Home / CEO / Aku Bukan Pembantu / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Aku Bukan Pembantu : Chapter 21 - Chapter 30

40 Chapters

21. Golf.

Akhir pekan telah tiba. Hari ini Andini diajak Andhika pergi main golf di Bandung. Mereka menggunakan helikopter pribadi dari Jakarta ke Bandung.Bagi Andini, tentunya ia kembali merasakan pengalaman pertama atas beberapa hal. Yang pertama adalah pergi ke Bandung, jangankan Jakarta, ke Surabaya saja jarang apalagi ke Bandung. Yang kedua adalah naik helikopter, ternyata menurutnya lebih mendebarkan daripada pesawat yang ia naik saat pertama kali datang ke Jakarta dulu. Dan terakhir adalah merasakan olahraga golf yang terkenal sebagai olahraga kaum elit. Andhika sendiri tidak mengatakan apapun tentang belajar main golf, hanya menyuruhnya untuk menemani.Wah, ternyata Bandung begini, batin Andini kagum ketika mereka sudah tiba dan kini tengah menuju lapangan golf.Begitu sampai lapangan golf Andini semakin kagum. Dari rumah hingga menuju mobil yang membawa mereka ke tujuan, masih Andhika sendiri yang membawa tas golfnya sendiri. Namun, begitu turun dari mobil, Andini disuruh membawanya.
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

22. Kumpul Keluarga?

Selesai makan siang, Andhika mengajak Andini ke toko oleh-oleh khas Bandung meskipun di tengah jalan kadang berhenti jika ada penjual jajanan. Apakah Andhika ikut beli? Jawabannya adalah tidak. Hanya Andini dan sang sopir yang beli dengan uang Andhika tentu saja. Namun, sang sopir sempat berbisik bahwa sebetulnya Andhika tidak terlalu anti makanan pinggir jalan atau rakyat biasa, hanya tergantung mood saja. Andini sendiri beberapa kali harus menolak apapun yang tampak karena ia sudah kenyang selain karena takut dianggap aji mumpung dan rakus oleh Andhika. Setelah itu keduanya segera kembali ke Jakarta, tapi pulangnya tidak ke hotel ataupun rumah Andhika melainkan ke rumah utama. Rupanya di sana sudah berkumpul Aydin dan Aditi beserta keluarga masing-masing. Pantas saja Andhika mengatakan tidak bisa bertemu dengan Scarlett. "Wah, kalian habis borong? Halo, apa kabar?" sapa Kristal sambil memeluk dan mencium kedua pipi Andini. Karena perbedaan tinggi badan yang signifikan, ia har
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

23. Tertangkap?

"Mami memang mempercayakan Andhika mengajari Scarlett semuanya, bagaimanapun dia keluarga kami sekarang," celetuk Aditi dengan nada puas melihat Scarlett yang kaget mengetahui adiknya pergi bersama Andhika.Scarlett menoleh dan memperbaiki ekspresinya. "Oh, gitu. Iya sih biar nggak canggung kalau ketemu tamu keluarga Wisesa. Cuma Andhika nggak cerita."Mendengar ucapan Scarlett Andini spontan meliriknya diam-diam dan membatin bahwa maksud Scarlett adalah dirinya tidak membuat malu keluarga Wisesa dengan bersikap kampungan."Nggak juga sih, tujuannya buat Andini sendiri dengan atau tanpa kami, dia bisa menjadi lebih baik nantinya," sahut Aditi menambahkan."Oh." Scarlett tersenyum basa-basi. "Kamu katanya baru keluar dari rumah sakit?" tanya Kristal tak kalah basa-basinya.Merasa ada celah perhatian, senyum bahagia Scarlett merekah. "Iya.""Sakit apa memang?" tanya Aditi malas."Cuma maag sih, katanya karena stres. Memangnya Andhika nggak kasih tahu?" Berita dirinya masuk rumah sakit
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

24. Di Hari Minggu.

Keesokan harinya ketika Aydin dan Andhika membahas masalah Andini lebih lanjut usai sarapan, Andini berdiam diri di kamarnya. Semua keterangan yang dibutuhkan sudah diberikannya sehingga ia untuk sementara bisa istirahat.Di kamar Andini terdapat banyak sekali buku-buku mulai dari fiksi hingga non fiksi. Kamarnya sendiri lebih luas dari kamarnya di rumah Andhika.Andini memilih salah satu novel yang ia anggap menarik dan membacanya sambil duduk di atas Bean bag. AC ia matikan dan jendela dibukanya lebar. Namun, ketika baru membaca beberapa halaman, ia merasa haus. Andini meletakkan bukunya di atas meja terdekat dan keluar menuju dapur. Sayup-sayup terdengar gelak tawa anak kecil dan suara air. Mungkin mereka sedang bermain di kolam renang. Selain itu tak ada suara di rumah besar ini. Aruna benar, ia mungkin kesepian tapi mungkin juga tidak. Ia bisa berteman dengan pegawai di rumah ini dan tidak akan merasa tertekan dengan sikap Andhika. Ia bahkan tidak keberatan ikut membantu members
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

25. Akhirnya Tertangkap.

SMA Sage dihebohkan dengan berita tertangkapnya Andres. Mereka tidak menyangka ternyata ada guru berwajah malaikat tetapi berhati iblis di sekolah. Dan mereka lebih terkejut lagi si anak baru alias Andini yang tampak biasa saja bagi sebagian siswa rupanya juga salah satu korbannya."Idih, kamu diapain aja sama guru mesum itu?" Bukannya bersimpati, Emilia tetap menjadi-jadi ketika Andini memasuki kelas."Heh, kalau bacot lo nggak bisa diem, gue jual ginjel lo!" Katya yang kebetulan berjalan di belakang Andini langsung menghardik. "Lo kalau ngomong ngaca!""Apa maksud lo ?!" Emilia yang tersinggung langsung berdiri dari duduknya."Yakin mau gue sebutin?" tanya Katya lembut tapi terdengar mengancam.Andini yang melihat semua itu menoleh ke belakang. "Sudah, biarin saja.""Ya gitu itu tumbuh besar dari uang haram, mulutnya jadi haram juga," geram Katya setelah itu menyusul Andini jalan lagi dan keduanya duduk di bangku masing-masing.Sampai jam belajar dimulai, suasana kelas menjadi cangg
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

26. Sedikit Membaik.

Tidak mudah hari-hari yang harus dijalani oleh Andini selanjutnya sebab selain harus bersaksi atas tindak kejahatan gurunya, ia juga mulai disibukkan dengan berbagai les tambahan sepulang sekolah. Mulai dari les pelajaran, bahasa juga tata krama. Namun, sedikit demi sedikit ia merasa lebih lega. Ia juga mulai bisa menerima sikap Andhika yang meskipun tampak kurang bersahabat dan semua yang dilakukan untuknya karena atas perintah orang tuanya, tetapi laki-laki itu selalu memenuhi kebutuhannya dan mendahulukan kepentingannya.Di sekolah, Emilia juga tidak pernah lagi mengganggunya secara langsung. Mungkin karena Rishi sudah memberikan peringatan kepadanya."Pak Seno mengundurkan diri sebagai kepala sekolah karena merasa bertanggung jawab sudah kecolongan, juga kepala HRD," komentar Amal.Saat ini mereka sudah makan siang dan tengah menghabiskan sisa waktu istirahat di gazebo taman sekolah. Beruntung mereka masih mendapatkan satu yang kosong."Sepatutnya. Bagaimana bisa lolos begitu saja
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

27. Scarlett Lagi.

Andini masih belum yakin dengan penglihatannya akan wanita yang tampak berbincang mesra dengan lawan bicaranya yang seorang laki-laki jauh lebih tua bahkan dari Aydin. Setidaknya itu yang bisa ditangkap oleh matanya dari tempatnya duduk. Wanita yang Andini duga sebagai Scarlett itu masih belum menyadari untuk beberapa lama sampai kemudian entah kebetulan atau karena merasa diperhatikan dan secara reflek mencari siapa, kedua mata mereka bertemu. Tentu saja keduanya sama-sama terkejut, karena ternyata memang Scarlett. Mungkin berkat bakat aktingnya, Scarlett langsung bersikap seolah tak terjadi apa-apa dan mengajak laki-laki yang bersamanya pergi. Dari yang Andini perhatikan, orang yang bersamanya menolak awalnya tapi kemudian setuju setelah dibujuk dengan gerakan mesra."Kamu lihatin apa sih? Nggak sopan kayak gitu itu," tegur Andhika yang tadinya sibuk dengan ponselnya tiba-tiba mendongak dan mendapati Andini memperhatikan sesuatu dengan serius."Hah, oh, iya, maaf." Andini menoleh
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

28. Hari-H.

"Andini!"Sayup-sayup terdengar seseorang memanggil dan karena Andini masih teringat pertemuannya dengan Scarlett, ia mengira wanita itu yang datang sehingga ia langsung bangun dengan dada bergemuruh. Tapi..."Mas...Dhika?" Rupanya justru Andhika yang kembali. Laki-laki itu berdiri tak jauh darinya dengan berkacak pinggang dan wajah masam."Kamu pikir siapa? Kalau ngantuk langsung tidur, jangan main ponsel!" tegur Andhika dengan nada sedikit meninggi.Ponsel?Begitu Andhika menyebut ponsel, Andini langsung melihat tangannya yang sudah tak memegang benda itu lagi dan rupanya tergeletak di lantai dengan aplikasi video yang masih menyala. Segera ia mengambilnya dan menutup aplikasi tersebut. Saat melihat jam, rupanya sudah pukul dua dini hari."Tidur sana!" perintah Andhika."Iya, Mas." Andini pun segera beranjak kembali ke kamarnya."Lain kali nggak usah sok nungguin aku," kata Dhika pedas.Andini yang sudah melangkah, berhenti dan menoleh. "Saya nggak nungguin Mas Dhika.""Sudah, suda
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

29. Di Sisa Pesta.

"Halo," sapa seseorang dari samping ketika Andini tengah antre untuk mengambil makanan.Andini yang sedang fokus melihat berbagai hidangan apa saja yang sesuai seleranya dan ia cukup senang ada masakan Asia khusus Indonesia itu menoleh. Betapa terkejutnya ia disapa oleh salah satu aktris sinetron terkenal. Marla Giyati. Bukan ia tidak melihat keberadaannya tadi saat diajak Andhika berkeliling, hanya yang diperkenalkan padanya orang-orang tertentu saja. Dari segelintir artis yang ada, yang disapa hanya dua orang saja dan itu tidak termasuk Marla Giyati.Andini mengangguk dan tersenyum canggung. "Halo.""Pestanya luar biasa, ya?" ungkap Marla, yang rambut sebahunya ditata ikal saja membuatnya justru tampak lebih fresh.Andini kembali mengangguk. "Iya." Lalu ia mengambil apa yang ia inginkan saja. Namun, ketika ia hendak kembali, Marla rupanya mengikutinya."Maaf, sebelumnya, sebetulnya aku penasaran sesuatu," kata Marla dengan suara lirih."Ya?" sahut Andini kaget. Apa yang diharapkan d
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

30. Home Sweet Home?

"Kamu kenapa? Mabuk?" tanya Andhika setelah berada di atas yacht lagi dan melihat Andini wajahnya tampak masam.Andini menggeleng."Jangan pasang wajah gitu, nggak enak dilihat! Kalau nggak enak badan mending berbaring saja, nanti aku bangunkan!" perintah Andhika dengan tatapan tak suka.Reva yang melihat perhatian Andhika pada Andini merasa aneh dan bingung. Ia yang tadinya ingin mengadu pada laki-laki itu jadi ragu dan terpaksa menelan kata-katanya kembali."Babe, aku tahu Andhika lebih ganteng, body dia keren, six-pack tapi aku juga nggak kalah keren lho," tegur Bisma yang mendapati Reva terus menatap temannya.Reva yang mendengar teguran itu langsung bergelayut manja di lengan Bisma. "Nggak usah cemburu. Cintaku hanya padamu," katanya sambil menyentuh pipi kekasihnya dengan gerakan sensual.Andhika hanya melirik keduanya tanpa berkomentar apa-apa dan memilih untuk mengeringkan tubuhnya. Setelah mengganti bajunya, ia kembali ngobrol bersama yang lain, meninggalkan Andini sendirian
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status