"Panjang umur, baru juga diomongin." Mas Rendra yang masuk dengan tentengan menoleh pada Toro yang kembali berucap, "bawa jajan apa nih?""Buka aja.""Siap, wuih ada salad deket kantor, Ciin."Nora menoleh pada kantong yang dibuka, "Gua mau pudingnya dong, boleh Bang?"Mas Rendra yang sudah mencuci tangan di wastafel mengangguk. Melirik kamar ramai berisi bocah-bocah besar yang tawanya sampai ruang keluarga."Halo anak papa," sapa mas Rendra setelah mengecup pipiku, "kalian jadi anak baik kan hari ini?""Tentulah, ponakan siapa dulu." Balas Toro yang sudah mengeluarkan apa yang mas Rendra bawa dan ia letakkan di atas meja."Kamu mau minun apa, Mas?""Nanti saja," jawab mas Rendra pada tanyaku, "kamu tidak mau salad buahmu?"Namun, belum sempat aku menjawab, Ares keluar dari kamar adikku. "Mas oleh-oleh buat kita mana?" Tanya bocah tukang makan yang langsung menatapi meja. Dan tidak lama kembali masuk ke dalam kamar Santo dengan makanan yang sudah ia pilih."Ngomong-ngomong yak, kok a
Last Updated : 2024-12-29 Read more