Home / Romansa / Wanita Yang Menginginkan Suamiku / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Wanita Yang Menginginkan Suamiku: Chapter 401 - Chapter 410

418 Chapters

Dipacari Pemain Bola (Extra Part Rei & Flo)

Time flies. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Dan sejauh ini rumah tangga Rei dan Flo kian harmonis. Anak-anak pun beranjak dewasa dengan cepat.Rei mondar-mandir sejak tadi. Lebih tepatnya sejak tiga puluh menit yang lalu. Rasa resah kian menguasainya saat matahari sudah tenggelam dan hari beranjak kelam.“Rei sudahlah, duduk dulu dan tenangkan dirimu,” kata Flo yang baru saja muncul. Sejak tadi dia melihat Rei yang berjalan gelisah di dalam rumah seperti orang kebingungan.“Bagaimana aku bisa tenang kalau dia masih belum pulang juga?”Flo mendekati Rei yang berdiri di sisi pintu dengan mata mengawasi ke luar dan menyentuh pundaknya. Flo mencoba menenangkan dan memberi pengertian. “Dia kan sudah dewasa, sudah bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang salah dan yang benar. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”“Tapi dia tetap saja tanggung jawab kita.”Flo menghela nafas mencoba memaklumi. Sejak pergi dari tadi pagi hingga saat ini Lala yang sedang dikhawatir
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Romansa Empat Puluh (Extra Part 2- Rei & Flo)

“Om, Tante, mungkin hal ini terkesan mendadak, tapi saya serius dengan keinginan saya ingin menikahi Lala.” Diego kembali bersuara mencoba meyakinkan Rei yang seratus persen meragukannya.Flo menyikut lengan Rei, menyadarkan dari ketermanguan.Rei berdehem kecil. Entah berapa lama dia termenung. Dirinya saat ini menjadi satu-satunya fokus perhatian. Oleh istri, anak, serta calon menantunya.“Diego, maaf, saya tidak bisa memutuskannya sekarang. Saya harus memikirkannya dulu dan tidak bisa menjawab dengan terburu-buru seperti ini. Bukan saya tidak memercayai kamu, tapi saya sudah sering mendengar janji semacam itu.” Rei akhirnya angkat suara memberi jawaban.Diego tersenyum canggung. Ucapan Rei barusan terasa menyindirnya. Dia semakin paham bahwa Rei benar-benar meragukannya, atau mungkin lebih tepatnya tidak memercayainya.“Baik, Om, saya mengerti. Saya akan bersabar menunggu jawabannya. Saya permisi dulu, Om, Tante.” Diego berpamitan. Flo dan Rei sama-sama menganggukkan kepala. Semen
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Happily Ever After (Extra Part 3 - Rei & Flo)

Jika ada hal yang paling membahagiakan dalam hidup Lala adalah saat Rei memberikan restu untuk hubungannya dengan Diego. Segala doa dan harapannya akhirnya dikabulkan tuhan. Satu-satunya orang yang paling berjasa dalam hal ini adalah Flo. Berkat ibu tirinya itu papanya akhirnya luluh. Lala berutang banyak pada Flo. Entah bagaimana dan dengan apa dia akan membalasnya.Progress persiapan pernikahan Lala sudah mencapai 99%. Hanya tinggal menunggu hari H untuk eksekusi. Menjadi istri orang terkenal berarti Lala harus siap dengan segala konsekuensinya. Termasuk saat kehidupan pribadinya turut diekspos. Mau tidak mau, suka tidak suka.“Aku tidak tahu bagaimana kehidupanku nanti, Mom. Apa mungkin aku sanggup menjalaninya?” tanya Lala sambil melihatkan ponsel di genggamannya pada Flo. Flo memerhatikan layar gawai. Sebuah media online yang sedang memuat berita mengenai persiapan pernikahan Diego dan Lala tersaji di depan matanya kini. Flo tersenyum tipis. Menikah dengan public figure tidaklah
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Huir (Extra Part 4 - Bian & Tia)

PS: Cerita season 3 Rei dan Flo sudah selesai ya. Sekarang kembali lagi ke masa lalu. Bab ini menceritakan tentang kehidupan Bian dalam pelarian selama lima tahun di Madrid. Semoga cerita alur maju mundur ini bisa dimengerti dan dipahami dengan baik. Terima kasih.***Pada malam kebakaran itu, Bian sedang melamun merenungi nasibnya. Entah akan sampai kapan dia akan berada di hotel prodeo ini. Kenapa nasibnya begitu buruk? Apakah semesta ingin menghukumnya karena kesalahan serta dosa besarnya pada Tatiana? Tapi kenapa baru sekarang? Kenapa di saat hidupnya dan Tatiana sedang bahagia-bahagianya dan mereka saling sayang satu sama lain?Ah, Bian sangat sedih memikirkan Tatiana yang sedang mengandung anak mereka sendirian. Seharusnya saat ini dia mendampingi Tatiana. Memeluknya setiap malam, mengecupnya sampai puas hingga mereka sama-sama tertidur hingga pagi.Suara teriakan orang-orang tiba-tiba terdengar di telinga Bian. Bersamaan dengan itu bau asap tercium oleh hidungnya, terhirup oleh
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Menjadi Kaum Tipis (Extra Part 5 - Bian & Tia)

Bian sungguh tidak bisa tidur malam ini. Pikirannya menerawang ke mana-mana. Semua ini masih berat untuk diterimanya. Memangnya berapa lama waktu yang dibutuhkan Camila untuk menyelesaikan kasus itu dan membuktikan kalau dirinya tidak bersalah? Lagi pula kenapa harus dengan menggunakan cara seperti ini?Ahh… Bian sungguh tidak suka caranya.Nyaris sepanjang malam itu Bian tidak bisa tidur. Yang ada di pikirannya hanya Tatiana, Tatiana, dan Tatiana. Bian tidak sanggup membayangkan bagaimana kekhawatiran Tatiana saat ini beserta orang-orang terdekatnya. Atau jangan-jangan Camila sudah memberitahu yang lain mengenai keberadaan dirinya?Bian mencoba melepaskan beban pikirannya mengenai Tatiana, calon anak mereka dan keluarganya di Indonesia. Mungkin tidak ada salahnya kalau dia melaksanakan saran Sergio untuk melupakan sejenak tentang apapun yang ada di Indonesia walaupun Bian tahu dia tidak akan mampu melakukan sepenuhnya.***Pagi-pagi sekali Sergio sudah membangunkannya dan mengajak Bi
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Setia Sampai Mati (Extra Part 6 - Bian & Tia)

Satu bulan berlalu. Di sela-sela kegelisahannya Bian mencoba menikmati pekerjaan yang dia lakoni sehari-hari. Bertemu dengan berbagai wanita cantik dan seksi berbagai rupa bukanlah hal yang baru baginya. Namun sejauh ini Bian tidak goyah dan tergoda sedikit pun. Mungkin jarak dan waktu bisa memisahkan mereka saat ini. Namun hati, perasaan dan cintanya hanya untuk Tatiana seorang.Hingga pada suatu siang yang terik di musim panas Bian menerima berita yang membuatnya nyaris tidak bisa bernafas. Seperti mimpi buruk yang menjadi nyata dan merongrong kehidupannya hingga bertahun-tahun ke depan.“Zayn, aku ingin bicara denganmu sebentar,” kata Sergio memanggil Bian yang sedang berada di ruang linen.“Ada apa?” tanya Bian tak bersemangat.“Ke sini sebentar.” Sergio mengajak Bian ke ruangannya.Di dalam hati Bian bertanya-tanya sendiri apa gerangan yang akan disampaikan pria yang banyak berjasa itu padanya.“Silakan duduk dulu!” Sergio menunjuk kursi. Lelaki itu lantas menghela nafas sembari
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Pumpingnya Pakai Cinta ( Extra Part 7 - Davin & Angel)

Memiliki empat orang anak yang masih kecil-kecil dengan jarak yang berdekatan tidaklah mudah. Apalagi di antaranya adalah kembar tiga. Sering kali Davin dan Angel berselisih paham mengenai cara mengasuh dan mendidik anak. Tapi Davin dengan kesabarannya yang tanpa batas selalu tahu caranya menjinakkan Angel yang keras dan buas.Rumah mereka sekarang sudah sepi setelah acara syukuran baby El. Para tamu sudah pulang sejak berjam-jam yang lalu. Tinggallah Angel dengan Davin beserta keempat orang anak mereka dan lima orang lainnya di rumah itu yang empat orang di antaranya adalah baby sitter si kembar dan El Nino, sedangkan seorang lagi adalah asisten rumah tangga mereka.Setelah lelah bermain dan disibukkan dengan acara syukuran El Nino, akhirnya si kembar tiga tertidur. Jika pada siang hari mereka tidur di kamar mereka yang terpisah dengan Davin dan Angel, maka pada malam hari mereka tidur di ruangan yang sama dengan keduanya. Davin dan Angel tidak tega pisah tidur dengan anak-anak merek
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Ngasuh Cucu (Extra Part 8 - Davin & Angel)

Pagi ini Davin sudah bersiap-siap akan berangkat kerja. Sebenarnya Davin masih ingin di rumah menemani Angel menjaga, mengurus, serta merawat anak-anak mereka. Tapi Angel dengan penuh pengertian memberi izin pada Davin untuk menjalani rutinitas seperti biasa. Angel merasa masih sanggup mengurus anak-anaknya apalagi dibantu dengan empat orang baby sitter yang tiap orang menghandle masing-masing satu orang anak.“Pokoknya kalo ada apa-apa kamu telfon aku ya, Dek,” pesan Davin sebelum berangkat kerja. Saat itu Angel sedang membantunya memasangkan dasi.“Tenang aja, Dave, nggak akan ada apa-apa kok,” jawab Angel sambil mengusap dada Davin dari atas hingga bawah mengikuti garis dasi. Angel tidak mau merepotkan Davin, apalagi dengan hal-hal sepele yang masih bisa ditanganinya sendiri. Dia sudah terlalu sering merepotkan Davin. Bahkan menyita banyak waktu istirahat suaminya itu. Hampir setiap malam Davin tidur larut. Kalau bukan untuk menemaninya begadang, ya untuk pumping.“Maksud aku kan k
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Nostalgila (Extra Part 9 - Davin & Angel)

Davin mulai kewalahan ketika anak-anaknya mulai merambat ke depan dan ingin duduk di pangkuannya.“Jiwa, Papa kan lagi nyetir, nanti kita bisa nabrak lho, nak,” ujar Davin saat Jiwa akhirnya berhasil duduk di pangkuannya dan memaksa untuk mengusai setir. Di antara ketiganya Jiwa adalah putrinya yang paling aktif.“Pa, aku awu awa obilnya.”“Iya, Sayang, nanti ya, sekarang lagi ramai.”“Aku uga, Pa, aku uga!” Terdengar seruan dari Sukma dan Raga dari jok belakang yang berebutan ingin duduk di pangkuan Davin yang membuat para pengasuh mereka kerepotan mengendalikannya.Raga yang paling cengeng di antara mereka menangis karena tidak diizinkan mendekati Davin. Sukma serta Jiwa ikut berteriak-teriak yang membuat kepala Davin pusing.“Sama mbak dulu ya, nak, nanti baru sama Papa. Nanti Papa beliin mainan deh.”“Oleee…,” sorak ketiganya dengan lidah cadel mereka setelah dijanjikan Davin. Tidak terhitung lagi entah berapa karung mainan si kecil di rumahnya. Namun bagi Davin tidak masalah. Apa
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

“Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
373839404142
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status