“Eh, Nay.” Radeva menyapa saat menyadari Naraya masuk ke ruang rawatnya.Naraya melangkah mendekat, menarik kursi lalu duduk di samping ranjang Radeva.“Gimana keadaan Mas Radeva sekarang?” Naraya sempatkan untuk menjenguk Radeva.“Lumayan membaik, Nay … enggak tahu dikasih obat apa berasa cepet banget pulihnya.” “Beneraaaan.” Tampaknya Naraya tidak percaya.Radeva terkekeh. “Aku enggak mau Ipeh sedih, jadi harus dikuat-kuatin … disehat-sehatin.” Naraya tersenyum ironi sembari menatap Radeva lekat.“Mas … makasih ya udah nyelamatin, Nay … Ana cerita semuanya.” Raut wajah Radeva tampak tegang. “Kamu enggak masalah dengan status lain Ghaza?” Pria itu bertanya hati-hati.Naraya menggelengkan kepala. “Enggak masalah, Nay tahu siapa abang … abang enggak jahat, sekarang Nay hanya akan percaya sama abang.” Suaranya tercekat dengan mata mulai berkaca-kaca.“Kamu memang harus percaya sama dia Nay, karena dia mencintai kamu … dia enggak akan mau mengantarkan nyawa ke sarang Surawij
Terakhir Diperbarui : 2024-12-28 Baca selengkapnya