Semua Bab Wanita Yang Menginginkan Suamiku: Bab 391 - Bab 400

418 Bab

Panggilan Dari Masa Lalu

Rei tidak akan pernah tahu kenapa Bian menelepon sebelum menjawab panggilan dari kakaknya itu. maka dia pun segera mengusap ikon answer di layar gawainya.“Hello!” sapa Rei mengawali percakapan.“Rei, ini kamu?”“Iya, Bi, ini aku Rei adekmu, apa kabar?” Rei menyapa Bian dengan ramah dan berusaha membangun suasana hangat.“Kabar buruk,” ucap Bian lugas, tanpa basa-basi yang menguji ketahanan jantung Rei. “Mami sakit, bisa pulang nggak? Lagian sombong amat udah nggak pernah pulang. Mana pake nikah dadakan.”Tawa Rei meledak mendengar celotehan Bian. “Memang apa bedanya kita, Bi? Kamu kan nikahnya juga dadakan,” kata Rei mengingatkan. Rei terpaksa menyeret lagi ingatannya ke masa lalu. Bian yang menikahi kekasih keponakan mereka sendiri. Ahh… mengingat masa silam mau tidak mau dia juga jadi mengenang Tatiana. “Eh bangke, nggak usah bahas masa lalu!”Rei buru-buru sadar situasi dan menyimpan tawanya begitu mengingat berita yang dikabarkan Bian. Dan ternyata Bian tidak berubah, masih su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Dari Hati Ke Hati

Rei memberitahukan rencana kepulangan mereka ke Indonesia pada Lala dan si kecil Noah. Lala menyambut riang rencana tersebut. Sudah sekian lama dia merindukan negara kelahirannya beserta orang-orang yang ada di sana. Camila, Jamie, Bian, Angel, dan terutama Tatiana.“Jadi kita akan ketemu amy Tia lagi, Pa?”“Iya, mudah-mudahan.”“Aku sudah tidak sabar, Pa. Apa kabar mereka sekarang? Aku sangat merindukan Angel dan amy Tia,” ujar Lala dengan mata berpijar. Sekelumit kenangan masa lalu saat di Indonesia dulu berkelabat di depan matanya.Rei tersenyum tipis, merasa ikut senang dengan kebahagiaan yang dirasakan anaknya. “Sabar saja ya, tidak akan lama lagi kita akan bertemu mereka.”“Seperti apa ya Angel sekarang? Kalau amy Tia pasti tambah cantik,” ujar Lala sambil membayangkan kedua perempuan beda generasi yang dahulu sangat dekat dengannya.“Amy Tia itu siapa?” tanya Flo yang juga berada di sana. Saat itu dia sedang menyuapi Noah makan.“Amy Tia itu istri om Bian, Mom. Namanya Tatiana.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Welcome Home

Setelah menempuh penerbangan selama lebih dari dua puluh empat jam, akhirnya Rei dan keluarga tiba di Indonesia. Ini adalah penerbangan pertama bagi Noah yang juga merupakan penerbangan terlamanya. Walaupun sempat rewel karena jenuh akibat lamanya di udara, tapi akhirnya kerewelannya itu bisa diatasi setelah menggunakan berbagai cara.Supir pribadi Jamie Danner yang menjemput Rei dan keluarga ke bandara. “Selamat datang, Pak Rei, saya Tirta, supir Pak Jamie. Saya disuruh menjemput Bapak dan kelarga ke sini.” Lelaki yang Rei kira berusia sekitar lima puluh tahunan itu mengenalkan diri. Rei menyambut tangan Tirta yang terulur padanya. “Halo Pak Tirta, apa kabar? Saya Rei.” “Senang berkenalan langsung dengan Pak Rei,” balas Tirta. Dia baru setahun belakangan bekerja dengan Jamie. Sehingga ini adalah pertemuan pertamanya dengan Rei. Selama ini Tirta hanya mengetahui cerita mengenai Rei dari orang-orang di sekitarnya. Yang dia dengar, Rei adalah lelaki muda yang baik, gagah, ramah, dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Flo vs Tia

“Mi, Tatiana kan sedang promil. Bian juga sudah bilang kalau Tia sedang tidak enak badan. Jadi harap dimaklumi saja, Mi.”“Ada-ada saja alasannya,” balas Camila masih tidak terima.“Mi, sudahlah,” lerai Rei pada Jamie dan Camila yang masih beradu mulut. Rei tidak ingin dengan kedatangannya justru akan menimbulkan masalah baru. “Mi, coba deh lihat, cucu Mami sekarang udah tiga.” Rei mendekatkan Noah pada Camila, tapi anak itu sontak memalingkan muka karena ketakutan melihat sang nenek. Noah yang kemudian menangis membuat Rei kebingungan.“Mommy… Mommy…,” panggilnya pada Flo sambil meronta-ronta dalam gendongan Rei.“Sayang, kamu kenapa?” Flo ikut bingung karena tidak biasanya Noah bertingkah seperti itu.“Coba kamu gendong dia dulu.” Rei memberikan Noah pada Flo.Berada dalam dekapan Flo, Noah masih terus meronta-ronta dan menunjuk ke arah pintu. “Mungkin dia mau ke luar. Coba kamu bawa dia ke luar.” Rei menyuruh Flo mengajak anak mereka menjauh.Semua yang ada di sana sama-sama mema
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Orang-Orangan Sawah

Flo membiarkan Tatiana menggendong Noah yang malam itu menjadi fokus perhatian Angel, Tatiana dan Bian. Anak itu bagaikan anak bungsu keluarga mereka.“My, coba aku yang gendong,” pinta Angel. Dari tadi keinginan itu terus mendesak-desak di hatinya.Tatiana membungkukkan badan, memberikan Noah pada Angel yang tersenyum senang.“Foto aku, Pi!” teriaknya pada Bian.“Sssttt…! Kecilkan suaranya. Nanti telinga adeknya bisa sakit, malu juga sama aunty Flo.” Tatiana memperingatkan pada Angel yang berteriak keras-keras. Tatiana sudah berupaya mendidik Angel sebaik mungkin. Dia mengajarkan Angel agar berbicara dengan lemah lembut dan mengatakan kalau sebagai anak perempuan tidak baik bicara keras-keras dan dengan nada tinggi. Tapi sejauh ini, didikannya belum berhasil. Angel lebih mendengarkan kata-kata Bian dan melakukan apa pun yang disuruhnya.Bian mengeluarkan ponsel dan lantas memotret kebersamaan Angel dan Noah dalam beberapa pose. Angel memeluknya, menciuminya kanan kiri. Tidak ada hab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Aku Akan Memanaskanmu

Malam itu semuanya menginap di rumah Camila. Awalnya Bian dan Tatiana menolak untuk tidur di sana, tapi Jamie yang terkesan memaksa membuat mereka menerima pilihan itu.“Jarang-jarang kita kumpul keluarga kan? Jadi apa salahnya kalo sekali-kali nginap di sini?” Jamie beralasan untuk menahan Bian dan Tatiana. “Angel pasti juga kangen sama Lala, jadi menginaplah di sini dulu. Rei bilang dia nggak akan lama di sini, paling hanya beberapa hari, iya kan, Rei?"“Iya, Pi,” jawab Rei pada Jamie yang bertanya padanya.“Kenapa buru-buru? Nggak mau bawa anak jalan-jalan?” tanya Tatiana. “aku rasa Flo pasti mau keliling Indonesia.”“Iya, tapi mungkin untuk sekarang hanya keliling Jakarta. Kapan-kapan kami akan ke sini lagi soalnya waktu Rei terbatas, sudah terlanjur tanda tangan kontrak pekerjaan,” jelas Flo menerangkan.“Sayang sekali ya,” kata Tatiana menyesalkan.“Bagaimana lagi, sudah keadaannya begitu,” balas Flo menimpali.“Nggak bisa ya, Rei, pekerjaannya dibatalkan atau ditunda?” Kali in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Modus

Pagi-pagi sekali Flo sudah bangun. Meskipun bukan berasal dari Indonesia, tapi dia sangat paham dan mengerti adat ketimuran. Rei yang memberitahu dan mengajarkannya. Keluar dari kamar, Flo menuju dapur. Di sana dia melihat Tatiana yang sedang memasak. Sedang asisten rumah tangga Camila sibuk membersihkan rumah.“Selamat pagi, ada yang bisa aku bantu?” Tatiana yang sedang mengiris bawang sontak menoleh mendengar suara serak khas bangun tidur milik Flo.“Pagi, Flo, bagaimana tidurmu tadi malam?”“Tidurku nyenyak. Ternyata di sini sangat menyenangkan.”“Syukurlah kalau begitu.” Tatiana tersenyum tipis, sementara Flo berjalan mendekatinya. “Sedang memasak apa?” tanya Flo saat melihat nasi putih di dalam wadah.“Nasi goreng, i mean fried rice.”“Ooo, kadang Rei juga memasaknya untukku dan anak-anak,” ujar Flo menjelaskan. “Kenapa kamu tidak memasaknya sendiri?” tanya Tatiana ingin tahu.“Rei pernah mengajarkannya padaku tapi rasanya tidak seenak buatan dia.” Tatiana tertawa. “Kenapa bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Suami Yang Selalu Membela istrinya

Pagi itu semua berkumpul di ruang makan. Mereka mengelilingi meja persegi yang di atasnya sudah tersaji menu untuk sarapan pagi. Layaknya sebuah keluarga yang utuh, harmonis dan bahagia, Bian dan Tatiana duduk dengan Angel di sebelah Bian. Sedangkan Rei dan Flo duduk berdampingan. Si bungsu Noah duduk di sebelah Flo dan Lala di paling ujung.Masing-masing berada di dekat pasangannya. Sementara itu jamie dan Camila yang kesehatannya sudah berangsur pulih ikut bergabung dengan mereka di meja makan.“Tadinya aku mau antar makanan untuk mami ke kamar, tapi syukurlah Mami sudah bisa duduk.” Tatiana membuka obrolan pagi itu.“Jadi kamu suka kalo Mami sakit-sakitan?” sergah Camila. Walaupun dia tetap di tempat duduknya tapi matanya seperti akan berlari mengejar Tatiana.“Mi, nggak bisa ya kalo Mami ngomongnya baik-baik? Tia kan nggak tuli, Mi, nggak perlu ngomong keras-keras kayak gitu,” sela Bian menengahi, membela Tatiana. Bian adalah orang pertama yang berada di garda terdepan saat istrin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

Gracias, Mi Amor

Time flies…Tiga bulan berlalu sejak kunjungan ke Indonesia. Walaupun terbilang singkat tapi begitu berkesan dan sangat membekas di ingatan, terutama bagi Flo. Selain makanannya yang enak-enak, yang tidak bisa dilupakan Flo adalah keluarga Rei dengan berbagai pola absurdnya. Mulai dari Camila, mertuanya yang bawel, Bian, kakak iparnya yang suka mengumpat namun sangat sayang pada istrinya, hingga Angel si kecil pemberani dan percaya dirinya yang tinggi. Semuanya mempunyai kesan masing-masing di hati Flo.“Nanti mungkin aku pulang agak malam,” ucap Rei pagi itu.“Tidak apa-apa,” sahut Flo. Dia sudah terbiasa tinggal dengan Noah seharian serta asisten rumah tangga mereka.Iya. Flo memutuskan untuk mengabdikan diri sepenuhnya menjadi istri dan ibu rumah tangga yang baik. Mengurus suami serta anak-anak. Sedangkan untuk pekerjaan rumah Rei tidak mengizinkan Flo melakukannya. Mereka menggunakan jasa asisten rumah tangga sepenuhnya.Selesai sarapan, Rei masuk ke kamar melihat jagoan kecilnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

Epilog (Yo Te Amo)

“Happy anniversary, mi amor…” Rei mengecup kening Flo lembut dan penuh cinta. Sementara Flo memejamkan mata, menikmati sentuhan Rei di kulit eksotisnya.Kecupan Rei pindah ke bibir sensual milik Flo, lalu merambat turun dan berakhir di perutnya yang buncit. Lama Rei membungkuk di sana dan mengelus-elusnya. Sedangkan Flo mengulas senyum sambil mengusap rambut Rei.“Hello, baby, ini Papa. Masih betah berada di sana? Papa sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu. Kapan kamu akan ke luar, sayang?” Rei menempelkan telinganya di perut Flo dan mengajak calon anak mereka berkomunikasi. Rei langsung disambut oleh tendangan-tendangan keras dari dalam sana yang membuat Flo mengaduh karena kesakitan, namun Rei tersenyum karena si baby meresponnya.Puas mengajak anaknya berkomunikasi, Rei berdiri, kembali mengecup kening Flo yang tersenyum padanya.“Kuat berdansa denganku?” tanya Rei, kalau saja istrinya tidak sanggup berdiri lama-lama. Saat itu usia kandungan Flo sudah memasuki bulan kesembilan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
373839404142
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status