All Chapters of Pernikahan Rahasia dengan Dosen Killer: Chapter 61 - Chapter 70

70 Chapters

Bab 61: Penindasan di Kampus

Brandon masih menunjukkan sisi galak selama mengajar di kelas. Terutama murka mengingat Belinda terkena masalah dua kali berturut-turut. Pertama saat ujian tengah semester hampir dicontek, lalu untuk sekarang berita hoax tersebar di seluruh kampus. Walaupun Daniel sudah kenal dekat dengan Brandon, tetapi masih ketakutan sampai kakinya gemetar mendengar nada bicara Brandon sangat ketus sejak Belinda difitnah habis-habisan. “Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, saya paling tidak suka mahasiswa menyontek terang-terangan saat ujian. Makanya itu, jangan heran salah satu teman kalian sudah dikeluarkan dari kelas saya mulai hari ini!”Sekarang semua mahasiswa di kelas ini sibuk bergosip pada salah satu mahasiswa yang berusaha menyontek Belinda saat itu. Brandon sengaja mengalihkan topik pembicaraan agar Belinda tidak terus disoroti selama dirinya mengajar. Saat kelas telah berakhir, semua mahasiswa keluar dari ruang kelas dalam kondisi terdiam. Sebenarnya mereka membisu karena sempa
Read more

Bab 62: Melacak Penjahat

Brandon tidak akan membiarkan istrinya terus ditindas selama di kampus. Saat jam makan siang berpisah dari istrinya dan memilih makan siang bersama William dan Isabella. William juga turut prihatin pada Belinda yang ditindas oleh mahasiswa satu kampus hanya karena berita hoax. “Wil, kalo ga salah lu punya anggota tim yang bisa melacak IP user anonim kan?” tanya Brandon. “Ada sih. Gua nanti coba bujuk dia dengan cara traktiran. Pasti dia langsung mau.”Isabella terus memainkan kuku menari-nari di atas meja. Kebiasaannya setiap berpikir kritis pasti melakukan hal seperti ini. “Sebenarnya gua agak ragu Celine ini adalah pelakunya.”“Gua curiganya David itu pelakunya,” sanggah William. Brandon mengangguk-angguk. “Apalagi forum mahasiswa itu kan setau gua ga bisa sembarangan orang akses.”Isabella menghembuskan napas dengan kesal. “Tapi, lu pada mau sembarangan nuduh dia dulu?” Brandon dan William menggeleng serentak. “Yang pasti gua mesti buruan minta teman gua lacak IP itu deh. Gua
Read more

Bab 63: Pelaku Penyebar Hoax

Tentu saja kabar baik ini langsung diberitahukan kepada Brandon. Awalnya Brandon ingin dinner romantis bersama pujaan hatinya, terpaksa menundanya agar semua masalah cepat terselesaikan. Brandon langsung menancapkan gas menuju alamat yang diberitahukan William. Setibanya di sebuah bangunan apartemen tua, Brandon memarkirkan mobil SUV bersebelahan dengan mobil sedan milik William. Secara kebetulan mereka tiba di lokasi serentak. “Wah, lu memang bisa diandalkan, Wil! Cepat juga lu geraknya!” sorak Brandon merangkul pundak sahabatnya sekilas. William mengangkat rambut dengan gaya angkuh. “Iya dong, demi mantan adik ipar gua bisa hidup bebas. gua ga tega lihat dia nangis terus gara-gara permasalahan ini.”Sorot mata Brandon terfokus pada suasana apartemen tua ini yang cukup gelap membuat tubuhnya sedikit merinding sebenarnya. Namun, berusaha terlihat berani agar tidak ditertawakan temannya sendiri. Seperti biasa setiap bepergian ke tempat menyeramkan, jiwa penakut langsung membara.“Om
Read more

Bab 64: Mimpi Buruk

Tidak ada kata besok pagi bagi William. Setelah mendapatkan informasi dari hacker langsung mengunjungi stasiun kereta bawah tanah. Bermaksud ingin memantau rekaman CCTV di seluruh stasiun, sangat penasaran siapa pelaku yang memerintahkan hacker itu menyebarkan berita hoax di forum mahasiswa. Untungnya rekaman CCTV di seluruh stasiun kereta bawah tanah masih aman, sehingga masih bisa melihat rekaman CCTV selama dua hari belakangan. William memerintahkan petugas keamanan memperlihatkan rekaman CCTV di area loker, tempat di mana hacker itu dan pelakunya melakukan transaksi gelap. Sudah memantau rekaman CCTV selama beberapa menit, terlihat seorang pria berpenampilan tertutup sedang membawa sebuah tas hitam besar, kemudian memasukkan tas itu ke dalam loker. Sangat disayangkan wajah pria itu ditutupi masker, tetapi William tidak akan melewatkan kesempatan menyimpan rekaman CCTV ini sebagai salah satu bukti penyelidikannya. William kembali mengendarai mobilnya menuju kediamannya. Saat men
Read more

Bab 65: Sandiwara

Sesuai permintaan Brandon sebelumnya, Belinda menuruti keinginannya hari ini masuk kerja demi bisa menangkap Celine. Sudah menyusun skenario terbaiknya dan mendiskusikan hal ini lebih awal agar rencana mereka tidak gagal. Hari ini Belinda dan teman-temannya masuk kerja dengan alasan bahwa mereka dipanggil Isabella tiba-tiba untuk menyelesaikan tugas penting. Celine masih belum menunjukkan reaksi mencurigakan dan tetap fokus menyelesaikan banyak pekerjaan yang diberikan Isabella. Soal banyak pekerjaan diberikan juga merupakan salah satu skenario dibuat Isabella.“Ish kak Isabella benar-benar bikin kita keteteran! Kasih tugas tiba-tiba dan harus dikumpulkan hari ini juga!” keluh Daniel mendengkus kesal. Belinda langsung membungkam mulut Daniel dengan rapat sambil menatap sekeliling penuh waspada. “Bisa ga kalo ngomong difilter dulu? Kalo sampai didengar kak Isabella gimana?”Yena langsung memukul lengan Daniel sedikit bertenaga. “Bisa ga lu diem d
Read more

Bab 66: Penangkapan Mata-Mata

Kira-kira, apakah manusia licik ini akan mengaku di hadapan sang direktur? Tidak ada rasa bersalah sama sekali, justru Celine masih menampakkan senyuman licik sambil menyilangkan kedua kaki dengan angkuh. “Natasha? Dia tidak pernah menyuruh saya melakukan hal seperti itu.”Brandon tersenyum sinis melipat kedua tangan di dada. “Bagaimana hubunganmu dengan Natasha? Kenapa saat saya menuduh Natasha menyuruhmu, kamu langsung menjawab seolah-olah kenal dia?”“Natasha itu teman saya.”“Oh, hanya teman! Bukan karena bos dan mata-mata.”“Saya tegaskan sekali lagi, Pak Brandon! Tujuan saya melakukan hal ini karena saya sangat iri melihat hubungan Pak Brandon dan Belinda. Makanya itu, saya berencana mau menghancurkan hubungan kalian.”“Lalu, setelah berhasil, apa yang mau kamu lakukan?”Celine mengangguk sedikit gugup. Sebenarnya juga bingung ingin menjawab seperti apa. “Ya, tentu saja saya bisa mendekati Pak Brandon sepuasnya.”
Read more

Bab 67: Persiapan Sebelum Berlibur

Di sisi lain, Celine baru dibebaskan dari polisi, langsung bertemu dengan seseorang di bar. Walaupun sudah dipecat dari perusahaan, ia masih melanjutkan aksi kriminalnya. Lagi-lagi pria yang ditemuinya itu menampakkan wajah ditutupi masker. Celine mengeluarkan sebuah amplop cokelat kemudian menyerahkannya untuk pria itu. “Terima kasih sudah membebaskan saya.”“Jadi, gimana hasil penyelidikannya?” tanya pria misterius itu sambil menuangkan segelas whisky untuk Celine. “Bu Yenny adalah ibu kandung Brandon. Dia sudah berada di rumah sakit itu sejak insiden kecelakaan maut terjadi sepuluh tahun lalu. Brandon yang mendaftarkan ibunya sendiri ke rumah sakit itu. Yang selama ini merawat Bu Yenny adalah Belinda.”Pria itu tertawa jahat setelah mendengarkan laporan dari Celine. “Jadi, selama ini Brandon sengaja menyembunyikan ibunya, sangat kebetulan kedengarannya. Belinda merawat Bu Yenny yang sudah seperti ibunya sendiri padahal dia sendiri tidak ingat
Read more

Bab 68: Berlibur Bersama Keluarga

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Brandon dan Belinda sengaja berangkat pagi-pagi sekali ke rumah sakit untuk menjemput ibunya. Matahari belum menampakkan batang hidung sepenuhnya, diam-diam Brandon mengeluarkan ibunya dari rumah sakit dengan penampilan tertutup. Meskipun aksi dilakukannya diam-diam di pagi hari, ada seseorang mengikuti mereka diam-diam. Orang itu adalah Celine yang masih belum menyerah menjalankan tugas kriminal dari seseorang. Seketika Brandon sudah meninggalkan rumah sakit, giliran Celine melakukan aksi sandiwaranya. Memasuki rumah sakit berpura-pura menjadi relawan menyumbangkan beberapa sembako untuk para lansia. Menatap salah satu lansia yang biasanya kenal dekat dengan Bu Yenny, langsung mendatangi lansia itu. “Tante … tante!” panggilnya berpura-pura girang. Seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan Celine dengan senyuman hangat. “Ada apa kamu ke sini pagi-pagi begini?”“Omong-omong, tante hari ini sib
Read more

Bab 69: Rahasia Lain

Walaupun mereka pergi berlibur, tetapi aktivitas yang mereka lakukan tidak terlalu banyak, mengingat kondisi kaki Bu Yenny yang tidak bisa berjalan seperti orang normal lagi. Namun, Brandon dan Belinda masih mengajak Bu Yenny bermain di pantai seperti yang dijanjikan mereka sebelumnya saat berbulan madu. Menjelang sore hari, Brandon dan Belinda mengajak Bu Yenny berjalan-jalan di pantai lagi untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Udara di sore hari semakin dingin, Belinda berinisiatif menyelimuti tubuh sang ibu mertua dengan kain tipis. Netra Bu Yenny berbinar-binar menatap langit mulai menampakkan warna jingga di tengah laut biru. “Indah sekali.”Belinda tersenyum girang sambil menggandeng tangan Brandon. “Untungnya cuaca hari ini sangat cerah. Aku juga suka melihat matahari terbenam bersama ibu dan suamiku.”“Ibu kalau mau melihat matahari terbenam di pantai setiap hari, aku bisa belikan rumah untuk kita bertiga tinggal bersama,” ujar Brandon dengan tatapan lesu. Sebenarny
Read more

Bab 70: Dua Insiden Penculikan

Saat tiba di villa, Belinda dan Brandon tidak menemukan keberadaan sosok Bu Yenny. Kondisi villa terlihat tenang seolah-olah tidak terjadi apa pun di sini. Dengan panik mereka mencari di segala ruangan dalam villa lantai satu, termasuk taman. Anehnya sang ibu tidak meninggalkan jejak apa pun membuat Brandon mulai menggila. “Ibu di mana … ibu … jangan takuti aku!” jerit Brandon sambil mencoba menghubungi ibunya dengan ponsel, tetapi tidak ada satu pun respons. Terutama Belinda juga menggila hingga napasnya sesak. Berusaha membuat panggilan telepon dengan Bu Yenny, tetapi jawabannya sama seperti Brandon. Tangisannya semakin pecah dan tangannya gemetar saat menggenggam ponselnya. “Ini semua salahku … seharusnya aku ga ungkit mau masak udang goreng.”“Jangan menyalahkan dirimu, Belinda!” tegur Brandon. Belinda terus menggeleng sambil berlari keluar dari villa. “Aku akan cari ibu di luar villa.”“Tunggu aku, Belinda!” Brandon juga berlarian keluar dari villa. Belinda menangis tersedu-
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status