Suara langkah kaki terdengar samar di kejauhan, nyaris tenggelam dalam keremangan hutan yang semakin gelap. Anisa terus berlari, menarik Arya dengan sisa-sisa kekuatannya. Hutan yang dulu tampak begitu luas kini terasa semakin sempit, seolah menutup diri, mengurung mereka di dalamnya."Kita sudah dekat," bisik Anisa, meskipun dia sendiri tak yakin dengan kata-kata itu. Dia mencoba meyakinkan Arya, atau mungkin dirinya sendiri. Tekanan yang mereka alami itu semakin berat, seperti sebuah beban yang menghimpit setiap inci tubuh mereka berdua.Arya hanya bisa merespon dengan anggukan lemah. Matanya sayu, wajahnya pucat pasi seperti tak ada lagi kehidupan yang tersisa dalam dirinya. Kelelahan tampak begitu jelas di wajahnya. Namun, dia tetap mengikuti Anisa, seakan kepercayaan sepenuhnya terletak pada perempuan itu.Mereka telah melewati terlalu banyak penderitaan, dan menghadapi berbagai macam cobaan, tetapi Anisa tahu bahwa ujian terbesar mereka belum berakhir. Justru, apa yang mereka ha
Read more