All Chapters of Office Girl yang Dihina Ternyata Kaya Raya: Chapter 111 - Chapter 120

135 Chapters

Bab 111: Indikasi Terburuk

Nirmala memandangi pesan di ponselnya dengan perasaan bercampur aduk. Pesan itu singkat memberikan sebuah informasi, tetapi cukup pikiran Nirmala semakin berkecambuk.—'Kau tidak tau apa yang sedang terjadi. Jika ingin tahu kebenarannya, temui aku besok di tempat ini.'Ia berulang kali membaca pesan yang disertai titik lokasi. Titik lokasi itu terasa asing baginya dan terasa sedikit mencurigakan. Alamat yang dikirim berada di pinggiran kota. Yang membuat mencurigakan tempat itu jauh dari pusat bisnis dan gedung-gedung megah yang biasa para pembisnis kunjungi.“Aishh! Siapa sih yang mengirimkan pesan anonim ini? Apa aku harus pergi? Tapi bagaimana kalau ini hanyalah orang iseng atau orang yang hanya akan memperkeruh keadaan?” gumamnya dengan ragu.Namun, rasa ingin tahu tentang masa lalu ayahnua itu jauh lebih besar dari kecurigaan yang singgah dibenaknya. Akhirnya, setelah mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan buruk, Nirmala memutuskan untuk memenuhi undangan tersebut karena ia te
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 112: Pria Mencurigakan

Nirmala terus saja berpikir keras. Ia tak tahu anakan pihak yang benar Kata-kata Arya seperti duri yang menusuk pikirannya, menciptakan rasa ragu yang semakin dalam terhadap sosok Surya yang selama ini ia percayai dan ia segani. Namun, semakin ia memikirkan hal itu, semakin ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Meskipun Surya dikenal tegas dan kadang keras, Nirmala sulit mempercayai bahwa pria itu akan sekejam itu.“Apa Pak Arya itu mengatakan yang sebenarnya? Bagaimana kalau justru sebaliknya” gumam Nirmala berpikir keras. Ia menatap ponselnya yang menyala dengan nomor Arya yang terpampang di sana. Ada dorongan untuk menghubunginya lagi untuk meminta penjelasan lebih lanjut karena ia pasti info banyak mengenai ayahnya, tetapi ada juga rasa ragu dan takut jika sebenarnya ini semua hanyalah kebohongan belaka. Nirmala tak ingin terus tercuci otaknya dan terseret lebih jauh dalam jaring kebohongan.Saat Nirmala menggulir Log panggilan, matanya memicing. "Pak Gergio..." gumamnya memba
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 113: Benang Kusut Bikin Merengut

Dalam perjalanan pulang, Nirmala merasa pikirannya semakin kacau. Kata-kata Arya terus membayangi, tetapi ia juga teringat peringatan Gergio tentang sifat manipulatif Arya.“Mungkin Arya hanya ingin menanamkan keraguan,” pikirnya. Tetapi bagaimana jika apa yang Arya katakan benar?Nirmala belum bisa mempercayai peringatan Gergio, tapi ia juga belum mempercayai ucapan Arya. Tapi hari ini ia menemukan satu fakta pahit yang memang jelas kebenarannya, yaitu ayahnya memiliki sangkut paut dengan kebangkrutan keluarga Bhaskara.Setelah terlarut dalam pikirannya beberapa saat, tanpa sadar langkahnya telah menginjak pekarangan rumah. Ia segera kembali ke dunia nyata, memasuki rumah dengan pikiran penuh dan campur aduk.Nirmala disambut oleh Ganesha, yang langsung menyadari perubahan di wajah kakaknya.“Kak, kenapa? Kenapa wajahmu seperti habis bertemu hantu,” kata Ganesha sambil menyodorkan secangkir teh hangat.Nirmala tersenyum lemah. Ia menerima secangkir teh hangat itu. “Mana ada hantu. Ka
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 114: Mantan Kekasih

Usai berbincang dengan adiknya, Nirmala kembali terfokus pada dokumen-dokumen yang berserakan di sekitarnya. Kata-kata Gergio terus terngiang di kepalanya, menambah lapisan kebingungan yang sudah menghimpitnya.“Kalau benar ayahku melakukan sesuatu yang tidak adil kepada Om Surya, apa yang harus aku lakukan?” pikir Nirmala.Di satu sisi, ia merasa harus membela kehormatan keluarganya. Tetapi di sisi lain, ia tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa ayahnya pernah membuat keputusan yang merugikan orang lain."Sepertinya aku memang harus berbicara langsung dengan Om Surya untuk meluruskan segala kabar simpang siur ini," gumam Nirmala akhirnya menyerah. Sesuai dengan keputusannya malam itu, Nirmala menemui Surya di kantornya. Tapi sayangnya ketika wanita itu tiba dikantor notaris, orang yang ingin ia temui justru sedang cuti. Nirmala berpikir berulang kali untuk menemui pria itu di rumahnya, entah mengapa feelingnya terasa buruk jika harus menemui di rumah Surya sekaligus rumah mantan
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 115: Air Keruh Semakin Keruh

Sesampainya di rumah, Nirmala merasa seperti dihantam badai. Cerita Surya sejalan dengan apa yang Arya katakan, tetapi dengan sudut pandang yang berbeda. Hal ini membuat keraguannya terhadap Arya perlahan memudar. Melihat respon Surya tadi, Nirmala melihat ada luka dan amarah yang tercipta ketika menceritakannya. “Apakah aku harus mempercayainya?” pikir Nirmala mulai goyah. Satu hal yang sayangnya baru ia sadari ialah bahwa ia berada di tengah permainan besar yang melibatkan dendam, ambisi, dan kebohongan. Dan sekarang, ia harus memutuskan langkah apa yang harus ia ambil untuk melindungi dirinya sendiri dan masa depan perusahaan.Nirmala membuang napas berat ketika sekelebat kejadian bersama Bhaskara menghinggapi kepalanya. Kejadian bersama Bhaskara siang tadi membuatnya merasa seperti kehilangan separuh dirinya. 'Jika kau ingin melibatkan aku dalam hidupmu lagi, aku ada di sini.' Kata-kata pria itu terus terngiang di kepalanya, membuatnya semakin bingung tentang apa yang sebenar
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 116: Terungkap

Dengan berbagai informasi yang telah ia peroleh, Nirmala mulai merasa ada benang merah yang menghubungkan semua kejadian ini. Ia memutuskan untuk menemui Rendra, adik Surya, yang mungkin bisa memberikan sudut pandang berbeda.Bhaskara memutuskan untuk menemani Nirmala menemui Rendra. Perjalanan menuju rumah paman Bhaskara terasa canggung. Nirmala ingin mengatakan sesuatu, tetapi setiap kali ia membuka mulut, kata-kata itu seperti tertahan di tenggorokannya.Sementara itu, Bhaskara tetap diam, tatapannya fokus ke jalanan di depannya. Walaupun tidak bisa dipungkiri isi hati Bhaskara sedari tadi berisik.Sesampainya di rumah Rendra, pria itu menyambut mereka dengan ramah. Wajahnya terlihat lebih lembut dibandingkan Surya, tetapi ada sorot ketajaman di matanya yang mirip dengan kakaknya.“Aku tidak menyangka akan bertemu kalian berdua di sini,” ucap Rendra sambil mempersilakan mereka masuk.“Paman, Nirmala ingin tahu tentang masa lalu keluarga kita,” ujar Bhaskara tanpa basa-basi.Rendra
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 117: Gurauan Terselubung

Tapi entah mengapa membaca pesan misterius itu justru ia teringat nama Aditama. Selama ini, Aditama terlihat seperti sekutu, tetapi ada sesuatu tentang pria itu yang terasa tidak tulus. Kata-kata Rendra tentang adanya tangan ketiga membuat Nirmala semakin curiga. Tapi bukan curiga kepada Maharaja melainkan pada sekretarisnya. Selama ini Maharaja telah dipenjara, tapi topik masa lalu entah mengapa malah mencuat sekarang. Ini sungguh aneh, Nirmala khawatir jika Aditama mungkin memiliki peran yang lebih besar dalam konflik ini.Ia memutuskan untuk menemui Bhaskara di rumahnya keesokan harinya, berharap pria itu dapat membantunya mengurai simpul-simpul misteri yang semakin rumit.Keesokan harinya, Nirmala tiba di rumah Bhaskara. Ia disambut oleh Vani yang langsung mempersilakannya masuk.Ketika ia memasuki ruangan keluarga, ia menemukan pria yang ia cari sedang duduk di meja, menatap layar laptopnya dengan ekspresi serius.Belum sempat Nirmala memanggil nama pria itu, rupanya Bhaskara tel
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 118: Tersembunyi

Di tengah kegelapan malam, seseorang tengah duduk meratapi gemerlapnya kota yang tak pernah tidur itu. Meskipun waktu telah menunjukkan 1 dini hari, jalanan kota masih sibuk dilalu lalangi kendaraan.Dari balkon rumah lantai tiga itu, seorang pria duduk dengan gelas wine pada tangan kananya. Pria itu menatap lurus melihat gedung pencakar langit sembari memutar-mutar alkohol yang tinggal setengah di gelasnya.Salah satu sudut bibirnya terangkat membuat wajah dinginnya semakin mengerikan."Semudah itu?" gumam suara berat itu menyeringai lebar.Diterpa cahaya bulan, pria bergaris wajah tegas itu tampak kelam."Satu pengganggu telah ada dalam kendaliku dan satu penghalang lainnya sebentar lagi akan tumbang di bawah kakiku," lanjutnya nampak wajah puas menghiasi raut rupawan dewasa itu.Derttt ... drttt ....Tangannya mengambil ponselnya yang bergetar di meja sampingnya. Pandangannya menyorot tajam melihat siapa gerangan yang mengganggu waktunya malam itu.'Eks penghianat'Mata hitam kelam
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 119: Kecurigaan Kian Mencuat

Malam itu kepala Nirmala terasa berat. Meskipun berulang kali berguling di atas kasurnya mencari posisi ternyaman, Nirmala tak kunjung menemukannya. Pikirannya terus menganalisis setiap kata yang Arya katakan, tetapi semakin ia memikirkannya, semakin besar keraguan yang menguasainya.“Apa benar Surya mempersiapkan semua ini hanya untuk mengambil aset Ayah?” gumamnya akhirnya menyerah untuk tidur justru memutuskan untuk duduk bersandar. Apabila memutar kembali ingatannya tepat ketika berbincang dengan Surya. Ekspresi Surya kala itu memang penuh amarah, sorot matanya juga menyiratkan rasa sakit yang begitu dalam. Hal itu membuat Nirmala sempat dirundung rasa bersalah. Jika dihubungkan dengan perkataan Arya, sepertinya memang benar adanya kebencian tersembunyi dari Surya kepada Nirmala. Bisa dibilang perkataan Arya seperti sebuah tamparan yang mampu membuka lebar mata Nirmala bahwa semua tindakan Surya hanyalah taktik untuk mencapai tujuan pribadinya.***Dari dini hari hingga pagi har
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 120: Jalan Narpati

Setelah mereka berhasil mengelabui petugas keamanan, mereka kembali ke mobil. Keduanya nampak canggung satu sama lain, namun ada perasaan tidak nyaman yang tiba-tiba terbesit. Nirmala seolah-olah merasa ada seseorang yang mengawasi setiap langkahnya. Meski begitu ia abaikan, bisa saja muncul karena syok yang beberapa saat lalu ia rasakan.Selama perjalanan, Nirmala mencoba menenangkan pikirannya dan hatinya yang sudah lama tidak bekerja sekeras ini. Keheningan memenuhi ruang dalam mobil. Nirmala memutuskan untuk memantau jalanan, tapi anehnya jalanan yang dipilih Bhaskara terasa asing."Hey! Kau mau membawaku kemana? Ini bukan jalan rumahku!" pekik Nirmala dengan alis menukik tajam.Bhaskara tak menjawab, ia tak terusik oleh suara tinggi Nirmala. Tak beberala lama laju mobilnya memelan ketika memasuki halaman hotel.Nirmala terkejut. "Hotel? Kau tidak akan berbuat macam-macam kan?" tanya Nirmala memberondong pertanyaan skeptik.Bhaskara akhirnya menoleh ke arahnya dengan sorot dingin
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status