"Ruanganya terlalu kecil, Ma." Rengek Zaki saat tidak puas dengan ruangan yang didapatkannya sebagai asisten manager. "Harusnya ruanganku lebih luas dari semuanya. Aku ini pemilik perusahaan, Ma. Bukan pekerja!" umpatnya lagi kesal. Masih saja tidak cukup, padahal dari awal hanya akan diperkerjakan sebagai OB sekarang jadi asisten manager."Sabar, Sayang. Ini cuma sementara. Papamu sudah cukup tua untuk tetap berada di posisinya." Dara mengelus punggung putranya."Pria tua itu keras kepala! Aku seperti bukan anaknya saja, untung ada ibu hebat yang selalu di sampingku." Dara tersenyum mendengar ucapan anaknya. Ia menatap ruangan di hadapannya. Pintunya tertutup rapat, suaminya berada di dalam, bekerja tanpa ingin terganggu. Padahal putranya baru saja mendapat ruangan baru, ia bahkan masih belum menampakkan batang hidungnya menjenguk, alih-alih membantu menempatkannya.'Sukarela ataupun terpaksa kamu harus menyerahkannya, Bagus!' batin Dara menatap nyalang. Pak Bagus keluar dari ruanga
Last Updated : 2024-12-16 Read more