Irene menggerutu, ingin sekali rasanya dia mengutuk Arsen yang telah membuatnya terjebak dalam percakapan menegangkan bersama Nesya. Irene berdecak kesal, tetapi raut wajah perempuan itu berubah ramah saat melihat Devan menuruni tangga bersama Nanda. "Lho, Rene? Mau ke mana?" tanya Nanda dengan tatapan heran. Irene menggeleng pelan. "Mau pulang, Ma." Nanda melepaskan tangan Devan yang merangkul pundaknya, wanita itu langsung menghampiri Irene dengan tatapan memelas. Nesya masih tak rela jika Irene harus pulang sepagi ini. "Sayang, masa pulang sekarang? Kamu belum sarapan, lho. Kita sarapan bareng, ya?" Nanda membujuk Irene dengan lembut. "Irene bisa sarapan di rumah, Ma," sahut perempuan itu dengan raut wajah tak enak. Nanda menggeleng keras, jelas wanita itu menolak keputusan Irene. Bukan bermaksud tak menghargai calon menantunya, tetapi rasanya Nanda enggan berjauhan dengan tu
Last Updated : 2024-09-28 Read more