Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal의 모든 챕터: 챕터 451 - 챕터 460

470 챕터

451. Keresahan yang Tersisa

Satu minggu setelah lamaran, tanpa banyak kemeriahan, pernikahan Sekar dan Prabu akhirnya dilangsungkan di rumah Sekar. Hanya akad nikah sederhana, tanpa pesta besar, tanpa iring-iringan mewah.Di ruang utama yang telah disiapkan, para saksi dan keluarga terdekat berkumpul. Sekar duduk anggun dalam kebaya putih gading, rambutnya disanggul rapi. Wajahnya tenang, tak ada ekspresi berlebihan, hanya sorot mata yang sulit ditebak.Prabu, mengenakan beskap warna krem, duduk tegap di hadapan penghulu. Wajahnya terlihat lebih serius dari biasanya, tak ada sikap genit atau senyum penuh percaya diri seperti yang sering ia tunjukkan kepada Sekar. Hari ini, ia adalah pria yang siap mengucapkan janji besar dalam hidupnya.Saat ijab kabul dimulai, ruangan itu menjadi hening. Sean duduk di sisi mamanya, diam memperhatikan setiap kata yang terucap. Ada ketegangan di wajahnya, tetapi ia tetap menjaga ketenangannya.Dengan satu tarikan napas, Prabu mengucapkan akad dengan lantang dan jelas. Suaranya te
last update최신 업데이트 : 2025-03-11
더 보기

452. Malam Pertama

Setelah seluruh rangkaian acara selesai, tamu-tamu mulai berangsur pulang. Paksi dan Panji juga bersiap meninggalkan rumah keluarga Wismoyojati. Mereka berpamitan dengan Sekar dan Sean, lalu menoleh ke arah ayah mereka.Prabu berdiri tegap, tetap dengan wibawa khasnya. "Hati-hati di jalan," ucap Prabu singkat.Paksi mengangguk. "Kami pulang dulu, Yah. Kalau butuh apa-apa, kabari."Prabu hanya mengangguk, sementara Panji masih menatap ayahnya dengan ragu. "Kita benar-benar ninggalin Ayah di sini?" bisiknya pada Paksi."Hanya beberapa hari," jawab Paksi pelan, mencoba meyakinkan diri sendiri juga. "Setelah itu, Ayah dan Bu Sekar akan pindah ke rumah Ayah."Panji menghela napas, masih berat. Bukan karena tidak setuju dengan pernikahan ini, tetapi ada perasaan aneh melihat ayah mereka di lingkungan yang begitu berbeda.Rumah ini besar, megah, penuh orang dengan pembawaan yang tenang dan elegan. Ayah mereka, meski pensiunan jenderal, selalu hidup lebih sederhana, lebih lugas."Kita pergi d
last update최신 업데이트 : 2025-03-12
더 보기

453. Pelumas dan Obat Kuat untuk Liburan

“Kau harus tanggung jawab!” seru Sekar dengan wajah cemberut.“Kurang tanggung jawab yang bagaimana lagi? Dinikahi sudah, dinafkahi sudah, terus mau bagaimana? Masih kurang yang semalam?”Bukannya membuat kemarahan Sekar mereda, ucapan Prabu justru membuatnya semakin marah. Belum genap dua puluh empat jam pernikahan mereka, pertengkaran pertama sudah terjadi.“Aku harus bagaimana?” Prabu berinisiatif mengalah, malu rasanya kalau sampai ketahuan Sean mereka sedang marahan.“Nih!” Sekar menyerahkan pengering rambut kepada Prabu. “Saat Brilian mengetuk pintu nanti, rambutku sudah harus kering.”Prabu menghembuskan napas lega, ternyata hanya masalah sepele yang menyulut kemarahan istrinya. Tanpa banyak bicara, Prabu langsung mendekat ke meja rias, dan menerima pengering rambut dari Sekar.Tangannya terlihat kaku saat menggerakkan pengering rambut tersebut, tapi dia harus melakukannya, atau nanti malam tidak dapat jatah lagi.“Sebenarnya turun dalam keadaan rambut basah juga tidak apa-apa,
last update최신 업데이트 : 2025-03-12
더 보기

454. Punya Adik Lagi

Pagi pertama setelah Sekar berangkat liburan, Lila sudah bersiap lebih awal untuk mengantar Brilian ke sekolah. Meski sudah memasuki trimester akhir kehamilannya, ia memutuskan untuk mengambil peran ini sepenuhnya.Sekar telah memutuskan untuk ikut suaminya setelah menikah, dan dalam sebulan ke depan, Lila harus beradaptasi dengan rutinitas baru.Di dalam mobil, Brilian duduk di kursi belakang dengan raut wajah penuh rasa ingin tahu."Mama, kenapa sekarang Mama yang antar aku ke sekolah?" tanya Brilian dengan polosnya.Lila tersenyum sambil melirik Brilian lewat kaca spion. "Karena sekarang Oma Sekar sedang liburan dengan Opa Prabu. Dan nanti setelah Oma ikut Opa, Mama yang akan mengantar dan menjemput kamu setiap hari."Brilian terdiam sejenak, mencerna jawaban itu. "Jadi Oma nggak tinggal bersama kita lagi?"Lila menghela napas pelan. "Iya, Sayang. Oma akan tinggal sama Opa Prabu. Tapi kita masih bisa sering bertemu, kan?"Brilian menatap keluar jendela menyembunyikan rasa sedih dan
last update최신 업데이트 : 2025-03-12
더 보기

455. Bertemu Mantan

Di Maladewa, Sekar dan Prabu menikmati keindahan pantai yang seolah tak berujung. Salah satu destinasi yang paling mereka nikmati adalah Vaadhoo Island, tempat pasir putih bertemu dengan laut yang bercahaya biru saat malam tiba.Fenomena bioluminescence, cahaya alami dari plankton yang hidup di perairan dangkal, membuat setiap langkah mereka di tepi pantai seakan menyala seperti langit berbintang.Sekar berdiri di tepi air, kakinya tenggelam di pasir basah sementara ombak kecil berkilauan di bawah sinar bulan. "Indah sekali, ya?" gumam Sekar hampir seperti bicara pada dirinya sendiri.Prabu yang berdiri di sampingnya menatap pemandangan itu, lalu menoleh ke arah Sekar."Kamu tahu, aku selalu ingin membawa seseorang ke tempat seperti ini. Tapi baru sekarang bisa benar-benar menikmatinya."Beberapa kali Prabu mengunjungi Maladewa, bukan untuk liburan tapi sebuah tugas negara yang harus dia emban penuh tanggung jawab.Sekar menoleh, menangkap ketulusan dalam mata Prabu. Ia menghela napas
last update최신 업데이트 : 2025-03-12
더 보기

456. Menyambut Si Kembar

Rumah keluarga Wismoyojati dipenuhi kesibukan sejak pagi. Semua orang bergerak dengan tujuan masing-masing, memastikan segala persiapan untuk persalinan Lila esok hari berjalan lancar. Sekar, yang sudah kembali dari bulan madu, langsung terlibat dalam berbagai persiapan.Di ruang tengah, Lila duduk di sofa, tangannya mengelus perutnya yang besar. Wajahnya sedikit tegang, meskipun ia berusaha tersenyum saat Sean datang membawa daftar barang yang harus dibawa ke rumah sakit."Sudah siap semuanya?" tanya Sean, duduk di samping Lila dan menyerahkan daftar itu.Lila membaca sekilas, lalu menghela napas. "Sepertinya sudah, tapi aku tetap merasa ada yang kurang."Dari arah dapur, Sekar muncul dengan sebuah termos besar. "Ini, teh hangat. Minumlah, biar rileks."Lila menerima cangkir yang disodorkan Sekar, lalu tersenyum. "Terima kasih, Ma. Rasanya masih tidak percaya besok aku akan bertemu bayi-bayiku.""Dan aku akan punya cucu kembar," Sekar menimpali dengan wajah berbinar.Di dekat jendela
last update최신 업데이트 : 2025-03-12
더 보기

457. Oh Baby-baby

Pagi itu, suasana di rumah sakit terasa penuh ketegangan namun juga harapan. Sekar, Prabu, Ryan, Rina, dan Brilian sudah berkumpul di ruang tunggu khusus, sementara Sean terus mendampingi Lila di kamar perawatan.Seorang perawat masuk membawa pakaian operasi untuk Sean. “Bapak sudah siap untuk mendampingi Bu Lila?” tanya perawat itu dengan senyum ramah.Sean mengangguk, meski dari cara dia menggenggam tangan Lila, jelas ada kegugupan yang tak bisa ia sembunyikan. Sean berusaha menenangkan dirinya sendiri, mengingat betapa pentingnya peranannya dalam mendampingi Lila.Dokter Amira kemudian masuk, mengenakan seragam hijau khas ruang operasi. “Bagaimana perasaannya, Lila?” tanya Dokter Amira sambil mengecek tekanan darah pasiennya.Lila tersenyum lemah. “Sedikit tegang, Dok.”“Itu wajar. Tapi semuanya akan baik-baik saja. Hasil pemeriksaan kemarin menunjukkan kondisi bayi-bayi dalam keadaan sehat dan siap lahir,” ucap Dokter Amira berusaha menenangkan hati pasiennya.Sekar mendekat, meng
last update최신 업데이트 : 2025-03-12
더 보기

458. Bintang dan Berlian

Sean masih berdiri mematung, menatap sosok mungil yang baru saja lahir. Tangisan bayi perempuan itu memenuhi ruangan, melengkapi kebahagiaan yang sudah membuncah di dadanya."Perempuan...?" suaranya bergetar, hampir tidak percaya.Dokter Amira mengangguk, tersenyum hangat di balik maskernya. "Ya, Sean. Sejak awal USG menunjukkan dua bayi laki-laki. Kami meyakini itu, tapi hari ini kita semua diingatkan bahwa manusia dan teknologi bisa salah. Tuhanlah Sang Penentu Takdir."Sean menoleh ke arah Lila. Meski masih terbaring lemah, istrinya tersenyum tipis. Matanya berbinar dengan air mata yang menggantung di sudutnya. "Kita punya putri, Sean..." Lila merasa bahagia bisa memenuhi keinginan suami dan anaknya.Sean merasakan sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Rasa haru, syukur, dan kebahagiaan yang begitu besar hingga dadanya terasa sesak.Seorang perawat membawa bayi perempuan mereka yang telah dibersihkan dan dibungkus kain lembut. Dengan hati-hati, perawat itu menyerahkannya ke pelukan Se
last update최신 업데이트 : 2025-03-12
더 보기

459. Puasa

Sean masih berdiri di ambang pintu, memperhatikan Lila yang tengah menyusui Berlian dengan penuh kasih sayang. Pemandangan itu luar biasa indah, tetapi sekaligus menimbulkan sensasi aneh dalam dirinya. Ada rasa haru, bangga, sekaligus… sesuatu yang tak ingin diakuinya dengan lantang.Sebuah tamparan mendarat keras di bahunya.PLAK!Sean terkesiap, menoleh cepat. Sekar berdiri di sampingnya dengan wajah kesal."Oh Tuhan, Mama! Kenapa sih?" protes Sean sambil mengusap bahunya yang terasa perih.Sekar mendengus tajam. "Dari tadi diam saja, matamu enggak berkedip! Lila lagi menyusui, bukan pertunjukan yang perlu kamu tonton dengan mulut menganga begitu!"Sean menatap ibunya dengan ekspresi tak percaya. "Ma, serius? Aku cuma lihat anakku lagi minum ASI! Bukannya aneh kalau aku enggak terharu?"Sekar menyipitkan mata. "Terharu? Hah! Aku tahu apa yang ada di kepalamu sekarang!"Sean menghela napas panjang, berusaha menahan diri. "Mama kebanyakan nonton sinetron, deh. Aku cuma menikmati momen
last update최신 업데이트 : 2025-03-13
더 보기

460. Tamu Perempuan dan Dua Balita

Rumah besar keluarga Wismoyojati tampak lebih hidup hari ini. Tamu-tamu datang silih berganti, memenuhi halaman dan ruang utama tempat acara aqiqah Bintang dan Berlian berlangsung.Tidak ada dekorasi berlebihan, tidak ada panggung besar atau hiburan mewah. Hanya karpet yang digelar rapi, kursi-kursi sederhana untuk tamu yang lebih tua, dan meja panjang berisi hidangan khas aqiqah.Namun, meskipun sederhana, suasana tetap terasa hangat. Ada tawa, ada kebahagiaan, dan yang paling penting, ada makna dalam setiap detail acara.Di sudut ruangan, Paksi dan Panji berdiri berdampingan, memperhatikan semua yang terjadi di keluarga baru sang ayah.“Mas, kalau ini masih disebut sederhana, yang mewah itu kayak apa?” Panji berbisik sambil melipat tangan di dada.Paksi mendesah pelan seolah bosan dengan pertanyaan sang adik yang itu-itu saja.“Aku sudah bilang, bagi mereka sederhana itu tanpa pesta besar-besaran, tapi bukan berarti tanpa uang. Lihat saja makanan yang disajikan, tidak mungkin untuk
last update최신 업데이트 : 2025-03-13
더 보기
이전
1
...
424344454647
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status