All Chapters of Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia: Chapter 211 - Chapter 220

323 Chapters

Kedatangan Ashton

Ashton tersenyum kecil, seperti seseorang yang tahu lebih dari seharusnya."Hanya firasat, Angeline. Kamu kelihatan seperti orang yang sedang berusaha mengabaikan perasaanmu,” ucap Ashton.Dia tidak menjawab. Matanya kembali menatap cangkir kopi yang kini tinggal setengah."Kamu tahu, aku bisa membantumu," lanjut Ashton."Bantuan apa?" tanya Angeline, kali ini lebih tajam."Apa pun yang kamu butuhkan. Aku tahu kamu sedang menghadapi sesuatu yang besar. Jangan ragu meminta bantuanku. Kita tidak harus selalu berseberangan." Ashton menatap lekat Angeline, mencoba meyakinkan wanita di depannya.Angeline terkekeh pelan, tapi tanpa jejak humor. "Kamu berpikir bisa membantu tanpa tahu apa yang aku hadapi, itu sudah sangat memaksakan diri.""Ya kali aja. Aku tahu banyak tentang kamu, tentang keluargamu dan juga ... Lucas."Angeline mendadak diam, ekspresinya yang dingin mulai retak. "Apa yang kamu tahu tentang Lucas?""Lebih dari yang kamu kira." Ashton menjawab sambil melipat tangan di atas
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Kabar Dari Gigio

Lucas baru saja akan keluar rumah, panggilan suara di ponselnya masuk. Dari Angeline. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengangkatnya. "Lucas, kamu di mana?" Suara Angeline di telepon terdengar tenang, namun tersirat keingintahuan yang kuat. Padahal Lucas belum sempat bertanya kepada Angeline. Napasnya terdengar berat, tetapi dia berusaha menjaga nada suaranya tetap datar. "Kamu dari mana saja? Kenapa tidak dijawab panggilanku?""Ah, aku hanya keluar sebentar. Sekarang aku sudah di rumah."Lucas menghela napas lega, jantungnya berdebar tanpa alasan yang jelas."Aku di rumah Ibu sekarang." Lucas memutuskan untuk menyelipkan informasi itu, seolah ingin menegaskan bahwa dia tidak berbuat sesuatu yang mencurigakan."Rumah Ibu?" Suara Angeline terdengar sedikit cemas. "Kenapa tiba-tiba ke sana? Apa Ibu sakit?"Lucas menarik napas dalam-dalam. "Aku hanya mengunjungi Ibu saja sebentar. Dia dalam kondisi sehat. Kamu jangan khawatir.”Ada keheningan di ujung sana sebelum Angeline akhirnya m
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Langkah Matteo Selanjutnya

Gigio merasa jauh lebih tenang jika ada Lucas di belakangnya, meskipun yang akan dilawannya adalah Matteo.“Baik. Aku akan mengikuti semua perintahmu, Lucas. Aku percayakan semuanya padamu!” ucap Gigio.Albin juga mengangguk. Dia juga merasa percaya dengan Lucas.“Oh iya, maaf jika pembicaraanku menyimpang, tapi menurutku ini sangat penting juga,” ucap Albin.Lucas dan Gigio langsung menoleh ke arah Albin dan menatapnya.“Ada apa, Albin. Katakan saja!” ucap Lucas.“Aku baru saja mendapat laporan dari atasan. Dia mengatakan kalau masalah di sasana Dragon's Den menjadi perhatian lebih bagi institusi kepolisian. Sebab, banyak warga yang melihat kejadian dan banyak yang mempertanyakan tentang hal itu,” ungkap Albin.“Hasilnya, kepolisian mendapat banyak tekanan publik untuk mengungkap kejadian sebenarnya,” lanjutnya.Gigio terkejut mendengarnya. Dia pun menjadi cemas dan langsung menatap Lucas. Gigio tahu, jika ada beberapa oknum polisi yang bisa disogok, namun ada banyak pula yang tidak
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Rencana Besar Dari Matteo

Pintu sebuah ruangan dibuka oleh pria tua itu. Dia pun kemudian mengulurkan tangannya ke dalam. “Silakan masuk!”Matteo pun melangkahkan kakinya masuk.Ruangan itu tampak seperti potongan waktu dari abad pertengahan, dengan sentuhan keanggunan yang menggambarkan kemewahan kaum aristokrat.Dinding-dindingnya dilapisi panel kayu ek yang berukir rumit, menampilkan pola daun akantus dan bunga lili khas kerajaan. Di atasnya, tergantung permadani besar yang menggambarkan perburuan abad pertengahan, warna-warnanya mulai pudar namun masih memancarkan keindahan.Matteo yang memiliki rumah modern dan futuristik, cukup berbanding terbalik pandangannya terhadap ruangan itu. Dia malah merasa heran kenapa ada orang yang memiliki selera seperti ini.Seorang pria paruh baya, berdiri dari kursinya dan melangkah maju. Langkah kakinya lambat namun begitu elegan, bagaikan seorang raja kerajaan besar.“Matteo Bellucci, senang bisa bertemu denganmu. Sebuah kehormatan dapat dikunjungi olehmu,” ucap Laurence
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Menuntut Balas Dendam

Semalaman, Lucas sama sekali tidak berbicara dengan Angeline. Sebab ketika dia pulang, Angeline sudah naik ke kasur dan dalam proses tidur. Angeline bahkan menolak berbicara meski Lucas hanya bertanya tentang kemana dia pergi.Namun Lucas mengerti. Dia pun memilih untuk mandi dan kemudian tidur. Dia tidak memaksa Angeline untuk bercerita karena masih merasa tidak enak hati akibat masalah Stella.Saat pergi ke kantor pun, tidak ada pembicaraan apapun. Mereka saling diam seperti tidak saling kenal.“Aku akan membantumu menyelesaikan laporan ini jika kamu berkenan,” kata Lucas saat tiba di ruang kerja direktur pemasaran, untuk membuka pembicaraan.“Ya, kamu bisa selesaikan itu. Aku akan mengerjakan yang lain,” kata Angeline.Ponsel yang tergeletak di meja berdering. Angeline meraihnya tanpa melihat siapa yang menelepon."Angeline." Suara Ashton terdengar di ponsel.Angeline, yang tengah menyelesaikan laporan keuangan di mejanya, melirik sekilas ke arah Lucas. Pria itu duduk di kursi di s
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Garis Takdir Yang Sama

Ashton tersenyum tipis, ekspresinya berubah dingin. "Kamu tidak perlu tahu detailnya. Percayalah padaku, Lucas akan mendapatkan balasannya. Tapi tidak dengan cara murahan.""Kakak hanya menyuruhku menunggu? Lagi? Sampai kapan?" Luki hampir berteriak, suaranya bergetar karena frustasi."Ya," jawab Ashton singkat. "Menunggu adalah bagian dari strategi.""Strategi apa? Katakan kepadaku apa strategi yang kamu susun!" Luki mendekat lagi, menantang. "Sudah aku bilang, kamu tidak perlu tahu!” ucap Ashton, kesal."Kak, kamu harus segera bertindak. Waktu kita tidak banyak!" Luki berkata dengan nada tegas, matanya menatap Ashton dengan tajam. Dia semakin tak sabar lagi menunggu dan terus menunggu entah sampai kapan.Ashton menghela napas panjang, menekan rasa frustrasinya yang semakin memuncak. "Luki, aku yang akan melakukan semuanya, bukan kamu. Jadi, aku yang akan menentukan kapan dan bagaimana semuanya berjalan.""Tapi kamu terlalu lambat, Kak. Kalau tidak gerak cepat, nanti Lucas bisa memb
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Musuh Yang Sama[?]

"Jadi, siapa sebenarnya orang itu?" tanya Luki, suaranya terdengar bergetar meski dia berusaha menutupinya. Dia mencondongkan tubuh ke depan, mencoba menangkap jawaban Matteo yang terdengar ambigu sejak awal. Rasa penasaran tidak bisa disembunyikan lagi. Matteo diam sejenak, seolah sedang menyusun kata-kata dengan hati-hati. Dia memainkan jari-jarinya di atas meja, melirik Luki dengan pandangan yang sulit diartikan."Orang itu hanyalah seseorang yang berlindung di balik bayang-bayang sosok besar," jawabnya akhirnya, suaranya datar namun sarat makna. Luki menyipitkan mata, mencoba menangkap apa yang sebenarnya dimaksud Matteo."Sosok besar? Anda maksud orang itu kuat karena ada seseorang yang melindunginya?" tanya Luki.Matteo tersenyum tipis, hampir seperti mengejek. "Benar sekali. Dia hanya seorang karyawan biasa. Jika bukan karena perlindungan sosok besar itu, dia tak lebih dari sekadar individu yang bisa dipatahkan kapan saja." Luki menyandarkan punggungnya ke kursi, kedua tang
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Setuju Bekerjasama

Pertanyaan itu, tidak perlu lagi dipikirkan oleh Luki. "Aku siap! Apapun itu!" Luki menjawab mantap."Luki, kamu yakin ingin mengambil langkah ini?" tanya Matteo, nada suaranya dingin namun penuh intensitas.Matteo memandangi Luki dengan tatapan yang sulit ditebak, seolah sedang menilai kekuatan tekad pemuda itu.Luki terdiam sesaat, merasakan beratnya pertanyaan itu. Dia tahu apa yang di masuki bukan hanya soal membalas dendam kepada Lucas, melainkan sesuatu yang lebih besar. Namun, kebencian yang membara di dadanya tidak memberinya pilihan."Jika ini tentang menyingkirkan Lucas, saya siap, Tuan Bellucci," jawabnya akhirnya, meski dengan nada yang sedikit gemetar."Baiklah," kata Matteo, pelan, seolah puas dengan jawaban Luki. "Lucas sudah terlalu lama menjadi duri dalam daging. Jika kita bekerja sama, dia tidak akan punya tempat lagi untuk berlindung."Matteo pun tersenyum kecil, penuh makna. Saat ini, rencananya berjalan dengan lancar.Luki mengangguk, matanya berbinar dengan sema
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Reaksi Tak Terduga

Matteo merasa di atas angin saat ini. Dia sudah menguasai keluarga Carter sehingga kekuatannya menjadi tambah besar.Meskipun keluarga Whitmore belum membuat keputusan, namun dari gelagat Laurence, Matteo yakin jika mereka akan ikut bergabung.“Nah, gitu dong! Sekarang, apa rencana kita untuk melenyapkan si brengsek itu?” tanya Luki dengan penuh semangat.Ashton jelas belum memiliki rencana untuk memulai. Sebelumnya, dia hanya berencana untuk menghancurkan hati Lucas dengan merebut Angeline. Setelah itu, dia akan melukai Lucas dengan perlahan hingga frustasi.Ashton menoleh ke arah Matteo dengan jari-jemari yang disatukan. “Bagaimana? Apakah Anda sudah memiliki rencana?”Dengan penuh percaya diri, Matteo menjawab, “Oh, ya, tentu saja. Kalau aku tidak memiliki rencana, tidak mungkin aku datang ke sini.”“Bagus!” puji Ashton. “Jadi, apa rencananya?”Matteo menyandarkan tubuhnya. Dia terlihat begitu tenang dan percaya diri. Dia sudah yakin kalau Lucas pasti akan tewas.“Seperti yang suda
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Dua Hal

Lucas mengabaikan video tentang pertemuan antara Angeline dan Ashton, namun dia tidak bisa mengabaikan video yang menunjukkan Matteo sedang masuk ke sebuah rumah dengan arsitektur abad pertengahan. Julian mencoba untuk mengintip terlebih dahulu video apa yang sedang terputar, sehingga dia tidak salah untuk memberikan informasi.Setelah melihatnya, Julian pun menjelaskan, “Itu adalah kediaman keluarga besar Whitmore. Salah satu dari lima keluarga besar di kota Verdansk.”“Aku sepertinya Matteo sedang mencari dukungan dengan mengunjungi keluarga Whitmore. Tapi belum diketahui secara pasti apakah dukungan itu untuk melawanmu atau untuk keperluan Serikat Dagang,” lanjutnya.Lucas duduk di kursi panjang yang terbuat dari besi sambil matanya tidak lepas dari video.“Berapa lama pertemuan ini berlangsung?” tanya Lucas.Julian menoleh ke arah anak buahnya. Kemudian dia memanggil keduanya.“Berapa lama pertemuan antara Matteo berlangsung?” tanya Julian.“Untuk pertemuan yang berlangsung, kami
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status