Pagi itu, suasana gedung pemerintahan terasa tegang. Dalvin berdiri di podium, bersiap menyampaikan pidato kepada hadirin. Namun, wajahnya tampak pucat, lingkaran hitam mengelilingi matanya yang sayu. Selama beberapa hari terakhir, Dalvin kesulitan tidur, terus-menerus dihantui oleh ingatan tentang Kiara. Setiap kali ia menutup mata, wajah Kiara muncul di benaknya, dan itu menggerogoti ketenangannya. Namun, di depan publik, ia berusaha tetap tegar.Kamera media mengarah ke Dalvin, sorotan terang lampu membuatnya sedikit silau. Pidato dimulai, namun tak lama kemudian, suara Dalvin mulai terdengar bergetar. Ia merasakan sesak yang mendera dadanya. “Sebagai gubernur, saya...” Dalvin berhenti sejenak, merasakan pandangannya kabur. Napasnya menjadi lebih berat, dan tiba-tiba tubuhnya kehilangan keseimbangan.“Pak Gubernur!” teriak salah satu staf yang segera berlari ke arahnya. Dalvin tidak sempat menyelesaikan kalimatnya; pandangannya gelap, dan ia jatuh pingsan di depan seluruh hadirin.
Last Updated : 2025-01-04 Read more