All Chapters of Kubayar Lunas Tantangan Maduku: Chapter 41 - Chapter 50

56 Chapters

Kebahagiaan David

"Sebaiknya kita pergi sekarang. Saya harus harus menemui seorang dokter!" pinta Ririn setelah selesai mengemas barang. “Transfer dulu uang ke rekening kami, sesuai kata –katamu tadi. Lima kali lipat. Ibu pelakor itu bilang akan memberi kami sepuluh juta, jadi berikan 50 juta,” tegas salah satunya lagi.Ririn mengangguk. Setelah tangannya dilepas, Ririn pun mengambil ponselnya yang berada tak jauh dari mereka. “Sebutkan nomor rekeningnya,” titah Ririn.Dengan cepat penculik lain mengeluarkan ponsel dan menyodorkan nomor rekening yang sudah disalinnya.Begitu ada notif masuk 50 juta, mata keduanya melotot nyaris tak percaya. Baru kali ini, saldo mereka menyentuh angka 50 juta. Jangankan segitu, dua puluh juta saja hanya sekali itu pun karena saldo yang masuk adalah pinjaman online.“Des! Ini beneran uang?!” seru perempuan cantik itu.“Mana?!” Si tomboy yang dipanggil Desta itu merebut ponsel di tangan rekannya.“Ya Tuhan!” Mata wanita itu melotot. Keduanya berbalik pada Ririn dan men
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Akui Perbuatanmu Sendiri

"Sudah lebih setengah jam, ke mana dokter tampan itu?" celetuk Desta. "Aku sudah lapar."Perempuan itu bersama Ririn dan satu rekannya, duduk di bawah pohon menunggu jemputan dari Dokter David yang katanya sudah OTW. Ririn mengangkat bahu. Tak tahu apa pun. Dia juga enggan bertanya dengan menelponnya, sudah sampai mana si David ini. "Panggil saja suamimu, si Sultan itu!!" "Hais." Ririn mendesis. Dia tak akan pernah melakukan itu. "Kenapa kalian tidak menculikku di dekat Kafe saja? Jadi kalau lapar tinggal pesan.""Ckck. Ibu ini pasti mengira kalau kita cuma bercanda.""Hemh.""Ya Tuhan. Matahari makin tinggi. Aku sudah lapar," keluh Desta mengusap keringat di kepala.Apa yang menyebabkan David begitu lama?___________Mobil sport yang dikemudikan David sudah memasuki area rumah sakit, dan terus melewati area parkir yang di sana seharusnya tidak diperbolehkan melewatinya. Para petugas keamanan heran melihat mobil berwarna hitam itu merangsek dan menyerobot peringatan.“Aneh sekali
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Polisi Sudah Menunggu

“Hiss.” Sultan mengepalkan tangan. Rasanya ingin sekali melayangkan tangannya itu ke kepala Jamilah.“Sudahlah, aku sudah habis kesabaran.” Pria itu mengeluarkan ponsel. “Saya akan menghubungi polisi. Tolong jika kasus ini diangkat akui sendiri ini kesalahan Anda, jangan melibatkan Lala!”“Nak Sultan jangan begini! Maafkan Ibuk Nak!” Jamilah ketakutan. Dia sampai memegangi tangan Sultan sambil berjongkok di depan pemuda itu.“Heh.” Sultan tersenyum miring. Dia tak memiliki belas kasihan sedikit pun kepada wanita jahat di depannya. Dan tentu saja semua ucapannya hanya bualan belaka untuk menggertak wanita kampung itu agar mau mengatakan di mana keberadaan Ririn.Sultan menjauhkan ponsel di dari wajahnya, sambil menatap kesal kea rah wanita yang posisinya masih berjongkok di depannya. Jamilah mengangguk. Dia setuju dan akan mengatakan apa yang diminta oleh menantunya.Namun, di saat yang sama … paman Lala datang, saat berdiri di depan pintu, matanya melotot. Pria itu terkejut melihat po
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Klaim Sepihak Lala

“Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa kamu merasa baik –baik saja?” tanya David yang berjalan pelan mensejajari Ririn.Kini langkah mereka sudah berada di depan pintu mobil, dan Dokter tampan itu membukakan pintunya untuk Ririn. Ia lega akhirnya laporan yang mereka buat sudah bisa diproses. Padahal kebiasaan karena birokrasi yang dibuat rumit oleh oknum akan mempersulit administrasi. Entah, apa alasan oknum itu? Malas bekerja atau ada hal lain yang tak menguntungkan.Karena baru –baru ini ada kasus viral, polisi tak bergerak merespon laporan korban KDRT dari suami, sampai akhirnya pelapor mati di tangan pelaku KDRT itu. Miris. Dan untungnya, David punya kenalan orang dalam yang membantu. Juniornya saat kuliah dulu.‘Ck, apa harus punya orang dalam dulu, baru bisa direspon dan tak dibuat ribet.’ Pria itu membatin situasi yang dihadapinya.Setelah masuk dan duduk dengan nyaman di tempatnya, Ririn pun mulai membuka suara. Meski awalnya ia enggan bicara. Dan ingin diam saja meredam gemuruh
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Kami Tidak Berzina

“Bagaimana? Belum diangkat juga?” tanya Sultan yang mulai kesal dan tak sabar melihat bagaimana wanita tua di depannya berusaha menghubungi seseorang.Mereka adalah orang yang mendapat bayaran dari Jamilah untuk meyingkirkan Ririn. Ah, kalau sampai gagal sia –sia. Uang depe yang sudah dikeluarkan melayang tanpa guna.“E, sebentar!” sahut Jamilah sembari melihat kea rah ponsel dan Sultan secara bergantian.Tampak jelas bagaimana raut wajah cemas wanita tua itu.“Ehm, ini pasti ada kesalah pahaman.” Pria tua yang berada di samping Sultan berusaha menenangkan menantunya yang tengah berada dalam suasana hati yang buruk.Paman Lala tak tahu seperti apa duduk perkara sebenarnya. Namun, yang dia pahami secara garis besar, Lala telah berbuat jahat dengan mengirim orang untuk mencelakai istri pertama dari suaminya.Napas Sultan menghentak. Tatapannya melengos dari pria tua tersebut. Rasa hormatnya sudah lenyap, sejak ia berpikir Lala tidak mendapatkan pengajaran yang baik dari paman dan bibi.
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Sumpah Terus Berjalan

“Apa?! Operasi?” Mata Dea melotot karena terkejut. “Ehm, kalau bisa tolong bicara dengan dokter dulu. Saya akan menghubungi dokter yang bertanggung jawab.” Wati mengangkat ponselnya.Para petugas itu pun saling pandang. “Bagaimana ini?” “Ya sudah biarkan dia telepon, biar saya yang menjelaskan prosedurnya,” sahut rekan polisinya yang lain. Lala, Dea dan Wati mengerutkan kening. Tampaknya Lala tidak diberi izin tinggal meski pun sudah diberi tahu tentang penyakitnya. Meski begitu, Wati patuh dan melakukan apa yang dikatakan polisi itu. “E, baik. Pak.” Suster tersebut lalu menggerakkan tangan di atas layar ponsel dan menggulirnya. Lala menghela napas panjang. Malas sekali rasanya dikasihani seperti ini. Namun, hanya alasan tersebut yang menjadi satu –satunya jalan dia bisa terlepas dari kasus nikah siri. Dari pada harus berunding dan minta maaf pada Ririn. Lala tidak akan pernah mau melakukannya. Dia merasa masih punya harga diri yang harus dipertahankan. Panggilan itu pun tersamb
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Lemahnya Wanita

"Sudah ada kabar pasien yang daftar online tadi pagi?" tanya Aditya kepada asistennya. "E, kami sudah menghubunginya, Dok. Ini data sementara data online yang kami dapat, beliau belum membalas pesan atau pun mengangkat panggilan." Dahi pria pria itu mengerut melihat nama dan wajah yang tak asing baginya. "Dia?" tanya Aditya menatap ke arah sang asisten sambil mengarahkan telunjuk ke notebook di tangan. "Ah, ya." Asisten wanita itu nyengir. “Dia memang istri yang viral belakangan, Dok. Pasti dokter sedikit terkejut,” jelas sang asisten yang tidak ketinggalan berita di media online.“Viral?” Aditya makin tak mengerti dengan dahi berkerut –kerut. Dia bahkan tak sempat mantengin ponselnya. Paling kalau pun ada berita yang diklik hanya seputar politik, bisnis dan kesehatan.“Ya, kan suaminya nikah diam –diam Dok.”“Ah, ya.” Aditya mengangguk. Dia sudah mendengarnya dari Dea. Tapi gadis itu tak pernah becerita kalau keluarga Kakak mereka viral. Aditya bisa mengerti, itu terjadi karena p
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Terbiasa Menangis

“Ini.” Disodorkan ponsel di tangan untuk memberi tahu bahwa sekarang sedang heboh, istri pertama dicelakai istri kedua, dan istri kedua ditangkap, sedang suaminya dalam pengejaran.“Astagfirullah.”Ririn terlihat syok melihat layar ponsel dengan menutup mulut menggunakan tangan kiri selagi tangan kanannya memegang ponsel. ART ibunya melihat, dan gagal fokus pada tas yang terlihat berat menggantung di lengan. Tanpa diberi peritah, perempuan muda itu lekas meraihnya untuk membantu meringankan beban putri majikan.Sementara Ririn sendiri tak sadar dan membiarkannya, dia masih fokus melihat banyaknya komentar jahat yang ditujukan ke pada suaminya dan Lala. Seketika ia merasa bersalah, mengubah status dua orang itu menjadi seorang nara pidana.“Ya Rabb, apa aku salah mengambil keputusan? Apa ini akan berdampak kepada anak –anakku?”Sementara David masih bergeming di tempatnya. Duduk di kursi kemudi mobil tanpa menyalakan mesin dan segera pergi. Rasa penasaran menahannya untuk memperhatikan
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Ketegasan Istri Pertama

“Pantas saja dia tak menjawab teleponku terus!” omel Sultan. Ternyata Ririn sedang disekap.“Hem, tapi selain itu, kalau pun tak disekap mana mau Mbak Ririn angkat telepon dari kamu, Mas,” seloroh Dea. Tampaknya kakaknya itu belum sadar diri dan tidak merasa bersalah. Dia pikir Ririn malaikat yang akhirnya akan tetap baik meski sudah disakiti.Hem, masih untung Ririn cuma lapor polisi. Mungkin kalau Dea yang ada di posisinya sudah meracuni Sultan dan Lala, sekalian saja mereka pindah alam.Sultan membuang tatapan sinis ke arah sang adik sebagai benarKeduanya terus berjalan, baru sampai di halaman parkir, Sultan berhenti memperhatikan ponselnya yang tampak aneh.“Apa ini? Kenapa titik kordinatnya ada di dekat sini?” gumam Sultan.Penasaran, Dea pun mendekat dan ikut melihat ponsel mirip sang kakak. Di mana titik berwarna merah terus berkedip di lokasi yang tak wajar untuk orang yang sedang diculik.“Ini bukannya warung tegal seberang rumah sakit, Mas?” celetuk Dea.Gadis itu bisa meng
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Maaf Tak Menggugurkan Hukuman

Sultan menyerah. Ia pun akhirnya tidak menolak saat di gelandang. Pria itu merasa tidak tega jika Lala menebus kesalahan mereka sendirian. Untuk itu dia pun memilih untuk ikut polisi dan menjadi tahanan. Juga sudah tidak memikirkan karier. Toh tahu bahwa dia sendiri-lah yang sudah menghancurkan kariernya di dunia maya.Sultan menunduk ketika diiring polisi dan dimasukkan ke dalam mobil. Laki-laki itu teringat akan masa-masa sulitnya bersama Ririn dahulu. Ririn adalah wanita yang lembut hatinya. Sultan tidak menyangka jika akhirnya Ririn tega melakukan ini kepadanya.Laki-laki itu telah dibutakan oleh cinta dan juga nikmat dunia hingga dia melakukan hal bodoh itu. Melepaskan berlian yang dia genggam demi satu gram emas di jalanan. Menyesal pun sudah tidak berguna. Ririn sudah tertutup pintu maafnya.Bukan hanya Ririn, tapi Sultan juga sudah melukai hati anak-anaknya. Entah bagaimana dia akan menebus kesalahan itu kepada anak-anaknya. Dia hanya berharap anak-anaknya tidak membenci Sulta
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status