Setelah seluruh rangkaian acara selesai, tamu-tamu mulai berangsur pulang. Paksi dan Panji juga bersiap meninggalkan rumah keluarga Wismoyojati. Mereka berpamitan dengan Sekar dan Sean, lalu menoleh ke arah ayah mereka.Prabu berdiri tegap, tetap dengan wibawa khasnya. "Hati-hati di jalan," ucap Prabu singkat.Paksi mengangguk. "Kami pulang dulu, Yah. Kalau butuh apa-apa, kabari."Prabu hanya mengangguk, sementara Panji masih menatap ayahnya dengan ragu. "Kita benar-benar ninggalin Ayah di sini?" bisiknya pada Paksi."Hanya beberapa hari," jawab Paksi pelan, mencoba meyakinkan diri sendiri juga. "Setelah itu, Ayah dan Bu Sekar akan pindah ke rumah Ayah."Panji menghela napas, masih berat. Bukan karena tidak setuju dengan pernikahan ini, tetapi ada perasaan aneh melihat ayah mereka di lingkungan yang begitu berbeda.Rumah ini besar, megah, penuh orang dengan pembawaan yang tenang dan elegan. Ayah mereka, meski pensiunan jenderal, selalu hidup lebih sederhana, lebih lugas."Kita pergi d
최신 업데이트 : 2025-03-12 더 보기