Zira melongo, melihat adegan adu mulut antara adiknya dengan Lala di depan kamar."Astaga mulutnya!" Genji menarik napas panjang."Kamu pasti buntutin aku! Stalker!" geram Lala. Matanya nyalang menatap Genji."Idih, kepedean banget," ketus Genji.Zira mendekati adiknya, berkata pelan, "sudah Gen, jangan bikin keributan!"Ia menatap sopan ke arah Lala, merasa tidak enak hati dengan situasi sekarang. "Lala, aku minta maaf jika adikku bikin salah tapi Genji ke sini untuk jadi asistenku," jelasnya.Cita ikut mendekat, berkata dengan pelan, "aku rasa ini cuma kesalahpahaman."Lala mencebik, melirik tajam ke arah Genji. "Oh adikmu? Ajarin dia sopan santun.""Kamu ...,"Zira menahan Genji yang ingin membalas perkataan Lala. Ia elus dada sang adik agar lebih tenang.Lala menatap Cita, berkata dengan wajah datar, "pesankan kamar lagi. Aku tidak mau berdekatan dengan orang luar.""Aku juga ogah deket-deket artis sok kayak kamu," tukas Genji sinis.Lala menggeram, menghentakkan kaki, lalu membuk
Terakhir Diperbarui : 2024-11-14 Baca selengkapnya