Home / Romansa / Skandal Panas Sekretaris Seksi / Chapter 91 - Chapter 97

All Chapters of Skandal Panas Sekretaris Seksi: Chapter 91 - Chapter 97

97 Chapters

Season 2 Part 5 Rencana Darren

Keesokan harinya, setelah pertemuan panjang dengan orang tuanya, Nayla memutuskan untuk menghadapi suaminya. Dengan penuh tekad, ia kembali ke apartemen mereka. Sesampainya di sana, suasana terasa sepi. Namun, baru beberapa langkah masuk, ia dikejutkan oleh suara berat suaminya yang muncul dari ruang tengah. “Kamu dari mana saja?” tanya pria itu dengan nada tajam, tanpa menoleh. Nayla menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjawab. “Aku dari rumah orang tua. Aku butuh waktu berpikir.” Suaminya, Daren, berdiri dan berjalan mendekat. Matanya menatap tajam ke arah Nayla, penuh dengan amarah. “Berpikir apa? Tentang bagaimana kabur dari pernikahan ini, begitu?” Nayla tetap tenang, meski hatinya berdebar keras. “Aku sudah cukup lama berpikir. Dan aku sudah mengambil keputusan, Daren. Aku ingin kita bercerai.” Daren terkejut mendengar ucapan Nayla yang begitu tegas. “Apa kamu serius, Nayla? Hanya karena kamu melihat aku bersama teman wanita kemarin? Itu bukan urusa
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Season 2 Part 6 Ketakutan Nayla

Setelah beberapa saat berbincang dengan Regan, Nayla memutuskan untuk pulang. Regan menawarkan diri untuk mengantar, tetapi Nayla menolak dengan halus. “Aku nggak mau kamu terlibat lebih jauh, Regan. Aku akan baik-baik saja.” “Kalau kamu butuh apa pun, jangan ragu menghubungiku,” ujar Regan dengan nada penuh perhatian. Nayla tersenyum tipis dan mengangguk sebelum melangkah keluar kafe. Namun, saat Nayla berjalan menuju mobilnya, pria yang diperintahkan Daren untuk mengawasi langsung bergerak mendekatinya. Dia menyentuh earphone kecil di telinganya, memberikan laporan singkat kepada atasannya. “Tuan, Nyonya baru saja keluar dari kafe. Haruskah saya mengambil tindakan?” “Ikuti dia, tapi jangan bertindak gegabah,” jawab Daren tegas. “Aku ingin tahu ke mana dia pergi. Jangan sampai kehilangan jejak.” Pria itu segera memasuki mobilnya dan mulai mengikuti Nayla dari kejauhan. Ia memastikan jaraknya cukup jauh agar tak menimbulkan kecurigaan. --- Di sisi lain, Daren terus menatap
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Season 2 Part 7 Ancaman Darren

Beberapa hari setelah kejadian itu, suasana di rumah orang tua Nayla kembali tenang, meskipun kecemasan masih menyelimuti hati Nayla. Ia merasa terperangkap dalam rasa takut dan kebingungannya. Namun, Regan tak pernah berhenti memberikan dukungan penuh kepadanya. Ia bahkan sering datang menjemput Nayla, memastikan dia tidak sendirian. Suatu sore, setelah makan malam, Regan duduk berhadapan dengan Nayla di ruang tamu. Wajah Nayla terlihat murung, tangannya menggenggam cangkir teh yang sudah dingin. Regan bisa merasakan betapa berat perasaan Nayla. “Nayla, aku tahu ini bukan hal yang mudah. Aku juga tahu kamu merasa terjebak di antara dua pilihan yang sulit, tapi kamu harus tahu, kamu tidak harus menghadapi ini sendirian. Aku akan selalu ada di sini untuk kamu,” kata Regan dengan penuh perhatian. Nayla mengangkat wajahnya, mata mereka saling bertemu. Ada kekuatan dan ketulusan dalam pandangan Regan yang membuat hatinya terasa lebih ringan. “Regan… aku merasa bingung. Aku tidak tahu
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Season 2 Bab 8 Kesombongan Darren

Keesokan harinya, Nayla bangun dengan mata sembab. Sepanjang malam, ia tak bisa tidur memikirkan semua yang terjadi. Ancaman Daren masih terngiang-ngiang di kepalanya, membuatnya merasa semakin terperangkap. Namun, di sisi lain, ingatan tentang Regan dan bagaimana pria itu berusaha membelanya terus menghantui pikirannya. Saat ia turun ke ruang makan, Daren sudah duduk di meja dengan sikap santai seolah tidak terjadi apa-apa. Pria itu menyesap kopinya sambil menatap Nayla yang berjalan mendekat. “Kamu tidur nyenyak?” tanyanya dengan nada sinis. Nayla tidak menjawab, hanya duduk di kursinya dengan tatapan kosong. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri karena kembali ke rumah ini, ke dalam pernikahan yang membuatnya tersiksa. Daren menaruh cangkirnya dan menyandarkan tubuh ke kursi. “Aku sudah bilang, Nayla. Jangan coba-coba menentang aku. Kalau kamu nurut, kita nggak perlu ada masalah.” Nayla mengepalkan tangannya di bawah meja, berusaha menahan amarah dan ketakutan yang berkecamuk
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Season 2 Part 9 Kenekatan Regan

Regan duduk di ruang kerjanya, menatap layar ponselnya dengan ekspresi tegas. Pesan dari Nayla barusan membuat dadanya bergemuruh. "Regan, aku butuh bantuanmu." Hanya lima kata, tapi cukup untuk membuatnya mengambil keputusan besar. Ia menggenggam ponsel itu erat, lalu bersandar di kursinya, pikirannya penuh dengan berbagai kemungkinan. Ia tahu bahwa Nayla masih terikat pernikahan dengan Daren, tapi ia juga tahu satu hal—Nayla tidak bahagia. Dan ia tidak akan tinggal diam. Regan menekan tombol interkom dan memanggil asistennya. Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya masuk. "Selidiki Daren lebih dalam. Aku ingin tahu semua tentang dia, terutama kelemahannya," perintah Regan dengan nada dingin. Asistennya mengangguk. "Baik, Tuan. Saya akan segera mengurusnya." Setelah pria itu keluar, Regan mengusap wajahnya dan mengembuskan napas panjang. Ia tidak peduli dengan norma atau status sosial saat ini. Yang ia tahu, Nayla pantas mendapatkan kebahagiaan—dan kebahagiaan itu
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Season 2 Part 10 Perlindungan Dari Regan

Hujan rintik-rintik mengguyur ketika mobil Regan melaju cepat melewati jalanan sepi menuju sebuah villa terpencil di pinggir kota. Tangannya erat menggenggam kemudi, sementara di kursi penumpang, Nayla duduk dengan wajah tegang, sesekali menoleh ke belakang seolah takut seseorang mengejar mereka. "Kita sudah cukup jauh dari kota. Tidak ada yang akan menemukan kita di sini," ujar Regan tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan. Nayla menggigit bibirnya, hatinya masih berdebar kencang setelah kejadian tadi siang—saat Regan dengan berani menerobos masuk ke rumahnya dan membawanya pergi. Ia sendiri masih belum tahu apakah harus merasa lega atau justru ketakutan. Sesampainya di villa, Regan segera turun dan membukakan pintu untuk Nayla. "Ayo masuk, hujan mulai deras." Nayla ragu sejenak sebelum akhirnya mengikutinya ke dalam. Villa itu luas dan hangat, dengan perapian yang menyala di sudut ruangan. Namun, alih-alih merasa nyaman, Nayla justru merasa semakin gelisah. Ia berbalik m
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Season 2 Part 11 Melihat Perbedaan

Regan duduk di depan layar laptopnya dengan ekspresi serius. Ia telah menghubungi pengacara terbaik yang bisa menangani perceraian Nayla dengan Darren tanpa menimbulkan kecurigaan. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan mulai diproses, dan Regan memastikan semuanya berjalan cepat dan efisien. Ia mengetik pesan singkat kepada pengacaranya: "Pastikan Nayla mendapatkan perceraian ini secepat mungkin. Aku ingin semua berjalan lancar tanpa celah bagi Darren untuk melawan." Tak lama, balasan datang. "Kami akan mengurusnya, Tuan Regan. Tapi akan lebih baik jika Nyonya Nayla bisa menandatangani beberapa dokumen untuk mempercepat prosesnya." Regan melirik ke arah pintu kamar Nayla. Ia tahu ini bukan keputusan yang mudah untuk wanita itu. Namun, ia juga sadar bahwa semakin lama Nayla terikat dengan Darren, semakin besar risiko yang mereka hadapi. Sementara itu, ia juga memper
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status