"Tuan muda, Tuan besar berharap Anda kembali ke perusahaan," ujar Luwis dengan nada datar, namun terkesan mendesak. Christian mendengus ringan, matanya tetap terpaku ke luar. Ia tampak bosan, seolah topik perusahaan keluarga sama sekali tak menarik baginya. "Aku bahkan malas menginjak kaki ke sana," jawabnya dengan nada dingin, tidak terganggu sedikit pun oleh kehadiran Luwis.Luwis melangkah sedikit maju, mencoba meyakinkan. "Tuan muda, perusahaan membutuhkanmu. Wakil Direktur akan bertindak sesuka hatinya ketika Anda tidak masuk kerja."Christian akhirnya berdiri, tubuh tingginya bergerak lambat namun penuh karisma. Ia berjalan ke meja, meraih segelas minuman yang tadi diletakkannya, lalu menyesapnya dengan santai. "Kenapa aku harus peduli? Perusahaan itu bukan milikku sama sekali," ucapnya dengan nada yang masih dingin, bahkan seolah malas membahasnya."Perusahaan itu akan menjadi milikmu, Tuan muda. Itu adalah niat Tuan besar. Wakil Direktur tid
Last Updated : 2024-09-28 Read more