Home / Pernikahan / Dijodohkan Dengan Om Galak / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Dijodohkan Dengan Om Galak : Chapter 21 - Chapter 30

39 Chapters

chapter 21

"Ness,Lo nggak ngabarin suami Lo dulu?"tanya Sonya saat mereka sudah sampai kamar."Apa perlu ya Nya?"tanya Nessa membuat Sonya menghela nafasnya menatap sahabatnya itu."Kalau udah menikah kunci keharmonisan rumah tangga itu adalah komunikasi. Ngasih kabar ke suami itu juga penting Ness!""Tapi kita kan cuma nikah kontrak Nya!"jawab Nessa."Mau nikah kontrak atau nggak kontrak sekali pun, pernikahan kalian udah sah secara agama dan negara!"Jadi kudu hargain juga yang namanya suami,hormati Dia juga walau modelan nya kayak kulkas 12 pintu!"ucap Sonya."Kok Lo tahu hal ini sih,Lo kan belum nikah?"tanya Nessa."Gue belajar dari pengalaman Nyokap Bokap Gue, gara-gara Miss komunikasi mereka hampir aja cerei!"jawab Sonya tersenyum."Nggak ada salahnya juga buat Lo buka diri sama Arga,Gue yakin hatinya yang se-beku kutup itu akan mencair sama Lo!"Itu artinya Lo nggak ingin Gue cerai nantinya?"Gue berharap nya sih jangan,karena bagi Gue nikah cuma
Read more

chapter 22

Nessa yang baru saja selesai pembinaan dengan Dosen dan yang lainnya, segera kembali ke kamar."Ness,Lo udah ngabarin Arga?"tanya Sonya."Udah,tapi nggak di balas di baca aja kagak chat Gue!"jawab Nessa mengerucutkan bibirnya."Sibuk kerja kali!"Bisa jadi,Dia emang sibuk banget sih orangnya!"Btw Dia tetap ngasih Lo nafkah kan?"Kasih lah,tapi nggak pernah Gue pakai!"Kenapa?"Ya nggak papa,uang Gue masih adalah buat memenuhi kebutuhan Gue sendiri!"Anjir,suami kaya tapi nggak di manfaatin!"ucap Sonya,namun hanya di balas Nessa dengan senyuman.Setelah sampai di kamar,Sonya memilih masuk ke kamar mandi sementara Nessa memilih santai sebentar dengan mencabut handphonenya yang sedari tadi di charge.Saat di buka,ternyata ada panggilan tak terjawab 2 kali dari Arga."Si Om nelpon Gue?"gumamnya tersenyum."Kenapa rasanya senang gini ya,padahal cuma nelpon doang paling nanti cuma ngomel-in Gue doang!"ucap Nessa dan lebih memilih scrolling sosmed miliknya.Namun tak berselang lama Arga kem
Read more

chapter 23

Arga melajukan mobilnya meninggalkan villa tersebut.Selama di dalam mobil Nessa tidak bertanya apapun lagi,diri nya dalam mode silent karena merasa percuma bila bertanya pada pria yang ada di sebelahnya saat ini.Arga mengajak Nessa ke salah satu tempat wisata malam yang ada di Bandung.Tempat tersebut di namai "Puncak Bintang".Arga keluar dari mobil lebih dulu,di ikuti oleh Nessa setelahnya.Mereka berjalan sedikit mendekati puncak yang menyajikan keindahan kota Bandung dari atas nya.Mata Nessa berbinar begitu melihat pemandangan yang ada di hadapannya sekarang.Nessa memejamkan matanya sesaat,menghirup udara segar yang begitu menenangkan.Namun Nessa terkejut saat merasakan sebuah tangan mendekapnya dari belakang dengan begitu eratnya.Nessa membuka matanya perlahan,Dia melihat tangan Arga yang tengah memeluknya dengan hangat."By!"lirih Nessa."Sebentar saja!"ucap Arga yang membuat Nessa membiarkan Arga memeluknya.Arga mendekap erat Nessa dengan me
Read more

chapter 24

"Hoam!"Nessa tak berhenti menguap sedari tadi yang membuat Sonya merasa heran melihat nya."Lo ngapain nguap terus sih dari tadi?"bisik Sonya."Ngantuk Gue!"jawab Nessa dengan mata yang sudah 5 Watt."Emangnya semalam Lo ngapain?"Nggak bisa tidur Gue Nya, gara-gara mikirin tuh Om-om!"jawab Nessa tanpa sadar."Hah? Maksud Lo Arga?"tanya Sonya tak percaya."Arga? Maksud Lo apa sih?"tanya Nessa balik, tidak sadar dengan apa yang Ia katakan.Sonya yang melihat kebingungan Nessa memutar bola matanya malas."Nggak connect nih anak!"gumamnya kesal.********Sementara itu Arga dan Ray sudah sampai di lokasi proyek yang akan mereka jalankan.Arga terlihat memijit pelipisnya karena perdebatan dengan para penduduk sekitar cukup alot.Akhirnya mau tak mau Arga harus turun tangan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Dengan penjelasan yang di berikan Arga, para penduduk yang terdiri dari 30 KK itu akhirnya mau dengan negosiasi yang Arga buat."Baik Pak,kami akan memberikan lahan kami kepada Bapa
Read more

chapter 25

Arga baru saja bangun setelah tidur dari siang.Arga bangun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi.Selesai dengan rutinitas di kamar mandi Arga mengambil handphone-nya untuk menghubungi Ray."Ke kamar Ku sekarang!"ucap Arga begitu Ray mengangkat panggilannya.Ray yang berada di sebelah kamar Arga hanya mendengus kesal.Namun Dia tetap melaksanakan perintah Arga untuk segera datang ke kamarnya.Ray masuk saat Arga sudah membukakan pintu."Ada yang bisa saya bantu Pak?"tanya Ray."Apa jadwal kita sudah selesai di sini?"tanya Arga."Sudah Pak!"Kita pulang sekarang!"perintah Arga yang membuat Ray mau tak mau mengiyakan.Setidaknya Dia sudah cukup seharian tadi istirahat,jadi setidaknya malam ini matanya akan kuat untuk menyetir.Setelah selesai berkemas,mereka segera meninggalkan hotel.Namun sebelum itu mereka makan malam terlebih dahulu di sebuah restauran."Ray?"panggil Arga membuat Ray menoleh."Humm?"jawab Ray dalam mode
Read more

chapter 26

"Ya ampun sayang,kamu kenapa?"tanya Rossy terkejut melihat kaki Nessa yang di perban. Nessa yang kaget dengan kedatangan mertuanya hanya bisa tersenyum. "Kaki kamu kenapa? Apa Arga menyakiti kamu?"tanya Rossy membuat Arga hanya bisa menghela nafasnya. "Nggak kok Ma,ini nggak sengaja kena batu pas studi tour kemarin!"jawab Nessa. "Ya ampun kasihan sekali kamu,tapi udah di obati kan? "Udah kok Ma!"jawab Nessa tersenyum. "Ya sudah,kalian belum sarapan kan?"tanya Rossy. "Baru juga di pesan Ma!"jawab Arga. "Ini Mama udah bawain kalian sarapan, makan ini aja" ucap Rossy, yang membuat Nessa tersenyum. "Benar kamu habis dari bandung juga?" tanya Bram menatap Arga. "Iya, ada yang berkhianat Pa!" jawab Arga. "Siapa,apa proyeknya gagal?"tanya Bram. Arga menceritakan semua yang terjadi yang membuat Surya ikut kesal mendengarnya. "Tapi semuanya sekarang
Read more

chapter 27

Begitu selesai meeting dengan klien dari Jerman,Arga dan Ray segera menuju Surabaya sore itu juga.Ray sebelumnya sudah memesan tiket pesawat untuk keberangkatan mereka.Perjalanan kali ini terasa begitu lama bagi Arga.Terlihat Arga beberapa kali menghela nafasnya, raganya mungkin ada di sini tapi pikiran dan hatinya sudah sampai di tempat yang mereka tuju."Lo nggak ngabarin Nessa dulu?"tanya Ray memecah kesunyian di antara mereka."CK,Gue sampai lupa!"decak Arga yang segera menuliskan pesan singkat untuk Nessa.Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 1 jam 40 menit akhirnya mengantarkan mereka di kota tujuan.Ray dan Arga segera menuju mobil yang sudah menunggu mereka, sebelumnya Ray sudah menghubungi orang mereka yang ada di Surabaya untuk memudahkan mereka selama di sana.Mobil Ray berhenti tepat di sebuah rumah sakit ternama di kota tersebut.Arga segera keluar dari mobil tanpa menunggu Ray terlebih dahulu.Melihat hal itu Ray hanya bisa menghela nafasnya.Arga menuju resepsionis
Read more

chapter 28

"Tapi Gue harus di sini,menemani Hana melewati rasa sakit nya!"jawab Arga kekeuh."Terus Nessa gimana?"Kita sudah sepakat dari awal,kalau hubungan ini hanya satu tahun! Dan Lo tahu isi kontraknya kan!"jawab Arga membuat Ray terdiam."Gue minta tolong sama Lo untuk urus Perusahaan sementara waktu!"Kalau Nessa tanya Gue musti jawab apa?"tanya Ray."Lo tinggal bilang Gue ada kerjaan di Surabaya!"Kenapa Lo nggak mau jujur aja soal Hana ke Dia?"Belum waktunya Ray!"Gue tahu hubungan kalian tak lepas dari ikatan kontrak pernikahan,tapi satu hal yang harus Lo tahu, insting seorang istri lebih kuat dari seorang Detektif!"ucap Ray bangun dari sofa."Kalau pun Nessa tahu,Dia nggak bakal sakit hati juga karena kita sudah sepakat untuk jangan saling jatuh cinta!"jawab Arga masih melakukan pembelaan."Bulshit kalau nggak ada perasaan apa-apa di antara kalian selama ini!"sinis Ray membuat Arga terdiam.Entahlah Dia juga tidak tahu apa yang Ia rasaka
Read more

chapter 29

Sementara itu di Kampus Nessa terlihat lebih banyak diam dari biasanya."Lo kenapa Ness? Lagi ada masalah?"tanya Sonya."Dari semalam Arga nggak ngabarin Gue sama sekali!"jawab Nessa."Memangnya Arga ke mana?"Bilangnya ke Surabaya!"Ngapain? Soal kerjaan?"Katanya sih gitu,tapi setelah itu Dia nggak ngabarin Gue sama sekali!"Lo udah coba hubungi Arga?"Belum!"jawab Nessa menggeleng."Lo coba telpon Dia deh,biar hati Lo lebih tenang!"saran Sonya yang di angguki oleh Nessa.Ness menghubungi Arga melalui panggilan telepon,satu kali Nessa menelpon namun tidak ada jawaban."Coba sekali lagi deh!"ucap Sonya.Nessa kembali menghubungi Arga,namun tetap sama Arga masih tidak mengangkatnya."Mungkin sibuk kali,siapa tahu lagi ada meeting atau apa gitu!"hibur Sonya."Bisa jadi sih!"jawab Nessa menyimpan kembali handphonenya."Ness?"Humm?"jawab Nessa menoleh."Kenapa tiba-tiba Lo kepikiran soal Arga?"tanya Sonya."Gue juga nggak tahu nya,kenapa Gue kepikiran sama tuh orang!"jawab Nessa menyeru
Read more

chapter 30

Sementara itu Arga tengah menunggui Hana yang masih tertidur.Namun Arga tidak berhenti mengajak Hana untuk berbicara."Hana?"Apa Kamu tidak merindukan Ku?"Sudah seminggu Aku di sini,apa Kamu tidak bosan tidur terus?"Bangunlah Hana,Aku sangat merindukanmu!"ucap Arga menggenggam sebelah tangan Hana.Ia asyik bicara sendiri sedari tadi, berharap kalau Hana mendengarnya.Tanpa di duga,jari Hana mulia bergerak perlahan yang membuat Arga mengangkat kepalanya menatap wajah pucat itu."Hana?"Apa Kamu mendengar Ku?"tanya Arga tak percaya.Mata Hana mulai mengerjab perlahan,hingga akhirnya terbuka sempurna.Melihat hal itu membuat Arga tersenyum lebar.Arga lantas menekan tombol darurat agar Dokter segera datang.Tak lama Dokter pun datang dan memeriksa kondisi Hana."Bagaimana Dok?"tanya Arga tak sabar."Pasien sudah sadar dari komanya,ini suatu mukjizat yang di berikan Tuhan!" jawab Dokter tersebut tersenyum.Arga merasa senang mendengar
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status