Arumi melangkah keluar dari taksi dengan kaki yang gemetar. Ia masih tak percaya jika hari ini ia bertemu dengan Prayoga, pria yang sudah menghancurkan hidupnya. "Aku, aku menyesal Rum, aku sadar, kalo hanya kau wanita yang aku cintai" "Jika masih mungkin, aku ingin kembali seperti dulu, Rum" kalimat yang di ucapkan Prayoga itu, kini kembali terngiang-ngiang di telinga Arumi, membuat sekujur tubuh Arumi lemas. Entahlah, ia kini harus merasa senang, atau justru sebaliknya, takut. "Ibu udah pulang?" Mbok Piah menyambut Arumi di ambang pintu. "Bu?" Mbok Piah bingung karena Arumi tak menjawab, ia malah terlihat bengong seperti orang yang bingung. "Ibu sakit?" tanya Mbok Piah sambil menghampiri Arumi yang berdiri di depan pintu. "Bu?!" "Iya, Iya, a-da apa?!" Arumi tergagap. "Loh Mbok, ngapain disini?!" tanya Arumi sambil menatap aneh pada Mbok Piah. "Lah, saya, kan kerja disini" jawab Mbok Piah bingung. "Kerja?, sejak kapan?" tanya Arumi lagi. Mbok Piah garuk-garuk kepala, tak
Last Updated : 2024-12-07 Read more