All Chapters of SENTUHAN PANAS PERTAMA TUAN DANTE: Chapter 61 - Chapter 70

99 Chapters

BAB 61

"Ruby," sapa ibuku dengan nada suara yang sangat asing."Mama, apa yang terjadi dengan mama?" tanyaku bingung. Wajahnya memang ibuku, tapi aku sama sekali tidak mengenali riasan, cara berpakaian, bahasa tubuhnya bahkan nada bicaranya."Masuklah, kita bicara di dalam," ajaknya sambil membukakan pintu lebih lebar.Aku masuk, lalu melihat ayahku yang sedang duduk di sofa. Dia langsung berdiri dan menatapku sambil tersenyum. Dia juga tampak sangat berbeda. Ada apa dengan kedua orangtuaku? Apakah waktu dua bulan bisa membuat seseorang berubah sedrastis ini?"Duduklah," panggil ayahku. Aku berjalan perlahan lalu duduk di hadapan mereka berdua.Kenapa suasananya terasa begitu canggung dan dingin. Mereka berdua seperti sengaja membuatku merasa asing di hadapan mereka."Ma, ada apa ini?" tanyaku putus asa.Aku hanya ingin memeluk ibuku dan menceritakan semua yang terjadi padaku. Aku hanya ingin berkeluh kesah tentang betapa beratnya hari-hariku tanpa ada dia di sisiku. Tapi sekarang aku malah
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 62

"Tapi ini kamar suite kami, jadi harganya berbeda. Selain itu karena sekarang sedang ramai jadi harganya-""Tidak apa-apa. Saya tidak masalah dengan harganya," potong Dante yang tampak kelelahan."Baik Tuan. Jangan khawatir kamarnya cukup besar dan memiliki ruang tamu sendiri," jelas resepsionis itu sambil tersenyum senang. Aku diam saja, tapi tubuhku menegang tanpa alasan. Tenggorokanku terasa kering dan jantungku berdetak tidak karuan. Ada apa ini? Mengapa bayangan kami berciuman tiba-tiba melintas lagi di pikiranku, membuat telapak tanganku mulai terasa dingin.Setelah proses dengan resepsionis selesai, seorang pegawai penginapan langsung membawa koperku sambil menunjukkan arah kamar kami.Dante memberikan beberapa lembar uang kepada pegawai itu setelah kami tiba di dalam kamar kami."Kamar suite di kota kecil benar-benar kecil," komentar Dante sambil menatap kamar yang menurutku cukup besar ini. Ini lebih mirip apartemen kecil yang terdapat di ibukota, dan menurutku itu besar.Ada
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

BAB 63

Rasa kantukku langsung hilang. Aku segera memeriksa isi kotak itu. Membaca setiap artikel dengan hati-hati. Tapi sampai semuanya selesai aku baca, tidak ada lagi keterangan tentang penyebab kecelakaan orangtuaku.Dibawah tumpukan artikel-artikel itu ada beberapa foto lama. Aku melihatnya satu persatu, ada foto pernikahan kedua orang yang aku yakini sebagai orangtua kandungku.Lalu fotoku ketika berusia 4 tahun bersama seorang pria remaja, tersenyum begitu lebar. Siapa anak ini? Tidak mungkin mereka menyimpan fotonya kalau dia tidak ada hubungannya denganku. Apa mungkin sebenarnya aku memiliki kakak kandung?Foto terakhir adalah foto kedua orangtua kandungku dan orangtua yang sudah merawatku. Sepertinya mereka saling mengenal dengan baik, terlihat dari kedekatan mereka dalam foto ini. Apakah orangtuaku yang sekarang terpaksa merawatku karena merasa bersalah sudah membunuh ayah dan ibu kandungku, yang dekat dengan mereka?Aku benar-benar putus asa, aku mendapat informasi tapi semuanya ha
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB 64

Aku menatap Dante dengan mata membesar."Ayahmu?" tanyaku sangat terkejut."Besok kita temui orangtua angkatmu. Aku juga punya pertanyaan untuk merekal" sahut Dante sambil menggembalikan artikel yang sudah dia baca ke atas meja.Aku hanya bisa mengangguk."Sekarang, masuklah ke kamar dan tidur disana. Ada yang harus aku kerjakan," perintahnya sambil menatapku dengan mata terluka.Aku hanya bisa mengangguk lemah, lalu masuk ke dalam kamar setelah membereskan kotak berisi artikel itu.Melihat tempat tidur yang begitu besar membuat tubuhku semakin lelah. Aku segera berbaring di atas kasur empuk itu. Meski tidak yakin aku akan bisa tidur nyenyak malam ini, tapi aku harus memaksakan diri untuk tidur.***Aku tertidur nyenyak. Siapa yang menyangka di tengah semua persoalan ini aku bisa tertidur dengan nyenyak? Perlahan aku membuka pintu kaca yang memisahkan kamar dengan ruang tamu.Dante tidak ada di sana. Ruang tamunya kosong. Kemana dia pergi? Aku segera memeriksa kamar mandi, juga kosong
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 65

Ibu palsuku segera menatap suaminya."Tapi ini bukan seperti yang kalian pikirkan, dia tidak tahu kalau tindakannya akan menyebabkan kecelakaan itu. Dia sama terkejutnya dengan semua orang, karena dia dijebak!" ucapnya cepat berusaha melindungi suaminya."Apa yang terjadi? Ceritakan saja!" pintaku kali ini airmata mulai menetes di pipiku. Aku membayangkan Ruby yang berusia 3 tahun, harus kehilangan kedua orangtuanya di hari ulang tahun. Betapa menyedihkannya hidupku."Charles Randall, dialah otak semuanya. Dia tahu kalau Angelo adalah orang kepercayaan Aaron Randall dan kami sangat dekat dengannya. Dia memerintahkan suamiku untuk berusaha meminjam mobil Aaron Randall sebentar saja dan membawanya ke bengkel kepercayaannya. Tentu saja kami bisa meminjamnya dengan mudah dengan alasan untuk berfoto di sebuah taman bunga sebentar.""Ternyata ... ternyata dia memasang peledak disana. Dia ... dia memang iblis," ucap ayah palsuku terbata-bata.Aku menutup mulutku dengan kedua tangan. Jadi a
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

BAB 66

Setiap kali bersama Dante ada perasaan dan reaksi tubuh baru yang muncul. Aku tidak mengerti kenapa, karena aku tidak pernah merasakannya terhadap orang lain."Aku tahu ini pasti membuatmu tertekan. Tapi bertahanlah, hal yang lebih berat masih menunggu kita," bisik Dante sambil memelukku.Kita? Apa dia menyebut aku dan dia? Apa dia menganggap aku bagian dari dirinya?Rasa takut dan lelahku perlahan mengendur, meski rasa marahku masih sama besarnya. Pelukan Dante benar-benar membuatku merasa terlindungi. Andai aku bisa terus memeluknya seumur hidupku."Tidak lama lagi, aku akan mendapatkan warisan kakekku dan kau akan bebas. Setelah kita bercerai, pergilah berkeliling dunia dan nikmati hidupmu. Jangan menoleh ke belakang lagi," lanjutnya membuatku tiba-tiba tersadar.Aku tidak mungkin memeluknya seumur hidupku, jadi aku melepaskan pelukannya. Aku tidak boleh terbiasa dengan pelukan ini, karena aku akan sangat menderita saat kami berpisah nanti."Apa alasanmu sangat menginginkan warisan
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

BAB 67

"Apa maksudmu? Apa kita akan tidur bersama di tempat tidur?" tanyaku terkejut."Ya, kenapa tidak? Kau lihat sendiri! Tempat tidurku cukup luas untuk kita berdua, jadi tidak ada salahnya berbagi. Lagipula Pedro dan Myrna suka masuk tiba-tiba ke kamarku di pagi hari. Bukankah melihat kita berdua di atas tempat tidur akan lebih meyakinkan mereka?" tanya Dante tenang.Benar juga. Kalau mereka melihat kami di tempat tidur maka permainan ini selesai. Pedro pasti akan melaporkan kepada kakek dan pria tua itu pasti akan langsung memberikan warisannya kepada Dante."Baiklah! Kau benar tempat tidurmu sangat besar. Kita pasti bisa tidur tanpa menganggu yang lain," jawabku dengan tawa canggung."Kalau begitu biasakan dirimu di kamar ini. Pakaianmu ada di ruang ganti, disana. Kau bisa membereskan sisa barangmu besok," ucap Dante sambil menunjuk sebuah pintu lalu barang-barangku yang sudah tersusun rapi dipojok kamar."Itu kamar mandinya kalau kau mau membersihkan diri. Tidurlah duluan, aku mau bic
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

BAB 68

"Nona, anda mau sarapan atau bawa bekal?" tanya Myrna begitu aku keluar dari kamar.Aku sengaja menunggu Dante pergi ke kantor, baru bangun dan bersiap-siap keluar. Sebenarnya aku tidak ada kuliah hari ini. Dosen yang seharusnya mengajar hari ini, membatalkan kelas karena ada urusan keluarga.Tapi, aku sedang tidak ingin berada di rumah ini. Rasanya pergi ke kampus lebih baik daripada duduk diam di kamar Dante."Aku rasa waktunya tidak cukup kalau aku sarapan di rumah. Bisakah aku membawa bekal saja?" pintaku pada Myrna yang langsung berlari kedapur dan mengambil tas bekal untukku.Aku mengucapkan terima kasih setelah menerima tas bekal pemberian Myrna. "Nona, silakan," ucap supir yang ternyata sudah menungguku sejak tadi. Aku masuk ke dalam mobil setelah mengucapkan terima kasih."Pak, boleh aku tahu siapa nama anda?" tanyaku setelah mobil mulai berjalan."Frans, Nona," jawab supir yang sudah puluhan kali mengantarku tapi tidak pernah kuketahui namanya itu."Pak Frans, tolong antar
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

BAB 69

"Kau cemburu? Kepada siapa? Apa senior yang kau sukai itu memiliki wanita lain?" tanyanya tampak kecewa lalu segera membalikkan tubuhnya hingga menghadap ke langit-langit kamar."Tidak. Aku tidak cemburu kepadanya ... tapi ... kepadamu," jawabku semakin berani.Dante langsung kembali menghadap ke arahku membuatku salah tingkah."Kau cemburu kepadaku? Apa kau menyukai Pedro dan masih berpikir kalau aku penyuka sesama jenis?" tanyanya dengan wajah kesal.Aku tersenyum, mencoba menahan tawa."Ada apa? Apa yang lucu?" tanyanya semakin kesal. Kali ini dia bangun dan duduk sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.Aku ikut bangun lalu duduk bersandar di tempat tidur."Apa kau masih tidak percaya kalau aku bukan penyuka sesama jenis?" tanyanya ketus."Aku tahu kau bukan penyuka sesama jenis.""Lalu kenapa kau cemburu kepada Ped... tunggu dulu, kalau begitu apa yang kau cemburui?" tanyanya tersadar."Sudahlah, itu bukan hal yang penting," sahutku tiba-tiba merasa gelisah."Tidak. Sebaiknya
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

BAB 70

"Apa maksudmu dengan mengganggu? Aku tidak pernah mengganggunya," jawabku dengan tegas. Dia pikir karena dia jauh lebih pintar, lebih berkelas, lebih kaya dan lebih tua, aku akan takut menghadapinya. Siapa dia, berani mengancamku untuk tidak mengganggu Dante!"Ya, kau mengganggu hidupnya. Aku sangat mengenal Dante luar dan dalam. Apa kau tahu tujuan hidupnya hanya satu yaitu membalas dendam kepada pamannya demi ayahnya. Karena itu dia rela melakukan pernikahan palsu dengan siapapun."Aku menatap Naomi tajam, apa Dante menceritakan tentang kematian ayahnya dan orangtuaku? Atau sebenarnya Dante sudah tahu kalau pamannya yang membunuh ayahnya? Kenapa dia ingin membalas dendam kalau tidak tahu semua itu? Apa dia berbohong kepadaku waktu bilang dia baru tahu kalau pamannya yang membunuh ayahnya? "Kau cukup beruntung karena dari semua wanita yang ada di muka bumi ini, kau adalah salah satu wanita yang bisa menyentuhnya. Karena itu, aku yakin Dante tenggelam terlalu dalam ke permainan ini
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status