All Chapters of Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU: Chapter 141 - Chapter 150

157 Chapters

Bab 140. Keyakinan Kayla

“Itu Stella …?!” Mata Kayla terbuka lebar saat melihat wanita yang bersama kakaknya itu. Pantas saja dia merasa sangat familiar dengan wanita itu. “Tunggu sebentar Kak Will, aku mau–”“Jangan mengganggu urusan pribadi Kakakmu, nanti juga kita akan dengar cerita lengkapnya, sekarang … kita nikmati waktu kita saja sebelum kita kembali lagi lusa.” William merangkul paksa istrinya dengan cepat dan membawanya ke dalam mobil.Di dalam mobil Kayla tak hentinya bicara banyak hal tentang masalah ini pada William, baginya sangat tidak masuk akal kalau sampai kakaknya ternyata berkencan dengan Stella, sahabatnya sendiri. Kalau memang itu benar, sejak kapan mereka dekat?Celotehan Kayla sepanjang jalan ini membuat William menggeleng-gelengkan kepalanya. Tingkat penasaran Kayla ini memang sangat tinggi, dia sibuk bicara sendiri mengungkapkan semua yang ada di dalam kepalanya, sementara William hanya menjadi pendengar saja.“Kak Will! Kak Will tidak mendengarkanku ya?” Kayla akhirnya menyadari kala
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 141. Berita Mengejutkan

Kayla masih mematung dan pikirannya penuh dengan berbagai macam spekulasi. Suara itu, sepertinya jelas sekali dia sangat kenal. Sepagi ini Ghafa dengan seorang wanita?“Kay, kamu kenapa?” suara Williams mengejutkan Kayla, membuyarkan pikirannya akan sang kakak.“Kak Will, katakan padaku, Kak Will tahu kan siapa wanita yang dekat dengan Kak Ghafa?” tanya Kayla langsung, karena dia memang sangat penasaran.William diam sejenak dan mengerutkan keningnya.“Kamu tanya tentang Ghafa lagi? itu–”“Tadi Kak Ghafa bilang ke aku kalau katanya Kak Will ada utang makan siang dengannya,” potong Kayla cepat.“Oh, itu sudah aku pesankan, tapi aku lupa mengirimkan lokasinya. Sebentar aku hubungi dia dulu.” William mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana, sementara Kayla menunggunya mengatakan sesuatu.“Nanti siang kita pergi makan bersama dengan Ghafa dan … calon kakak iparmu.” Ucapan William benar-benar membuat Kayla melebarkan bola matanya.“Calon kakak ipar? Jadi, benar kalo Kak Ghafa i
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 142. Kondisi Kakek

Suara deru mesin pesawat pribadi terdengar halus, namun cukup untuk mengisi keheningan di dalam kabin. William duduk di dekat jendela, pandangannya kosong menatap awan yang berarak di luar. Tangannya menggenggam erat tangan William yang duduk di sampingnya, Kayla mencoba memberi kekuatan, meski pikirannya sendiri juga dihantui kekhawatiran yang mendalam. Di seberang mereka, Ghafa duduk bersandar dengan tangan terlipat, sesekali melirik ke arah William. Tatapannya tertuju pada adiknya, seolah mencoba membaca apa yang ada di pikiran Kayla, tetapi tetap diam tanpa komentar.“Aku masih tidak percaya ini terjadi,” gumam Kayla akhirnya, suaranya nyaris tak terdengar. Ia menoleh ke arah William yang masih menampakkan wajah tenangnya. Namun, Kayla tahu persis kalau saat ini jelas William sangat Khawatir.Kemudian, Kayla kembali berkata, “Kakek memang selalu terlihat tegas dan kuat. Tapi kupikir sejak pernikahan kita, dia menyimpan rasa kecewa yang mungkin memengaruhi kesehatannya.” Nada bicar
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 143. Perseteruan Keluarga Drake dan Dyson

Malam sebelumnya.Di sebuah ruangan private yang hangat namun penuh dengan nuansa formal, Simon Dyson berdiri dengan wajah tegang. Baru saja acara amal Ellysium Luminar selesai, tetapi suasana malam itu sama sekali tidak memberikan ketenangan bagi pria ini. Tatapannya tajam mengarah pada Walter Drake, yang duduk dengan sikap tenang di kursi kulit mewah.“Walter, kau tahu kenapa aku di sini?” suara Simon pecah dalam keheningan, penuh nada emosi yang terpendam.Walter mendongak perlahan, matanya menatap Simon dengan pandangan datar. “Aku bisa menebak. Apa ini tentang William?” jawabnya tanpa basa-basi.Simon mendengus keras. “Tentang William, tentu saja. Di mana dia? Mengapa dia tidak hadir di acara penting seperti ini? Aku sudah cukup bersabar, Walter. Aku memutuskan untuk menjodohkan Laura dengannya karena aku percaya pada keluargamu. Tapi apa yang aku dapatkan? William tidak ada di sini, dan aku mendapatkan laporan dari putriku kalau dia dipermalukan oleh… istri William!”Walter meneg
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 144. Sisi Keluarga Drake yang Baru Diketahui Kayla

William berusaha menghubungi ayahnya untuk memberitahukan keadaan sang kakek, dia tahu walau ayahnya tidak berhubungan lagi dengan keluarga Drake, tetapi diam-diam ayahnya sering mencari tahu informasi tentang kedua orang tuanya melalui salah satu pelayan yang ada di kediaman Drake ini.“Papa, Kakek dalam–”“Aku dan mamamu sudah ada di bandara dan menunggu jadwal penerbangan. Bagaimana keadaan Kakekmu? Apa sudah jauh lebih baik dari sebelumnya?” Terdengar nada khawatir di sana.“Masih terkendali. Baiklah kalau begitu, kabari kalau kalian sudah berangkat, aku akan menyuruh orang untuk menjemput kalian nanti di bandara.” William berkata pada ayahnya dengan suara pelan.“Baiklah,” jawabnya dengan singkat, lalu panggilan telepon terputus.“Will, ada berita kurang baik.” Gabriel mendekati William dengan sedikit ragu.“Ada apa?” tanya William, sebenarnya dia sudah bisa menebak berita yang dimaksud dan perkiraannya ternyata tidak meleset.“Grup keluarga Dyson saat ini sedang mengajukan pemba
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 145. Daisy yang Memulai Perlindungannya

Raut wajah Daisy yang sedih membuat Kayla tak mampu menahan dirinya untuk kembali menggenggam tangan wanita tua itu. Ada sesuatu yang berat, terlalu berat, yang tergambar di balik sorot mata keriput namun tajam milik Daisy. Kayla dapat merasakan jari-jari Daisy sedikit gemetar saat disentuhnya, seolah menahan beban yang tak terlihat.“Nek, jangan bersedih lagi. Kak Will tidak akan meninggalkan nenek, dan aku juga akan bertahan, walau kakek belum memberikan restunya,” Kayla berkata pelan, berusaha menenangkan. Senyum hangat melengkung di bibirnya, meski hatinya ikut tersayat melihat kesedihan Daisy. “Aku yakin suatu saat kakek akan mengakui keberadaanku.”Daisy menatapnya dengan tatapan yang sulit diterjemahkan. Mata itu seperti menyimpan berjuta rahasia, terlalu dalam untuk dipahami sepenuhnya. Ada jejak keraguan, sekaligus kekaguman, bercampur dengan luka lama yang sepertinya masih menganga.“Kayla,” suara Daisy terdengar serak, “nenek berterima kasih karena, setelah segala ujian yan
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 146. Langkah Awal

Daisy menatap layar ponsel dengan dingin, tetapi tangan yang menggenggamnya sedikit bergetar. Matanya sekilas melirik ke arah Kayla, yang duduk tak jauh darinya dengan wajah penuh tanda tanya. Ketika panggilan tersambung, suara lembut namun menusuk terdengar dari seberang, membuat udara di ruangan itu terasa lebih berat.“Ada apa, Nona Laura?” Daisy langsung membuka percakapan tanpa basa-basi. Nada bicaranya tegas, nyaris seperti perintah. Kayla diam, memperhatikan setiap gerak-gerik Daisy dengan rasa penasaran yang tak bisa disembunyikan. Ia ingin tahu, tetapi tak berani bertanya.Di ujung sana, suara Laura terdengar lirih namun tidak jelas di telinga Kayla. Meski begitu, setiap ekspresi yang muncul di wajah Daisy membuat Kayla semakin penasaran. Tatapan Daisy berubah tajam, seperti pisau yang siap menghujam.“Maaf, aku tidak punya waktu untuk meladeni permainanmu, Nona Laura. Lagipula, kakek William yang masuk rumah sakit seharusnya tidak perlu membuatmu peduli, bukan?” ucap Daisy d
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 147. Sedikit Penyelesaian Masalah

Kondisi Walter mulai membaik, tetapi tubuhnya masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Cahaya matahari yang lembut menerobos tirai jendela, menciptakan pola hangat di lantai marmer putih. William duduk di sampingnya, menjaga dengan setia. Suara napas Walter yang pelan dan teratur menjadi latar yang menenangkan, sementara William sesekali memeriksa jam tangannya, memastikan semuanya berjalan lancar.Di tengah ketenangan itu, pintu kamar perlahan terbuka. Anthony, ayah William, muncul di ambang pintu. Wajahnya memancarkan kerinduan dan rasa lega. Anthony berhenti sejenak, mengamati ayahnya yang terbaring, sebelum melangkah masuk dengan hati-hati.William melihat sosok Ayahnya tersenyum sekilas, dia melihat ada pancaran kerinduan di mata ayahnya itu. Perseteruan keduanya di masa lalu membuat keduanya tidak pernah bertemu dalam waktu yang cukup lama, bahkan sebelum William lahir.Walter masih dalam keadaan tidur, wajahnya terlihat tenang dan penuh kedamaian."Papa," sapa William
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 148. Ada Apa Dengan Kayla?

Suasana sore di kediaman keluarga Drake dipenuhi canda tawa yang hangat. Walter, yang baru saja pulang dari rumah sakit, duduk di sofa ruang tengah dengan senyum lembut di wajahnya. Anthony, Risda, Daisy dan Kayla duduk di sekitarnya, berbagi cerita ringan yang menghangatkan hati. Ruangan itu dipenuhi aura nostalgia dan kebahagiaan.Kayla, yang biasanya lebih pendiam di hadapan anggota keluarga Drake lainnya, hari itu terlihat lebih santai. Senyumnya tak pernah lepas saat mendengarkan cerita-cerita Walter tentang masa mudanya. Ia sesekali melontarkan komentar yang membuat semuanya tertawa.“Jadi, Kakek benar-benar sempat mencoba drifting dengan mobil antik hanya untuk menghindari nenek yang sedang marah?” Kayla tertawa, membayangkan adegan yang diceritakan Walter.“Tentu saja,” Walter menjawab dengan nada bercanda. “Saat itu nenekmu benar-benar mengerikan jika sudah marah. Tapi lihat, aku masih hidup sampai sekarang, bukan?”Anthony dan Risda ikut tertawa. Rasanya sudah lama sekali mer
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 149. Kayla Bersedih?

Wajah Daisy dan Risda terlihat senang, dari cara William dan Kayla menatap ini seperti menunjukkan hal-hal bahagia yang sebentar lagi akan datang ke keluarga ini.“Bagaimana? Apa itu sudah cukup lama?” desak Daisy, sementara Risda, Ibu William lebih kalem dengan tidak banyak bicara.“Itu ….” Kayla diam dan menatap William.“Apa itu terakhir saat awal pernikahan kita?” tanya William cepat.Pernyataan yang dilontarkan William barusan membuat Kayla mengangguk malu-malu.“Ah! Sepertinya kita akan kedatangan tamu besar di keluarga kita.” Daisy berkata dengan penuh semangat lalu melihat ke arah Risda dengan senyum merekah.“Sebaiknya Will, coba kamu bawa Kayla ke dokter sekarang.” Giliran Risda yang penuh semangat kali ini menyuruh anaknya untuk segera mencari kepastian yang tentunya lebih akurat.“Nah, benar, cepatlah Will, nenek yakin kita pasti akan ada anggota baru di keluarga kita.”Lalu, kedua orang ini menyuruh William dan mendesak keduanya untuk segera pergi ke dokter.Sebelum Willi
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
PREV
1
...
111213141516
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status