Home / Pernikahan / Madu Beracun Dari Suamiku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Madu Beracun Dari Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20

24 Chapters

Bab 11

Kedua sahabat itu nampak masih menikmati kebersamaan mereka sampai tidak menyadari hari telah menjelang siang. Keduanya menceritakan bagaimana perjalanan hidup mereka setelah lulus dari SMA, dimana Mirna yang tidak melanjutkan pendidikannya ke universitas karena faktor biaya, pernikahan dirinya dengan Devan sampai pengalamannya bekerja sebagai seorang tkw di negara yang sangat berbeda budaya dan bahasanya. Berbeda dengan Mirna, Tiara yang datang dari keluarga yang cukup berada tetap melanjutkan pendidikannya ketingkat yang lebih tinggi dikota lain."Dasar laki-laki bodoh! bisa-bisanya dia meninggalkan kamu hanya demi wanita jalang itu!" Geram Tiara pada suami sahabatnya itu."Sebenarnya aku tidak akan menyalahkan dia secara keseluruhan, aku memang wanita cacat yang tidak bisa memberikan dia kerurunan. Tapi yang aku sesalkan, kenapa dia tidak jujur saja jika dia ingin menikah lagi? dia justru menikah diam-diam tanpa bicara pada aku, sementara aku tetap terus bekerja banting tulang untu
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 12

"Untuk apa aku melakukan hal itu? memang apa lagi yang bisa dimanfaatkan dari wanita itu? dia sudah tidak bekerja dan tidak memiliki uang!" ucap devan dengan mudahnya. "Setidaknya kamu harus meminta pertanggung jawaban atas semua yang terjadi sama kita sekarang, jika dia tidak mau mengakui perbuatannya maka laporkan saja dia ke polisi." ucap Yuli. "Kamu tidak perlu mengajari aku! Wanita itu sudah membuat masalah besar untuk kita, aku pasti akan meminta nya bertanggung jawab dan membuat perhitungan dengannya tanpa harus berpura-pura baik dengannya."ujar devan "Kalau begitu cepat dikerjakan, jangan membuang-buang waktu, aku sudah tidak sabar melihat wanita itu menderita." ucapn Yuli***** Sementara itu seorang wanita terlihat sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk pembukaan toko roti, mulai dari bahan yang digunakan untuk pembuatan roti, sampai pembuatan roti itu sendiri, dia harus memberikan yang terbaik untuk awal pembukaan toko tersebut. Wanita itu adalah Mirna yang dua bula
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 13

"Dia ini kakak sepupu kamu?" Mirna bertanya untuk menyakinkan bahwa pendengarannya itu tidak salah, dirinya terlanjur malu karena telah salah paham terhadap kakak sepupu dari sahabat baiknya. "Benar dia ini Kak Reza, kakak sepupu aku dan kak Reza ini seorang pengacara yang handal dan memenangkan banyak kasus. Aku yang mengundangnya datang saat ini untuk mengenalkannya sama kamu." Tiara menjelaskan. "Hallo, kenalkan nama saya Reza. Saya kakak sepupunya Tiara, maaf jika keberadaan saya membuat kamu tidak nyaman, sebenarnya Tiara sendirii yang meminta saya untuk menunggunya disini." Pria yang bernama Reza mengulurkan tangan memperkenalkan dirinya "Mirna, senang berkenalan dengan anda. Maaf atas kesalahpahaman yang terjadi." Mirna berjabat tangan dan memperkenalkan dirinya sekaligus meminta maaf atas kecurigaannya. "Memangnya ada apa kesalahpahaman apa?" celetuk Tiara ingin tahu. "Tidak perlu dibahas lagi itu hanya kesalahpahaman biasa." Jawab Reza penuh pengertian. Meskipun dir
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 14

Mirna mendengus pelan, lalu tertawa sinis. "Jadi itu yang membuat kamu tidak sabar menanyakan kabarku? pertanyaan kamu itu lucu, mas! apa aku yang membakar rumah ibu? maksud kamu rumah ibu yang mana? Apa maksud kamu rumah yang aku bangun diatas tanah ibu itu?" tanya Mirna penuh dengan sarkasme. "Mendengar jawaban kamu barusan aku jadi semakin yakin jika memang kamu sengaja membakarnya. Kamu harus bertanggung jawab atas semua perbuatan kamu atau aku akan membawa masalah ini ke jalur hukum." ancam Devan.Mirna terdiam sejenak, memegang ponsel miliknya erat-erat. "Bawa saja ke jalur hukum kalau itu yang kamu inginkan. Aku tidak takut," jawabnya dengan suara terdengar lantang dan tegas.Devan menghela napas panjang penuh dengan kekecewaan. "Aku tidak mengerti kenapa kamu bisa berubah seperti ini, Mirna. Dulu, kamu adalah orang yang selalu bisa dipercaya. Sekarang... apa yang terjadi? Kenapa kamu melakukan semua ini?" Mirna tertawa kecil, tapi tidak ada kebahagiaan dalam tawanya. "Jangan
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Bab 15

Setelah percakapannya dengan Reza, Mirna merasa sedikit lebih tenang. Namun saat malam hari tiba pikirannya berkecamuk dengan ingatan-ingatan selama menjalani pernikahan, ia teringat bagaimana sakitnya saat dirinya harus kehilangan anak pertamanya akibat sebuah kecelakaan, bahkan saat dirinya dilanda musibah suami dan ibu mertua masih menyalahkan dirinya yang tidak bisa menjaga kandungannya.Bahkan setelah kecelakaan itu dia harus menerima kenyataan dirinya yang tidak dapat mengandung kembali, musibah lama belum pergi tapi musibah baru kembali datang. Devan di keluarkan dari tempatnya bekerja saat itu, karena itu lah suami dan ibu mertuanya selalu mengatakan Mirna sebagai wanita pembawa sial. Namun Mirna masih tetap bersabar dan berlapang dada menerima itu semua, saat Devan tidak bekerja semua kebutuhan Mirna yang memenuhinya namun biaya hidup yang kian melambung membuat Mirna kewalahan dan memutuskan untuk menjadi tenaga kerja asing di negri orang.Setelah beberapa tahun mengadu nas
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 16

Devan menatap Yuli dalam-dalam, mencoba menemukan alasan di balik kata-katanya. Bagaimanapun juga, ada logika yang sulit dia bantah. Mirna telah mengganggu kedamaian keluarganya, dan mungkin ini adalah cara untuk membuatnya membayar atas perbuatannya. Tapi dirinya merasa ragu untuk membawa masalah ini ke tingkat yang lebih tinggi. "Ide itu hanya akan membuat situasi semakin rumit saja, aku rasa lebih baik kita tidak perlu melakukan hal tersebut." Ucap DevanYuli mendengus pelan, lalu menatap Devan dengan ekspresi kecewa. "Mas, kenapa kamu selalu lemah?Mirna yang memulai semuanya dengan menggugat cerai, dia ingin menyeret kita ke pengadilan. Kalau kita tidak mengambil tindakan balasan, dia akan merasa menang.""Tapi, yul...kita tidak punya bukti yang cukup, bahkan menurut penyelidikan kebakaran terjadi karena kebocoran tabung gas. Bagaimana kita akan menggugatnya?" Devan merasakan ada dorongan untuk tetap berada di jalur yang lebih aman, meski sebagian hatinya juga tergoda untuk mengi
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 17

Meskipun Devan dan Mirna sepakat untuk berpisah, namun pertemuan keduanya berakhir dengan ketegangan. Mirna melangkah keluar dari ruang mediasi dengan pandangan kosong. Dadanya terasa sesak jika teringat dengan ucapan Devan, seolah seluruh perjuangannya selama ini tak ada artinya. Suara pintu yang berderit menyadarkannya, dirinya melihat Reza yang berdiri di ujung lorong. Reza menghampirinya dan tanpa banyak kata, ia hanya mengulurkan sebotol air mineral. "Minum dulu," ucapnya Reza singkat. Mirna sedikit tersentak dari lamunannya, kemudian mengambil dan meneguk air yang berada didalam botol. "Terima kasih,kak." Mereka terdiam beberapa saat. Reza menatapnya sesaat sebelum berkata, “Semua ini pasti berat untuk kamu, tapi kamu pasti bisa melewatinya.” Mirna hanya mengangguk, merasa sedikit tenang dengan kata-kata Reza yang singkat. Reza memandang ke arah taman kecil di luar gedung, lalu berkata, “Ayo, kita duduk di sana sebentar. Udara segar bisa bantu kamu untuk lebih tenang." Me
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bab 18

Waktu berlalu begitu cepat, sidang perceraian mereka akan di adakan siang ini. Mirna di dampingi Reza selaku pengacaranya tiba disana lebih awal, sementara Devan tiba beberapa saat setelahnya, dirinya juga di temani sang ibu yang angkuh. Suasana persidangan tampak begitu tegang, disebelah kanan Mirna duduk dengan tenang tapi tetap terlihat kecemasannya, sementara disebelahnya Reza selaku pengacara sudah siap menghadapi persidangan. Disisi lain Devan duduk bersama sang ibu dengan tatapan dingin. Sidang akhirnya dimulai, dan semua perhatian tertuju pada hakim yang membuka persidangan tersebut. Hakim kemudian meminta kedua belah pihak untuk menyampaikan argumen mereka mengenai perceraian tersebut. Reza berdiri mewakili Mirna, berbicara dengan tenang dan penuh kejelasan. “Yang Mulia, klien saya sudah bertahun-tahun menjalani kehidupan pernikahan yang penuh ketidakcocokan, tanpa penghargaan yang layak. Mirna telah mencoba, berulang kali, namun kini merasa bahwa perceraian adalah pil
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

Bab 19

Setelah keluar dari gedung pengadilan dan meninggalkan sang ibu. Dengan langkah berat Devan berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir, bayangan wajah kecewa dari sang ibu terus terlintas di pikirannya. Begitu ia duduk di dalam mobil, ia menghela napas panjang, memejamkan mata, dan mencoba menenangkan diri. Ocehan sang ibu yang mengkritik keputusannya terngiang di telinganya membuat perasaan bersalahnya kembali muncul. " Apa keputusan aku ini sudah benar?" Batin.Devan bertanya. Devan terdiam sesaat, kemudian meraih ponselnya dan bermaksud untuk menghubungi ibunya, tapi ia ragu dan berhenti. “Tidak, keputusan aku ini sudah tepat. Aku lelah jika masalah ini tak kunjung selesai.” gumamnya, sambil memandang ponsel di tangannya. Keraguan itu masih ada, tetapi ia tahu bahwa perasaan ingin bebas dari pernikahan yang penuh konflik ini lebih kuat daripada bayangan kekecewaan ibunya Ibu Devan pulang dari persidangan dengan wajah penuh kemarahan.Ia mendapati Yuli yang menunggu di ruang
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 20

Saat Mirna sampai di depan kost, ia melihat sosok Reza berdiri menunggu di bawah lampu jalan yang remang. Langkah Mirna melambat, dan sejenak ia terdiam, memperhatikan Reza yang tampak sabar menanti dengan sebuah tas kecil di tangannya. Wajah Reza yang biasanya tenang terlihat sedikit letih, tapi senyumnya muncul begitu melihat Mirna mendekat. “Akhirnya kamu sampai juga,” ujar Reza lembut, matanya memancarkan kehangatan yang seolah menghapus semua kelelahan Mirna. Mirna tersenyum, meski hatinya terasa campur aduk. “Maaf kalau membuat Kak Reza menunggu lama. kenapa kak Reza mendadak kemari?" tanyanya, tanyanya agar bisa mengesampingkan pertemuannya dengan Devan yang mengusik perasaannya. "Ada beberapa dokumen yang perlu kamu tanda tangani, dan ini," Reza menyerahkan tas kecil yang dibawanya. “Aku ke Bandung beberapa hari lalu, Jadi, aku bawakan oleh-oleh untuk kamu. Mirna mengintip ke dalam tas itu dan menemukan berbagai macam jajanan khas Bandung, Ia tertawa kecil, merasa terharu
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status