Semua Bab Istri Rahasia CEO Dingin: Bab 61 - Bab 70

94 Bab

Bab 61. Belum Malam Pertama

"Kenapa kamu gugup, apa kalian mau bulan madu? Jangan dia masih hamil maksudnya masih muda kehamilannya, jangan macam-macam kamu ya, cukup satu macam saja," ucap Nyonya Anjani sedikit mengancam Barra untuk tidak menyentuh istrinya. Barra berdecih mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya. "Aku tau, tidak perlu disampaikan. Ya sudah, ayo kita makan dulu, atau Mama dan Papa mau pergi ke apartemen untuk istirahat?" tanya Barra. "Ikut saja, sekalian kamu traktir kami. Ayang, selamat ya. Jaga diri dan kandungan kamu juga jangan biarkan dia memaksa kamu untuk melayani dia, bantah saja atau tolak, Mama tidak marah kalau dia marah kasih tau Mama ya, nak. Ya sudah, ayo kita pergi sekarang," ajak Nyonya Anjani kepada menantunya. Mendengar apa yang dikatakan oleh Nyonya Anjani, Ayang hanya menganggukkan kepala. Dia senang mertuanua baik kepada dirinya. Ayang berjalan bersama mertuanya, sedangkan Barra jalan bersama dengan ayahnya. "Tunggu, i mau ikut kalian. Kenapa meninggalkan i!" teriak May
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-23
Baca selengkapnya

Bab 62. Malam Pertama Arya dan Kitty 21+

Arya dan Kitty yang saling memandang satu sama lain tertawa bersama. Arya menarik Kitty dalam pelukkannya. Dirinya mengecup kening Kitty dengan lembut dan dirinya benar-benar ingin memberikan yang terbaik buat Kitty. "Kamu memang nakal, siapa yang mengajarkan kamu seperti ini, hmm? Ayo katakan, apa si pinky boy itu?" tanya Arya dengan lembut. Kitty menganggukkan kepala dan dirinya meletakkan kepalanya di kening Arya. Arya melihat bagaimana manjanya Kitty merasakan hangat yang belum pernah dia rasakan. Selama ini dirinya selalu kerja dan kerja sekarang dengan adanya Kitty dan manjanya Kitty membuat dirinya enggan untuk bekerja. "Kenapa denganmu? Apa kamu tidak suka aku manja? Maya katakan padaku, kalau aku harus menggodamu lebih dulu. Biar kamu tergoda dan aku akan lebih disayang, gitu katanya," ucap Kitty mengakui kalau dia diminta oleh Maya untuk menjadi wanita penggoda untuk suaminya. Mendengar perkataan Kitty membuat Arya geleng kepala. Dia tidak tau kenapa bisa Maya mengatakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Baca selengkapnya

Bab 63. Rencana Busuk Zanna

Kebersamaan Arya dan istrinya terjalin cukup mesra. Kitty mengatakan jika dia pun mencintai Arya. Pengakuan dari Kitty membuat Arya senang dan dia tidak menyangka kalau Kitty menyukai dirinya dan dia ingin Kitty selalu bersama dirinya. Di apartemen lain, Zanna masih duduk memandang ke arah jalanan yang ramai dengan kendaraan yang lalu lalang. Orang tua Zanna kasihan dengan anaknya. Mereka tidak menyangka jika Zanna diperlakukan seperti itu dengan Barra. "Pa, anak kita disiksa batinnya. Dia benar-benar terluka dan dia sepertinya stres, Pa. Mama tidak mau sampai Zanna anak kita dibuang atau ditinggalkan oleh Barra. Papa dengar yang dikatakan besan kita itu, mereka sudah tau dan mereka tidak marah malah merestuinya, Mama tidak mau itu terjadi, Mama nggak mau, Pa," ucap Ibu Zanna yang sedih melihat Zanna yang termenung. Mereka berdua tidak mau menganggu Zanna, mereka tau kalau Zanna butuh ketenangan dan mereka ingin Zanna mengambil keputusan yang tepat agar Zanna tidak dicampakkan oleh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

Bab 64. Wanita Hina

Barra yang sudah sampai di tempat yang dijanjikan segera berjalan menuju pintu masuk bersama dengan Ayang. Jangan tanyakan bagaimana kondisi Ayang saat ini. Jantungnya degdegan dan dirinya benar-benar sangat takut jika terjadi sesuatu. Barra menoleh ke arah Ayang yang saat ini terlihat gugup dan takut. Wajar dia takut, toh dia selama ini dianggap jahat dan dia tidak mungkin bahagia dengan anggapan orang lain. "Jangan takut, semua akan baik-baik saja. Jangan pernah memikirkan apapun dan ingat, semuanya tidak seperti yang kamu pikirkan. Zanna orangnya baik, dia tidak akan memakimu dan marah. Ya, walaupun marah sedikit tapi tidak over marahnya. Dan yang terpenting ada aku yang selalu menjaga kamu," ucap Barra meyakinkan Ayang kalau dia akan baik. Mendengar apa yang dikatakan oleh Barra, Ayang tersenyum kecil. Dia hanya menganggukkan kepala dan tidak terlalu banyak protes dirinya hanya bisa tersenyum kecil. Saat di dalam, tidak ada siapapun yang mereka temui. Barra menunjuk ke arah mej
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

Bab 65. Bersiap Saja

Mendengar apa Zanna katakan membuat Barra kesal dan dia menatap ke arah Ayang yang saat ini terlihat gugup dan menggelengkan kepala. Melihat situasi menguntungkan baginya, Zanna lagi-lagi mengatakan apa yang ingin dia katakan. Dia harus menghasut Barra karena saat ini Barra sudah terpancing sedikit. "Kamu kalau memang tidak menyukaiku tidak apa-apa, tapi jangan hina aku. Aku sudah ikhlas suamiku mendua dan memilihmu dan ikhlas mendapatkan bayi darimu, tapi tidak seperti ini, kamu memperlakukanku. Aku bisa kok mendapatkan bayi. Mungkin selama ini, Tuhan saja yang belum bisa memberikannya kepada aku dan Barra," ucap Zanna yang mulai berakting mengungkapkan kesedihannya.Barra memandang ke arah Zanna. Dia tidak menyangka kalau Zanna mengatakan itu. "Maafkan aku, Zanna. Karena aku menduakanmu, aku akan berlaku adil, kamu jangan khawatir. Ayo aku antar pulang dan kamu tunggu di sini, jangan kemana-mana, mengerti!" tegas Barra meminta kepada Ayang untuk tidak kemana-mana. Saat berbicara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya

Bab 66 Ampun

Barra kembali pagi ke restoran dia tertahan karena menunggu Zanna tidur. Barra tidak bisa berbuat apa-apa, dia akhirnya mengikuti apa yang Zanna inginkan dan sekarang dia bingung mau cari Zanna. Akhirnya, dirinya kembali ke apartemen. Saat diperjalanan Barra baru ingat kalau dia belum menghubungi ponselnya. Saat mengambil ponsel, Barra terkejut ponselnya tidak aktif. Barra berpikir jika ini ulah dari Zanna dia sengaja melakukan ini agar tidak diganggu. "Keterlaluan, aku tidak akan maafkan dia. Ayang aku minta maaf," gumam Barra yang merasa bersalah karena tidak bisa berbuat apa-apa. Sedangkan Ayang dan kedua orang tua Barra sudah mengemasi barang dan mereka kembali ke Indonesia tanpa sepengetahuan Barra. Akan tetapi, Maya tahu dan dia ikut dengan kedua orang tua Barra karena diminta oleh keduanya. Asisten Barra hanya bisa diam, dia dilarang untuk tidak memberitahukan ke Barra. "Bagaimana kalau Tuan Barra marah, Mas?" tanya Kitty kepada Arya. "Kita bisa apa, biarkan Tuan yang ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

Bab 67. Kemarahan Barra

Kitty yang mendekati pintu Apartemen sahabatnya melihat ponsel sahabatnya berdering dan dirinya segera menjawab. "Ha ...." Kitty menghentikan ucapannya karena mendengar suara tangisan Ayang yang kesakitan. "Ayang, kenapa kamu? Kenapa dengan dirimu? Apa kamu mau lahiran? Apa kamu merasakan sesuatu? Oh, ya Tuhan. Apa yang harus aku lakukan sekarang. Kamu tunggu di situ, ya. Oh ya, berapa pin apartemen kamu? Katakan padaku ya," ucap Kitty. Kitty yang sudah mendengar berapa pin milik Ayang, segera masuk karena Ayang sudah tidak lagi mengatakan apapun. Kitty yang masuk terkejut karena melihat Ayang sudah tidak sadarkan diri dan dia sudah mengeluarkan darah. Tanpa menunggu lama lagi, Kitty menghubungi rumah sakit. Barulah dirinya menepuk pipi Ayang agar sadar kembali. Ayang menangis melihat Kitty yang memeluknya. Dirinya terlihat sangat lemah karena bisa diperlakukan seperti ini oleh Zanna. "Sabar Ay, kita akan pergi ke rumah sakit dan aku harap kamu bertahan, aku sudah hubungi pihak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-29
Baca selengkapnya

Bab 68. Ketahuan

Barra hanya diam dan dia tidak mengatakan apapun Barra pergi karena dia kesal. Arya yang ingin ikut ditatap oleh Barra dengan tajam. Akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk ikut dengan Barra. "Mau kemana kamu, Barra? Apa kamu mau meninggalkan Ayang sendiri?" tanya Nyonya Anjani dengan suara yang berteriak kencang kepadanya. Barra hanya diam saja, dia tidak peduli dan dia pergi dari ruangan tersebut dan dia tidak memperdulikan teriakkan ibunya. Nyonya Anjani melihat Barra mengabaikannya hanya menatap punggung Barra dengan tatapan tajam dan Nyonya Anjani geram karena Barra tidak memperdulikan dirinya. Tuan Bagaskara menatap ke arah Arya dia memberikan kode ke Arya dengan matanya. Arya yang tau menganggukkan kepala dan pergi mengikuti Barra dari belakang. "Sudahlah, biarkan dia pergi. Dia ingin menenangkan dirinya. Kita akan tunggu dia di sini. Papa yakin dia akan kembali ke sini," ucap Tuan Bagaskara. Mendengar perkataan suaminya Tuan Bagaskara, Nyonya Anjani tidak lagi memperdulik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-30
Baca selengkapnya

Bab 69. Murka Barra

Zanna tidak mengetahui jika Barra mengikuti dirinya dan tentu saja Barra ingin menyelesaikan semuanya. Dia benar-benar frustasi kenapa dia wanita yang hidup bersama dirinya bisa membuat dia seperti ini. Kesalahpahaman yang terjadi membuat Barra membenci Ayang. Sampai di depan kamar hotel, Barra masuk dengan kunci yang dia dapatkan. Perlahan pintu terbuka. Baru saja terbuka, suara laknat itu terdengar. Cepat sekali mereka bermain dan terlihat pakaian istrinya berserakan di depan pintu dan dirinya terpaku. Barra oleng dan beruntung Arya ikut dan dia mencoba untuk menahan tubuh Barra agar tidak jatuh. Barra memandang ke arah Arya, tatapan mata Barra mengisyaratkan kalau dirinya sedih dan terpukul sangat terpukul. "Tuan, jika anda tidak sanggup kita pergi saja. Kasihan Nona Ayang di rumah sakit. Lebih baik Anda pergi dari sini dan temani Nona Ayang. Dia butuh Anda saat ini," ucap Arya meminta kepada Barra untuk pergi dari sini dan menemani Ayang yang saat ini di rumah sakit. Mendengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-01
Baca selengkapnya

Bab 70. Terbongkar

Kitty menatap Ayang yang tertidur kembali. Habis makan dan minum obat yang dokter berikan, Ayang tertidur dan dia benar-benar lelah. "Aku sedih lihat sepupuku ini. Dia pasti memiliki beban yang berat untuk hidupnya. Bagaimana jika dia kehilangan bayinya. Pasti Barra murka dengan dia dan tuduhan itu akan membuat sepupuku ini makin hancur. Apa kamu sudah kasih tau Barra?" tanya Kitty pada Maya. "Tidak, i tidak telpon desek. You saja yang telpon dan I yakin desek tidak akan marah lagi. Nenek lampir itu pasti sudah dihukum oleh desek," jawab Maya. Kitty pun menganggukkan kepala, mungkin saat ini dia sudah dihukum. Mungkin. Sedangkan Zanna yang di hotel masih terdiam, dia tidak mengatakan apapun. Dia masih memikirkan apa yang terjadi, dia sudah diceraikan oleh Barra dan dia akan miskin, apakah dia akan benar-benar miskin jika pisah dengan Barra dan apakah tidak ada kesempatan apapun untuknya. "Ini semua karena wanita murahan itu. Aku yakin, dia yang menghasutku dan dia juga yang sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status