Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of Kultivator Inti Semesta: Chapter 431 - Chapter 440

446 Chapters

CH-431

Melihat seluruh hadirin berlutut seolah dunia ini telah tunduk kepada mereka, dua pemuda dari Klan Xiao inti hanya tersenyum dingin. Tidak ada rasa bangga yang terpancar dari mata mereka, seolah penghormatan dari puluhan juta makhluk itu tidak lebih dari angin lalu. Namun, satu di antara mereka masih membuka suara dengan nada netral namun penuh tekanan. “Bangun.” Hanya satu kata. Satu kalimat pendek tanpa penekanan emosi, namun suara itu menggema tajam di setiap telinga yang mendengarnya. Tanpa satu pun berani menunda, seluruh yang berlutut segera berdiri. “Terima kasih, Tuan.” Pemuda itu hanya mengangguk ringan, seperti sudah terbiasa dengan pemujaan semacam ini. Tatapannya kemudian beralih ke pria paruh baya yang berdiri dengan tenang di belakang mereka. “Tetua Xiao Fa, apakah kamu bisa tahu hal apa yang ada di balik cahaya itu?” Pria itu melangkah setengah maju. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi gugup, meskipun kini sedang menjawab langsung pertanyaan dari generasi muda Kl
last updateLast Updated : 2025-04-25
Read more

CH-432

Xiao Rui mengerutkan kening. Matanya menyipit, dan pandangannya menjadi jauh lebih tajam. “Garis darah Klan Xiao, tapi bukan dari Klan cabang. Lalu dari mana asalnya? Berani sekali menggunakan nama Klan Xiao.” “Tuan muda, benar. Tapi kebanyakan dari kami menyangka dia berasal dari Klan Inti. Sekarang aku akan menunjukkan potretnya. Apakah Tuan muda mengenalnya?” Tetua dari Klan Xiao cabang melangkah maju. Di tangannya tergenggam sebuah gulungan kuno berlapis pelindung energi. Dengan gerakan halus namun terlatih, ia membuka gulungan itu, menampilkan potret seseorang yang tak asing lagi bagi para pembaca, namun asing total bagi para tokoh yang berdiri di hadapan gambar tersebut. Sosok dalam gambar itu adalah Xiao Tian. Tatapan tajam, rahang tegas, dan aura tenang namun mengancam terpancar dari lukisan tersebut. Begitu gambar itu terlihat jelas, Xiao Rui, Xiao Zimo, dan Xiao Yue mengerutkan kening bersamaan. Bahkan Xiao Fa yang jarang menunjukkan perubahan ekspresi ikut memperlihatk
last updateLast Updated : 2025-04-25
Read more

CH-433

Melihat pintu gerbang raksasa yang berdiri megah dan tiang emas yang menjulang menembus awan, Xiao Fa secara refleks mengerutkan kening. Pandangannya menajam, seolah mencoba memahami sesuatu yang tidak mudah dicerna oleh nalar biasa. Bukan hanya Xiao Fa. Beberapa monster tua yang berada di tempat itu—termasuk Pemilik Villa Hati Seribu Bintang, Pemimpin Rumah Suci Matahari Hitam, dan tokoh-tokoh puncak lainnya—juga menunjukkan reaksi serupa. Tatapan mereka mengeras, dahi mereka berkerut dalam keheningan berat. Aura keraguan dan ketegangan merambat di antara para pemimpin besar itu, membuat suasana di sekitar medan pertempuran menjadi semakin berat, meski belum ada satu kata pun yang terucap. Melihat perubahan ekspresi itu, Xiao Rui, yang masih muda dan belum sepenuhnya memahami kedalaman rahasia dunia ini, akhirnya membuka suara. “Tetua, ada apa?” tanyanya, nadanya sedikit gelisah, menyadari ada sesuatu yang besar namun tersembunyi di balik pemandangan ini. Xiao Fa menoleh sekilas
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

CH-434

Xiao Fa menatap Xiao Rui dengan ekspresi serius. Suaranya berat namun penuh keyakinan saat ia berbicara, memastikan semua kata sampai tepat ke telinga pemuda itu. “Tuan muda, sekarang masuklah. Tempat ini hanya bisa dimasuki oleh generasi muda yang berusia empat puluh tahun ke bawah. Jika usianya melebihi itu, tubuhnya akan langsung tertolak oleh Warisan Langit Berbintang. Aku harap Tuan muda bisa menjadi yang tertinggi.” Setelah mengatakan itu, Xiao Fa melanjutkan melalui transmisi suara, agar tidak terdengar oleh siapa pun, termasuk Xiao Zimo dan Xiao Yue yang berdiri tak jauh dari mereka. “Tuan muda, jika Tuan muda dapat meninggalkan nama di tiang emas itu, dan posisinya lebih tinggi daripada nama tokoh-tokoh kuno yang terukir, maka Tuan muda akan mendapatkan perawatan tertinggi di dalam Klan. Apalagi, jika Tuan muda bisa menempatkan nama lebih tinggi daripada Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian, seluruh sumber daya klan yang paling berharga akan menjadi milik Tuan muda.” Men
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

CH-435

Xiao Fa kali ini tidak lagi meluncur secara langsung ke arah gerbang raksasa. Ia memilih jalur lain, bergerak ke sisi samping dari gerbang, mencoba mencari celah yang mungkin bisa ia manfaatkan. Di hadapan pandangan jutaan orang, Xiao Fa membentuk segel tangan kompleks, lalu mengarahkan kekuatannya untuk merobek ruang itu sendiri. Tujuannya sederhana, namun berani—memasuki dunia Warisan Langit Berbintang secara langsung tanpa melewati gerbang utama. Namun baru saja ruang mulai terbelah tipis, sebuah telapak tangan emas raksasa muncul entah dari mana. Tanpa memberi peringatan sedikit pun, telapak tangan itu meluncur secepat kilat. BAANG!!! Tubuh Xiao Fa dihantam secara brutal. Dia tidak hanya terpental, tapi terhempas sejauh jutaan meter. Gunung-gunung yang berada di jalur tubuhnya runtuh seperti pasir, daratan pecah, dan udara bergetar hebat akibat benturan yang mengerikan itu. Ledakan energi dari tabrakan tersebut menggetarkan seluruh tempat. Darah kembali keluar dari mulut Xi
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

CH-436

Xiao Tian hanya mengamati dari kejauhan. Tatapannya tenang, namun pikirannya sudah menimbang cepat tentang apa langkah terbaik yang harus ia ambil selanjutnya. Neo Fan tidak membuang waktu. Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan sebuah cambuk yang terbuat dari petir murni, memancarkan kilatan-kilatan biru yang menggetarkan udara di sekelilingnya. Tanpa aba-aba, cambuk itu menderu ke depan saat Neo Fan menerjang ketiga lawannya. Melihat serangan yang datang seperti badai, ketiga pemuda itu tidak berani lengah. Mereka segera mengeluarkan senjata masing-masing, menyiapkan pertahanan terbaik yang bisa mereka lakukan. Salah satu dari mereka, yang menggunakan busur, segera mengambil jarak. Ia melompat ke belakang dengan kecepatan tinggi, tahu bahwa peranannya dalam pertarungan ini adalah serangan jarak jauh. Sementara kedua temannya maju untuk menahan Neo Fan, pemuda pemanah itu menarik tiga anak panah sekaligus dari punggungnya. Dengan gerakan kilat, ia membentangkan busurnya. BUZZ!!!
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

CH-437

Neo Fan menyipitkan matanya, matanya memancarkan kecurigaan dan amarah. “Siapa kamu, berani ikut campur dalam urusanku?” serunya tajam. Berbeda dengan kejadian di luar Warisan Langit Berbintang, di dunia ini teknik penyembunyian wajah masih bekerja dengan sempurna. Neo Fan tidak bisa mengenali Xiao Tian yang sejatinya potretnya sudah tersebar luas di seluruh Alam Langit Berbintang, dilihat oleh puluhan juta orang. Xiao Tian melangkah ringan ke depan, senyum tipis muncul di sudut bibirnya. “Aku akan memperkenalkan diri. Kebetulan Paviliun Gerbang Kematian sangat membenciku, karena aku membunuh beberapa anggota Klan Han.” Sambil berkata demikian, wajah Xiao Tian perlahan menggeliat, seolah menanggalkan penyamarannya. Dalam sekejap, wajah aslinya yang tampan dan berwibawa muncul di bawah sinar redup dunia itu. Begitu melihat wajah itu, tubuh Neo Fan langsung menegang. Wajahnya memucat, rasa takut melanda hatinya tanpa bisa dikendalikan. Dia pernah mendengar tentang kekejaman pemud
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

CH-438

Xiao Tian memandangi empat tanaman immortal tingkat lima belas yang kini ada di tangannya. Cahaya lembut dari tanaman-tanaman itu seolah menyatu dengan auranya, memberi nuansa hidup pada gurun tandus tempat ia berdiri sebelumnya. Ia tersenyum puas. “Sepertinya banyak harta di tempat ini. Aku tidak boleh menyia-nyiakannya untuk pertumbuhan kultivasiku. Bagaimanapun, lawanku sudah mencapai Setengah Dewa peringkat dua. Ditambah lagi, dia berasal dari Klan Xiao inti. Kekuatan bertarungnya tidak bisa diukur dengan standar biasa.” Kesadaran ilahi Xiao Tian segera menyebar ke segala penjuru. Lapisan demi lapisan tanah, udara, dan energi ilahi di sekitarnya ia selami, mencari jejak peluang berikutnya. Saat dia masih fokus memeriksa lokasi-lokasi terdekat, sebuah getaran kuat mengguncang dunia. BOOM!!! Ledakan besar menggetarkan udara, suara retakan tanah terdengar hingga jauh. Alis Xiao Tian berkerut. “Ledakan itu sangat kuat. Ini bukan pertarungan biasa. Aku harus memeriksanya.” Tan
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

CH-439

Saat semua orang mulai berhamburan, mencari-cari keberadaan Sumber Vena Batu Ilahi, Xiao Tian ikut bergabung dalam kerumunan itu. Gerakannya tenang, tidak mencolok, sehingga tidak ada yang memperhatikan kehadirannya di antara mereka. Ia berjalan perlahan di antara para pemburu muda yang berlomba mencari keberuntungan, matanya tajam menatap setiap pergerakan di sekitarnya. Setiap orang yang berhasil menemukan Sumber Vena Batu Ilahi menjadi target pengamatannya. Xiao Tian memperhatikan dengan seksama, mulai mengenali pola dan ciri-ciri yang mengindikasikan keberadaan Sumber Vena Batu Ilahi. Setelah memahami tanda-tandanya dengan jelas, dia mulai bergerak ke area yang lebih sepi, menjauhi kerumunan besar. Dengan bantuan Mata Langit-nya, Xiao Tian bisa melihat dengan mudah ciri-ciri itu, jauh lebih akurat dibandingkan para jenius yang masih mengandalkan naluri biasa. BAANG!!! Xiao Tian menghantam sebuah tanaman kecil berwarna putih dengan satu pukulan presisi. Tanaman itu bukan tan
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

CH-440

Puluhan generasi muda dari berbagai kekuatan bergandengan tangan, membentuk barisan, lalu menyerang tanaman merambat emas itu dengan segenap kekuatan yang mereka miliki. Serangan energi bertubi-tubi menghantam tanaman tersebut. Ledakan demi ledakan mengguncang pelataran, sinar teknik bertarung melesat ke segala arah. Namun, tidak peduli seberapa kuat serangan mereka, tanaman merambat itu tetap kokoh. Tidak satu pun cabang yang berhasil diputus, bahkan tidak meninggalkan bekas sedikit pun di permukaannya. Tanaman itu justru semakin liar. Ranting-rantingnya menari di udara seperti cambuk raksasa, menyapu setiap arah tanpa ampun. Serangan para generasi muda itu tampak seperti provokasi kecil di hadapan kemarahan tanaman raksasa tersebut. Semakin banyak orang yang menyerang, semakin ganas tanaman itu membalas. Sementara semua orang berjuang keras mempertahankan hidup mereka, Xiao Tian justru semakin bersemangat. Dia bergerak cepat dari satu titik ke titik lain, mengumpulkan Sumber
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more
PREV
1
...
404142434445
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status