Home / Rumah Tangga / Penakluk sang Cassanova / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Penakluk sang Cassanova : Chapter 31 - Chapter 40

70 Chapters

bab 31

Tiga hari kemudian. "Ayo El, gendong tasmu! Mommy dan bibi Lucy punya bawaan sendiri." "Oke mommy." "Hati-hati El, pasang sabuk pengamannya!" Tegur Lucy sembari memasang sabuk pengaman. Ketiganya sudah duduk didalam pesawat. Lucy duduk bersama El. Sedangkan Sofia duduk disamping Smith. Keduanya masih membahas tentang pekerjaan dan penampilannya nanti di kota Milan. Sengaja Sofia tidak membawa model dari Paris. Diacara sudah di sediakan model ternama. Sofia sejujurnya gelisah dan tak percaya diri. Seorang desainer baru sepertinya akan muncul di Milan fashion week musim panas bersanding dengan desainer ternama dari merek versace yang telah mendunia. Namun Smith terus meyakinkannya, itulah mengapa Smith terjun langsung membantu Sofia mengurus penampilannya disana. Total lima belas desain akan Sofia tampilkan diatas catwalk, beberapa di antaranya adalah desain untuk pria. "Apa kamu g
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 32

James membalikkan badannya, kembali melangkah masuk ke arah restoran hotel bintang lima, berjalan menuju ruangan VVIP, yang dimana sudah menanti seorang wanita cantik dengan tubuh tinggi semampai bernama Monica. Seorang model papan atas yang akan berjalan di atas catwalk menggunakan desain salah satu brand ternama dunia. "Maaf aku telat," sapa James dengan wajah kaku tanpa senyum. Wanita itu mengangkat kepalanya dari ponsel, menatap pria dihadapannya. "Hmm-- yah anda telat. Percayalah saat ini aku sangat ingin membatalkan janji temu kita andai aku tak profesional." Ujar wanita itu angkuh. Rambut panjang hitam legamnya terurai menambah kesan anggun ditubuhnya. "Yah, terserah anda. To tidak ada kerugian untuk pihak siapapun kan?" Ujar James datar sembari duduk dihadapan wanita itu. Wanita itu berdecak kesal, menatap James jengah. 'ckk... Tidak asistennya tidak tuanny
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 33

Pagi harinya, terdengar ketukan dipintu kamar Sofia, membuat wanita itu bangkit dengan malas ke arah pintu, Sofia lupa kalau mereka sedang dihotel sekarang. Dia fikir sedang di apartemen jadi El bisa masuk kapan saja. "Selamat pagi mommy. Umhhh mommy masih bau iler." Ujar balita kecil itu sembari menutup hidungnya. Sofia tertawa kecil mendengar ucapan sang putra begitupun dengan Lucy. Wanita itu kemudian membungkukkan badannya, mencium pipi El gemas. "Mommy nooo___. Mommy bau iler." Teriak El histeris namun tertawa. "Biar bau ilernya menempel sama El yah." Ujar Sofia kembali masuk kedalam ruangan diikuti oleh El. Balita itu segera masuk ke kamar mandi mencuci mukanya diikuti oleh Sofia. "Mom, apakah kita boleh jalan-jalan?" Tanya El berbinar. "Boleh tapi tidak lama, soalnya mommy akan ada glady resik mulai sore nanti hingga malam. El tidak apa-apa ka
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 34

"mereka siapa?" Tanya Allen terus menatap punggung dua orang wanita dan seorang balita yang melangkah melewati james. "Yang mana tuan?" Tanya James mengatur raut wajahnya sebingung mungkin. "Yang baru saja melewati mu." "Ohhh itu, entah. Anaknya menabrakku tadi. Ibu dan bibinya minta maaf." James merangkai alasan senatural mungkin, berharap tuannya yang berhidung tajam dan matanya yang bagai elang tidak menyadari siapa orang-orang tadi. James memandang tuannya intens, 'wajah yang begitu mirip. Bagaimana bisa mereka seolah diduplikat.' tanya James dalam hati. "Rasanya seperti mereka itu familiar. Dilihat dari cara berjalannya juga rambutnya." Gumam Allen penasaran. "Itu karena anda sangat merindukannya." Jawab James tersenyum kecut. "Merindukan siapa? Memangnya kamu tahu siapa yang aku maksud?" Pancing Allen. James menghembuskan nafasnya berat. Mengat
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 35

Allen berjalan dengan langkah angkuhnya memasuki gedung pergelaran acara Milan fashion week bersama James. Sejak kedatangannya semua kamera wartawan sudah menyoroti nya. Bagaimana tidak, seorang pengusaha paling sukses selama beberapa dekade, dan sejak acara itu tercetus , ini kali pertamanya seorang Allen Anthonio terlihat hadir. Semua orang bertanya-tanya, siapa kiranya yang mampu membuat pria itu hadir. Pria itu hanya mengangguk sekilas pada para petinggi yang dikenalnya, tak ada raut wajah ramah dan bersahabat. Pria tampan itu malam ini terlihat sangat bersinar, datang dengan setelan jas berwarna hitam. Rambut cokelat terangnya bak lentera menggantung. Mata birunya bagaikan tatapan elang. Seorang model cantik berlari menyongsongnya, membuat kamera wartawan semakin panas menyoroti mereka. Monica meraih lengan Allen dan menuntunnya ke arah kursi yang
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 36

Seketika bola mata bulat kecoklatan itu membelalak terkejut. Jantungnya berdetak kencang dan wajah Sofia sepucat mayat. "Sofia--. Kamu__ apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Allen bergetar. Tatapan matanya yang biasanya tajam kini menyenduh. "Tu-- tuan, anda__. Aku__" Sofia tergagap, bingung ingin mengatakan apa. Keringat dingin membasahi tubuhnya, bahkan tungkai kakinya rasanya menjadi jelly. Membuatnya tak mampu untuk berdiri tegak. Allen melangkah mendekati wanita itu, tatapan bingung para modelnya membuat mereka keluar dan meninggalkan Sofia sendiri. Wanita itu masih tertegun ditempatnya. Kini, pria itu sudah berdiri tepat dihadapan Sofia yang masih duduk dibangku depan meja rias. "Kau...Dari mana saja kau selama ini Sofia?" Tanya Allen dingin. Ingin sekali pria itu merangkul dan memeluk tubuh Sofia.
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 37

Eldrick berbaring dengan nyaman diranjang milik Sofia ditemani oleh Lucy, sang mommy sudah berangkat sejak pagi, membuat balita kecil itu bosan. Namun sesuai janjinya, Lucy tidak sedikitpun membawa El keluar dari kamar. Balita itu dengan malas mulai merangkak ke atas tempat tidur dan meminta Lucy menyalakan televisi. "Bibi Lucy, mommy bilang akan ada di televisi. Ayo kita menontonnya!" Rengek El. "Iya benar, sebaiknya kita menonton televisi." Lucy mengambil remot tv dan menyetel siarannya dengan acara pergelaran Fashion yang diikuti sang mommy. El sudah berbaring dengan nyaman, wanita itu meninggalkan balita tampan itu masuk ke dalam toilet. Mata El membola indah, terkejut saat televisi diatas sana menampilkan gambar seorang pria tampan berjas hitam, dengan rambut cokelat terangnya yang disisir rapi, juga mata biru itu. El hafal betul bentuk wajah itu walau tak pernah bertemu den
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 38

Sofia melangkahkan kakinya bersama Lucy yang mendorong koper miliknya dan koper milik Smith. Sedangkan Smith berjalan menggendong Eldrick. Sofia lebih banyak melamun, membuat Lucy harus ekstra dalam memperhatikan wanita itu. Keempatnya duduk di kursi tunggu menanti pesawat mereka berangkat dengan perasaan tak tenang. Smith sendiri meningkatkan kewaspadaannya, mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Begitupun dengan Sofia, wanita itu tampak sangat gelisah. Berulang kali menghela nafasnya berat. Satu-satunya yang tetap terlihat tenang hanya El. Pria kecil itu tak lagi menaruh ekspektasi untuk sosok Daddy nya. "Sofia-- akhirnya aku menemukan mu. Aku sudah bilang bahwa kamu tak akan pernah lepas dari tanganku kalau bukan aku yang memintamu pergi!" Suara bariton dan tegas itu mengejutkan semua nya.
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 39

James menggigit pipi bagian dalamnya. Dalam ketegangan ini, pria itu bahkan ingin sekali menertawai tuannya yang arogan dan mata keranjang. James mengingat dengan jelas, bahwa kemarin dia mengumpat pria itu bahwa suatu hari nanti putra Sofia akan membuatnya bertekuk lutut. Rupanya hanya berselang beberapa jam, dan lihat saja wajah pria angkuh itu sekarang. Menatap El dengan mata membulat tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh balita kecil itu. "Mommy-- aku ingin bersama uncle Smith. Mommy--" rengek El sedih. Sofia mengusap kepala putranya, sesekali menciumnya lembut. Wajah tegang ketiganya seolah menjadi pemandangan menyenangkan untuk James. "Sofia-- aku. Kamu__" Allen kehilangan kata-katanya. Tak tahu harus bilang apa. Pria itu hanya terpaku menatap Eldrick dengan tata
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

bab 40

Sepanjang hari ini Allen terus saja mengekori kemanapun El melangkah didalam mansion. Pria kecil itu terus saja memandang sang Daddy dengan ekor matanya, tatapannya tajam dan sinis. Membuat pria angkuh itu langsung melempem seketika. "Uncle, jangan terus mengikutiku atau aku akan semakin marah!" Rajuk El kesal. "Hei-- nak. Apa yang kamu katakan. Uncle? Aku Daddy mu boy." Teriak Allen frustasi. Namun El bukannya takut malah memandang Allen semakin tajam penuh dendam. Semua orang yang berada disana berusaha memasang wajah tegang. Takut sekali tawanya meledak dihadapan tuannya yang dulu suka kesunyian tapi hari ini justru berkumpul bersama para pelayan karena El terus mengikuti kemanapun mommy dan bibi Lucy nya pergi. James selalu berpura-pura masuk kekamar mandi hanya untuk meledakkan tawanya, takut kalau Allen tahu dia tertawa justru kepalanya yang akan dileda
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status