Miu Yue duduk tegap di atas kudanya, sorot matanya tak lepas dari rumah beroda yang perlahan menjauh, menembus cakrawala Oasis Merah. Gurun yang tadinya tampak begitu luas kini terasa sempit oleh perasaan yang berkecamuk dalam dirinya. Rumah beroda itu semakin mengecil, hingga akhirnya hanya menjadi titik di kejauhan. Perasaan pedih seperti dicubit keras merambat dalam dadanya.“Jenderal Miu,” suara lembut memecah lamunannya. Sosok wanita berhanfu putih berdiri tak jauh darinya, menyisir angin gurun yang membelai wajahnya.Miu Yue menoleh, berusaha menyunggingkan senyum, meski hambar. “Nona Dongfang, kenapa Anda tidak ikut bersama mereka?” tanyanya dengan suara yang sedikit bergetar, matanya mengamati wanita di depannya yang tampak seolah tidak terpengaruh oleh suasana.Dongfang Yu, wanita cantik berwajah tenang itu, tersenyum samar. “Arah dan tujuan kami berbeda,” jawabnya, suaranya selembut tiupan angin yang membawa debu pasir. “Namun, kami sudah sepakat untuk bertemu di Kota Yuzhu.
Last Updated : 2025-01-22 Read more