Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 331 - Chapter 340

510 Chapters

Bab 331

"Bukannya kamu lagi sibuk dengan makalahmu? Kalau kami datang, apa kamu nggak merasa terganggu?""Nggak, makalahku sudah selesai dan sudah dikumpulkan. Sekarang lagi nggak ada kerjaan.""Tapi, sekarang lagi musim panas, peringatan suhu tinggi di seluruh negeri. Apa nggak bahaya kalau keluar untuk liburan sekarang?"Irene sudah tidak tahan mendengar percakapan itu. Dia langsung menyela, "Jangan dengarkan omongan ayahmu. Di wajahnya jelas-jelas tertulis dia ingin sekali pergi."Jeremy berdeham. "Aku 'kan nggak bilang nggak mau pergi."Nadine tertawa. "Ya sudah, sekarang aku pesan tiket kereta cepat untuk kalian."Setelah menutup telepon, Nadine langsung buka aplikasi tiket dan pesan dua tiket bisnis.....Jeremy dan Irene terkejut saat menerima informasi tiket yang dikirimkan putrinya. Ternyata tiketnya untuk besok! Mereka langsung mulai berkemas."Anak ini ada-ada saja. Cuma beberapa jam perjalanan, tapi sampai pesan tiket bisnis. Ini namanya buang-buang uang ...." Jeremy mengomel sambi
Read more

Bab 332

Arnold segera menebak identitas mereka berdasarkan usia dan penampilan mereka. Sambil tersenyum, dia mendekat dan menyapa, "Selamat pagi, Paman, Bibi. Namaku Arnold, tetangga Nadine."Nadine segera bereaksi dan segera memperkenalkan mereka, "Ayah, Ibu, ini Profesor Arnold yang meminjamkan laboratorium kepadaku."Jeremy terkejut. "Ternyata profesor yang masih sangat muda, hebat sekali."Irene juga terkejut. Namun, dia segera bereaksi dan tersenyum. "Terima kasih atas perhatianmu kepada putri kami selama ini.""Sama-sama. Panggil saja namaku langsung," ucap Arnold."Eee ...." Jeremy menyadari sesuatu yang dipegang oleh Arnold. Itu adalah sebuah benda dengan sampul kertas cokelat, seperti buku, tetapi bukan buku.Arnold menjelaskan, "Ini adalah buku catatan kalender yang kupinjam dari Profesor Santo di Departemen Fisika Universitas Quar."Khawatir Jeremy tidak mengerti, Arnold menjelaskan lebih lanjut, "Buku catatan kalender adalah tradisi di Departemen Fisika Universitas Quar. Setiap pro
Read more

Bab 333

Jeremy segera mengangguk. "Ya, ya, nanti kita ngobrol lagi."Arnold mengangguk ringan, lalu pergi. Setelah masuk, Nadine langsung meletakkan koper. Irene dan Jeremy mulai mengamati tempat tinggal putri mereka.Dua kamar tidur, satu ruang tamu. Tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil.Meskipun tata letak dan kondisi bangunan terlihat agak tua, dekorasi interiornya cukup bagus. Sofa, lemari, dan peralatan rumah tangga semuanya baru.Beberapa kerusakan yang tidak bisa diperbaiki ditutupi dengan pernak-pernik. Ada yang ditutupi, ada yang disembunyikan sehingga terlihat cukup rapi. Sekilas, ini tampak seperti apartemen kecil yang elegan dan hangat.Awalnya, ketika mereka melihat lorong tangga yang kotor dan berantakan, mereka sudah tidak menaruh harapan terhadap tempat tinggal putri mereka.Namun, setelah masuk, mereka baru menyadari bahwa pemikiran mereka sudah salah. Irene justru sangat puas.Bukan hanya karena Nadine berhasil mendekorasi rumah ini dengan begitu indah, tetapi juga k
Read more

Bab 334

Jeremy berucap, "Ngapain kamu tanya-tanya? Lagian, Nadine pasti nggak tahu urusan pribadi dia. Untuk apa tanya Nadine? Nanti tanya langsung ke Arnold saja."Irene malah mengangguk setuju. "Ya, nanti kalau ada kesempatan, aku tanya langsung ke dia.""Kamu ini ... malah anggap serius omonganku." Jeremy cukup terkejut.Irene memutar bola matanya. "Nad, ada gula batu nggak?""Ada, aku ambilkan." Nadine segera berdiri dan berjalan ke dapur.Melihat putrinya pergi, Irene baru berbicara pada Jeremy, "Nadine tinggal sendirian dan Arnold tetangganya. Mereka tetangga dan punya hubungan baik. Masa aku nggak boleh tanya?""Benar juga, istriku selalu berpikir dengan menyeluruh. Hehe ...."Irene memelotot. "Jangan mendekat. Nanti Nadine lihat gimana?""Ehem!" Jeremy langsung duduk tegak. "Ya sudah."Kamar sudah beres, bahkan Nadine mengganti ranjang baru untuk orang tuanya. Seprai dan selimut juga baru. Setelah dicuci bersih dan dikeringkan, semuanya baru dipasang."Kalian tidur siang saja dulu. Nan
Read more

Bab 335

"Sayang, kamu baik sekali ....""Jangan ganggu, cepat tidur.""Oh ...."Mereka istirahat lebih awal untuk memulihkan tenaga. Keesokan hari, Nadine membawa mereka jalan-jalan ke situs bersejarah.Hari ini langit sangat cerah. Karena mereka berangkat lebih awal, cuaca pun masih belum terlalu panas.Jeremy berdiri di atas, memandang ke bawah, melihat pemandangan gunung yang luar biasa dan megah.Namun, Irene malah termangu."Ada apa, Ibu?" Nadine melihat ibunya sedang menatap ke suatu tempat dengan tatapan kosong, seperti orang yang melamun.Irene bertanya, "Apa itu North 8?""Ya.""Tempat itu juga disebut observatorium. Itu menara tertinggi. Di sana ada prasasti, 'kan?""Hm, hm." Nadine mengangguk dengan antusias. "Ibu, kali ini kamu melakukan riset sebelum jalan-jalan?"Irene adalah orang yang sangat santai. Biasanya dia tidak pernah membuat persiapan apa-apa dan selalu menikmati pemandangan di mana pun dia berada. Namun, kali ini dia membuat persiapan? Wajar jika Nadine terkejut.Irene
Read more

Bab 336

Tidak heran jika Nadine begitu terkejut. Biasanya jam segini, Arnold selalu sibuk di laboratorium dan tidak akan muncul di tempat lain.Apalagi, sekarang Arnold dan Jeremy sedang bermain catur dengan buku catatan kalender yang terbuka di samping mereka. Keduanya tampak sangat akrab, seolah-olah mereka adalah teman lama."Nad, sudah pulang?" Saat mendengar suara, Jeremy langsung menoleh ke arah pintu.Arnold mengikuti arah pandangannya dan bertemu pandang dengan Nadine. Setelah bertatapan, Arnold tersenyum. "Kamu kaget melihatku?""Kenapa kamu ada di sini?" Nadine baru tersadar kembali. Dia melepaskan sepatu dan melangkah masuk.Sebelum Arnold berbicara, Jeremy langsung menjelaskan, "Tadi pagi waktu aku dan ibumu keluar, kami bertemu Arnold di tangga. Jadi, aku mengundangnya ke rumah."Begitu mengobrol, Jeremy menyadari bahwa Arnold sangat nyambung dengannya, bahkan tentang bercocok tanam juga! Arnold paham semuanya!Kemudian, mereka mulai membahas hal-hal terkait fisika. Itu adalah bid
Read more

Bab 337

Jeremy berkata dengan ekspresi yang belum puas. "Arnold memang luar biasa."Usai berkata begitu, Jeremy meminum beberapa teguk air, lalu berdecak dan berkata lagi, "Benar-benar luar biasa."Nadine tidak bisa menahan tawa. "Ayah, tatapanmu itu seperti orang yang bertemu kekasih dalam mimpi.""Omong kosong! Kekasih dalam mimpiku cuma ibumu!"Nadine tidak berbicara lagi. Dia sudah makan kenyang.Karena perjalanan kemarin cukup melelahkan, hari ini Jeremy dan Irene sepakat untuk istirahat di rumah saja.Nadine tentu saja menghormati keputusan mereka. Sesudah istirahat, keesokan harinya keluarga kecil itu jalan-jalan lagi.Nadine sudah membeli tiket masuk ke istana seminggu lalu. Irene melakukan pemotretan bergaya kuno.Fotografer sampai memuji, "Kak, auramu luar biasa. Setiap gerakanmu membuatmu terlihat seperti tuan putri zaman dulu. Hahaha."Irene tertawa mendengarnya. Tidak ada wanita yang tidak senang mendengar pujian. Fakta membuktikan bahwa fotografer itu punya selera yang bagus. Has
Read more

Bab 338

"Di sepanjang jalan ini, setiap 50 meter ada papan petunjuk yang menunjukkan arah ke perpustakaan." Sambil berjalan, Arnold menjelaskan, "Kampus utara ini berbentuk lingkaran besar. Sebelah kiri itu gedung kuliah, sebelah kanan baru perpustakaan."Jeremy mendengarkan sambil mengangguk, berusaha membayangkan rutenya di dalam pikirannya. Tanpa diduga, ketika mereka sedang berbicara, Nadine kebetulan naik dan melihat mereka."Ayah, Ibu, kalian mau keluar? Di luar sudah mendung."Kemudian, Nadine melihat Arnold. Ternyata Arnold juga ada di sana."Pak Arnold, kalian ...."Irene memberikan penjelasan singkat. Setelah mendengarnya, Nadine mengucapkan terima kasih kepada Arnold.Arnold hanya melambaikan tangannya. "Sama-sama, yang penting kamu sudah pulang."Keempat orang itu berjalan bersama."Terima kasih banyak ya, Arnold. Kapan-kapan datang ke rumah untuk makan malam ya? Aku yang masak, biar kamu coba masakanku!" undang Jeremy dengan antusias.Irene pun mengangguk setuju. Mereka memang san
Read more

Bab 339

Selesai berbicara, Jeremy langsung keluar tanpa menunggu lagi. Nadine sungguh kebingungan dibuat mereka. Sudahlah, asal mereka senang ....Di laboratorium, Arnold sedang memeriksa dua set data yang keluar minggu lalu. Dia menemukan adanya penyimpangan di kolom keempat dari set kedua. Dia hendak memanggil Wilfred, tetapi ponselnya tiba-tiba berbunyi.Arnold langsung menjawabnya. "Halo?""Pak Arnold, ini aku, Nadine."Arnold termangu sejenak. Pandangan yang awalnya terfokus pada layar komputer perlahan-lahan beralih. Suaranya otomatis menjadi lebih lembut. "Ada apa? Ada yang bisa dibantu?""Dua hari lalu, ayahku bilang ingin mengundangmu ke rumah untuk makan. Dia yang masak. Kalau kamu sibuk, nggak masalah, aku akan memberi tahu dia nanti ....""Aku nggak sibuk."Nadine terdiam beberapa detik. "Bukannya kamu sibuk di laboratorium?""Nggak terlalu.""Kalau begitu ....""Sampai jumpa nanti malam. Sampaikan rasa terima kasihku kepada Paman.""Oh, bukan masalah."Setelah menutup telepon, Nad
Read more

Bab 340

Makanan dihidangkan. Irene membuka anggur merah dan Nadine diizinkan untuk minum sedikit. Alhasil, dia minum dua gelas penuh!Jeremy sibuk mengobrol, sedangkan Irene fokus pada makanan, jadi tidak ada yang menyadari hal ini. Kecuali ....Arnold berkata, "Nadine, itu sudah gelas ketiga."Irene sontak terhenti saat hendak mengambil botol anggur.Jeremy dan Irene baru menyadari bahwa dia sudah minum sebanyak itu."Dasar anak ini! Aku bilang minum sedikit, tapi malah tambah terus!" Irene hampir tertawa saking kesalnya. Dia juga suka anggur merah, tetapi selalu minum dengan porsi yang wajar, tidak seperti anak perempuannya ini.Jeremy juga tampak tidak setuju, tetapi fokusnya ada pada ...."Wah! Arnold, kamu memang orang yang bekerja di bidang riset. Kamu teliti sekali! Pantas saja di usia muda begini, kamu sudah meraih pencapaian akademik yang luar biasa."Benar, Jeremy sudah mencari tahu sepenuhnya tentang prestasi Arnold di bidang fisika melalui berbagai saluran. Orang-orang sangat memuj
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
51
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status