Home / Rumah Tangga / Istri Rahasia CEO Dingin / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Rahasia CEO Dingin: Chapter 81 - Chapter 90

94 Chapters

Bab 81. Kepergian Mu

Barra panik karena Ayang menutup mata dan dokter yang keluar kembali masuk dan memeriksa Ayang dan ternyata Ayang sudah tiada. Dia sudah tidak kuat lagi. Dia rapuh dan dia tidak ingin bertahan dan Ayang sudah bahagia melihat bayinya dan nama putranya. Ayang pun pergi meninggalkan putranya dan Barra juga semua kenangan yang pernah dia rasakan. Ayang sudah tidak sabar untuk bertemu kedua orang tuanya di sana. "Maaf, Nona Ayang sudah tiada. Dia tidak mampu melawan sakitnya, dia sudah berpulang," jawab Dokter dengan suara sendu. Berita duka yang disampaikan oleh Dokter membuat Barra terdiam dan dia tidak bisa berkata-kata. Ayang meninggalkan dia. Dan apa yang harus dia lakukan sekarang, apa dia akan menangis? Xavier menangis dia menjerit. Xavier kehilangan ibunya dia menjerit dipelukkan Nyonya Anjani. Nyonya Anjani juga menangis dan dia juga berusaha menenangkan cucunya. "Cup cup, sudah ya. Jangan menangis, Sayang. Xavier anak baik kan? Jadi, Nenek harap kamu jangan bersedih lagi, ad
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Bab 82. Tuan Beruang

"Iya, di sini kata Kakak di sampingnya iti yang aku dengar dan dia katakan. Tidak mungkin aku salah," ungkap Kevin membuat Mike dan Maya juga sangat supir menganggukkan kepala mendengar perkataan dari Kevin. Kevin membuka pintu dan membawa masuk orang yang mereka tabrak tersebut. Xavier tidak tahu kalau ketiganya termasuk sang supir membawa orang yang ditabrak masuk. Dia berpikir mereka semua sudah masuk. "Sudah?" tanya Xavier dengan suara datar kepada mereka yang tadi dia perintahkan untuk menyingkirkan orang yang mereka tabrak. "Sudah!" seru mereka berempat. "Ya sudah masuk, aku mau istirahat di villa saja," ujarnya mengatakan ingin ke villa. Pulang terlalu jauh, jadi dia memutuskan untuk pergi ke villa baru besok dia ke kantor untuk metting. Mereka pun masuk dan tatapan keempat terlihat aneh. Mereka takut untuk mengatakannya tapi Maya melihat ketiganya panik dan ketakutan memberikan kode untuk masuk lebih dulu dengan gerakkan mulutnya. Melihat Paman Maya meminta mereka masuk,
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Bab 83. Gugup Ya

"Kakak, kamu pegang itu dia," cicit Kevin yang akhirnya mengetahui kenapa wajah kakaknya berubah seperti itu dan tentu saja itu membuat wajah Xavier merah padam. "Wah, you menang banyak. Harusnya, you nikahi dia, jangan you seperti itu, habis you pegang you tinggalkan dia. You emang nakal," goda Maya dengan alis yang dinaikkan ke atas hingga membuat semuanya tertawa geli. Apa lagi saat ini wajah Xavier berubah menjadi merah padam. Benar yang dikatakan Kevin dia memegang gunung kembar milik wanita ini dan setan merasuki dirinya hingga tanpa sadar Xavier meremasnya. Yang dia lakukan seketika terhenti mendengar ledekan dari mereka semuanya dan Xavier yang anti wanita akhirnya termakan omongan sendiri. Xavier kembali meletakkan wanita itu ke sisinya dan merapikan jasnya. Xavier melirik ke arah pamannya, Boni, Kevin dan Mike yang masih saja tersenyum dan tertawa menggodanya. "Bawa ke rumah saja," jawab Xavier singkat membuat mereka terdiam dan memandang ke arahnya. "Tunggu dulu, you k
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

S2 Bab 84. Kakak Kamu Lucu

Tidak ada yang berbicara sama sekali, mereka terdiam saat dokter datang ke tempat mereka dan sekarang menunggu hasil dari dokter tersebut. Mereka tidak sabar untuk menunggu kabar dari dokter apa yang terjadi dengan wanita tersebut. "Ada apa? Apa yang terjadi dengan dia, dia baik-baik saja kan?" tanya Xavier dengan tatapan mata tajam ke arah dokter yang melemparkan senyuman ke arahnya. "Dia terluka di pelipis sudah di cek dan dia tidak ada masalah apapun, jadi kalian jangan khawatir ya, semua baik-baik saja," jawab dokter mengatakan kalau wanita tersebut baik-baik saja. Mendengar apa yang dikatakan oleh dokter tersebut, mereka hanya bisa menganggukkan kepala dan Xavier memperlihat wajah tenang karena menurut dirinya tidak ada yang perlu dia takuti dan disalahkan. Xavier memandang ke arah Mike, Kevin, Paman Maya dan Boni, mereka tersenyum karena wanita itu tidak terlalu parah. Mike yang tidak percaya langsung bertanya kembali."Apa benar yang Anda katakan dokter, kalau wanita itu ba
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

S2 Bab 85. Cerewet

"Tidak tau, aku harap Nenek dan kakek tidak tau. Kalau pun tau ya sudah katakan saja. Toh, aku hanya meneruskan Mafia Daddyku. Daddymu juga tau kalau kita ini terlibat dalam urusan mafia?" tanya Xavier kepada Mike, Kevin. Kedua orang tersebut adalah keturunan dari Mafia sama seperti dirinya ayah mereka bertiga berteman dan sama-sama mendirikan mafia walaupun beda tapi sekarang mereka bergabung. "Ayahku, mengatakan jika jadi mafia jangan terlihat sekali, kalau perlu dirinya tidak tau." Mike duduk dan memandang kakaknya yang masih berdiri memandang wanita tersebut. Dia bicara dengan mereka tapi matanya masih fokus dengan wanita yang pingsan tersebut."Sudahlah, kakak. Jangan seperti itu, lihatlah, kamu terlalu serius dengan wanita itu hingga bicara pun masih memandang dia. Apakah, kamu tidak pernah melihat wanita ya? Kalau tidak, lebih baik kamu segera nikahi dia," sahut Mike kesal dengan kakaknya itu. "Kalau you mau, jadikan dia istri rahasia you. Agar siapapun tidak ada yang tau,"
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

S2 Bab 86. Ini Aneh, Kakak

Saat ini mereka duduk dengan tenang dan tidak ada yang berbicara sama sekali. Mereka duduk dengan tenang dan tidak ada berani untuk protes. Hanya suara dentingan yang terdengar di telinga mereka. "Kalian antar dia, ke rumahnya. Aku yakin dia sudah sehat. Kamu ikut mereka, jangan membantah!" seru Xavier kepada wanita tersebut. "Kakak, kenapa kita tidak antar dia bersamaan, aku akan ke perusahaan hari ini. Ada rapat, Daddy marah padaku karena tidak pernah rapat, jadi kita pergi bersama saja, baru kakak antar aku ke perusahaan, bagaimana?" tanya Mike kepada Xavier. Xavier menghela napas, dia menatap ke arah wanita yang saat ini menundukkan kepala. Akhirnya, dia menganggukkan kepala ke arah Mike. Mike tersenyum karena Xavier akhirnya mau ikut dengan mereka. "Nona, bersiaplah, kita semua akan mengantar kamu pulang ke rumah," ucap Kevin kepada sang wanita yang saat ini menganggukkan kepala ke arah Kevin. Xavier segera berdiri, di susul dengan yang lainnya. Wanita yang ditabrak oleh Bon
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 87. Kakak Serius

"Jangan sentuh calon istriku! Jika sampai, kamu sentuh dia, maka aku akan buat kamu lenyap. Dan kalian, jika kalian hina dia, tempat ini aku hancurkan!" ancam Xavier dengan cukup tegas dan raut wajahnya datar terlihat jelas kearoganan di wajah Xavier. Mendengar perkataan Xavier, membuat mereka terdiam dan tidak ada yang berani mengeluarkan suara dan tentu saja itu membuat mereka mundur. Sedangkan, pria yang saat ini jatuh dibawah dengan mulut mengeluarkan cairan merah hanya bisa diam dan tidak berkutik. Dia takut melihat Xavier dan yang lainnya. "Kalian bubar sana, jika sampai kalian masih menganggu dia. Maka, Tuanku ini akan melakukan apa yang tadi dia katakan. Sekarang, bubar kalian dan kau juga. Jika sampai aku melihatmu di sini. Sana pergi!" usir Kevin dengan suara besar dan datar. Kevin mengusir mereka semuanya dari tempat ini dan mereka lari tunggang langgang. Xavier memandang wanita yang tadi dijadikan bahan cacian. Wanita tersebut menundukkan kepala ke bawah tentu saja yang
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

S2 Bab 88. Keputusanku

Xavier benar-benar malu dan setelah terjadi drama dirinya segera pergi berganti pakaian. Dia melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dan sekarang dia berada dikantor catatan sipil bersama wanita yang akan dia nikahi. Siapa lagi, kalau bukan Puti. Puti saat ini, pasrah dan dia tidak tau harus kemana. Saat dia masih di rumah, para sepuh di kawasan rumahnya mengusirnya. Xavier sudah menjelaskan tapi tetap tidak mau begitu juga dengan yang lainnya. Akhirnya, Xavier memilih menikah dengan dia. "Kalian dengar baik-baik. Kalian sudah salah berurusan dengan kami. Termasuk, kakakku itu. Dia akan menghabisi kalian dan kau provokator akan hancur dilenyap tak bersisa," ancam Mike yang kesal karena menghina kakaknya juga wanita itu. Terlebih lagi, pria yang tadi ingin merampas uang Puti dia memanggil bala bantuan dan entah apa yang dia hasut ke pria tua yang katanya dia adalah tetua di wilayah ini. Sehingga saat ini, mereka semua terpojok. Xavier terlihat tampan, dia gagah dan berkarisma serta
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

S2 Bab 89. Mom, Dad Maafkan Aku

Xavier membawa Puti ke rumahnya, rumah yang harusnya dia siapkan untuk istrinya kelak bersama keluarga tapi kini dia membawa wanita yang sudah dia nikahi. Apakah dia disebut istri? Ya, dia istri dan tentu saja itu membuat Xavier harus membawanya ke sana. Untuk mempunyai anak? Apakah dia akan berhubungan dengan wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya? Entahlah, dia tidak tau itu. "Kakak, kita sudah sampai. Kakak kenapa melamun? Apa kakak ingin kita cari tempat lain?" tanya Kevin menoleh ke arah kakaknya yang melamun. "Tidak, aku tidak melamun. Ayo, kita pergi sekarang, eh maksudnya ayo turun sekarang!" ajak Xavier kepada Kevin dan yang lainnya untuk ikut bersama dirinya. Kevin, Paman Maya dan Puti ikut turun. Boni juga ikut turun, dia membawa barang Nona Xavier. Ya, sekarang bosnya itu sudah mendapatkan kekasih dan dia akan menghormati wanita tersebut. "Ayo, kakak. Silahkan masuk, jangan sungkan. Ini rumahmu, bukan begitu, Kakak?" tanya Kevin melirik ke arah Xavier. Kevin tau
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

S2 Bab 90 . Mulai Menghangat

Mike masuk ke dalam ruangan Xavier dia tidak menyangka kalau kakaknya menangis. Bukan hanya kakaknya saja, tapi juga semuanya siapa lagi kalau bukan Kevin dan Paman Maya. "Kami agak melo hari ini, ayo kita pulang!" ajak Kevin menyudahi semuanya. Paman Maya juga ikut melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. Dia tidak suka jika Xavier terlalu larut dalam kesedihan. "You kenapa ke sini? Apa you tidak pulang ke rumah langsung ya?" tanya Paman Maya kepada keponakannya itu. Mike geleng kepala ke arah Paman Maya. "Tidak, aku mau pulang dengan kalian. Kebetulan, aku lewat di sini ya sudah mampir. Kalian mau kemana lagi? Kalian mau pulang?" tanya Mike. "Ngak, kami mau mancing. Ikut?" tanya Kevin ke Mike. Mike membolakan matanya, dia tau arti kata Kevin itu apa. Xavier berdiri dan dia mengikuti mereka untuk pulang. Tidak ada pembicaraan selama dijalan. Boni mengantar Mike, Kevin dan terakhir Paman Maya baru Xavier yang terakhir. "Tuan, besok weekend. Saya izin mau pergi dengan t
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status