Semua Bab Tiga Saudara Kembar Cerdik: Bab 41 - Bab 50

50 Bab

Bab 41

Setelah tidur nyenyak semalaman, Kevin telah kembali normal, seolah-olah tidak terjadi apa-apa tadi malam.Agnes menyuruhnya untuk memakan sarapannya dan dia bergegas kembali ke apartemen. Ada dua orang lagi di apartemen yang menunggu Agnes untuk diberi makan olehnya. Agnes tidak pulang tadi malam, jadi hatinya merasa tidak tenang.Bagaimanapun, Leo dan Bintang tidak pernah jauh darinya sejak kecil.Begitu dia memasuki apartemennya, Leo menyapanya, memeluknya, dan bergumam kesal, “Ibu, kenapa Ibu tidak pulang semalam?""Kevin bermimpi buruk tadi malam dan membutuhkan Ibu. Maafkan Ibu." Agnes mengelus kepala Leo.Leo sangat tidak puas. “Pasti di sana ada yang bisa menjaganya. Mengapa harus Ibu yang pergi ke sana?""Kevin juga membutuhkan perhatian Ibu." Agnes menjelaskan dengan lembut.Sebenarnya, Agnes tahu bahwa Leo kesal bukan karena Kevin ataupun karena dia lebih mengutamakan Kevin. Leo hanya tidak suka dengan Gideon.Bukan hal yang baik jika hubungan antara ayah dan anak berada dal
Baca selengkapnya

Bab 42

Yeni telah meminta maaf dengan tulus dan Agnes tidak bisa berkata apa-apa lagi. Semua yang akan terjadi pasti bakal terjadi dan harus dihadapi.Dalam waktu kurang dari satu jam, Andara tiba di Perusahaan Grup Rosel. Ketika dia melihat Agnes, dia terlihat seperti ayah yang kehilangan anaknya selama bertahun-tahun.“Agnes!” Andara jalan dan memegang erat tangan Agnes dengan gemetar dan tidak bisa berbicara.Agnes menarik tangannya dengan tidak nyaman, tersenyum canggung yang sopan, dan berseru dengan sedikit canggung, “Paman Andara.""Agnes, kamu akhirnya kembali. Kamu tidak tahu seberapa besar kekhawatiran ibumu dan aku padamu selama delapan tahun terakhir."Agnes tidak menjawab, dia tidak tahu harus menjawab apa.Agnes tidak percaya ketika Andara mengatakan kalau dirinya telah merindukan Agnes selama delapan tahun.Ketika Agnes menelepon sebelumnya, orang yang disebut ibunya itu tidak pernah mau mengangkat teleponnya. Kemudian, Agnes berhenti menelepon dan mereka juga tidak pernah mene
Baca selengkapnya

Bab 43

Yeni dengan cepat menjelaskan kepada Bella. “Ibu, kamu mungkin tidak tahu bahwa kakak sekarang adalah seorang direktur desain di suatu perusahaan dan saat ini bekerja sama dengan Grup Bintang Utara Internasional. Kesalahapahaman antara kakak dan Gideon harusnya sudah berakhir, jika tidak, bagaimana bisa Pak Gideon membiarkan kakak menjadi desainer utama di perusahaannya dan mendesain yang bertema cinta?”“Benarkah?” Raut wajah Bella membaik dan dendam di matanya juga menghilang."Oke, mari hentikan obrolan ini. Aku sudah meminta Mbak Pilly menyiapkan makanan. Kita akan makan enak bersama," kata Andara untuk meredakan suasana.Bella tidak berkata apa-apa lagi, menyetujui kembalinya Agnes.Begitulah Bella, asalkan sesuatu tidak mengancam keuntungan Keluarga Liberty, sikap dia bisa berubah drastis.Saat makan malam, baik Agnes maupun Bella tidak ada yang berbicara. Andara dan Yeni mencoba mencairkan suasana.Agnes merasa sangat tidak nyaman untuk makan. Dia tidak tahu, apakah karena setel
Baca selengkapnya

Bab 44

Kembali ke kamar, Agnes membuka kertas yang baru saja diberikan Bibi Sinta kepadanya saat di vila Keluarga Liberty. Hanya ada satu baris di dalamnya, yakni “Ayahmu tidak bunuh diri”.Agnes mengerutkan kening dan mengingat kejadian di tahun itu. Dia melihat ayahnya naik ke atap dengan mata kepalanya sendiri. Tidak peduli bagaimana dia memanggilnya atau memohon, ayahnya tetap loncat ke bawah.Jelas bahwa ayahnya itu bunuh diri, tetapi Bibi Sinta memberi surat dengan isi seperti itu?Bibi Sinta yang seakan sulit ingin memberitahunya sesuatu dan ditambah keramahan dari Yeni serta Andara membuatnya merasa sedikit curiga."Ibu!" Bintang membuka pintu dan menjulurkan kepala kecilnya.Agnes memasukkan kertas itu ke dalam laci dan berkata sambil tersenyum, "Bintang, ada apa?"Bintang masuk dan Agnes memeluknya.“Ibu, apakah kamu sudah selesai dengan pekerjaanmu?” Bintang bertanya.Sejak Bintang mengetahui bahwa Gideon memiliki tunangan, dia merasa tidak nyaman. Dia merasa ibunya akan segera men
Baca selengkapnya

Bab 45

“Direktur dan CEO? Apa hubungan mereka?”"Aku mendengar bahwa Direktur Agnes memiliki status yang kamu miliki saat ini, itu semua adalah pemberian dari CEO-nya.""Direktur Agnes memiliki hubungan spesial dengan CEO bukan?""Siapa yang tahu.""Dari sudut pandang ku, begitulah cara Direktur Agnes mendapatkan jabatannya itu. Dia diberi jabatan sebagai kepala desainer internasional. Ini sudah lama sekali dan proyek dengan Grup Bintang Utara Internasional belum juga selesai. Itu tidak terlihat seperti kemampuan seorang kepala desainer internasional.”Pandangan Agnes semakin suram. “Ibu Bella, mohon jaga kata-kata Anda."Ibu kandung yang memfitnah putrinya di depan umum, mungkin ini pertama kalinya terjadi di Jisara.Kali ini, Bella kecewa berat dengan Agnes."Aku menjaga kata-kataku, kenapa kamu tidak tahu cara untuk menjaga perilakumu? Jika kamu tidak memprovokasi Gideon, bagaimana mungkin Keluarga Liberty berakhir seperti ini? Hanya karena kamu, kerja sama yang sudah disepakati dengan Kel
Baca selengkapnya

Bab 46

Di Perusahaan Bintang Utara Internasional"Pak Gideon, CEO dari Grup Liberty Jaya pergi ke Grup Rosel hari ini dan menampar Nona Agnes, mengatakan bahwa dia kehilangan banyak hal dikarenakan hubungan Nona Agnes denganmu."Geri melaporkan semua yang baru saja terjadi di Grup Rosel."Aku dan Agnes? Apa? Apa salahku kalau Grup Liberty Jaya kehilangan satu kerja sama ini?" Gideon bertanya dengan dingin.Geri mengangguk setuju. “Itulah yang dimaksud Ibu Bella."Kesimpulannya adalah Gideon dan keluarganya dulunya banyak berbuat jahat sehingga sekarang menerima akibatnya."Karena Ibu Bella sangat menghargaiku, bagaimana mungkin aku tidak akan memberinya sedikit hadiah? Kalau tidak, bukankah itu sia-sia?" Gideon mengerutkan bibirnya dengan senyuman dingin yang membuat orang merinding.Geri juga merinding."Ibu Bella, ini kabar buruk, harga saham Grup Liberty Jaya menurun ... baru dari sepuluh menit yang lalu."“Apa?” Ekspresi Bella langsung berubah dan dia berdiri dari kursi kantornya."Bella
Baca selengkapnya

Bab 47

Gideon mengirim pesan lewat WA, “Datanglah ke Perusahaan Bintang Utara Internasional besok.”Sebelum tidur, Agnes menerima pesan WA itu dari Gideon.Agnes membalas, “Gideon, aku masih perlu dua hari untuk menyelesaikan rancangan desain ini.”Namun, Gideon tidak membalas pesan tersebut.Dia sudah memberi perintah dan Agnes harus datang ke Perusahaan Bintang Utara Internasional dengan rancangan desain yang telah direvisi.“Pak Gideon, Nona Agnes ada di sini.” Geri membuka pintu kantor.Melihat orang-orang yang duduk di kantor, Agnes tercengang.Melihat Agnes yang berdiri di depan pintu, Bella dan Andara juga tercengang.Gideon bersandar dengan santai di sofa, melambai, dan dengan santai berbicara, “Kemarilah!"Agnes tertegun sejenak dan berjalan dengan patuh.Tepat ketika Agnes hendak duduk di sebelah Andara, Gideon menepuk kursi kosong di sebelahnya.“Duduklah di sini.”Agnes kaget dan tercengang. Apa pria ini salah minum obat hari ini?Melihat Agnes diam saja, Gideon mengerutkan kening
Baca selengkapnya

Bab 48

Wajah Bella menjadi semakin jelek. Dia hari itu, ke sana malah ditekan oleh Grup Bintang Utara. Permasalahan saham anjlok malah menjadi pemicu amarah Gideon."CEO Bella, Pak Andara, silakan lewat sini." Geri menyapa dengan sopan.Bella memandang Gideon dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia bisa dengan jelas melihat ketidaksenangan dari ekspresi Gideon dan menahan kata-katanya.Setelah bertahun-tahun di dunia bisnis, dia tahu bahwa Gideon setuju untuk bertemu mereka hari ini hanya untuk melampiaskan kemarahannya atas nama Agnes.Jika dia terlalu banyak bicara, dirinya takut hal itu akan membuat Gideon semakin marah. Saat itu, dia hanya bisa menahan dirinya dan memikirkan langkah selanjutnya dengan hati-hati.Mungkinkah Gideon dan Agnes sudah benar-benar berdamai?Andara juga memiliki keraguan yang sama. Jika Agnes benar-benar sudah berdamai dengan Gideon, itu akan sangat merugikannya.Setelah mengusir Bella dan Andara, hanya Agnes dan Gideon yang tersisa di kantor.“Pak Gideon, terim
Baca selengkapnya

Bab 49

Bella tanpa menunggu respon Agnes, dia langsung menariknya untuk masuk ke dalam mobil.Agnes menghindari tangannya dan mundur selangkah. “Ibu Bella, apakah kamu lupa? Kamu telah memutuskan hubungan kita delapan tahun lalu."“Agnes, kenapa kamu menganggap serius perkataan Ibu ketika marah? Kamu adalah darah daging Ibu, jadi bagaimana mungkin Ibu tidak mengakuimu?” Bella berkata sambil tersenyum.Kapan pemimpin Keluarga Liberty yang jujur ​​dan tegas menjadi begitu rendah hati?“Agnes, kamu tidak akan marah pada Ibumu sendiri, kan?”Agnes menunjuk wajahnya yang merah dan bengkak, lalu berkata sambil tersenyum, “Kamu lupa, rasa sakit ini masih ada."Setelah mengatakan itu, Agnes pergi tanpa menoleh ke belakang.Sakit secara fisik tidak ada apa-apanya. Wajahnya yang ditampar di depan umum, tidak ada apa-apanya. Yang sakit sebenarnya adalah hatinya.Bella tercengang saat itu juga, dia tidak menyangka bahwa dia sudah begitu rendah hati, tetapi Agnes bahkan tidak menggubrisnya.* Di Rumah Sak
Baca selengkapnya

Bab 50

“Direktur Agnes, seorang wanita muda bernama Rinta sedang mencarimu.” Ziza membuka pintu dan masuk untuk melapor.Rinta?Agnes mengerutkan kening. “Bawa dia masuk.""Baik!"Setelah beberapa saat, Rinta masuk dengan percaya diri, menggunakan sepatu hak tinggi.Bahkan riasan tipis pun bisa menunjukkan pesonanya.Dengan senyum tipis di bibirnya, Rinta melihat sekeliling kantor. “Agnes, aku tidak menyangka setelah tidak pernah bertemu beberapa tahun, kamu menjadi sukses dan bahkan menjadi direktur desain Perusahaan Cabang Grup Rosel.”Perkataan itu penuh dengan nada penghinaan.Agnes tersenyum dan dengan dingin berkata, “Apa ada yang salah?""Kita sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Terakhir kali kita bertemu, kamu malah pergi. Apakah kamu tidak ingin berbicara denganku?" Rinta datang dan duduk di kursi kantor seberang Agnes."Namun, setelah bertahun-tahun tidak bertemu, kamu tidak berubah sama sekali, masih menggunakan segala cara untuk mencapai tujuanmu."Agnes menyeringai dan berkata de
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status