Rombongan keluarga Lani ramai-ramai naik satu bis menuju rumah Rey. Mereka membawa banyak oleh-oleh khas desa: jenang yang manisnya legit, gemblong yang lengket tapi bikin nagih, ketan salak yang juga manis, pisang raja yang dihias dengan daun pisang, dan buah-buahan segar dari kebun sendiri. Yang paling mencolok, tumpukan jeruk kualitas terbaik yang harum segar memenuhi sudut-sudut kardus. Semua tampak semangat, mengenakan baju terbaik mereka.Wagimin menepuk bahu Towirah. "Kita jaga rumah saja ya, banyak tamu, nanti malah kosong semua."Towirah mengangguk. "Betul itu. Biar anak-anak yang muda-muda aja ke kota.""La, kamu kalau di rumah, kan seragam gedungnya nggak kepakai, Ra?""Nggak apa, Yuk. Nanti kalau masih ada tamu gimana.""Kalau gitu makasih, ta, Ra," timpal Tukiran."Sama-sama, Cak."Sementara itu, Alzam menyetir mobil bersama Lani dan Senja. IKut juga Kinan, Atik dan Nalam. Mereka memilih naik mobil sendiri karena setelah resepsi, mereka berencana menginap di rumah orang t
Last Updated : 2025-04-06 Read more