All Chapters of Suami yang Dikhianati kini Mendominasi: Chapter 41 - Chapter 44

44 Chapters

Langkah Awal

Ternyata Gendon keceplosan, raut wajahnya langsung pucat dan sorot matanya ragu menatap Andra yang menatapnya tajam. Bagaimanapun, seharusnya peristiwa itu tidak ada yang tau karena di tempat rahasia, terpencil dan Gendon sendiri waktu itu berada di luar negeri. Bahkan kebanyakan pengawal Tuan Daren tidak pernah tau apa yang terjadi kecuali satu atau dua orang saja orang kepercayaan yang menyembunyikan pertikaian itu. Hal itu sangat penting untuk membuat para tamu merasa aman dan melupakan kekacauan yang terjadi. Dan sekarang bagaimana bisa orang luar seperti Gendon bisa tau secara detil? "Bagaimana mungkin hal besar seperti ini tidak tahu? Aku ayahnya!" jawabnya karena merasa Andra mulai curiga. "Ayah, jangan marah, Andra sangat tegang dan kuatir karena aku terluka, jadi maklum saja kalau semua orang jadi sasarannya." Gendon kembali menatap Andra lalu putrinya seakan ingin tau sesuatu. "Kalian punya hubungan khusus? Apa aku salah?" tanya Gendon menyelidik, disambut t
Read more

Berubah

Dulu Andra tak seperti ini. Pria ini lemah lembut dan tidak mudah marah. Sangat aneh karena perubahan karakter terjadi hanya karena dia berkuasa. Perubahan emosi yang menggebu biasa dikarenakan ketidak puasan atas sesuatu tapi apa yang diharapkan Andra saat ini? Dokter Mark juga merasakan perubahan sikap Isabel yang semakin cerewet dan membantah ucapan Andra tanpa merasa bersalah. Seolah membuat Andra marah adalah sebuah cara untuk menunjukkan keterikatan dan menguji seberapa jauh Andra perduli dengannya. Saat ini dokter Mark justru sengaja membuat Andra meledak dengan mencoba memprovokasi Andra menyebutkan betapa perhatiannya Zein pada gadis ini. "Eh eh, kenapa kau bilang itu kolaborasi bodoh?" Andra tak menggubris lalu melenggang pergi meninggalkan dokter Mark bersama Isabel. Isabel terkekeh, merasa mendapatkan pembelaan dari dokter Mark. Saat dokter Mark melihatnya, Isabel hanya mengedikkan bahunya. "Kau bisa dipecat karenanya," dokter Mark memperingatkan. "Memang itul
Read more

Sadar?

"Setelah semua kesalahan yang kita lakukan, ternyata Andra masih membantumu juga membantuku. Tidakkah kamu merasa aneh?" katanya dengan mimik wajah serius, "Aku memikirkannya, apakah mungkin dia sebaik itu?" Riko tertegun, Andra memang tidak terkesan mendendam. Andai semua itu terjadi pada dirinya, bisa saja dia membunuh lelaki itu atau bahkan wanitanya. Andra punya kemampuan untuk melakukannya tapi dia sangat baik dan sempurna untuk berlapang dada. "Benar juga, aku hanya merasa dia lelaki lemah yang tidak berani melakukan apapun pada orang lain. Tapi siapa yang tau kalau dia merencanakan sesuatu?" Sofi juga Riko terdiam, mengenang betapa besar jasa Andra terhadap perusahaan mereka. "Aku sadar sekarang, sepertinya kita sudah dalam jeratan yang disiapkan Andra untuk menjadi bagian dari Andromeda...," tiba-
Read more

Kemampuan

Daren mengerutkan dahinya, berpikir soal jalan pikiran Andra yang selangkah lebih maju dibandingkan dengannya. Dia sedikit menyesal karena bersikap kasar pada putranya. "Aah... seharusnya kau bilang sejak awal..." "Ayah nggak nanya dulu. Lagipula ayah sudah mempercayakan Andromeda untukku, tapi Ayah masih juga menganggap aku anak kecil." "Ekhem... bukan begitu. Setidaknya kau ceritakan saja rencanamu, jadi ayah nggak akan protes." Andra sudah merapikan berkas lalu duduk di sofa dengan wajah berkerut seolah memikirkan sesuatu. "Apa yang kau pikirkan?" tiba-tiba sang ayah menegurnya. Andra menatap sejenak ayahnya, "Ayah, jasad Paman Burhan, bagaimana kita menemukannya? Aku penasaran bagaimana paman Gendon menyembunyikan." "Kita akan lihat nanti, sepertinya dia sudah mulai gelisah karena Isabel mulai ketahuan menyelidiki kematian ayahnya." Andra tertegun, "Bukankah itu terlalu berbahaya?" "Lalu harus bagaimana, dia pasti menduga akulah yang memprovokasi Isabel. Itulah
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status