All Chapters of Hasrat Big Boss: Dari Upik Abu, Jadi Milikmu : Chapter 131 - Chapter 140

172 Chapters

Mengkambinghitamkan Lalita

Dua hari setelah menikah, Damar dan Kania terbang ke negara gingseng. Selain bulan madu Damar juga ingin mengunjungi sang papa. Kerinduan yang masih belum terpuaskan memutuskan dia dan Kania memilih negara gingseng menjadi tujuan bulan madu mereka. "Sayang kita hanya dapat cuti sepuluh hari jadi bulan madu kita hanya seminggu saja." Ujar David saat dia dan Kania mengemas barang. "Iya Mas, " sahut Kania. "Tapi ngomong-ngomong, gimana banjirnya? apa sudah surut?" Pria itu berharap jika istrinya sudah bisa diunboxing ketika di negara gingseng nanti. "Belum surut Mas." Jawab Kania sambil tertawa. Seketika Damar melemas, dia sudah tidak sabar merasakan nikmatnya malam pertama. "Ya sudah." Hanya dua kata pasrah yang mampu Damar ucapkan. ##### Menjelang siang, Lalita sudah berkutat di dapur untuk membuat bubur. Bubur ini rencananya akan diberikan ke Kakek karena pria tua itu sedang tidak enak badan. Lili yang baru turun nampak heran melihat Lalita menyajikan bubur.
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Senjata Makan Tuan

Lalita sangat shock mendengar bayi Lili meninggal, dia memeluk Arga dengan erat bahkan wanita itu menangis. Arga pun menenangkan istrinya, "Sudah jangan menangis ini semua sudah takdir Lili dan bayinya." Tak berselang lama suster membawa Lili keluar, wanita jahat itu terlihat sedih. "Lili." Lalita menatap Lili. Tapi Lili justru membuang mukanya, terlihat sekali kebencian di wajah wanita itu. "Mohon maaf, pasien dirawat di ruang kelas berapa?" Tanya suster. "Ruang VVIP." Seketika Lalita menyahut. Suster mengangguk lalu meminta suster lainnya untuk segera menyiapkan ruang VVIP. Arga dan Lalita ikut ke ruang VVIP rencananya Lalita akan menemani Lili. Disaat seperti Lili pasti memerlukan seorang teman, pikirnya. "Lili kamu yang sabar." Dengan lembut Lalita memberikan supportnya kepada Lili. Namun bukannya berterima kasih Lili justru berteriak dan meminta Lalita pergi. "Tidak udah sok baik, aku tahu kamu lah yang membunuh anakku!" Wanita itu histeris. Arga segera meme
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Lili Pulang

Damar dan Kania begitu menikmati bulan madu mereka, meski belum bisa unboxing tapi Damar sudah sangat bahagia. "Aku beruntung karena Tuhan telah menciptakan bidadari cantik untukku." Gombalan Damar membuat Kania melambung. Pipi wanita itu juga memerah. "Ih kamu tuh bisa aja Mas." Tangan Kania mencubit kecil perut Damar. "Aduh kok ducubit sih Sayang." Damar pura-pura kesakitan. Kania memeluk suaminya tersebut. Begitulah Damar. Ketimbang Arga, Damar jauh lebih dewasa. Pria itu selalu memiliki cara untuk membuat Kania ke awan. Selama di Korea, Damar dan Kania tidak banyak keluar mengingat di negara tersebut tengah turun salju. Banyak alat transportasi yang berhenti operasi karena sering terjadi badai. Namun Damar dan Kania cukup senang terlebih Damar karena bisa setiap hari bersama sang Papa. ###### Di rumah sakit, Lili bersiap untuk pulang. Keadaannya sudah cukup baik, luka operasi juga tidak ada masalah jadi pihak rumah sakit sudah mengijinkannya pulang. Wanita i
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Lahirnya Penerus Keluarga Winata

Lili sangat ketakutan, sebelum keluarga Winata melaporkannya ke pihak berwajib wanita itu ingin mencari cara agar bisa pergi dari rumah mewah itu. Meski perutnya masih belum sepenuhnya sembuh, Lili sudah mengendap-ngendap berusah keluar dari rumah. Usahanya berhasil, dia kini telah keluar dari rumah Arga. Wanita itu berjalan di heningnya malam, ingin sekali berhenti dan istirahat namun dia takut jika orang-orang keluarga Winata menemukannya. Karena kelelahan hampir saja dia tertabrak oleh mobil. Segera pengemudi itu keluar. "Kamu tidak apa-apa?" tanyanya. Pria itu nampak menatap Lili, melihat tubuh serta wajah Lili yang lumayan membuat pria itu tersenyum. "Tidak apa-apa." Sahut Lili. "Kamu mau kemana malam-malam begini?" Pria itu kembali bertanya. Lili menggeleng, dia sendiri tidak tau mau kemana. "Bagaimana jika kamu ikut denganku." Pria itu menawarkan jasa kepada Lili. Dengan segera Lili mengiyakan tawaran pria itu. Di dalam mobil, Lili menceritakan kesiala
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Cemburu Lagi Sama Rangga

Tak selang lama, Arga datang dengan membawa makanan yang dia beli, melihat Rangga dan Lalita mengobrol membuat cemburu pria itu datang. "Rangga kamu ngapain kesini?" tanya Arga dengan raut wajah marah. "Menjenguk Lalita dan anak kamu." Jawab Rangga santai. Meskipun Rangga tahu jika Arga kesal tapi pria itu tak menggubris sahabatnya, lagipula Lalita masih sakit mana mungkin dia macam-macam. Arga segera mengambil kursi dan duduk di sisi sebelahnya. "Sayang makan dulu." "Aku sudah kenyang Mas tadi Mas Rangga bawakan makanan." Sahut Lalita dengan tersenyum. "Buat nanti aja ya Mas." Sambungnya. Tangan Arga mengepal, hatinya kesal mendengar panggilan Lalita kepada Rangga. "Sejak kapan kamu memanggil nya Mas?" tanya pria itu. "Sejak tadi Mas." Cicit Lalita takut-takut. Rangga yang melihat Lalita ketakutan turut berkomentar. "Arga sudahlah jangan marah, lagipula kan hanya panggilan saja." Pria hangat itu mencoba menenangkan sahabatnya yang dingin itu. "Iya Mas, kan benar a
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Unboxing Juga

Buru-buru Lili bersembunyi di pundak pria di sampingnya sementara Arga dan Lalita menatapnya dengan tajam. Tangan Arga mengepal, ingin sekali dia memberi pelajaran kepada Lili tapi tangan Lalita mencegahnya, banyak ibu-ibu hamil yang ingin kontrol, menegur atau memberi pelajaran Lili di sini bukanlah ide yang baik. "Kita pulang saja Mas, biar dia mendapatkan balasan atas perbuatannya." Ujar Lalita. Di rumah para pelayan menyambut datangnya anggota keluarga Winata yang baru. Pesta kecil pelayan siapkan. Lalita sangat bahagia, kini lengkap sudah kebahagiannya. Ibu Lalita juga turut hadir untuk menyambut cucunya. Sementara itu Damar dan Kania yang baru kembali dari bulan madu juga datang untuk menyambut baby Arcello. "Handle semua pekerjaan di kantor Damar." Pria itu meminta sang asisten untuk menghandle urusan kantor. "Baik Pak." Sahut Damar. Entah berapa banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan hari ini. "Bagaimana Bulan madu kalian, sukses kan." Lalita yang baru da
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Dijual

Tak terasa sudah sebulan berlalu, keadaan Lili sudah cukup membaik dan ini membuat Radit tersenyum licik menatapnya. "Keadaan kamu sudah cukup baik Lili sudah waktunya kamu bekerja." Ujar Radit. "Baik, tapi kerja dimana? aku bingung mau kerja dimana." Wanita itu bingung harus kerja dimana sementara dia hanya lulusan D2 saja. "Tidak perlu bingung, aku yang akan atur." Sahut Radit. "Kantor mana? bagian apa aku?" Dengan penasaran wanita itu menetap Radit yang justru kembali tersenyum licik. "Setelah aku bawa kesana kamu akan tahu." Pria itu menenggak minuman yang dia bawa. Lalu kemudian dia dengan berani meminta Lili untuk melayani hasrat biologisnya. Lili yang sudah memendam perasaan lebih mengiyakan kemauan Radit dan bahkan dengan senang hati menyerahkan tubuhnya. Sebulan tinggal bersama tentu Lili masih belum tahu peringai pria itu hingga malam ini jelas semua. Ketika berhubungan Radit sedikit kasar, bahkan tangannya kerap kali memukul wajah Lili. "Radit sakit!" Protes Lili.
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Gibah

Seharian Lili menangis di kamar, wanita itu enggan menjadi wanita penghibur. "Lepaskan aku!" Teriaknya. Sekeras apapun dia berteriak, tidak akan ada yang menolongnya. Sesaat kemudian wanita menor yang lebih dikenal dengan panggilan Mami itu datang. Dia membawa baju untuk Lili. "Mau sampai kapan kamu akan menangis!" Terlihat apabila si Mami marah. "Lepaskan aku." Lili terus meminta untuk dilepaskan. Mami kembali menampar Lili, dia memaksa Lili untuk memakai pakaian yang dia bawa. "Pakai cepat atau lihat saja apa yang akan aku lakukan!!!" Tatapannya sangat tajam membuat Lili ketakutan. Anggukan kecil dia tunjukkan kemudian. "Bagus, kalau begini kan enak. Dengar! Aku tidak butuh tangismu Lili, yang aku butuhkan saat ini adalah uang yang kamu hasilkan dari melayani tamu." Wanita itu kembali memelotot. Ketika Lili melihat pakaian yang dibawa Mami, sontak kepalanya menggeleng. "Ini pakaian apa! aku tidak mau memakainya!" Tolak nya dengan nada tinggi. Wajah Mami sudah merah pada
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Pria Aneh

"Mas aku lelah." Kania yang bekerja malam ini tampak kelelahan. Senyuman licik tersungging di bibir Damar. "Lain kali gibah suami ini maka akan aku hukum tujuh hari tujuh malam." Ujar Damar. Kania tertawa, mana ada hukuman ranjang tujuh hari tujuh malam, baru tiga puluh menit saja kadang udah encok urat dan pegal-pegal. Kini gantian Damar yang bekerja sementara Kania menerima kenikmatan di bawah. Hal yang serupa terjadi di ranjang Lalita dan Arga, wanita itu juga dihukum suaminya untuk memimpin di atas. "Mas kapan aku turun?" Tanya Lalita yang sudah kelelahan. "Baru berapa menit sudah lelah?" Arga melihat jam tangan yang masih dia pakai. "Tapi memang sudah lelah Mas." Sahut Lalita menghentikan aktivitasnya. "Tadi ketika menggibah kalian semangat sekali." Ujar pria itu yang membuat Lalita malu. "Maaf Mas, lagipula sikap kamu dulu emang menyebalkan sekali." Lalita menundukkan kepala. Arga menghela nafas. Kini Arga yang memimpin di atas karena dia akan mengejar pelepasannya.
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Harus Diancam Dulu

Baby sitter yang biasanya membantu Lalita mengurus Arcello tiba-tiba pamit pulang kampung, hal itu dikarenakan ibunya di kampung meninggal. Tak tanggung-tanggung cuti yang diajukan sampai empat puluh hari. Awalnya Lalita menolak pengajuan cuti yang lama itu tapi baby sitter itu tidak masalah jika dirinya dipecat karena acara ibunya jauh lebih penting. Berhubung Arcello sudah sangat cocok maka Lalita tidak memiliki pilihan lain selain memberikan cuti. Budaya kematian di desa biasanya akan ada acara selama empat puluh hari ke depan, inilah yang membuat baby sitter itu cuma lama. Hari pertama tanpa baby sitter Lalita agak kewalahan karena Arcello agak rewel. Dari pukul delapan sampai pukul dua belas dia dan Arga harus begadang karena anaknya tidak mau tidur. Arga memutuskan tidur dulu karena besoknya dia harus bekerja. Dua jam berlalu, tapi Arcello masih belum mau tidur. "Sayang ayo tidur, mama mengantuk." Dengan lembut dia meminta Arcello untuk tidur. Bayi itu m
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status