Home / Urban / Identitas Rahasia sang Pria Tertindas / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Identitas Rahasia sang Pria Tertindas: Chapter 91 - Chapter 100

108 Chapters

Menolong Jerry

Kedatangan David dan Luna disambut oleh Henry sekaligus orang tua Jerry. Mereka sudah menunggunya di pintu masuk. "Luna, akhirnya kamu datang. Tolong Paman, Luna. Paman sedang berada dalam masalah besar," ujar seorang pria paruh baya yang bukan lain adalah Paman Luna sendiri. "Paman Kim, mengapa semua ini bisa terjadi? Apakah Jerry masih suka berfoya-foya?" tanya Luna tanpa basa-basi. "Sepertinya begitu, Luna. Paman sudah mencoba memperingatkannya, tapi pada dasarnya dia memang keras kepala," Pria paruh baya bernama Kim itu berkata dengan gemas. Selama ini dia sudah mendidik anaknya dengan keras. Tapi sayang, ibunya selalu membela dan terlalu memanjakannya. "Luna, tolong tante, nak. Sekarang kamu harapan tante satu-satunya. Tante tidak tahu harus minta tolong kepada siapa lagi kalau bukak kepadamu," Wanita yang bicara itu bernama Liana. Liana adalah ibu Jerry. Usianya baru sekitar empat puluh lima tahun. Walaupun ekonomi keluarganya terbilang pas-pasan, tapi penampilannya cukup
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Markas Organisasi Elang Hitam

Tanpa berpikir panjang, David langsung ikut masuk ke dalam sana menggunakan mobilnya. "David, apakah Jerry mempunyai masalah dengan orang-orang organisasi?" tanya Luna penasaran. "Entahlah, tapi sepertinya memang begitu, Luna," "Aihh, dia benar-benar menyusahkan. Kalau benar dia punya masalah dengan orang-orang organisasi, maka urusannya akan rumit," "Tidak perlu cemas, Luna. Aku bisa mengatasi semuanya. Percayalah," Luna mengangguk. Dia tidak banyak bicara lagi. Beberapa saat kemudian, enam orang keluar dari mobil tadi. Mereka langsung menghampiri David. "Keluar!" kata salah satu orang sambil membentak. David tidak menjawabnya. Ia berkata kepada Luna. "Luna, kamu tunggu di dalam mobil. Jangan keluar,""Aku mengerti," Setelah itu, David segera keluar dari mobil. "Mana uangnya?" tanya orang itu lagi dengan garang. "Mana dulu orangnya?" David menjawab dengan tenang. Walaupun saat ini dia berada di markas musuh, tetapi David tidak takut. Sekali pun di sana ada belasan orang p
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Axel

"Benarkah? Aku rasa kamu sedang membual dan menghibur diri sendiri sebelum tiba kematian," "Kalau tidak percaya, silahkan coba saja. Tapi jangan salahkan aku jika kau pun ikut menjadi sasaranku," David terlihat berdiri tegak di tempatnya semula. Ia bagaikan sebuah batu besar yang tidak bisa digeser sedikit pun. Wakil Ketua tersebut tidak mau membuang waktu, dia segera menyuruh semua anggota yang ada untuk menyerbu David. Puluhan orang itu sudah bergerak. Berbagai macam senjata juga sudah berkilat di tengah udara. Ketika jarak mereka sudah hampir tiba, pada saat itulah David mengeluarkan Belati Naga Hitam! Belati tersebut langsung dicabut dari sarungnya. David menjejak ke lantai, ia langsung bergerak bagaikan kilat. Gerakannya benar-benar cepat. Siapa pun tidak ada yang mampu menangkap gerakannya. Jeritan segera terdengar. Dua orang sudah terkapar di lantai. Pakaian David mulai ternodai oleh darah yang kental. Tidak mau berhenti sampai di situ saja, ia meneruskan kembali geraka
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Hukuman

Dua puluh lima orang anggota lainnya terkejut dan ketakutan. Mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Lebih dari itu, mereka benar-benar penasaran siapakah pria yang dipanggil Tuan oleh Axel. "Axel, kamu masih ingat, kan peraturan organisasi kita selama ini?" tanya David dengan dingin. "Y-ya, Tuan. Setiap anggota yang mendirikan organisasi secara diam-diam atau berkhianat, maka dia harus mati!" kata Axel berkata penuh ketakutan. "Kamu tahu bagaimana karakterku?" "Tuan adalah pemimpin yang tegas dan tidak pernah pandang bulu. Setiap anggota yang melanggar peraturan, maka dia akan mendapat hukuman yang sesuai," "Tidak terkecuali dengan Empat Pelindung!" tandas David.Axel berniat untuk berlutut dan meminta ampunan dari David. Tetapi David telah menahannya lebih dulu.Dia melemparkan Belati Naga Hitam kepada Axel. Axel menerima senjata itu dengan kedua tangan bergetar. Keringat sudah mengucur membasahi keningnya. Wajah Axel sangat pucat pasi. "Seharusnya kamu bunuh d
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Siapa Kamu Sebenarnya?

"Bicara apa, Luna?" David mengerutkan keningnya. "Siapa kamu sebenarnya?" tanya Luna sambil menatap tajam. Lagi-lagi pertanyaan itu. Selama ini, entah sudah berapa kali Luna menanyakan kalimat yang sama. Hanya saja David selalu tidak menjawabnya. Sekarang pun tidak terkecuali."Luna, sudah aku katakan, aku ya aku. Memangnya kenapa?" "Siapa kamu sebenarnya?" Luna mengulangi lagi kalimat yang serupa. David menghembuskan nafas berat. Dia tidak tahu harus menjawab apa. "Luna, apakah kamu melihat semua kejadian di markas Organisasi Elang Hitam?" "Aku bukan orang buta. Bagaimana mungkin aku tidak melihatnya?" "Sudah kuduga," gumam David pasrah. "Memangnya kenapa? Apakah ada yang salah?" David masih diam. Dia sedang mencari kata-kata yang cocok untuk menjawab pertanyaan Luna. "Apakah dosa besar jika kamu memberitahukan siapa dirimu yang sebenarnya kepadaku? Apakah aku tidak boleh tahu latar belakang suami sendiri? Kamu bilang aku ini istrimu, kan?" David hanya mengangguk."Kalau
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Mendatangi Kantor Pusat Group Felix

"Ada sesuatu yang harus kita bicarakan. Ini semua soal bisnis," ucap Rey. "Oh, baiklah. Mari kita bicara di ruanganku saja," Luna kemudian membawa Rey Felix ke ruangan kerjanya. "Silahkan duduk, Tuan," Rey mengangguk. Ia segera duduk di kursi yang tersedia. Pria paruh baya itu kemudian mengeluarkan sebuah surat yang terdiri dari beberapa lembar. Ia menaruhnya di atas meja. "Ini adalah surat resmi dari Tuan Scott Felix. Silahkan Nona lihat sendiri isinya," Luna mengambil surat tersebut dan mulai membacanya. Beberapa saat kemudian, dia tampak terkejut. "Tuan, apakah ini tidak salah? Tuan Scott ingin memberikanku saham Group Felix sebesar dua persen hanya dengan tandatanganku saja? Apakah ini serius?" tanya Luna dengan ekspresi wajah tidak percaya. Luna membaca surat itu berulang kali. Tetapi apa yang dia baca tetap sama seperti sebelumnya. Itu artinya dia memang tidak salah baca. Namun, kenapa Scott mau memberikan sahamnya begitu saja? Padahal Group Felix adalah group besar.
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Melvin Arthur

Seminggu telah berlalu. Luna baru saja tiba di kantornya. Sekarang Jerry dan istrinya juga sudah bekerja di Restoran George. Mereka baru masuk tiga hari kemarin.Setelah kejadian di markas Organisasi Elang Hitam, karakter Jerry tiba-tiba berubah hebat. Tadinya dia sangat pemalas dan hanya suka berfoya-foya saja. Tapi sekarang, ia telah berubah menjadi pria pekerja keras. Saat Luna bertanya kepada Jasmine terkait bagaimana Jerry bekerja, dia menjawab bahwa pria itu adalah pekerjaan keras dan bertanggungjawab. "Syukurlah, semoga kejadian kemarin bisa menjadi pelajaran berarti dalam hidupnya," gumam Luna begitu dia mendengar laporan tersebut. Cuaca siang hari ini sangat panas. Banyak para pekerja proyek yang beristirahat di sekitar Hotel Apartemen Awan Cerah. Luna dan yang lainnya kebetulan sedang berada di depan. Dia selalu bahagia ketika melihat banyak pelanggan yang antri. "Nona, siapa itu?" tanya Martin saat dia melihat sebuah mobil Supercar berhenti di parkiran depan. Tidak b
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Menolak Semua Tawaran

Keadaan di sana menjadi hening. Martin dan Jasmine yang kebetulan hadir juga terkejut dengan jawaban Luna. Mereka tidak menyangka Luna akan menolak lamaran Melvin. Tapi di satu sisi, mereka juga setuju dengan apa yang dikatakannya. Harta bisa diusahakan, tapi kebahagiaan sesungguhnya sulit untuk didapatkan. Harta itu tidak selalu menjadi tolak ukur kebahagiaan. Justru ada sebagian orang yang merasa bahagia karena keadaan sederhananya. Karena letak kebahagiaan sejati bukan pada hartanya. Tapi terletak pada berapa banyak kita bersyukurnya! "Baiklah, aku tidak akan memaksa kalau kamu memang tidak mau menerima lamaran tersebut," ujar Melvin setelah dia diam beberapa waktu. "Tapi untuk niatku yang kedua, kamu tidak mungkin menolaknya, bukan?" Niat untuk membeli Hotel Apartemen Awan Cerah dan Restoran George adalah keinginan ayahnya. Niat pertama ditolak, itu bukan masalah besar bagi Melvin. Setidaknya, dia masih bisa mencari wanita lain yang lebih dari Luna. Tetapi kalau niat yang k
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Lima Puluh Alat Berat

Brakk!!! Hugo Arthur menggebrak meja dengan keras. Dia langsung marah begitu mendengar laporan yang dibawa oleh Melvin."Berani-beraninya dia menolak keinginanku. Memangnya dia siapa? Hanya wanita yang berasal dari Keluarga George. Bahkan kekayaan keluarga itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan semua kekayaanku," Hugo sangat marah. Di usianya yang sudah menginjak tujuh puluh tahun ini, Hugo ingin membuat pencapaian luar biasa. Dia ingin membuat mega proyek demi kelancaran bisnis dan memberitahu semua orang bahwa dialah yang terkaya. Tapi ternyata mega proyek tersebut terhalang oleh Luna. Tadinya dia ingin membeli hotel itu dengan harga yang cukup tinggi dan datang secara baik-baik. Mengingat bahwa belum lama ini, Luna berhasil menjalin kerja sama dengan Group Charles. Siapa sangka, niat baiknya ditolak mentah-mentah. Bahkan dengan sengaja Luna menghina anaknya. Bagaimana mungkin dia bisa terima? "Melvin!" "Ya, Ayah," "Sore hari nanti kita akan mengambil tindakan," k
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Berlutut Kalian Semua!

Di Hotel Apartemen Awan Cerah. Bersamaan dengan semua kejadian, tidak lama setelah alat berat dan orang-orang itu datang, sebuah Supercar tiba-tiba muncul dan parkir di depan halaman. "Tuan Muda Arthur!" ucap Martin dan Jasmine secara bersamaan. Mereka memandangi mobil mewah tersebut dalam diam. Melvin dan Hugo Arthur keluar dari mobil secara bersamaan. Mereka berdiri tegak sambil memandangi Hotel Apartemen Awan Cerah dengan tatapan sinis. Melihat keduanya keluar, Jeff langsung berjalan menghampiri. Begitu isyarat diberikan, lima puluh alat berat itu segera dibunyikan kembali. Suara bergemuruh terdengar lagi. Tanah pun kembali bergetar. "Mana atasanmu itu?" tanya Hugo Arthur kepada Martin dan Jasmine. "Dia ..., dia sudah pulang, Tuan," jawab Jasmine gemetar karena ketakutan. "Suruh dia kembali ke sini!" "Su-sudah, Tuan. Nona sudah dalam perjalanan,""Baik, aku akan menunggunya. Aku ingin melihat reaksinya bagaimana," Suasana di sana langsung berubah menegangkan. Semua karya
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status