Home / Pernikahan / Penakluk sang Cassanova / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Penakluk sang Cassanova : Chapter 51 - Chapter 60

70 Chapters

bab 51

"Allen, i--ini. Bagaimana bisa?" Tanya Sofia tergagap. Bola mata cokelatnya berkaca-kaca. Tangan wanita itu bergetar saat menyentuh surat kepemilikan bangunan yang disodorkan Allen padanya. Wanita itu membuka map dan membacanya. Disana sudah tertera namanya, serta alamat yang ada didalam sana cocok dengan alamat rumah dan toko orang tuanya. "Ini kenyataan kan?" Ujar Sofia lirih. Kini air mata sudah jatuh dipipi mulusnya. "Tentu saja, anggap saja ini adalah hadiah pernikahan dariku. Tapi Sofia, aku masih membiarkan mereka tinggal disana, aku tidak akan melakukan apapun tanpa persetujuanmu." Ujar Allen lembut. "Iya, terima kasih banyak Allen, aku tidak tahu harus bilang apa. Rumah itu adalah peninggalan orang tuaku, begitupun dengan toko itu. Disana banyak sekali kenangan tentang mereka." Ujar Sofia tersedu. Allen meraih pundak Sofia, menarik wanita itu masuk kedalam pelukannya. Su
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 52

James melirik meja dimana Sofia dan Smith juga El duduk. Tampaknya disana tak ada keceriaan layaknya seseorang yang bertemu dengan teman lamanya. Wajah Sofia tampak tegang, begitu pun dengan pria yang ada dihadapannya. Punggungnya menegak seolah yang mereka bahas adalah sesuatu yang sangat penting. "Hubungan mereka begitu rumit." Gumam James menggelengkan kepalanya pelan. "A--apa tuan?" Tanya Lucy memastikan. James membawa pandangannya menatap wanita dihadapannya. Wajah cantik namun sederhana Lucy mampu membuat James jatuh cinta berkali-kali walau telah berusaha dia melupakannya. "Mereka--, begitu rumit. Antara Sofia dan pria itu juga tuan Allen. Semuanya sangat rumit." Ujar james. "Ohhh--, iya. Andai saja nona tidak bertemu dengan tuan Allen kembali, aku yakin mereka pasti akan menikah dan hidup bahagia. Lihatlah kebahagiaan nona Sofia d
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 53

James melangkah mondar-mandir, sudah dua puluh empat jam sejak pria itu meminta pihak imigrasi melakukan deportasi pada Smith, namun belum juga direspon. Pria itu memijat kepalanya, kemarin melakukan kesalahan karena menyembunyikan pertemuan Sofia dengan pria yang terus saja dicemburui tuannya. Dan hari ini dia bahkan gagal melakukan perintah tuan Allen, James sudah dapat memikirkan entah disebelah kiri atau kanan makam kedua orang tuanya dia akan berbaring. James terus saja mengutak Atik laptopnya. Kesabarannya hampir habis. Pria yang selalu tenang itu kehilangan ketenangannya. Matanya berbinar cerah, saat sebuah surel masuk ke email-nya. Dengan cepat James memeriksanya. Hanya selang beberapa detik, wajah pria itu semakin menegang. "Jadi-- Smith menggunakan alasan kunjungan berobat untuk datang ke Italia. Bagaimana bisa? Pasti ada seorang yang berkecimpung didunia medis yang membantunya." James menggugam lirih. Ini menjadi sangat sulit, terpaksa James kembali memeriksa
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

bab 54

Disudut kota Verona, Allen Anthonio berdiri dengan angkuh. Memandangi dekorasi gedung yang telah dihias indah dengan dekorasi pernikahan. Pria itu menatap puas pada keindahan dekorasi yang dipilihnya. Semuanya didominasi warna putih, tadinya pria itu ingin semuanya berwarna hitam. Namun kalau difikir apa bedanya dengan suasana berkabung. Allen kemudian membalikkan badannya,. meninggalkan gedung pernikahan itu. Kembali pulang kemansion dan bertemu wanita yang dicintainya beserta putranya yang tampan. Allen mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, pria itu begitu suka melakukan manuver di aspal mulus saat kendaraan sedang sepi. Baginya segala sesuatu yang memicu adrenalin adalah sesuatu yang membuatnya merasa hidup.
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

bab 55

Sofia menatap pantulan tubuhnya dicermin dengan balutan gaun pengantin berwarna putih dari salah satu desainer ternama Italia. Riasan sederhana yang menyatu dengan kecantikannya membuat siapa saja akan terpesona saat menatap wajah cantik wanita itu. Manik mata cokelatnya berkaca-kaca, tak menyangka hari ini telah tiba. Hari dimana dia akan menjadi istri seorang mafia kejam yang dahulu merenggut paksa kesuciannya setelah dilemparkan oleh keluarga pamannya. Sofia menghela nafas, memasang senyum manisnya, ini adalah hari pernikahannya, rasa nyeri seketika mencubit hatinya. Dia akan berjalan sendiri menuju altar. "Mommy--, mommy cantik sekali." Ujar El menatap mommy-nya dengan tatapan takjub. "Benarkah?" "Iya, mommy cantik sekali. Apa mommy bahagia?" Tanya El dengan manis. "Tentu sa
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

bab 56

Allen menatap Sofia lembut, tatapan pria itu jelas sekali penuh cinta. Membuat Sofia berkali-kali tersipu malu. Allen membawa Sofia dari satu meja ke meja lainnya untuk berkenalan dengan para kolega bisnis pria itu dan beberapa petinggi polisi. Rencana baik Allen dan Sofia sudah sepakat untuk tidak melakukan resepsi mewah. "Haii tuan Allen, yah ampun. Anda akhirnya benar-benar menikah yah. Tak ku sangka. Hebat sekali, istri anda benar-benar sangat cantik." "Terima kasih tuan Garrel. Terima kasih telah hadir." Allen menyalami pria yang menyapanya. Pria itu adalah salah satu petinggi polisi yang merupakan teman dari kecil Allen. Pria itu juga yang banyak berjasa melindungi nama baik pria itu, juga bisnisnya tentunya. "Sama-sama tuan Allen." Keduanya larut dalam obrolan kecil, sedangkan Sofia yang tidak begitu paham hanya berdiri canggung melemparkan senyuman ma
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

bab 57 kisah James

James berdiri mematung, tak jauh dari panggung dimana tuannya berdiri bersama wanita yang dicintainya dan juga putranya dengan penuh kebahagiaan. Manik mata hitam kelam pria itu berkaca-kaca, tak pernah menyangka bahwa pada akhirnya pria Cassanova yang begitu doyan berpindah selangkangan satu ke selangkangan lainnya pada akhirnya menikah. James tentu saja begitu terharu, mereka berdua telah saling mendampingi sejak Allen memulai perjalannya sebagai mafia. Tepat saat usia pria itu enam belas tahun. James menghela nafasnya panjang. Harapan untuknya memiliki keluarga semakin terbuka lebar. Pasalnya tuannya telah menemukan tambatan hatinya. Pria tampan dengan perpaduan wajah asia eropa itu membawa pandangannya menatap pada seorang wanita cantik dan sederhana. Sama sepertinya, wanita itu saat ini sedang menatap pasangan Allen dan Sofia. Juga raut lega dan bahagia menyelimuti paras ind
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

bab 58

Malam harinya, James telah duduk dikursi taman belakang. Pria itu memainkan ponselnya sekedar mengisi waktu. Jantungnya berdebar semaki tak karuan, berulang kali pria itu menghela nafasnya untuk menetralkan perasaannya. James, menggosokkan kedua tangannya, menciptakan sensasi hangat ditelapak tangannya yang kini sedingin salju. Dari jauh pria itu melihat siluet seorang wanita berjalan kearahnya. "Tuan, maaf saya terlambat." Ujar Lucy sembari mendudukkan bokongnya kekursi. "Tidak terlambat kok. Apa aku mengganggu waktu mu?" "Hahh? Tidak. Siapa bilang anda menganggu waktuku. Pekerjaan ku sudah selesai." "Lucy, maukah kamu berhenti bekerja?" "Berhenti bekerja? Tapi kenapa tuan?" Wajah Lucy mendadak tegang, raut kebingungan wanita itu membuat James menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Rupanya tadi dia salah bicara.
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

bab 59

"sayang, ayo bangun!" Allen memeluk tubuh istrinya dari belakang. Hari ini El tampaknya tidak datang membangunkan mommy-nya. Pria kecil itu lebih sering bangun sendiri sekarang. "Sebentar lagi, kepalaku terasa sakit." Keluh Sofia lirih. "Kamu sakit?"Allen menjadi panik, pria itu dengan cepat menarik tubuh Sofia agar menghadap padanya. Allen menempelkan punggung tangannya pada dahi wanita itu. "Tidak panas? Sayang apa yang kamu rasakan?" "Entahlah, rasanya tenggorokan ku terasa pahit dan kepalaku pusing." Allen kemudian bangkit, pria itu masuk ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya. Tak lama kemudian pria itu turun ke lantai bawah dan meminta pelayan membuatkan sang istri bubur dan teh chamomile. Dimeja makan tampak El duduk ditemani oleh Lucy. Rupanya putranya telah menanti kedatangan kedua orang
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

bab 60

Allen menganga takjub, bola mata birunya berkaca-kaca, menatap dokter Donna dengan tatapan haru dan bahagia. "Anak dok? Sofia sedang hamil?" Dokter Donna mengangguk dengan senyum sama terharunya. "Allen, kini kamu punya seorang istri cantik dan seorang putra tampan, dan sebentar lagi akan menjadi dua. Aku yakin sekali ibu dan ayahmu pasti sedang sangat bahagia menyaksikan mu dialam sana." Gumam dokter Donna senduh. Allen menganggukkan kepalanya, terus saja tersenyum manis pada sang istri yang tampaknya sedang memandangnya dengan penuh tatapan permusuhan. "Terima kasih dokter Donna." "Sama-sama, ini resepnya. Minta James menebus nya di apotik. Aku tidak bawa obat karena tak tahu apa diagnosanya tadi." "Tidak masalah dok, terima kasih sudah mengunjungi saya. Anda baik sekali." Ujar Sofia memuji sang dokter. "Jangan sung
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status