sesuatu yang ingin anda makan? Mungkin makanan yang anda bayangkan bisa meredakan rasa mual anda."Jane berpikir sejenak,membayangkan makanan apa yang kira-kira dirasa akan enak dan segar jika dia makan di situasi ini."Aku ingin minum minuman dingin ice honey lemonade. Saat ini, hanya dengan membayangkannya saja aku sudah seperti bisa merasakan bagaimana segar dan manisnya minuman itu. Aku juga ingin makan makanan pedas, Elma." J
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

23. Ruang kosong di dalam hati

"Jane, kau di mana? Aku datang ke flat mu tapi tak menemukanmu di sini." Suara Fany terdengar dari seberang telepon sana dengan penuh khawatir.Sementara Jane yang menerima panggilan telepon itu hanya bisa menegang di tempatnya. Jane menggigiti kulit kering di bibirnya dengan risau karena bingung harus menjawab apa atas pertanyaan Fany, sedangkan dia sedang tak dalam kapasitas untuk bisa menjawab semua pertanyaan itu."Ada apa, Fany? Apa ada hal genting yang terjadi?" cicit Jane berusaha menjawab dengan nada suara yang terdengar setenang mungkin. Walaupun sebenarnya nada tercekat tetap terselip dalam suaranya."Tadi malam kondisi Dante menurun. Aku mencoba menghubungimu sejak semalam, tapi tak bisa jadi aku datang ke flatmu dan aku semakin khawatir karena tak menemukanmu. Apa kau baik-baik saja, Jane? Apa kau masih berada di tempat kerjamu?"Jane diam. Dia merasa semakin resah, dan tubuhnya gemetar karena rasa paniknya setelah mendengar kabar tentang keadaan Dante. Sedangkan saat ini
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

24. Dante itu pusat dunianya Jane

Rex melihat puluhan panggilan telepon dari Ruby dan juga maid. Dia meringis membayangkan betapa kalutnya Jane saat itu sampai dia meneleponnya sebanyak itu.Dengan gelisah, Rex pun menambah kecepatan mobilnya agar bisa segera pergi menemui Jane. Jalanan perbukitan yang kosong membuat Rex bisa leluasa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga akhirnya dia sampai di mansion dan segera berlari masuk."Ruby," panggilnya tergesa-gesa melangkah masuk.Dia hendak pergi ke kamar saat dia melihat maid yang memberikan kode dengan menunjuk ke arah sofa, sehingga Rex tahu kalau Jane ada di sana. Tanpa banyak bicara Rex melangkah menuju sofa untuk sekadar menemukan pemandangan Jane yang berbaring di sofa dengan wajah yang terlihat gelisah."Ruby," panggil Rex lembut. Dia sedikit merunduk untuk membangunkan Jane."Nona Jane tertidur setelah lelah menangis, tuan." Suara Elma memberitahu Rex.Rex semakin merasa bersalah karena membiarkan Jane kalut dalam waktu yang sangat lama. Dia pun ke
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

25. Aku ingin jadi ayah yang baik

"Apa perasaanmu sekarang sudah lebih baik?" tanya Rex di perjalanan pulang.Jane yang sedari tadi lebih banyak diam daripada biasanya itu pun hanya menoleh dan mengangguk lesu. "Sedikit lebih tenang setelah melihat sendiri kalau kondisi Dante sudah lebih stabil.""Syukurlah. Dia pasti akan segera pulih, buktinya dia sudah bertahan sampai sejauh ini karena tahu kau tetap menunggunya.""Kamu benar," sahut Jane dengan suara seraknya karena terlalu banyak menangis. Dia mengangguk setuju sekaligus mengaminkan ucapan Rex. "Aku harap Dante bisa segera sadar dari koma dan kembali pulih. Aku melakukan semua ini agar bisa melihatnya kembali sehat seperti dulu, walaupun aku juga tak tahu apa dia akan menerimaku kembali jika tahu apa yang sudah kulakukan saat dia terbaring koma."Jane menatap kosong jalanan di depannya. Pikirannya melayang jauh entah kemana, sebab ternyata rasa lega yang dia rasakan sebelumnya tak serta merta menghilangkan rasa kekhawatirannya tentang masa depan."Tenang saja, Ru
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

26. Kebingungan

Claire duduk termenung di balkon, tubuhnya diselimuti cahaya temaram dari lampu-lampu kota yang berpendar di kejauhan. Angin malam berembus lembut, membawa aroma tembakau dari rokok yang dihisapnya. Tangan kirinya menggantung lemas di sisi kursi, sementara tangan kanannya memegang rokok yang hampir habis terbakar. Wajahnya tampak kosong, tetapi ada kedalaman emosi yang sulit terbaca.Dari dalam kamar, suara langkah ringan mendekat. Selly, dengan tubuh yang hanya dibalut handuk putih, muncul di ambang pintu balkon. Dia bersandar sejenak di kusen pintu sebelum berjalan menghampiri Claire. Dengan gerakan santai, dia mengambil sebatang rokok dari kotak yang tergeletak di meja kecil di dekat Claire."Kau terlihat aneh malam ini," ujar Selly sambil menyalakan rokoknya. Matanya menyipit menatap Claire, mencoba membaca pikirannya. "Apa kau bertengkar lagi dengan suamimu?"Claire menghela napas panjang sebelum menoleh sekilas ke arah Selly. "Tidak," jawabnya singkat. "Kami baik-baik saja. Aku h
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

27. Perhatian penuh

"Jangan menatap pada tanganmu, kau akan ketakutan." Dengan lembut Rex menahan wajah Jane agar tak menatap ke arah tangannya yang sedang dibantu dipasangkan infus oleh seorang perawat.Rex membuat Jane hanya menatap ke arahnya. Jane hanya bisa diam menurut dan menatap Rex dengan tatapan sayu, sedangkan Rex melayangkan tatapan teduhnya pada Jane yang membuatnya merasa lebih tenang.Jane meringis ketika jarum infus mulai menembus pembuluh vena di tangannya, tapi segera Rex membelai pipinya lembut dan terus mengatakan kalimat penenang untuk Jane agar rasa sakitnya sedikit teralihkan.Infus pun selesai dipasang dan Rex pun tersenyum hangat pada Jane. "Kau hebat sekali karean sudah menahan rasa sakitmu dengan baik.""Tapi jika aku di rawat di rumah sakit, aku akan jadi sangat merepotkanmu dan para maid.""Itu bukan masalah besar.""Maaf," cicit Jane."Permintaan maaf untuk apa?""Karena tubuhku yang lemah dan merepotkanmu sampai sejauh ini, ketika banyak sekali perempuan di luar sana yang h
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

28. Jangan membuatku salah paham

"Aku tahu anda ingin melindungiku dan bayi di dalam perutku, tapi tolong... jangan bersikap terlalu manis padaku. Sebab, kamu punya istri dan aku punya calon suami. Kita harus fokus pada tujuan utama kerja sama di antara kita dibangun," ujar Jane tenang, tapi sarat akan ketegasan.Rex tampak tertegun sejenak, sebelum kemudian tersenyum hangat dan mengangkat kedua bahunya ringan. "Aku tak peduli dengan semua kekhawatiranmu tentang hal yang terjadi di antara kita. Aku akan tetap bersikap seperti ini selagi kontrak di antara kita masih berlaku," tandasnya sembari dengan santainya menyuapkan potongan kimbab dan ayam tepung itu ke dalam mulut Jane. Seolah-olah saja dia sengaja melakukannya untuk membuat Jane berhenti protes."Makanlah dengan nyaman, jangan memikirkan apapun yang membuat dirimu terbebani. Kau tak perlu khawatir aku akan jatuh cinta padamu dan memperumit urusan di antara kita, bukankah aku sudah berjanji akan memastikan hidupmu bersama tunanganmu
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

29. Kelegaan

Jane pikir yang harus dia khawatirkan hanyalah kemarahan Claire saja lalu kemudian dia bisa menjalani kehamilannya dengan nyaman. Namun, ternyata tak semudah itu kemarahan Claire kali ini lebih buruk dari sebelum-sebelumnya."Jangan pernah merebut kebahagiaanku," tegas Claire yang menatap Jane dengan benci. "Ada apa dengan semua orang belakangan ini? Kenapa kau menyukai Rex, temanku menyukai Rex, lalu siapa lagi dan berapa banyak lagi orang yang akan menyukainya? Menyebalkan!"Mendengar semua kemarahan itu Jane hanya bisa menunduk, tak bisa mengatakan apapun. Walau jauh di dalam hatinya Jane  ingin sekali menjawab dan mengutarakan pembelaannya bahwa dia tak sedang menyukai Rex. Kecurigaan Claire itu salah."Hanya aku yang boleh dicintai oleh Rex. Kau seharusnya bersikap tahu diri untuk tak melibatkan Rex terlalu jauh bersamamu. Bukankah kau punya calon suami? Apa kau sangat murahan sampai-sampai kau berharap bisa mendapatkan dua pria sekaligus?" Claire menc
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

30. Celengan Rindu

Suara teriakan tertahan itu terdengar jadi Dante ketika selang bantu napas itu ditarik keluar dari mulutnya, membuat rasa perih seketika mendera tenggorokannya. Saat itu, hanya lelehan air mata yang bisa menjabarkan betapa tersiksanya Dante saat itu.Jane yang mendengarnya hanya bisa meringis sedih. Dia menatap Fany dengan bimbang, menebak-nebak apa kiranya yang terjadi di dalam sana dalam waktu yang cukup lama dan sampai-sampai terdengar suara jeritan."Kau mendengarnya kan, Fany? Apa Dante baik-baik saja di dalam sana? Suara jeritan yang tertahan itu terdengar seperti sedang sangat kesakitan ya kan?" tanya Jane bertubi-tubi.Fany tersenyum hangat lalu mengulurkan tangannya untuk mengusap lembut punggung Jane. "Tenanglah. Dokter sedang memeriksa kondisi vital Dante, mereka tak mungkin gegabah dalam melakukan tindakan. Dante pasti baik-baik saja," ucapnya.Helaan napas berat terdengar dari Jane yang kini memandang ruangan ICU yang ditempati Dante dengan perasaan yang semakin resah. Na
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status