Share

Bab 338

Author: Patricia
"Di sepanjang jalan ini, setiap 50 meter ada papan petunjuk yang menunjukkan arah ke perpustakaan." Sambil berjalan, Arnold menjelaskan, "Kampus utara ini berbentuk lingkaran besar. Sebelah kiri itu gedung kuliah, sebelah kanan baru perpustakaan."

Jeremy mendengarkan sambil mengangguk, berusaha membayangkan rutenya di dalam pikirannya. Tanpa diduga, ketika mereka sedang berbicara, Nadine kebetulan naik dan melihat mereka.

"Ayah, Ibu, kalian mau keluar? Di luar sudah mendung."

Kemudian, Nadine melihat Arnold. Ternyata Arnold juga ada di sana.

"Pak Arnold, kalian ...."

Irene memberikan penjelasan singkat. Setelah mendengarnya, Nadine mengucapkan terima kasih kepada Arnold.

Arnold hanya melambaikan tangannya. "Sama-sama, yang penting kamu sudah pulang."

Keempat orang itu berjalan bersama.

"Terima kasih banyak ya, Arnold. Kapan-kapan datang ke rumah untuk makan malam ya? Aku yang masak, biar kamu coba masakanku!" undang Jeremy dengan antusias.

Irene pun mengangguk setuju. Mereka memang san
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
kwonnyonya
Sepertinya Jeremy ketemu calon menantu idaman yg sefrekuensi......
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
Arnold klop sama ayah Jeremy nyambung semua, cocok tu jadi mantu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 339

    Selesai berbicara, Jeremy langsung keluar tanpa menunggu lagi. Nadine sungguh kebingungan dibuat mereka. Sudahlah, asal mereka senang ....Di laboratorium, Arnold sedang memeriksa dua set data yang keluar minggu lalu. Dia menemukan adanya penyimpangan di kolom keempat dari set kedua. Dia hendak memanggil Wilfred, tetapi ponselnya tiba-tiba berbunyi.Arnold langsung menjawabnya. "Halo?""Pak Arnold, ini aku, Nadine."Arnold termangu sejenak. Pandangan yang awalnya terfokus pada layar komputer perlahan-lahan beralih. Suaranya otomatis menjadi lebih lembut. "Ada apa? Ada yang bisa dibantu?""Dua hari lalu, ayahku bilang ingin mengundangmu ke rumah untuk makan. Dia yang masak. Kalau kamu sibuk, nggak masalah, aku akan memberi tahu dia nanti ....""Aku nggak sibuk."Nadine terdiam beberapa detik. "Bukannya kamu sibuk di laboratorium?""Nggak terlalu.""Kalau begitu ....""Sampai jumpa nanti malam. Sampaikan rasa terima kasihku kepada Paman.""Oh, bukan masalah."Setelah menutup telepon, Nad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 340

    Makanan dihidangkan. Irene membuka anggur merah dan Nadine diizinkan untuk minum sedikit. Alhasil, dia minum dua gelas penuh!Jeremy sibuk mengobrol, sedangkan Irene fokus pada makanan, jadi tidak ada yang menyadari hal ini. Kecuali ....Arnold berkata, "Nadine, itu sudah gelas ketiga."Irene sontak terhenti saat hendak mengambil botol anggur.Jeremy dan Irene baru menyadari bahwa dia sudah minum sebanyak itu."Dasar anak ini! Aku bilang minum sedikit, tapi malah tambah terus!" Irene hampir tertawa saking kesalnya. Dia juga suka anggur merah, tetapi selalu minum dengan porsi yang wajar, tidak seperti anak perempuannya ini.Jeremy juga tampak tidak setuju, tetapi fokusnya ada pada ...."Wah! Arnold, kamu memang orang yang bekerja di bidang riset. Kamu teliti sekali! Pantas saja di usia muda begini, kamu sudah meraih pencapaian akademik yang luar biasa."Benar, Jeremy sudah mencari tahu sepenuhnya tentang prestasi Arnold di bidang fisika melalui berbagai saluran. Orang-orang sangat memuj

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 341

    Arnold terdiam. Orang ini benar-benar tahu caranya berterima kasih."Gimana? Gimana rasanya?" tanya Jeremy dengan penuh antusias.Arnold menjawab dengan singkat, "Enak."Mata Jeremy berbinar, seolah-olah menemukan teman sehati. "Kalau suka, makan yang banyak! Coba juga daging sapi ini, dipadukan dengan saus rahasia buatanku ...."Sepanjang makan, Arnold hanya berkata, "Enak ... harum sekali ... cara masaknya unik ... belum pernah coba sebelumnya ...."Hal itu membuat Jeremy semakin bersemangat.Akhirnya, makan malam selesai. Ketika Arnold berdiri untuk pamit, dia merasa sangat lega. Namun, di detik berikutnya ...."Nadine, antar Paman Arnold sampai depan, ya," kata Jeremy.Arnold tersentak. Capek, deh ...."Oke!" Nadine bangkit dari tempat duduk.Mungkin efek anggur merah mulai terasa, kepalanya terasa agak pusing, bahkan reaksinya sedikit melambat. Namun, wajahnya tetap terlihat biasa saja. Tatapannya tetap jernih.Dia mengantar Arnold sampai ke pintu. Begitu mereka keluar, pintu di b

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 342

    Nadine sama sekali tidak mengingat kejadian itu. Yang dia ingat hanyalah Jeremy memintanya mengantar Arnold keluar rumah, lalu dia pergi ....Setelah itu? Tidak ada lagi.Ketika membuka mata keesokan paginya, dia merasa segar dan nyaman. Sambil berbaring di tempat tidur, dia menggeliat santai tanpa merasa ada yang salah sedikit pun.Ibunya, Irene, masuk ke kamar sambil membawa segelas air hangat. "Sudah bangun?"Nadine duduk dan menerima gelas itu. Dia menyesap airnya, lalu mendengar suara Jeremy dari luar kamar. "Lihat saja, berani lagi kamu minum sebanyak itu! Mabuk sampai nggak tahu apa-apa, bahkan ngomel nggak karuan, kayak orang gila."Mabuk? Orang gila?Gerakan Nadine minum air terhenti tiba-tiba.Potongan-potongan ingatan samar muncul di kepalanya, seperti kilatan yang terlalu cepat untuk dia tangkap. Dengan sulit, dia menelan ludah dan bertanya dengan hati-hati, "Ayah, aku kemarin ... ngapain?"Jeremy mendengus. "Ngapain? Kamu nggak ingat?"Nadine menggeleng cepat. Jelas dia ti

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 343

    Semakin Rebecca memikirkannya, semakin dia merasa marah. Kemarahan itu membuatnya semakin ingin keluar rumah."Pak Haryo!" Rebecca memanggil sopirnya. "Siapkan mobil. Dua puluh menit lagi aku mau keluar.""Baik, Bu."Rebecca naik ke atas untuk berganti pakaian dan merias wajahnya. Setelah selesai, dia turun dan melangkah ke mobil yang sudah menunggu di depan."Jalan!"Seperti yang sudah diduga, saat mobil mulai mendekati gerbang, terlihat Lupita dan putranya duduk di dekat pintu besi, masing-masing di satu sisi, seperti dua penjaga neraka."Bu, dua orang itu masih duduk di sana. Kalau mereka tiba-tiba mengadang mobil, gimana?" tanya Haryo cemas.Kekhawatiran Haryo bukan tanpa alasan. Beberapa hari yang lalu, saat dia mengendarai mobil keluar untuk melakukan servis, kedua orang itu sempat mengadangnya. Setelah mereka memastikan tidak ada siapa pun di dalam mobil, barulah mereka membiarkan dia lewat.Haryo merasa terganggu. Lupita dan Rocky jelas adalah tipe orang yang tak peduli malu at

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 344

    "Bu, Herwin baru saja kasih tahu lokasi kantor si bajingan itu!"Herwin adalah seorang preman yang meskipun tidak punya pekerjaan tetap, dia cukup piawai dalam berbagai masalah ilegal. Rocky awalnya hanya mencoba keberuntungan, tapi ternyata dia bena-benar mendapat informasi itu."Bagus sekali! Kita pusing cari tempat buat nemuin dia, sekarang malah dapat info segini jelasnya. Ayo, Nak, kita datangi dia sekarang!"Lupita tampak sangat bersemangat, matanya berbinar-binar penuh antusiasme.Selama ini, meskipun mereka berhasil membuat Rebecca stres dan tidak berani keluar rumah, aksi mereka di gerbang keluarga Rebecca tidak memberikan hasil signifikan selain mengganggu. Tapi sekarang, mereka punya target baru.Setengah jam kemudian"Ini kantor Reagan, ya? Gedung setinggi ini, pasti dia kaya banget!"Rocky mendongak dan memandang gedung pencakar langit di hadapan mereka dengan kagum. Matanya dipenuhi rasa iri dan keserakahan."Iya, iya! Kakakmu benar-benar dapat ikan besar kali ini. Lihat

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 345

    Melihat situasi itu, Rocky langsung merasa percaya diri. "Kamu cuma pekerja, ngurusin apa sih? Cepat panggil Reagan ke sini! Kami ada urusan penting!"Asisten yang melihat dua orang itu mulai bertingkah semaunya, mengerutkan kening semakin dalam. Dia baru saja hendak menelepon keamanan, tetapi pada saat itu Reagan keluar dari ruang rapat."Pak Reagan ...." Asisten itu akhirnya menghela napas lega.Reagan baru saja selesai dari pertemuan bisnis. Dari kejauhan, dia sudah melihat dua orang yang berpakaian seperti petugas kebersihan dan asistennya yang terlihat kesal di depan pintu kantornya.Mendengar kata-kata kasar yang keluar dari mulut "petugas kebersihan" itu, ditambah dengan kejadian yang diceritakan Rebecca beberapa hari lalu, Reagan langsung tahu siapa mereka."Kamu teruskan saja pekerjaanmu," kata Reagan sambil melambaikan tangan kepada asistennya. Dia lalu membuka pintu kantornya. Tanpa banyak bicara, Lupita dan Rocky langsung masuk dengan langkah besar, seolah tempat itu milik

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 346

    Reagan lahir di keluarga yang berkecukupan, tetapi pencapaiannya sekarang diraih dengan kerja kerasnya sendiri selangkah demi selangkah. Orang-orang seperti Lupita dan Rocky sudah sering dia temui.Mereka selalu berbicara dengan alasan "keadilan", padahal intinya hanya ingin menuntut uang sebanyak mungkin saat negosiasi.Benar saja ....Lupita memutar bola matanya dengan licik. "Karena kamu terus terang begini, aku juga nggak akan basa-basi. Kerusakan yang kamu timbulkan pada anakku sudah terjadi, jadi ganti rugi itu sudah sepantasnya. Kami nggak akan minta banyak, cukup segini ...."Dia mengangkat satu jari.Reagan mengangkat alis.Lupita menegaskan, "Seratus miliar, kurang satu rupiah pun nggak bisa!""Heh ...." Reagan akhirnya tertawa. Namun, tawanya itu bukan karena marah atau kesal, melainkan benar-benar karena dia merasa ini sangat lucu.Bahkan Rocky yang biasanya tidak terlalu pintar, terbelalak kaget melihat ibunya meminta angka sebesar itu. Bukankah mereka mereka sepakat han

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 514

    Arnold hari ini ada kelas. Saat jam istirahat, dia mendengar dua mahasiswa membicarakan bahwa ada laboratorium di Fakultas Ilmu Hayati yang diberikan surat perintah renovasi oleh dinas pemadam kebakaran.Awalnya dia tidak terlalu peduli, sampai tiba-tiba nama Nadine disebut dalam percakapan mereka. Begitu bertanya lebih lanjut, dia baru tahu bahwa laboratorium yang dimaksud adalah milik Nadine.Tanpa berpikir panjang, Arnold langsung menuju ke sana dan tiba tepat saat ketiga orang itu sedang berbicara."Pak." Nadine menyapanya, "Kenapa tiba-tiba ke sini? Silakan masuk."Mikha dan Darius juga segera menyapa.Arnold berkata, "Aku sudah tahu semuanya. Kalau renovasi pemadam kebakaran dilakukan sesuai prosedur, setidaknya akan memakan waktu 2 bulan. Untuk sementara, pakai saja laboratoriumku. Kalian bisa memindahkan semua peralatan ke sana, pasti muat."Kedengarannya memang solusi yang cukup baik .... Namun, Mikha dan Darius tidak langsung menyetujui. Mereka justru menatap Nadine untuk mem

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 513

    "Siapa yang menyuruh kalian masuk? Laboratorium kami nggak menerima hewan berkaki dua. Kalau punya akal, cepat pergi sebelum kami bertindak.""Siapa yang kamu maki, hah?" Kaeso berang hingga wajahnya memerah.Darius menimpali dengan santai, "Siapa yang menanggapi, berarti dia yang kumaki. Lihat saja, langsung ada binatang yang merasa tersindir.""Kamu ...."Nella tersenyum sinis. "Apa yang kalian banggakan sih? Seluruh laboratorium nggak bermasalah, cuma laboratorium kalian yang harus direnovasi. Malu-maluin saja, tapi masih berani keras kepala!""Kudengar, perbaikan keamanan kebakaran bisa makan waktu berbulan-bulan. Kasihan, kalian jadi nggak bisa pakai laboratorium dalam waktu dekat. Apa hebatnya menerbitkan makalah di Science? Nyatanya tetap nggak dianggap penting oleh fakultas. Ngapain sok hebat?"Nadine tersenyum. "Sebenarnya aku malas bicara karena takut kamu nggak sanggup menerimanya. Tapi kalau dipikir lagi, bersikap baik pada binatang buas sama saja dengan menyiksa diri sendi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 512

    Diana menyilangkan tangan sambil menatap dari atas. "Laporan apa?""Jangan pura-pura bodoh! Inspeksi pemadam kebakaran di laboratorium lain nggak ada masalah, tapi cuma laboratorium Nadine yang diberi surat perintah perbaikan. Kamu berani bilang ini nggak ada hubungannya denganmu?"Diana tersenyum tipis. "Aku sibuk. Setiap hari harus mengurus laporan dan menulis jurnal, mana ada waktu untuk ribut dengan anak-anak kecil? Tapi ... kalau ada orang lain yang nggak suka dengan mereka, itu di luar kendaliku."Bagaimanapun, dia punya banyak mahasiswa. Kalau ada satu atau dua yang tidak suka dengan kelompok Nadine, itu hal yang wajar, 'kan?"Sekarang kamu semakin berani ya? Berani bertindak tanpa memberitahuku dulu. Kamu ini masih menganggapku sebagai atasanmu atau nggak?"Diana mengerutkan kening. "Kamu memanggilku cuma untuk ini? Sekarang kamu mau membela mahasiswa Freya? Heh, ini bukan gayamu."Konan tertawa dingin. "Kamu pikir trik murahanmu itu sangat cerdas? Dasar bodoh!""Inspeksi pemad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 511

    "Saat itu kami ada di laboratorium, bukannya nggak ada orang. Mesin itu cuma nggak digunakan sementara, jadi secara otomatis masuk ke mode siaga. Kami juga akan menggunakannya lagi nanti. Siapa yang akan kurang kerjaan memutus dayanya?" jelas Mikha dengan kesal.Nadine sudah memiliki dugaan di benaknya, tetapi masih perlu memastikannya. "Ayo, kita ke laboratorium seberang."Mikha bingung. "Kenapa kita melihat mereka? Itu 'kan laboratorium dari jurusan lain, nggak ada hubungannya dengan kita ...."Darius juga merasa ada sesuatu yang aneh dan segera mengikuti Nadine. "Kalau disuruh pergi ya pergi, kenapa banyak tanya?"Mikha termangu sesaat. 'Wah, nyalinya semakin besar saja ya!'Ketiganya tiba di laboratorium seberang. Benar saja, sudut ruangan dilengkapi dengan satu set lengkap peralatan pemadam kebakaran."Ini ...." Mikha melongo. "Padahal bulan lalu belum ada!"Mereka memeriksa beberapa laboratorium lain. Hasilnya sama, semua yang sebelumnya tidak memiliki peralatan kini sudah lengka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 509

    "Ibu, sadarlah, aku ini anakmu! Kelly itu siapa? Kenapa aku baru bilang satu dua kata tentang dia, kamu langsung mau patahin kakiku?"Phoebe menyahut, "Karena dia adalah menantuku yang sudah kutetapkan! Nggak boleh ada yang menyakitinya, termasuk kamu!"Teddy merasa mata dan hidungnya sedikit memanas. Menantu ....Dia membalikkan badan, menyilangkan tangan di dada, lalu bergumam dengan suara rendah, "Dia punya standar tinggi, barang-barang ini mungkin nggak menarik baginya ...." Sama seperti Teddy yang juga tidak menarik baginya!"Benar juga." Phoebe mengangguk santai. "Kelly punya standar tinggi, tapi dia juga punya modal untuk mencari yang lebih baik! Kamu kira semua orang sepertimu? Kerjaannya cuma bersenang-senang."Teddy langsung berbalik dan berteriak dengan kesal, "Aku ini anak kandungmu! Anak kandung!""Tahu kok, nggak perlu teriak.""?""Pokoknya, aku tinggalkan perhiasan ini di sini. Kamu cari kesempatan untuk memberikannya pada Kelly. Ngerti?"Teddy tidak merespons. Phoebe l

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 508

    Setelah pria itu pergi, Kelly menatap peralatan makan di meja dengan jijik. Seharusnya, tadi dia menyuruh Teddy merapikan semuanya dulu sebelum pergi."Halo, tolong panggilkan petugas kebersihan untuk dua jam .... Ya, bersih-bersih ... seluruh rumah. Semuanya harus bersih ... terutama sofa ...."Sementara itu, setelah Teddy membanting pintu dan pergi, dia langsung mengemudi pulang ke apartemennya. Kecepatannya hampir mencapai 150 km/jam, seakan-akan tak takut mati.Begitu masuk, Teddy langsung melepas baju dan masuk ke kamar mandi, mencoba menghilangkan aroma yang tertinggal karena kejadian semalam.Namun entah kenapa, setelah selesai mandi, aroma samar khas Kelly masih saja tercium olehnya."Sial ...." Dengan marah, Teddy menendang sofa.Namun akibatnya ... ingatan tentang kejadian semalam sontak menyeruak di kepalanya, dimulai di sofa, lalu berlanjut ke kamar .... Penuh gairah, penuh kegilaan.Teddy berpikir mati-matian, tetapi tetap tidak mengerti. Kenapa wanita yang semalam begitu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 507

    Senyuman Teddy langsung membeku. "Maksudmu?"Membereskan barang-barang dan pergi bukan masalah. Namun, apa maksudnya jangan datang lagi?Kelly menjawab dengan tenang, "Maksudnya seperti yang kamu dengar. Aku ingat aku pernah bilang, aku nggak akan terlibat dengan pria yang punya hubungan kerja sama denganku.""Setelah kejadian semalam, kita sudah jelas terlibat. Satu-satunya solusi adalah kita nggak bekerja sama lagi."Teddy perlahan duduk tegak, menatapnya dengan tatapan suram. "Aku nggak mabuk semalam. Dari caramu merespons, kamu juga nggak mabuk, 'kan?""Benar."Saat hubungan itu terjadi, mereka berdua sadar sepenuhnya. Jadi, ini bukan sekadar khilaf karena alkohol."Heh ...." Teddy tertawa dingin. "Kita baru saja tidur bersama dan aku bahkan belum pakai baju, tapi sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja?"Sudut bibir Kelly berkedut. "Kamu sendiri yang memilih nggak pakai baju, itu salah siapa? Aku sih nggak keberatan.""Aku keberatan, sialan!" Suara Teddy tiba-tiba meninggi. "

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status