Pagi itu, suasana rumah begitu sunyi meski matahari sudah mulai menembus tirai. Aku duduk di ruang tamu dengan cangkir kopi yang hampir tak kusentuh. Bang Sandi berdiri di dekat jendela, memerhatikan jalan di luar dengan wajah yang sulit dibaca. Ketegangan di antara kami begitu tebal hingga sulit bernapas. “Sayang, kita harus segera ke kantor polisi,” ujarnya tiba-tiba, memecah keheningan. Aku hanya mengangguk tanpa bicara. Semalaman aku hampir tak tidur, memikirkan pesan menyeramkan itu. Siapa pun pelakunya, dia jelas bukan orang sembarangan. Setelah bersiap, kami berangkat ke kantor polisi dengan membawa semua bukti yang ada: foto-foto, pesan di ponsel, dan kertas yang ditemukan di kamar kami. Petugas yang menangani laporan kami, seorang pria bernama Pak Ridwan, terlihat serius mendengarkan cerita kami. “Kami akan menyelidiki ini,” ujarnya sambil mencatat, "tapi seperti yang Anda ketahui, prosesnya mungkin membutuhkan waktu. Sementara itu, saya sarankan Anda lebih berhati-hat
Last Updated : 2024-12-25 Read more