Semua Bab Perjalanan Menuju Cinta: Bab 151 - Bab 160

170 Bab

Penyelamatan Berhasil

Kakek Narendra terpekur sementara nenek Aura menangis tersedu dalam pelukan kakek usai mendengar apa yang terjadi dengan Ghazanvar dan Naraya.Mereka berdua mengetahui siapa papi Arkana, tidak setuju dengan sisi lain papi yang masih berkecimpung dalam dunia hitam tapi mereka berdua tahu kalau tidak mudah pergi dari sana.Namun kakek dan Nenek tidak menyangka kalau cucu mereka terjun ke dunia terkutuk itu juga, mungkin setelah Ghazanvar bangun dari koma nanti kakek akan meminta Ghazanvar mondok di Pesantren dan benar-benar mendalami ilmu Agama untuk waktu yang tidak ditentukan sampai cucunya itu benar-benar insyaf.Dan dalam hal ini, Kakek maupun nenek tidak bisa menyalahkan papi Arkana karena justru keterlibatannya dalam dunia hitam bisa menolong Naraya.Tidak banyak yang mengetahui tentang keterlibatan papi Arkana di dunia hitam, hanya kakak dan adik-adiknya saja sedangkan para ipar belum tentu semua terinfo apalagi para keponakan.Begitu juga dengan Ghazanvar, tidak boleh ada s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Sisi Lain Naraya

“Biarkan dia tidur, dia pasti kelelahan,” kata Bianco kepada Darius dari ambang pintu.Darius yang duduk di kursi di samping tempat tidur Naraya lantas bangkit.“Dia sedang hamil, tolong periksa detak jantung bayinya.” Darius berpesan kepada perawat yang tengah mengobati luka di beberapa bagian tubuh Naraya yang masih belum sadarkan diri.“Baik, Tuan.” Perawat berkebangsaan Italia itu mengangguk.Darius akhirnya keluar dari kamar yang berada di kabin paling belakang pesawat pribadi Bianco yang besar juga mewah itu.Dia dan Bianco menyusuri lorong untuk duduk di kabin tengah.Darius mengembuskan napas berat. “Aku trauma, sekitar tiga puluh tahun yang lalu Zara pernah mengalami apa yang Naraya alami sekarang tapi lebih parah … Zara mempertahankan kehormatannya dengan melawan hingga menyebabkan janinnya meninggal di dalam kandungan.” Darius mengungkapkan alasan kenapa dia memilih menemani Naraya meski tengah terlelap.“Tidak ada darah yang keluar dari bagian bawah tubuh Naraya, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Sempat Tersadar

“Mas … aku enggak mau ya kamu kaya gini lagi, aku enggak terima … kamu enggak boleh kaya gini lagi apalagi ninggalin aku, kamu enggak boleh.” Afifah menangis di tepi ranjang Radeva.Pria yang selalu tampak kuat itu kini terbaring lemah karena hantaman peluru di beberapa bagian tubuhnya tapi yang Afifah ketahui kalau Radeva mengalami kecelakaan kendaraan bermotor.Meski begitu, Radeva masih bisa memaksakan sebuah senyum untuk kekasihnya.Tangannya terangkat menarik pundak Afifah agar bersandar di dadanya.“Mas enggak apa-apa, kok … cuma butuh istirahat sebentar aja.” Radeva berujar parau.Afifah meraung di dada Radeva sembari memeluk tubuhnya erat.“Ipeeeeh,” tegur Abah yang saat itu mengantar Afifah menjenguk Radeva.“Apa Abah? Ipeh lagi sedih ini.” Afifah malah nyolot.Pria tua bertubuh tinggi besar yang masih menggunakan seragam kebesarannya itu pun langsung melemah.Papa Raditya merangkul pundak abah, menuntun beliau duduk di sofa.“Semalaman Ipeh nangis ingin ke sini set
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Menantu Mafia

“Eh, Nay.” Radeva menyapa saat menyadari Naraya masuk ke ruang rawatnya.Naraya melangkah mendekat, menarik kursi lalu duduk di samping ranjang Radeva.“Gimana keadaan Mas Radeva sekarang?” Naraya sempatkan untuk menjenguk Radeva.“Lumayan membaik, Nay … enggak tahu dikasih obat apa berasa cepet banget pulihnya.” “Beneraaaan.” Tampaknya Naraya tidak percaya.Radeva terkekeh. “Aku enggak mau Ipeh sedih, jadi harus dikuat-kuatin … disehat-sehatin.” Naraya tersenyum ironi sembari menatap Radeva lekat.“Mas … makasih ya udah nyelamatin, Nay … Ana cerita semuanya.” Raut wajah Radeva tampak tegang. “Kamu enggak masalah dengan status lain Ghaza?” Pria itu bertanya hati-hati.Naraya menggelengkan kepala. “Enggak masalah, Nay tahu siapa abang … abang enggak jahat, sekarang Nay hanya akan percaya sama abang.” Suaranya tercekat dengan mata mulai berkaca-kaca.“Kamu memang harus percaya sama dia Nay, karena dia mencintai kamu … dia enggak akan mau mengantarkan nyawa ke sarang Surawij
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Demi Cinta

“Nay, ayah mertua kamu telah menceritakan tentang Eka yang menjual kamu kepada Surawijaya kepada Paman dan kematian kedua orang tua kamu pun disebabkan oleh Eka ….” Paman Rukmana menghentikan kalimatnya untuk menundukan kepala lantaran air mata tidak dapat dia bendung lagi.“Tega paman kamu itu, Nay …,” kata paman Rukmana dengan suara serak.Air mata Naraya jadi luruh lagi. “Nay juga enggak menyangka, Paman.” “Waktu kamu tiba-tiba menghilang, kami panik Nay … Paman sampai lapor polisi … Dahlia mengatakan kalau sama sekali dia tidak mendengar kamu pergi dari rumah … Paman menghubungi suami kamu tapi enggak pernah tersambung lalu mertua kamu yang juga saat itu enggak menjawab panggilan Paman membuat Paman nyaris pergi ke Jakarta untuk menemui keluarga Gunadhya mencari kamu tapi kemudian ayah mertua kamu memberi kabar kalau Eka menculik kamu dan kamu dijual ke Surawijaya lalu tanpa pikir panjang suami kamu menolong kamu sehingga menyebabkan suami kamu seperti ini ….” Paman Rukmana me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Rumah Baru

Radeva langsung memboyong Afifah ke rumahnya, bukan rumah mama Gita dan papa Raditya melainkan rumah pribadi miliknya.Abah tidak bisa melarang karena sekarang Afifah telah menjadi milik Radeva.Alih-alih sedih, putrinya itu malah tampak bahagia.“Nanti Ipeh main-main ke sini atau Abah sama Mama main ke rumah Ipeh ya.” Afifah memeluk kedua orang tuanya sekaligus di kiri dan kanan.Setelah itu masuk ke dalam mobil SUV Premiun dengan Radeva sudah duduk di kabin tengah.Keduanya melambaikan tangan kepada abah dan mama yang raut wajahnya tampak sendu.Sedangkan kedua orang tua Radeva beserta kerabat dan tamu undangan yang lain telah meninggalkan venue.Radeva dan Afifah menoleh mempertemukan tatap lalu saling melempar senyum.Afifah lantas merebahkan kepalanya di pundak Radeva.“Peh, kita malam pertamanya besok aja ya … Mas capek,” kata Radeva dan mendapat lirikan Dede-sang driver melalui kaca spion tengah.“Apa De? Kamu enggak percaya sama omongan aku?” Radeva menendang pelan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Kenikmatan Bercinta

Gadis itu melangkah mengikis jarak, ruangan kamar tidak lagi menarik perhatian karena sekarang Afifah sedang memindai setiap bekas luka di tubuh Radeva.Afifa menyentuh seringan bulu setiap luka itu. Yang paling menarik perhatiannya adalah di bagian dada sebelah kanan seperti yang Ghazanvar miliki sekarang.“Ini dapet waktu kapan? Di mana? Dan karena apa?” Afifah bertanya.Radeva tersenyum, tangannya terangkat menangkap tangan Afifah.“Kamu enggak perlu tahu,” kata Radeva lantas mengecup kening Afifah. “Aku ingin tahu.” Afifah memaksa.Tapi Radeva tidak ingin mengingat lagi momen saat dia nyaris kehilangan nyawa di masa lalu jadi dia memilih diam sembari menatap Afifah lekat.Perlahan kepala Radeva menunduk mempertemukan bibir mereka, lumatan lembut terasa di bibir bagian bawah Afifah membuat Afifah balas melumat bibir Radeva di bagian atas.Pagutan mesra itu berubah panas, Radeva tidak mudah melepaskan bibir Afifah, dia terus memagut bibir candu itu dan tanpa segan melesak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Proses Hukum

Sebenarnya dengan materi dan kekuasaan yang dimiliki Gunadhya bisa membeli hukum untuk membuat paman Eka masuk penjara dengan cepat dan mudah.Namun papi Arkana sengaja membuat proses persidangan berjalan sesuai dengan prosedur guna menyiksa paman Eka dan keluarganya.Dan hari ini adalah persidangan paman Eka yang kesekian kali, Hakim ingin mendengar kesaksian Naraya.Entah lah apakah Naraya sanggup menghadapi pria itu.Naraya duduk berlama-lama di kursi meja rias hanya untuk menenangkan dirinya.Dia selalu melow untuk sesuatu yang berhubungan dengan paman Eka.Tidak pernah mengira kalau paman yang dulu saat dia SD sering mengantar jemputnya ke sekolah bisa tega menjualnya pada Surawijaya.Naraya juga tidak menduga kalau paman yang dia segani dan sayangi adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian kedua orang tuanya.“Sayang ….” Ghazanvar mengusap pundak Naraya lalu membungkuk, melingkarkan kedua tangan di pundak istrinya, memeluk dari belakang.Tidak lupa banyak kecupa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Kumpul Keluarga

Banyak yang ingin Naraya bicarakan dan Ghazanvar sampaikan mengenai keterlibatannya dirinya dalam dunia hitam namun untuk memulainya seolah mereka enggan.Ada khawatir membayangi kalau mereka membahas hal tersebut akan menciptakan perdebatan.Saat ini Naraya dan Ghazanvar sedang menikmati momen kebersamaan setelah beberapa waktu lalu mereka berpikir akan kehilangan satu sama lain untuk selamanya.Mereka tidak ingin merusak momen ini.Pagi hari setelah sarapan dan Naraya membantu Ghazanvar mandi, mereka berdua berjemur di ayunan yang berada di taman samping rumah.Sebetulnya tidak bisa dikatakan berjemur juga karena ayunannya memiliki atap tapi setidaknya mereka bisa mendapatkan sinar matahari meski tidak secara langsung.Kepala Naraya bersandar di pundak Ghazanvar yang tidak terkena timah panas sehingga tangannya bisa merangkul pundak Naraya.Tangan Ghazanvar yang lain bergerak mengusap perut Naraya dengan gerakan memutar.“Kata mami kamu ambil cuti ya, Nay?” Ghazanvar buka su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Proses Hukum

Dalam keadaan perut yang telah membuncit Naraya datang ke Pengadilan ditemani suaminya serta kedua mertua.Paman Rukmana juga hadir dalam sidang terakhir ini.Beliau duduk di samping Naraya, menggenggam tangannya erat saat paman Eka dinyatakan bersalah dan dikenakan hukuman penjara seumur hidup.Dan hal tersebut akan menjadi PR bagi papi Arkana agar paman Eka tidak mendapatkan pemotongan masa tahanan yang biasanya diberikan Pemerintah di momen-momen tertentu.Desah lega penuh syukur sontak terdengar dari Naraya dan paman Rukmana yang kemudian berpelukan sembari berlinang air mata.Naraya dan paman Rukmana sekarang bisa hidup dengan tenang karena pembunuh orang yang mereka sayangi telah mendapat ganjaran setimpal.Istri dan anak paman Eka menangis histeris tidak terima dengan keputusan tersebut namun tidak ada yang peduli.Apa yang paman Eka lakukan lebih kejam dari ini.Vonis telah dijatuhkan dan istri serta Taufik-anaknya paman Eka tidak memiliki kemampuan lagi untuk membantu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status